REMAJA”
OLEH :
1. Dewi Iriant
2. Dini Sukmalara
3. Koniasari
4. Miea Nursyifa
5. Yusefa
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
mata kuliah “Kespro Remaja”. Shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar
kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Kespro Remaja di program
studi Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Respati Indonesia.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Dr. Zarfiel, MPH selaku dosen pembimbing
mata kuliah Kespro Remaja dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan
Kami pun menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan
makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Remaja merupakan suatu massa peralihan antara kanak-kanak dan dewasa.
Pada masa ini, libido atau energi seksual menjadi hidup yang tadinya laten pada masa
pra remaja. Akibat dari perubahan ini maka dorongan pada remaja untuk berprilaku
seksual bertambah besar. Akibat dari perubahan ini maka adanya dorongan pada masa
remaja untuk berprilaku seksual bertambah. Seksual merupakan bagain dari kehidupan
manusia, baik pria maupun perempuan. Seperti tubuh dan jiwa yang berkembang,
fungsi seksual.
mencoba-coba, hal yang baru ini membawa remaja masuk pada hubungan seks
kedalam kemaksiatan. Dari faktor ekonomi juga dapat mempengaruhi perilaku seksual
seseorang tidak sedikit para remaja yang merelakan ke virginitasannya hanya merasa
Pada era globalisasi sekarang ini remaja dihadapkan pada dilemma dua hal,
yaitu disatu sisi mereka sangat diharapkan sebagai generasi penerus bangsa, tetapi di
sisi lain mereka dihadapkan pada masalah rawannya pergaulan akibat dari arus
globalisasi itu sendiri. Oleh karena itu peran serta berbagai pihak sangat diperlukan
untuk menjadikan remaja generasi yang bertanggung jawab dan bermoral baik.
Sehingga pada akhirnya mereka tidak akan salah langkah dalam bertindak, khususnya
dalam berprilaku seksual. Beberapa survei yang bisa membuat banyak orang
tercengang, terutama orang tua. survei yang pernah dilakukan pada sembilan kota
27 persen di antaranya terjadi dalam lingkungan pranikah dan 12,5 persen adalah
pelajar. Selain kehamilan yang tidak diinginkan perlu mendapat penanganan secara
Berbagai hasil penelitian menunjukkan sekitar 28,5 persen para remaja telah
menikah dan memiliki anak. Kejadian Aborsi di Indonesia juga tinggi, menurut ahli
demografi kesehatan masyarakat, lebih dari 1 juta bahkan ada yang mengatakan
PKBI) Jabar, mendapati 4 kasus aborsi di kalangan pelajar di Bandung. Sementara dari
tahunnya sebanyak 160 ribu hingga 200 ribu remaja di Jabar melakukan aborsi.
Berencana Indonesia (PKBI), sekitar 160 ribu hingga 200 ribu remaja di Jabar lakukan
aborsi. Tak hanya itu berdasarkan survey dari lembaga yang sama, di 5 kota, yaitu
remaja, diketahui 16,35 persen diantaranya telah melakukan hubungan seksual. Dari
jumlah tersebut, 40,1 persen menggunakan kontrasepsi dan 23,79 persen menyatakan
TINJAUAN TEORI
A. Aborsi
1. Pengertian aborsi
istilah ”aborsi”, berarti pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan sel
merupakan istilah lain yang secara resmi dipakai dalam kalangan kedokteran
dan hukum. Ini adalah suatu proses pengakhiran hidup dari janin sebelum
For Social, Studies anda Action, Maret 1991, dalam istilah kesehatan” aborsi
(ovum) yang telah dibuahi rahim (uterus), sebelum janin (fetus) mencapai
20 minggu.
karena tidak mengiginkan bakal bayi yang dikandung itu). (Js. Badudu, dan
Ada dua macam aborsi, yaitu aborsi spontan dimana aborsi terjadi secara
alami, tanpa intervensi tindakan medis (aborsi spontanea), dan aborsi yang
pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan. Untuk
lebih memperjelas maka berikut ini akan saya kemukakan defenisi para ahli
Secara umum, aborsi dapat dibagi dalam dua macam, yaitu pengguguran
dalam rahim sang ibu. Sedangkan aborsi tak langsung ialah suatu
tindakan itu.
perkembanganya.
istilah medis dikenal dengan nama dilation and extaction. Cara ini
dalam itulah dokter menusuk kepala bayi dengan alat yang tajam.
Dan menghisap otak bayinya sehingga bayi mati. Sesudah itu baru
disedot keluar
karena usia wanita yang terlalu muda hamil utaupun terlalu tua.
1) Aborsi komplitus
2) Aborsi habitualis
naik sepeda dan lain-lain. Bila keguguran hampir tiap kali terjadi
3) Aborsi inkomplitus
5) Aborsi insipiens
6) Aborsi terinfeksi
7) Missed Abortion
8) Aborsi septik
b. Aborsi Provokatus
(Ediwarman, 1996) :
1) Provocatus therapeutics/ aborsi medicalis
maupun oleh orang lain dengan persetujuan si ibu hamil. Hal ini
1. Pengertian
itu, dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup mulai dari
manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat
manusia, baik yang diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati
objek kesehatan).
a. Pengetahuan
orang lain.
b. Kepercayaan
c. Sikap
subjek.
sebagainya.
f. Kebudayaan
of life).
2. Bentuk Perilaku
Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat
(practice).
3. Domain Perilaku
dari stimulus (rangsangan dari luar). Hal ini berarti meskipun bentuk
stimulusnya sama namun bentuk respon akan berbeda dari setiap orang.
yaitu :
(Notoatmodjo, 2007)
Faktor ini mencakup sarana dan prasarana atau fasilitas yang tersedia
1. Pengertian
(embrio) dari rahim (uterus) selama tiga bulan. Secara umum istilah aborsi
waktunya, baik itu secara sengaja atau tidak. Biasanya dilakukan saat janin masih
yang melakukan perilaku aborsi pranikah antara lain: lebih menutup diri dari
minum jamu peluntur atau jamu telat bulan, makan nanas muda, minum
adalah:
bantuan yang paling terjangkau (dekat, murah dan mudah). Tindakan nekat
ini tidak didukung oleh pengetahuan yang cukup bisa sangat berbahaya,
perasan tertekan.
juga disebut Post Traumatic Stress Syndrome. Gejala yang sering muncul
beraktivitas, dan sulit merasa dekat dengan anak-anak yang lahir kemudian.
Pada saat melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi ada beberapa
resiko yang akan dihadapi seorang wanita, seperti yang dijelaskan dalam
buku “Facts of Life” yang ditulis oleh Brian Clowes, Phd yaitu:
wanita)
menyebabkan cacat pada anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat
kehamilan berikutnya
Pregnancy)
Proses aborsi bukan saja suatu proses yang memiliki resiko tinggi
dari segi kesehatan dan keselamatan seorang wanita secara fisik, tetapi juga
wanita.
Dalam KUHP Bab XIX Pasal 346 s/d 350 dinyatakan sebagai berikut :
kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana
2. Pasal 347 : (1) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan
paling lama dua belas tahun.(2) Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita
tersebut, diancam dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.
3. Pasal 348 : (1) Barang siapa dengan sengaja menggunakan atau mematikan
penjara paling lama lima tahun enam bulan. (2) Jika perbuatan itu mengakibatkan
matinya wanita tersebut,diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
4. Pasal 349 : “Jika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu melakukan
dapat dditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut hak untuk menjalankan
Abortus buatan, jika ditinjau dari aspek hukum dapat digolongkan ke dalam dua
golongan yakni :
Yaitu pengguguran kandungan yang dilakukan menurut syarat dan cara-cara yang
menyembuhkan si ibu, dilakukan oleh tenaga yang tidak kompeten serta tidak
XIX pasal 346 s/d 249). Namun dalam undang-undang Nomor 23 Tahun 1992
Tentang kesehatan pada pasal 15ayat (1) dinyatakan bahwa dalam keadaan darurat
sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil atau janinnya, dapat
dilakukan tindakan medis tertentu. Kemudian pada ayat (2) menyebutkan tindakan
dan dilakukan sesuai dengan tanggung jawab profesi serta pertimbangan tim
ahli
3) Dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan serta suami dan keluarga
Lalu dalam UU No. 1 tahun 1946 tentang KUHP, UU no. 7 thn. 1984 dan UU
yaitu :
1. Dari pihak keluaga yang harusnya memperhatikan perkembangan seorang anak dalam
2. Tidak lepas juga peran sekolah dalam melakukan sosialisasi bagaimana agar para
siswa mengetahui bahaya dari pergaulan bebas yang menjurus ke sex bebas yang
3. Menindak tegas oknum – oknum yang membuka serta menjalankan suatu praktek
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada era globalisasi sekarang ini remaja dihadapkan pada dilemma dua hal, yaitu
disatu sisi mereka sangat diharapkan sebagai generasi penerus bangsa, tetapi di sisi lain
mereka dihadapkan pada masalah rawannya pergaulan akibat dari arus globalisasi itu
setiap tahunnya sebanyak 160 ribu hingga 200 ribu remaja di Jabar melakukan aborsi.
Berencana Indonesia (PKBI), sekitar 160 ribu hingga 200 ribu remaja di Jabar lakukan
aborsi.
”aborsi”, berarti pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan sel sperma)
sebelum janin dapat hidup diluar kandungan. Aborsi provocatus merupakan istilah lain
yang secara resmi dipakai dalam kalangan kedokteran dan hukum. Ini adalah suatu
proses pengakhiran hidup dari janin sebelum diberi kesempatan untuk bertumbuh.
melakukan perilaku aborsi pranikah antara lain: lebih menutup diri dari lingkungan
keluarga dan masyarakat, mencari klinik aborsi, mencari obat penggugur kandungan,
memakai pakaian yang lebih longgar, loncat-loncat, minum jamu peluntur atau
jamu telat bulan, makan nanas muda, minum jamu, pergi ke dukun, minum obat
ginekosid/ cytotec.
3. Dalam KUHP Bab XIX Pasal 346 s/d 350 mengatur tentang sanksi pidana bagi
yang melakukan tindakan aborsi. Namun, tindakan aborsi dapat dikatakan legal
jika pengguguran kandungan yang dilakukan menurut syarat dan cara-cara yang