TINJAUAN PUSTAKA
7
8
a. Taking a bath
Manajemen melakukan metode taking a bath dengan mengakui biaya-biaya
dan kerugian periode yang akan datang pada periode berjalan ketika pada periode
berjalan terjadi keadaan buruk yang tidak menguntungkan.
b. Income minimization
Manajer melakukan praktik manajemen laba berupa income minimization
dengan mengakui secara lebih cepat biaya-biaya, seperti biaya pemasaran, riset
dan pengembangan, ketika perusahaan memperoleh profit yang cukup besar
dengan tujuan untuk mengurangi perhatian politis.
c. Income maximization
Income maximation merupakan upaya manajemen untuk memaksimalkan
laba yang dilaporkan.
d. Income smoothing
Income smoothing merupakan praktik manajemen laba yang dilakukan
dengan menaikkan atau menurunkan laba, dengan tujuan untuk mengurangi
fluktuasi laba yang dilaporkan, sehingga perusahaan tampak lebih stabil dan tidak
beresiko.
2.1.3 Accrual
Secara umum penelitian tentang manajemen laba menggunakan pengukuran
berbasis akrual dalam mendeteksi ada tidaknya manipulasi. Salah satu kelebihan
dalam pendekatan total akrual adalah pendekatan tersebut berpotensi untuk dapat
14
mengungkapkan cara-cara untuk menurunkan atau mena ikkan laba, karena cara-
cara tersebut kurang mendapat perhatian untuk diketa hui pihak luar.
Menurut Pery dan William (1994), total akrual (TAC) terdiri dari komponen
discretionary accrual (DA) dan non discretionary accrual. Discretionary accrual
adalah komponen akrual yang berada dalam kebijakan manajemen. Artinya,
manajer memberikan intervensinya dalam proses pelaporan keuangan. Sedangkan
non discretionary accrual adalah komponen akrual diluar kebijakan manajemen.
Manajemen laba dapat diproksikan dengan discreationary accruals. Namun
discreationary accruals tidak dapat diobservasi secara langsung dari laporan
keuangan, maka harus diestimasi melalui beberapa model. Salah satunya adalah
model yang dikembangkan oleh De Angelo (1986).
Model ini membandingkan akrual pada periode test dengan akrual pada
periode sebelumnya. Model yang dikembangkan De Angelo mengasumsikan
bahwa perubahan total accrual antara dua periode terdiri dari dua komponen, yaitu
perubahan karena pertumbuhan perusahaan dan perubahan karena kebijakan oleh
manajemen perusahaan.
Ketika perusahaan bertumbuh, jumlah non discretionary accrual dan
pengumpulan discretionary accrual akan bertumbuh juga. Untuk mengontrol efek
dari pertumbuhan total accrual, digunakan sebuah model yang mengasumsikan
bagian proporsiona l yang konstan antara total accrual dan penjualan (SALE)
digunakan. Jumlah total accrual yang dapat dihubungkan dengan kebijakan
manajemen adalah perbedaan antara total accrual pada periode test yang
distandarisasi dengan penjualan pada periode test dan total accrual pada tahun
dasar yang distandarisasi dengan penjualan pada periode tahun dasar (Friedla n,
1994;5). Total Accruals dapat dirumuskan sebagai berikut :
TA = NOI - CFO
Keterangan :
TA = Total Accruals
NOI = Net Operating Income
CFO = Cash Flow Operating
15
atau
TA= NDA+DA
Keterangan :
DA = Nilai Discretionery Accruals
TA = Total Accruals
Total akrual diperoleh dari selisih antara laba bersih perusahaan dengan
aliran kas masuk dari kegiatan operasi.
Kemudian Dechow et al. memodifikasi persamaan untuk menghitung akrual
non diskresioner model jones. Model modifikasinya sebagai berikut :
Keterangan :
Westerfield : 2004 : 120 ). Laporan keuangan yang baik dan akurat dapat
menyediakan informasi yang berguna antara lain dalam :
a. Pengambilan keputusan investasi
b. Keputusan pemberian kredit
c. Penilaian aliran kas
d. Penilaian sumber-sumber ekonomi
e. Melakukan klaim terhadap sumber-sumber dana
f. Menganalisis perubahan-perubahan yang terjadi terhadap sumber-sumber dana
g. Menganalisis penggunaan dana
Selain itu laporan keuangan yang baik juga dapat menyediakan informasi
posisi keuangan dan kinerja keuangan masa lalu,masa sekarang dan meramalkan
posisi keuangan dan kinerja keuangan perusahaan di masa yang akan datang.
Selain menggunakan rasio keuangan, Market Value Added (MVA) juga
digunakan untuk menilai kinerja keuangan. MVA mempunyai tekanan yang sama
dengan EVA yaitu pada kesejahteraan penyandang dana perusahaan. MVA
merupakan hasil komulatif dari kinerja perusahaan yang dihasilkan oleh berbagai
investasi yang telah dilakukan maupun yang diantisipasi akan dilakukan.
Sehingga peningkatan MVA adalah sebagai keberhasilan memaksimalkan
kekayaan pemegang saham dengan aloksi sumber-sumber yang tepat. Dengan
demikian MVA merupakan ukuran kinerja eksternal perusahaan.
Nilai Market Value Added dapat dihitung dengan rumus (Young dan
O’Byrne, 2001: 26): MVA = Nilai pasar Ekuitas – Modal ekuitas yang
diinvestasikan investor
MVA t = P t .Q t - P 0.Q t
Keterangan :
MVA = Market Value Added
Pt = Harga saham pada periode t
Qt = Jumlah saham pada periode t
P0 = Harga saham pada saat penawaran perdana
17
Gambar 2.1
Laba (X)
Keterangan :
jangka panjang akan merugikan perusahaan.. Oleh karena itu dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut: