PENDAHULUAN
Hingga pada tahun 2012 mulai bermunculan banyak ecommerce di Indonesia seperti
TokoBagus dan Berniaga. Perkembangan e-commerce di Indonesia dari tahun 2012 hingga
tahun 2016 memiliki pertumbuhan yang cukup bagus, walaupun dari segi jumlah penjualan
masih sangat rendah. Data dari lembaga riset bisnis dan pasar global ICD juga memprediksi
bahwa pasar e-commerce di Indonesia akan tumbuh 42% dari tahun 2012 hingga tahun 2015.
Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan negara lain seperti Malaysia (14%), Thailand (22%),
dan Filipina (28%) (Mitra, 2016). Seiring dengan pertumbuhan e-commerce besar dari
investor luar negeri seperti raksasa Lazada dan Zalora, Berrybenka, Tokopedia, Bilna,
Saqina, VIP Plaza, Ralali dan masih banyak lagi; saat ini setiap tahun bahkan setiap bulan
banyak founder (pemilik) startup baru bermunculan.
Menurut website berita teknologi dan gaya hidup modern dailysocial.net, sekarang ini
terdapat setidaknya lebih dari 1500 startup lokal yang ada di Indonesia (Anonim, 2016).
Pada Tahun 2014 menurut data statistik berbagai sumber, jumlah startup yang bisa bertahan
melewati 18 Bulan pertamanya hanyalah 20%, banyak pelajaran yang didapatkan oleh setiap
startup, begitu juga para VC yang turut andil dalam membangun dan membesarkan sebuah
startup, biasanya ketika VC menemukan kegagalan pada sebuah startup ia tidak akan
mengulanginya di startup lainnya sehingga dalam logika seharusnya angka kegagalan startup
dapat mengecil setiap tahunnya namun sayangnya yang terjadi adalah sebaliknya, kini setiap
startup yang lahir memiliki resiko besar untuk gagal.
Menurut Deputi Akses Permodalan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Fadjar Hutomo,
hanya 1 dari 10 start-up yang berhasil, bahkan di Sillicon Valley. Secara global angka The
Valley of Death success rate 10% itu bagus, beberapa malah bilang 5%. Jadi dari 10 start-up
yang dibina, belum tentu ada satu yang berhasil.Besarnya resiko kegagalan ini mencapai
angka hingga 90% yang artinya diantara 10 startup yang lahir hanya akan menyisakan 1
startup yang akan bertahan. Hal inilah yang kadang membuat nyali seorang startup founder
ciut sebelum memulai, bahkan tidak jarang banyak diantara mereka yang mundur ketika
menghadapi kegagalan meskipun setiap tahunnya masih terus bermunculan Startup baru yang
membawa ide solutif untuk permasalahan yang di Indonesia ada saat ini.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti pada Tahun 2017 yang
dilakukan dengan CEO CodeInk Hiro Whardana, kegagalan dalam sebuah startup bukanlah
suatu hal yang bernilai mutlak. Menurut Hiro yang pernah merasakan jatuh bangun dalam
membangun sebuah startup, sebuah startup bisa dikatakan gagal ketika foundernya
memutuskan untuk menutup dan tidak lagi memiliki keinginan untuk melanjutkannya sama
sekali. Sebagai seorang startup founder, Ia percaya bahwa gagal tidaknya sebuah startup
adalah sebuah hal yang relative, bisa jadi bagi seseorang Ia gagal, bisa jadi bagi orang
lainnya ia berhasil. Namun satu hal yang pasti kegagalan pada sebuah startup biasanya
merupakan turn back point yang menentukan apakah ia akan belajar atau ia akan berakhir
mati.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka yang menjadi pokok
permasalahan adalah untuk mengetahui bagaimana proses startup Perusahaan Spring dann
faktor yang mempengaruhi kegagalannya
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan, maka tujuan penulisan ini adalah
untuk mengetahui bagaimana proses startup Perusahaan Spring kegagalannya
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Startup
Pada dasarnya Startup adalah pengimplementasian dari Bussiness plan dimana segala
sesuatu yang telah direncanakan dan diproyeksikan dalam rencana bisnis dituangkan dan
direalisasikan dalam bentuk startup. Menurut Paul Graham: “Startup is a company designed
to grow fast” (Paul Graham, 2012). Hal inilah yang membedakan Startup dengan perusahaan
biasa yaitu kemampuannya dalam melakukan ekspansi dalam waktu yang singkat. Tidak ada
satupun di dunia ini hal yang instant, walaupun sebuah mie instant sekalipun harus
mengalami proses memasak terlebih dahulu. Begitu juga dalam membuat startup dan
mengembangkannya, ada beberapa tahapan yang harus dilalui satu demi satu terlebih dahulu
diantaranya adalah :
a. Ideation: di tahap ini startup menggali permasalahn yang ada dan mencari solusi
permasalahan tersebut untuk dibentuk menjadi sebuah produk yang dapat digunakan oleh
calon penggunanya.
b. Market Validation: Pada tahap ini sebuah startup dapat menguji apakah permasalahan
yang sebelumnya ditemukan adalah masalah yang sesungguhnya, apakah solusinya
adalah hal yang sudah tepat, apakah market mau menggunakan produk ini? Dalam
melakukan market validation ada beberapa cara bisa dengan menggunakan survey, beta
testing, dan lain sebagainya
c. Minimum Viable Product: Setelah Anda mengetahui solusi yang sesungguhnya
dibutuhkan oleh para pengguna dan fitur yang memang benar-benar dibutuhkan dan
bermanfaat biasanya startup akan meluncurkan produknya dengan fitur minimalis agar
memudahkan pengguna untuk lebih nyaman dan mudah dalam menggunakannya
d. Product Market Fit: Setelah melakukan beberapa tahapan akan sampai sebuah startup
pada tahap produk Market Fit dimana pasar dapat menerima dengan baik produk yang
ada dan startup sudah cukup stabil untuk diduplikasi untuk wilayah yang lebih luas.
e. Scale Up: merupakan tahapan ketika sebuah startup sudah dapat melebarkan jangkauan
layanannya, di tahap ini lah biasanya para investor mendapatkan keuntungan.
2.2 Profil Perusahaan Spring
Perusahaan Sprig adalah aplikasi seluler yang memungkinkan pengguna menemukan dan
memesan makanan sehat dan mengirimkannya dalam jangka waktu minimal. Semua bahan
yang digunakan dalam makanan ini bersumber dari lokal, berkelanjutan, dan musiman.
Perusahaan Sprig diluncurkan oleh Morgan Springer, Neeraj Berry, Matt Kent, dan Gagan
Biyani pada April 2013 dan berpusat di San Francisco, Amerika Serikat. Sprig berbasis di
San Fransisco, dan memiliki konsep "food on-demand." Sprig memasak sendiri apa yang
diminta pelanggan sekaligus mengantarkan makanan tersebut ke tempat mereka.
Profil Spring
industri e-commerce paltforms, kuliner
kantor pusat san fransisco, pantai barat, amerika serikat
tanggal didirikan 1 april 2013
pendiri gagan biyani, matt kent, morgan springer, neeraj beery
status operasi tutup
email support@eatspring.com