ABORSI
DISUSUN OLEH :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
2020
UNIT BELAJAR 3
DILEMA ABORSI
Tugas :
Apa yang sebaiknya dokter lakukan dengan mempertimbangkan aspek bioetika dan hukum
kesehatan?
Tujuan Pembelajaran :
1. Maternal
Penyebab secara umum :
1) Infeksi akut
virus, misalnya cacar, rubella, hepatitis
Infeksi bakteri, misalnya streptokokus
Parasit, misalnya malaria
2) Infeksi kronis
Sifilis, biasanya menyebabkan abortus pada trimester kedua.
Tuberkulosis paru aktif.
Keracunan, misalnya keracunan tembaga, timah, air raksa, dll
2. Janin
Penyebab paling sering terjadinya abortus dini adalah kelainan pertumbuhan hasil
konsepsi (pembuahan), baik dalam bentuk Zigot, embrio, janin maupun plasenta.
3. Dampak dan Efek Samping Aborsi
Dampak Kesehatan
Terdapat dua macam resiko kesehatan wanita yang melakukan aborsi yaitu
resiko kesehatan dan keselamatan secara fisik. Ada beberapa resiko yang akan
dihadapi oleh seorang wanita, antara lain : kanker indung telur, kanker leher rahim,
kemandulan, infeksi panggul, infeksi rongga infeksi pada lapisan rahim, kematian
mendadak karena pendarahan yang hebat, kematian karena pembiusan yang gagal,
infeksi serius disekitar kandungan, rahim yang sobek (uterine peoration), kerusakan
leher rahim (cervical lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada anak
berikutnya, dan kanker payudara.
Dampak Mental
Perasaan bersalah
➡ Pada kasus tertentu, banyak ibu yang sudah melakukan aborsi, ingin
membunuh dirinya sendiri karena merasa bersalah dan menyesal telah
melakukan aborsi.
Perasaan malu
➡ Bukan hanya karena perasaan bersalah akibat hal yang sudah terjadi, namun
juga karena terbayang akan dampak dari seks bebas yang mengharuskan
seorang ibu untuk melakukan tindak aborsi.
➡ Ibu yang sudah melakukan aborsi takut untuk melihat tanggal-tanggal tertentu,
teringat hari ketika ibu tersebut melakukan aborsi. Hal tersebut bisa
menyebabkan sang ibu terus menerus trauma.
• Pengaturan hukum tentang aborsi diatur dalam KUHP dan Pasal 75 ayat (1) UU
Kesehatan No. 36 Tahun 2009
indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak usia dini kehamilan, baik yang
mengancam nyawa ibu dan/atau janin, yang menderita penyakit genetik berat
dan/atau cacat bawaan, maupun yang tidak dapat diperbaiki sehingga menyulitkan
bayi tersebut hidup di luar kandungan; atau
Bioetika
Ada dua masalah utama, yaitu: Hak Janin v. Hak Ibu.
Konsep mengenai awal kehidupan.
Pro Choice beranggapan bahwa:
Fetus dianggap belum sebagai orang yang memiliki hak penuh sebagai manusia.
Embrio dianggap manusia sejak awal konsepsi serta punya hak dilahirkan hidup.
5. Pandangan Agama
• Yeremia 1:5
➡ “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal
engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan
engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.”
• Mazmur 8:5-7
o Sodik MA. Sikap pencegahan aborsi ditinjau dari pengetahuan tentang bahaya
dan resiko kesehatan. Strada Jurnal Ilmiah Kesehatan. 2014 : 2 (2) ; 59-64
o Ardyani AD. Asuhan kebidanan kegawatdaruratan pada Ny. E umur 29 tahun
dengan erosi portio akseptor KB IUD dikeluarga berencana di Perkumpulan Keluarga
Berencana INDONESIA (PKBI) Jawa Tengah (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Semarang). 2017
o Juliana F. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku aborsi pada perempuan
pekerja hiburan malam (Studi Pada Perempuan Pekerja Malam Yang Melakukan Seks
Pra Nikah Dan Melakukan Aborsi).
o Moh. Ali Aziz et al, Fiqih Medis, Surabaya: Rumah Sakit Islam Jemursari,
2012, 74
o Napitupulu AA. Pembaharuan hukum pidana terhadap tindak pidana aborsi di
Indonesia. Medan : Fakultas Hukum USU ; 2013