PENDAHULUAN
1
1.3. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1.3.1. Tujuan Penulisan
1.3.1.1. Mengetahui mengenai pengukuran kinerja.
1.3.1.2. Mengetahui pengertian Balanced Scorecard.
1.3.1.3. mengetahui manfaat penggunaan Balanced Scorecard.
1.3.1.4. Mengetahui langkah-langkah penyusunan Balanced Scorecard.
1.3.1.5. Mengetahui hubungan sebab-akibat antara empat perspektif
Balanced Scorecard.
1.3.1.6. Mengetahui empat perspektif Balanced Scorecard.
1.3.2. Manfaat Penulisan
1.3.2.1. Bagi Penyusun
Melalui makalah ini, penulis diharapkan dapat
memperluas wawasan dan memahami materi terkait Balanced
Scorecard.
1.3.2.2. Bagi Pembaca
Melalui makalah ini, diharapkan pembaca dapat
memperoleh pengetahuan baru atau lebih mendalam terkait
Balanced Scorecard.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
yaitu balanced dan scorecard. Scorecard artinya kartu skor, maksudnya adalah
kartu skor yang akan digunakan untuk merencanakan skor yang diwujudkan di
masa yang akan datang, sedangkan Balanced artinya berimbang, maksudnya
adalah untuk mengukur kinerja seseorang atau organisasi diukur secara berimbang
dari dua perspektif yaitu keuangan dan non keuangan, jangka pendek dan jangka
panjang, intern dan ekstern.(Mulyadi, 2005)
4
2.4.1 Menerjemahkan visi, misi dan strategi perusahaan.
5
2.4.4 Meningkatkan umpan balik dan pembelajaran strategis
Financial
ROCE
On Time Delivery
6
proses internal yang bermutu tinggi, faktor-faktor yang menjadi ukuran scorecar
dalam prespektif internal. Cara perusahaan mengurangi waktu siklus proses
internal adalah dengan melatih dan meningkatkan keahlian para pekerja
operasional, suatu tujuan yang dapat disertakan pada perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan. Dengan demikian, seluruh rantai hubungan sebab-akibat tercipta
dari keempat perpektif BSC. Hasil dari rantai hubungan sebab-akibat ini yang
kemudian arti strategi unit bisnis kepada seluruh perusahaan.
7
yang berbeda-beda. Dalam perspektif finansial, terdapat tiga aspek dari
strategi yang dilakukan suatu perusahaan; (1) pertumbuhan pendapatan dan
kombinasi pendapatan yang dimiliki suatu organisasi bisnis, (2) penurunan
biaya dan peningkatan produktivitas, (3) penggunaan aset yang optimal
dan strategi investasi.
2.6.2 Perspektif Customer
Dalam perspektif customer ini mengidentifikasi bagaimana kondisi
customer mereka dan segmen pasar yang telah dipilih oleh perusahaan
untuk bersaing dengan kompetitor mereka. Segmen yang telah mereka pilih
ini mencerminkan keberadaan customer tersebut sebagai sumber pendapatan
mereka. Dalam perspektif ini, pengukuran dilakukan dengan lima aspek
utama (Kaplan,1996:67); yaitu
Pengukuran pangsa pasar, pengukuran terhadap besarnya pangsa pasar
perusahaan mencerminkan proporsi bisnis dalam satu area bisnis tertentu
yang diungkapkan dalam bentuk uang, jumlah customer, atau unit
volume yang terjual atas setiap unit produk yang terjual.
Customer retention, pengukuran dapat dilakukan dengan mengetahui
besarnya persentase pertumbuhan bisnis dengan jumlah kostumer yang
saat ini dimiliki oleh perusahaan.
Customer acquisition, pengukuran dapat dilakukan melalui persentase
jumlah penambahan kostumer baru dan perbandingan total penjualan
dengan jumlah kustomer baru yang ada.
Customer satisfaction, pengukuran terhadap tingkat kepuasan pelanggan
ini dapat dilakukan dengan berbagai macam teknik diantaranya adalah :
survei melalui surat (pos), interview melalui telepon, atau personal
interview.
Customer profitability, pengukuran terhadap customer profitability dapat
dilakukan dengan menggunakan teknik Activity Based-Costing (ABC).
2.6.3 Perspektif Proses Bisnis Internal
Dalam perspektif ini, perusahaan melakukan pengukuran terhadap
semua aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan baik manajer maupun
karyawan untuk menciptakan suatu produk yang dapat memberikan
8
kepuasan tertentu bagi customer dan juga para pemegang saham. Dalam hal
ini perusahaan berfokus pada tiga proses bisnis utama yaitu: proses inovasi,
proses operasi, proses pasca penjualan.
2.6.4 Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Perspektif yang terakhir dalam Balanced Scorecard adalah perspektif
pertumbuhan dan pembelajaran. Kaplan (Kaplan,1996) mengungkapkan
betapa pentingnya suatu organisasi bisnis untuk terus memperhatikan
karyawannya, memantau kesejahteraan karyawan dan meningkatkan
pengetahuan karyawan karena dengan meningkatnya tingkat pengetahuan
karyawan akan meningkatkan pula kemampuan karyawan untuk
berpartisipasi dalam pencapaian hasil ketiga perspektif di atas dan tujuan
perusahaan.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/9243704/
makalah_akuntansi_manajemen_tentang_balance_scorecard
http://rahmatsuharjana.blogspot.co.id/2013/03/balanced-scorecard-sebagai-
pengukuran.html
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://
dion.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/14159/BALANCED
%2BSCORECARD.doc&ved=0CC8QFjAEahUKEwjb0ZmF2eHHAhVDGY4K
HQcUDo0&usg=AFQjCNFXsDgCNBCfnosgYgYm-kQ55HUzZA
http://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&sqi=2&ved=0CD8QFjAFahUKEwi
am4vqxuLHAhWIB44KHVfABqo&url=http%3A%2F
%2Frepository.widyatama.ac.id%2Fxmlui%2Fbitstream%2Fhandle
%2F10364%2F894%2Fcontent%25202.pdf%3Fsequence
%3D2&usg=AFQjCNFmuNqdmy0w5AFLBkF0p1GILB5MNw&sig2=uw7_vE9r
yEhsxos5YzXXYQ&bvm=bv.102022582,d.c2E
11