Disusun oleh:
Fita Dwi Lestari (55519110057)
Hendra Sakaroben (55519110030)
Pradana Arif Kurniawan (55519110005)
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................6
KESIMPULAN.....................................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
lingkungan bisnis menjadi dinamis dan semakin kompetitif dalam bidang inovasi
ditawarkan oleh pasar kepada konsumen, oleh karena itu hubungan kerjasama
yang terjalin antara perusahaan dan pelanggan menjadi bagian yang berdampak
sebuah perusahaan.
dipasarkan, banyak perusahaan saat ini menggunakan tolak ukur yang berkaitan
produk yang sangat bernilai untuk konsumen sehingga konsumen menjadi puas.
Sedangkan menurut Schiffman dan Kanuk (Schiffman et al., 2008) bahwa CRM
adalah cara perusahaan dalam membina relasi dengan para pelanggan dengan
produk lebih banyak dari kompetitor, perusahaan juga harus memiliki strategi
Jawabannya adalah belum tentu, karena bisa saja pelanggan yang loyal justru
sisi loyalitas hanya memandang pelanggan dari satu sisi. Untuk sisi lainnya, maka
adalah pertama karena semakin mahalnya biaya perolehan pelanggan baru dalam
iklim kompetisi yang sedemikian ketat dan kedua adalah adanya kenyataan bahwa
dari perusahaan sejenis, tidak hanya kompetisi dalam hal produk namun juga
kompetisi dalam hal persepsi. Selain itu konsumen yang loyal dapat mendorong
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dapat diketahui bahwa untuk
perusahaan:
Scorecard?
PEMBAHASAN
menyebabkan persaingan yang luar biasa. Selain itu juga membuat perubahan
dalam hal lainnya seperti produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia
(SDM) serta bagaimana cara penanganan suatu transaksi pada suatu perusahaan
dengan para pelanggan atau antara perusahaan dengan perusahaan yang lainnya.
ulang pedoman yang selama ini telah digunakan supaya dapat bertahan serta bisa
pengukuran atau penilaian suatu kinerja adalah salah satu faktor yang penting di
organisasi merupakan hal yang sangat penting dan vital. Dengan hasil pengukuran
kinerja yang baik maka akan menciptakan sebuah informasi mengenai keberadaan
bisnis tersebut serta bagaimana hal tersebut dilakukan dan dimana itu terjadi.
Untuk mengukur kinerja tersebut, salah satu alat pengukuran kinerja yang baik
mengenai misi serta strategi dari suatu perusahaan ke dalam tujuan operasional
Scorecard sendiri memiliki makna kartu skor. Maksudnya yaitu kartu skor
yang akan di gunakan dalam merencanakan skor yang di wujudkan pada masa
yang akan datang. Sedangkan balanced memiliki makna berimbang, yang artinya
dalam mengukur kinerja seseorang atau suatu organisasi harus di ukur secara
seimbang dari dua sudut pandang seperti keuangan dan non keuangan, jangka
tindakan yang nyata di lapangan. Sehingga balanced scorecard menjadi salah satu
Terdapat beberapa sudut pandang atau perspektif yang ada pada balanced
scorecard, yaitu:
1. Perspektif Keuangan
perusahaan.
2. Perspektif Pelanggan
Dalam perspektif pelanggan, suatu perusahaan butuh menentukan
terlebih dahulu segmen pasar serta pelanggan yang akan menjadi target
target finansialnya. Lalu apabila suatu unit usaha ingin mencapai kinerja
suatu unit usaha dalam memberi proporsi nilai yang bisa menarik serta
produktivitas pekerja
c. Iklim organisasi
lebih besar
Prinsip perhitungan Activity Based Costing untuk pelanggan pada dasarnya sama
adalah pada obyek biaya (Cost Object) yang dipakai adalah pelanggan. Selain itu
banyak pelanggan maka akan semakin tinggi pada biaya dan akivitas tingkatan
ini.
Selain daripada itu dengan perhitungan ABC akan ditemukan pelanggan yang
1. Cheap adalah golongan dari pelanggan yang memliki Low Cost To Serve
akan membuat perusahaan memahami gambaran pelanggan yang saat ini mereka
miliki dan kemudian perusahaan dapat mengambil keputusan yang tepat dalam
pelanggan membeli lebih banyak lagi produk atau jasa perusahaan. Salah
satu biaya melayani pelanggan yang tinggi adalah biaya perolehan dan
2.2.3. Total Customer Value (TCV) dan Total Customer Cost (TCC)
Total Biaya Pelanggan (Total Customer Cost) adalah sejumlah biaya yang
tersebut, tetapi konsumen juga mengeluarkan biaya berupa waktu, tenaga, pikiran,
Apabila TCV diselisihkan dengan TCC, hasil inilah yang sebenarnya disebut
Customer Delivered Value (CDV). Jika CDV positif, ini berarti pelanggan
dirugikan/kurang puas.
Loyalitas pelanggan adalah penentu yang paling penting dari pertumbuhan dan
1. Butterflies
profitabilitas yang tinggi bagi perusahaan. Tipe pelanggan ini agak sulit
untuk dijadikan sebagai pelanggan yang loyal. Karena itu yang harus
2. True Friends
3. Barnacles
Untuk jenis pelanggan ini, tugas dari perusahaan adalah mencari jalan
tergantung dari size of wallet dari pelanggan tersebut serta size of wallet
4. Strangers
Merupakan kelompok pelanggan yang tidak perlu terlalu diperhatikan
adanya keuntungan dari setiap transaksi meskipun kecil dan tidak pernah
berkaitan dengan hubungan pelanggan di masa yang akan datang yang biasanya
pasar.
2.4.1. Metode Perhitungan Customer Lifetime Value
ada banyak cara untuk menghitung Customer Lifetime Value. Cara yang paling
Dimana:
r = Retention date
d = Discount rate
T = Avg. transactions
Dimana:
perusahaan.
Gm adalah total pendapatan dikurangi dengan biaya dari produk yang terjual
Contoh, Bayangkanlah anda sebagai agen penjual kue bolu gulung homemade
yang baru memulai usaha, dan anda menjual kue bolu ke beberapa toko kue di
toko roti, tetapi salah satu dari toko tersebut tutup. Anda ingin menjalin
hubungan yang baik dengan sisanya. Anda ingin menggunakan apa yang
Ar = $55 / 5
Ar = $11
Gm = ($55-$33) / $55
Gm = $22 / $55
Cr = 1:4
CLV = $17.6
BAB III
KESIMPULAN
Value atau nilai umur pelanggan untuk terus bekerja sama dengan perusahaan
yang dinilai dari laba yang didapat dari pelanggan dengan mengestimasi bahwa
laba tersebut akan sama atau meningkat pada beberapa tahun kedepan. Selain
atas produk yang dihasilkan oleh perusahaan dan melakukan evaluasi atas
hubungan kerjasama atau beralih pada produk yang lain maka perusahaan akan
mengeluarkan biaya periklanan dan ketika peralihan itu dilakukan oleh pelanggan
yang memiliki profitabilitas yang tinggi maka akan juga berdampak pada laba
perusahaan.