Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL

PENGARUH LAYANAN GO-FOOD TERHADAP PENDAPATAN UMKM


DI MASA PANDEMI COVID-19

Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bisnis Digital


Dosen Pengampu Dr. Rosida P,Adam S,E.,M,Sc., Ph, D

Disusun Oleh:
Wina Priastuti C30120041
Anti Misik C30120170

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO
2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latarbelakang
Virus baru, yang dikenal sebagai covid-19 atau coronavirus, telah
menyebar ke seluruh dunia. Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
telah menetapkan wabah covid-19 sebagai pandemi global pada tanggal 12
Maret 2020. Di Indonesia, hingga 4 Juli 2020, terdapat 60.695 kasus positif
Covid-19 yang terkonfirmasi, 27.658 pasien positif Covid-19 yang sembuh,
dan 3.036 korban Covid-19 yang meninggal dunia.

UMKM merupakan sektor bisnis yang paling terpukul. Hal ini juga
menjadi salah satu alasan di balik menurunnya pertumbuhan ekonomi
Indonesia, dikarenakan UMKM memainkan peran penting di Indonesia.
Menurut jawa pos.com, UMKM mampu menopang 80% konsumsi
domestik, menghasilkan 60,3% dari total PDB Indonesia, serta menyerap
97% tenaga kerja dan menyediakan 90% lapangan kerja di Indonesia.

Di sisi lain, wabah Covid-19 telah menghambat aktivitas UMKM


seperti biasa. pendapatan harian UMKM turun drastis hingga mengancam
keberlangsungan bisnis mereka, terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK)
yang juga turut menurunkan daya beli masyarakat.

Namun, jika diperhatikan dengan seksama, ada efek samping yang


baik dari pandemi Covid-19 saat ini di mana perusahaan memanfaatkan
Information and Communication Technology (ICT) dalam kegiatan
operasional mereka sehari-hari, dan mereka mampu berinovasi dan
beradaptasi dengan cepat dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19
dengan mengalihkan kegiatan bisnis mereka dari offline ke online. Namun,
jumlah UMKM atau perusahaan yang mampu bertahan di tengah pandemi
Covid-19 masih sedikit.
Dengan adanya bencana Covid-19, pembatasan sosial dan sistem
pemasaran online berpengaruh terhadap perubahan perilaku konsumen.
Himbauan dan kebijakan pemerintah untuk tetap di rumah, PSBB di banyak
daerah, menghindari kerumunan atau menjaga jarak (social distancing) dan
bekerja dari rumah (work from home) juga mengubah perilaku masyarakat.
Masyarakat kini lebih suka berbelanja secara daring atau online. Meskipun
pandemi Covid-19 sedang melanda, namum akses internet tetap bisa di
manfaatkan.
UMKM yang menghadapi penurunan pesanan dan pendapatan
akibat pembatasan pergerakan dan penutupan tempat makan fisik,
kemudian mulai memanfaatkan Aplikasi Go-Jek. Go-Jek adalah
perusahaan teknologi Indonesia yang menyediakan berbagai layanan
melalui aplikasi mobile, termasuk transportasi, pengiriman makanan,
pembayaran, logistik, dan layanan keuangan. Didirikan pada tahun 2010
oleh Nadiem Makarim, Go-Jek awalnya dimulai sebagai platform ojek
online di Jakarta, tetapi sejak itu telah berkembang menjadi perusahaan
dengan jangkauan layanan yang lebih luas. Go-Jek memiliki banyak sekali
fitur dari mulai GoRide, Go-Car, Go-Food, Go-Galm, Go-Send, Go-Box,
Go-Message, dan masih banyak fitur yang lainnya.
Dengan adanya Fitur Go-Food tersebut sehingga memberikan
platform untuk UMKM memperluas jangkauan dan tetap beroperasi dengan
menyediakan layanan pengiriman makanan. Dengan menjadi mitra Go-
Food, UMKM dapat menjangkau pelanggan baru yang sebelumnya
mungkin tidak mengenal atau mengakses produk mereka. Ini membantu
UMKM untuk bertahan selama masa sulit ini.
Bagi UMKM yang sebelumnya bergantung pada pelanggan fisik,
menjadi mitra Go-Food memungkinkan mereka untuk diversifikasi
pendapatan mereka. Mereka dapat melayani pelanggan melalui platform
online dan pengiriman makanan. Dalam situasi di mana restoran atau toko
fisik harus ditutup atau memiliki pembatasan kapasitas, UMKM dapat
mengandalkan penjualan melalui Go-Food untuk tetap beroperasi dan
memperoleh pendapatan yang diperlukan.
Melalui Go-Food, UMKM mendapatkan keuntungan dari
peningkatan visibilitas dan pemasaran. Platform ini memiliki basis
pengguna yang luas dan pemetaan yang baik, yang memungkinkan UMKM
untuk menjangkau pelanggan potensial yang lebih besar. Hal ini membantu
UMKM memperluas pangsa pasar mereka dan meningkatkan kesadaran
merek mereka di kalangan konsumen.
Dengan demikian selama pandemi, Go-Food menerapkan protokol
keamanan dan kesehatan yang ketat untuk melindungi pelanggan dan
pengemudi pengantar. Protokol ini meliputi pemeriksaan suhu, penggunaan
masker, penggunaan pembayaran non-tunai, dan pengiriman kontakless. Ini
memberikan rasa percaya diri kepada pelanggan bahwa makanan yang
mereka terima aman dan memenuhi standar kebersihan yang diperlukan
selama pandemi.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan maka rumusan
masalah dalam penelitian ini Bagimana Pengaruh Layanan Go-Food
Terhadap Pendapatan Umkm Di Masa Pandemi Covid-19?

1.3. Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu Untuk mengetahui Pengaruh
Layanan Go-Food Terhadap Pendapatan UMKM di Masa Pandemi Covid-
19.
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1. UMKM
Usaha Mikro Kecil dan Menengah merupakan bentuk usaha
dagang barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu badan usaha atau
seseorangyang merupakan usaha ekonomi produktif sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan oleh UU Nomor 20 /2008. Perbedaan Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah (UMKM):
a. Usaha Mikro memiliki jumlah karyawan 10 orang.
b. Usaha Kecil memiliki jumlah karyawan 30 orang.
c. Usaha Menengah memiliki jumlah karyawan hingga 300 orang.

2.2. Fitur Go-Food


GO-FOOD adalah layanan pengiriman makanan yang disediakan
oleh perusahaan teknologi Indonesia, GO-JEK. GO-FOOD memungkinkan
pengguna untuk memesan makanan dari berbagai restoran dan warung
makan melalui aplikasi GO-JEK. Layanan ini memberikan kemudahan dan
kenyamanan bagi pengguna yang ingin menikmati makanan favorit mereka
tanpa harus keluar rumah atau pergi ke tempat makan tersebut.
Selama pandemi COVID-19, GO-FOOD telah memainkan peran
penting dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang terkait dengan
makanan. Berikut adalah keunggulan menjadi partner GO-FOOD
a. Promo Biaya Antar Menggunakan GO-PAY Pengguna GO-
FOOD dapat menikmati promo biaya antar dengan menggunakan
GO-PAY.
b. Maksimalkan Potensi BisnisMemperluas potensi produk kepada
pengguna GO-JEK yang akan dilayani oleh driver GO-JEK.
c. PosisiStrategi Pada Aplikasi Berbagai fitur dan kategori dalam
aplikasi GO-FOOD akan memudahkan restoran tersebut diakses
oleh pengguna GO-JEK.
d. Akses ke Pelanggan Melalui marketing channel GO-FOOD,
dapat menginformasikan berbagai produk unggulan langsung ke
pengguna GO-JEK.
e. Promosi Melalui Aplikasi Menampilkan menu-menu terbaik
restoran tersebut melalui promosi pada layanan GO-FOOD.

2.3. Pendapatan
Pendapatan adalah jumlah uang atau nilai ekonomi yang diperoleh
oleh individu, keluarga, atau organisasi dalam suatu periode tertentu
melalui berbagai sumber, seperti upah, gaji, keuntungan usaha, bunga,
dividen, dan lain sebagainya.
John Maynard Keynes, seorang ekonom modern, menggambarkan
pendapatan sebagai "penghasilan total masyarakat dalam suatu periode
tertentu." Pendekatan Keynesian menyoroti pentingnya tingkat
pendapatan agregat dalam menentukan tingkat aktivitas ekonomi dan
pertumbuhan.
Pada umumnya, pendapatan digolongkan menjadi beberapa yaitu:
1. Pendapatan Primer: Pendapatan primer merujuk pada
pendapatan yang diterima dari faktor-faktor produksi seperti
upah atau gaji dari pekerjaan, keuntungan dari usaha, dan
pembayaran sewa atas tanah atau aset yang dimiliki.
2. Pendapatan Sekunder: Pendapatan sekunder merujuk pada
pendapatan yang diterima sebagai hasil dari investasi, seperti
bunga dari tabungan atau obligasi, dividen dari saham, atau
pembayaran royalti.
3. Pendapatan Tertier: Pendapatan tertier merujuk pada
pendapatan yang diterima melalui penerimaan transfer,
seperti tunjangan sosial, tunjangan pensiun, bantuan sosial,
dan subsidi pemerintah.
4. Pendapatan Disposabel: Pendapatan disposabel adalah
jumlah pendapatan yang tersedia bagi individu atau rumah
tangga setelah dikurangi pajak dan pembayaran wajib
lainnya. Pendapatan ini dapat digunakan untuk kebutuhan
konsumsi atau tabungan.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Perbedaan dan Persamaan Jurnal Penelitian

Judul, Nama
No. Perbedaan Persamaan
Peneliti dan Tahun
Dampak Penelitian ini bertujuan Sama-sama
Penggunaan untuk mengetahui meneliti
Aplikasi Layanan dampak apa yang terjadi mengenai
Go-Food Dalam ke pendapatan pengusaha pengaruh Go-
Meningkatkan kuliner apabila pengusaha Food terhadap
1.
Pendapatan kuliner menggunakan pendapatan
Pengusaha Kuliner aplikasi Layanan Go usaha saat
Saat Pandemi Food dalam pandemi covid-
Covid-19, Vidya meningkatkan pendapatan 19.
Fathimah (2022) usaha mereka
Analisa pengaruh Penelitian ini bertujuan Sama-sama
Go-Food terhadap untuk mengetahui meneliti
penjualan UMKM seberapa besar pengaruh pengaruh Go-
di Go-Food terhadap Food terhadap
Universitas penjualan UMKM di pendapatan
2.
Muhammadiyah UMS. UMKM.
Surakarta, Agung
Slamet Sukardi
dan Ira Ayuk
Rahmawati (2022)
Pengaruh E- Penelitian ini untuk Sama-sama
Commerce mengetahui seberapa meneliti
3.
Terhadap besar pengaruh e- mengenai
Pendapatan commerce terhadap pengaruh Go-
UMKM Yang pendapatan khususnya Food terhadap
Bermitra pada UMKM yang telah pendapatan
Gojek Dalam Masa menggunakan e- UMKM saat
Pandemi Covid-19, commerce di daerah pandemi covid-
Martha Rianty dan Sumatera Selatan . 19.
Pipit Fitri Rahayu
(2021)
Dataset of food Penelitian ini bertujuan Sama-sama
delivery app users untuk menyajikan meneliti
at a public kumpulan data yang mengenai Food
university: Insights berkaitan dengan faktor- Delivery Apss
into digital faktor pengambilan (Go-Food)
transformation, Ha keputusan yang
Hoanga, Ngoc dipertimbangkan oleh
4. Tuan Chaub, & mahasiswa Danang,
Trinh Le Tand Vietnam, saat
(2023) menggunakan Aplikasi
Pengantaran Makanan
dan memberikan umpan
balik positif tentang
Aplikasi Pengantaran
Makanan di Internet.
Effect Of Sme’s Tujuan dari penelitian ini Sama-sama
E-Readiness And adalah untuk memahami meneliti
Online Food dan membandingkan mengenai
Delivery Apps faktor-faktor kesiapan UMKM yang
5.
Adoption Toward elektronik yang mengadopsi
Business mempengaruhi adopsi atau
Performance, aplikasi pesan antar memanfaatkan
Reyna Nadhya
Ulhaq, Jono makanan online dan untuk Food Delivery
Mintarto memahami Apps (Go-Food)
Munandarr & pengaruh adopsi aplikasi
Amzul Rifin pesan antar makanan
(2022) online terhadap kinerja
UKM antara Malaysia dan
Indonesia.

3.2. Hasil Penelitian


Layanan Go-Food memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
pendapatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di masa pandemi
COVID-19. Berikut adalah beberapa pengaruh utama yang bisa disebutkan:

1. Akses Ke Pelanggan Yang Lebih Luas


Melalui platform Go-Food, UMKM dapat menjangkau
pelanggan potensial yang lebih luas, termasuk mereka yang
memilih untuk tetap di rumah dan menghindari berpergian
ke luar. Dengan adanya Go-Food, UMKM memiliki
kesempatan untuk memperluas basis pelanggan mereka dan
meningkatkan pendapatan.

2. Pengurangan Biaya Operasional


Beberapa UMKM mungkin menghadapi kesulitan dalam
menjaga operasional fisik mereka selama pandemi. Dengan
menggunakan layanan Go-Food, UMKM dapat mengurangi
biaya operasional seperti sewa tempat usaha, listrik, dan
biaya tenaga kerja tambahan. Ini dapat membantu UMKM
untuk tetap beroperasi dan menghasilkan pendapatan,
meskipun dengan skala yang lebih kecil.
3. Perluasan Saluran Distribusi
Go-Food memberikan saluran distribusi yang efisien bagi
UMKM untuk mengirimkan produk mereka kepada
pelanggan. UMKM tidak perlu khawatir tentang logistik dan
pengiriman karena Go-Food menawarkan sistem
pengantaran yang sudah terintegrasi. Ini membantu UMKM
untuk tetap menjual produk mereka tanpa harus bergantung
pada penjualan langsung atau saluran distribusi tradisional
yang mungkin terbatas selama pandemi.

4. Peningkatan Visibilitas Dan Branding


Dengan terdaftar di Go-Food, UMKM dapat meningkatkan
visibilitas mereka di platform yang populer dan dikenal oleh
banyak orang. Hal ini dapat membantu dalam membangun
merek dan meningkatkan kesadaran pelanggan tentang
produk UMKM. Dengan meningkatnya jumlah pelanggan
dan pemesanan melalui Go-Food, UMKM dapat
meningkatkan pendapatan mereka.

Namun, penting untuk diingat bahwa dampak ini tidak akan seragam
untuk setiap UMKM. Faktor-faktor seperti kualitas produk, persaingan di
platform, promosi yang efektif, dan kebijakan harga dapat mempengaruhi
keberhasilan UMKM dalam meningkatkan pendapatan mereka melalui
layanan Go-Food. Selain itu, adanya biaya yang terkait dengan penggunaan
layanan Go-Food juga perlu dipertimbangkan oleh UMKM.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hal yang telah dipaparkan mengenai Pengaruh Layanan
Go-Food Terhadap Pendapatan Umkm Di Masa Pandemi Covid-19, dapat
disimpulkan bahwa layanan fitur Go-Food sangat bermanfaat bagi para
UMKM di tengah penyebaran virus Covid-19, karena para konsumen dapat
membeli makanan dan minuman secara online tanpa perlu keluar rumah,
para UMKM tidak terancam gulung tikar dan para UMKM semakin
diuntungkan dengan adanya penyebaran virus Covid-19 yang
mengharuskan para konsumen untuk lebih sering berada di dalam rumah
agar tidak terjangkit virus Covid-19.
DAFTAR PUSTAKA

Hoang, H., Chau, N. T., & Tan, T. Le. (2023). Dataset of food delivery app users at a public
university: Insights into digital transformation. Data in Brief, 48.
https://doi.org/10.1016/j.dib.2023.109161

Nadhya Ulhaq, R., Mintarto Munandarr, J., & Rifin, A. (2022). EFFECT OF SME’S E-
READINESS AND ONLINE FOOD DELIVERY APPS ADOPTION TOWARD BUSINESS
PERFORMANCE (Vol. 02, Issue 4).

Rianty, M., & Fitri Rahayu, P. (2021). Pengaruh E-Commerce Terhadap Pendapatan
UMKM Yang Bermitra Gojek Dalam Masa Pandemi Covid-19. 16(2), 153–167.
https://akuntansi.pnp.ac.id/jam

Sukardi, A. S., & Rahmawati, I. A. (2022). Analisa pengaruh Go-Food terhadap penjualan
UMKM di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Journal of Economics Research
and Policy Studies, 2(3). https://doi.org/10.53088/jerps.v2i3.268

Vidya Fathimah. (2022). DAMPAK PENGGUNAAN APLIKASI LAYANAN GO-FOODDALAM


MENINGKATKAN PENDAPATAN PENGUSAHA KULINER SAAT PANDEMI COVID-19. 2.

Anda mungkin juga menyukai