DISUSUN OLEH :
KELAS : MB-37-05
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2016
A. Pengembangan Start Up
Masih banyak orang yang belum memahami istilah Startup. Kata Startup
sendiri merupakan serapan dari Bahasa Inggris yang berarti tindakan atau
proses memulai sebuah organisasi baru atau usaha bisnis. Startup merujuk
pada perusahaan yang belum lama beroperasi. Perusahaan-perusahaan ini
sebagian besar merupakan perusahaan yang baru didirikan dan berada
dalam fase pengembangan dan penelitian untuk menemukan pasar yang
tepat.
Hal yang paling utama untuk mendirikan Startup adalah tim yang solid,
karena dengan adanya tim yang solid bisa memunculkan ide-ide baru yang
kreatif dan inovatif. Dengan ide dan eksekusi yang tepat, tentunya para
founder tidak akan kesulitan menarik minat masyarakat maupun mencari
investor.
Ditilik dari berbagai bisnis Startup yang berkembang, bisnis ini bisa
dibedakan menjadi 3 jenis bisnis Startup yaitu :
Startup perdagangan
Dari ketiga jenis bisnis Startup di atas, Startup aplikasi edukasi dan
Startup pencipta game paling banyak foundernya di Indonesia. Hal ini
dikarenakan pembuatan aplikasi untuk game dan edukasi terbilang mudah
serta pasar bisnis Startup ini sangatlah besar. Dapat dilihat juga bagaimana
di Indonesia saat ini banyak sekali anak anak muda yang memiliki hak
paten dari aplikasi ciptaan mereka yang kemudian menjadi sebuah ladang
bisnis.
Kualitas tim founder bisnis Startup yang keratif, penuh ide orisinil dan
juga solid sehingga bisa membuat kreativitas produk baru untuk
ditawarkan kepada masyarakat
Usaha rintisan (startup) memang bukanlah hal yang selalu berjalan dengan
mulus. Membangun startup butuh berbagai faktor pendukung untuk
mencapai kesuksesan, salah satunya adalah persiapan yang matang.
Seseorang yang ingin merintis sebuah usaha perlu persiapan yang matang
mulai dari ide, tim kerja, modal maupun mental. Para startup harus memiliki
mental baja dalam dirinya, mental yang kuat dalam menghadapi segala
sesuatu yang mungkin terjadi, termasuk kemungkinan kegagalan.
Layaknya mental baja yang dimiliki oleh Sergei Brin dan Larry Page yang
merupakan pendiri Google. Pada tahun pertama pembuatan Google, mereka
mengalami kerugian. Bahkan tidak ada pemasukan, yang ada mereka harus
mengeluarkan biaya lagi untuk melakukan riset. Kala itu tak ada sebuah
penghargaan maupun apresiasi terhadap Google. Namun, apakah Google
kemudian mundur? Tidak. Mereka tetap tekun dan bekerja lebih keras lagi
untuk membuat algoritma yang berbeda untuk mesin pencariannya (search
engine) yang sudah ada. Bukan hanya kerja keras yang dilakukan Brin dan
Page, namun juga pengorbanan, mereka harus drop out dari program
doktoral yang tengah diikuti di Harvard University untuk melanjutan
melakukan riset. Dan hasilnya kini 80 persen orang menggunakan Google
sebagai sebuah mesin pencarian, Google pun semakin berkembang pesat.
KUDO adalah singkatan dari Kios Untuk Dagang Online yang artinya
adalah setiap orang yang telah mendaftar menjadi agen KUDO (daftar
gratis), berhak menjual barang yang dijual pada aplikasi KUDO dengan
penghasilan / keuntungan yang telah ditetapkan sesuai dengan harga jual
yang diterapkan sesuai dengan saldo yang dimilikinya. Komisi / Keuntungan
yang diberikan untuk setiap barang yang mampu dijual oleh agen berfariasi
yakni mulai dari 1%.
Bingung ingin memulai bisnis barang atau jasa? Atau Anda hanya
memiliki modal kecil, padahal ingin menjual banyak barang? Anda dapat
mencoba peruntungan bisnis di dunia maya dengan aplikasi ini.
Pengguna KUDO dapat menjual sekitar 3 juta barang dan jasa dengan risiko
yang sangat kecil. Barang atau jasa yang dapat dijual mulai dari fesyen,
barang elektronik, kendaraan, tiket pesawat, hingga pulsa.
Lebih lanjut, kata Agung, baik pembeli maupun pengusaha dipastikan
bertransaksi secara aman. Pembeli mencari barang yang dibutuhkan
kemudian memesan kepada pengusaha yang telah menjadi agen KUDO.
"Si pembeli membayar barang yang diinginkan kepada agen KUDO dan si
agen mengontak kepada kita. Barang langsung akan dikirim dan dipastikan
aman karena pembeli sudah mengenal sang agen. Kami tak sembarangan
merekrut dan itu ada verifikasinya," jelasnya.
Jika pembeli merasa barang pesanan tidak sesuai, barang tersebut dapat
dikembalikan dan diganti yang baru secara gratis tanpa ongkos kirim.
"Pembelian itu ditambah ongkos kirim. Barang tidak cocok bisa dikembalikan
dan ongkir ditanggung KUDO," tuturnya.
Selain itu pengusaha KUDO akan mendapat private assistant sehingga bila
terjadi kendala masalah akan segera diatasi.
Melalui deposit tersebut, agen KUDO dapat memiliki toko online mereka
sendiri dan menjual lebih dari tiga juta barang atau jasa dan bisa langsung
dipasarkan.
Tagihan listrik
Tagihan Air
Tagihan telepon
Jangan takut dengan sistem yang dianut oleh KUDO, karena transaksi yang
dilakukan melalui aplikasi KUDO, semuanya harus melalui KUDO terlebih
dahulu selebihnya team Profesional KUDO yang akan melayani anda.
Dalam hal ini KUDO tidak menjanjikan sesuatu hal yang muluk-muluk,
tujuan KUDO tercipta adalah memberikan peluang untuk kita yang masih
mau berusaha memperbaiki hidupnya dengan sedikit kemudahan.
KUDO membuka peluang untuk kita bisa bersaing dan berusaha, ia hadir
menjadi jembatan antara kalian dan kesuksesan yang kalian impikan.
Hasilnya kalian sendirilah yang menentukan tingkat kesuksesannya.
Yang KUDO berikan adalah kemudahan bagi kita untuk berusaha, bahkan
bagi mereka yang bermodal kecil, KUDO dapat membantu untuk bertahap
berkembang sedikit demi sedikit untuk menjadi Pengusaha.
Once an agent trusts the system and feel they are are taken care of
they will continue advocating purchase independently
Internal PT.KUDO
Karena bagi KUDO Karyawan mereka adalah Keluarga yang wajib mereka
lindungi dan hargai segenap hati, namun tetap menekankan kedisiplinan
pada diri mereka agar terus melangkah maju.
Monetization
Market intelligence tools
Fraud detection
Product Creation
Lifecycle segmentation campaign
Location based ads and promo
Program based on customer analytics
Tidak penting solusi itu dapat dieksekusi atau tidak, fokus saja pada
solusi-solusi yang dirasa menjawab masalah. Barulah, pada tahap
selanjutnya, kita mengelompokkan solusi-solusi tersebut ke dalam tiga hal,
yaitu feasible, viable, dan desirable. Dari kumpulan ide solusi itu,
prioritaskan kira-kira solusi apa yang dari sisi bisnis paling banyak value-nya.
Lihatlah value for business mana yang paling besar, namun menghabiskan
waktu yang paling sedikit.