Anda di halaman 1dari 11

Catatan KP Embriologi

Ektoderm jd saraf pusat


Mesoderm lateral ada sel progenitor,membentuk tabung jantung seperti tapal kuda
Endoderm saluran pencernaaan
Hari ke-41 - 46 pembentukan septum dan 4 ruang jantung

System cardiovascular embrio terbentuk pada pertengahan minggu ke-3 hari ke-18
Sel progenitor jantung terletak di epiblast -> kranial terhadap primitive streak -> migrasi dan
masuk ke lapisan mesoderm lateral membentuk primary heart field

Saluran keluar itu conus cordis dan trunkus arteriosus berasal dari secondary heart field ->
ventral terhadap faring posterior -> berperan utk pemanjangan saluran keluar

Proses perkembangan dari pembentukan ruang jantung bersamaan dengan pembentukan


lateralitas(kir-kanan) penempatan utk seluruh bagian embrio

Awalnya bagian tengah regio kardiogenik terletak di sebelah anterior membrane


orofaringealis dan lempeng saraf -> bersamaan dengan proses penutupan tabung saraf dan
pembentukan vesikel otak, membrane orogaringelais akan tertarik dan membuat jantung
bergerak ke bawah -> jantung dan rongga pericardium bergerak kea rah servikal lalu akhirnya
ke thorax

Dorsal aorta muncul sendiri yg akan membentuk truncus aorta(?) dan aorta thoracalis

Dari 2 tube akan menjadi 1 yg berada di tengah hari ke-22 baru abis itu berdenyut, sel lain
membentuk pericardium

Septum transversum akan membentuk proepicardium yg nantinya akan menjadi epicardium /


pericardium visceral

Ventrikel kiri dari tabung jantung, ventrikel kanan dari bulbus cordis
Ventrikel primitive yg akan berkembang jadi ventrikel sinistra
Bulbus cordis – akan ada 3 bagian – conus cordis, truncus arteriosus, ventrikel dextra

Tabung jantung terus memanjang -> pengaruh dari SHF ke ujung kranial
Lenkungan jantung selesai pada hari ke-28 minggu ke-4

Truncus arteriosus dan conus cordis jadi aorta dan truncus pulmonalis

Conus cordis membentuk saluran keluar aorta dan truncus pulmonalis

Pembentukan septum jantung

Pada hari ke 27-37 minggu 4-6, dari yg lubang terdapat 2 massa aktif yg saling mendekat
nyatu dan membentk lumen, teori lain yg aktif itu pertumbuhan massa adi dalamnya yg
lama2 jadi besar gt

Massa jaringan disebut bantalan endocardium


Bagaimana pembentukan septum interatriale ? septum primum – septum sekundum – sisa
septum primum yg diatasnya jadi valvula foramen ovale yg mencegah darah dari atrium
sinistra balik ke atrium dextra

Pembentukan septum di atrium komunis, di akhir minggu ke-4 krista berbentuk bulan sabit
tumbuh pada atap atrium komunis ke dalam lumen

Gangguan pembentukan septum interatriale – keluar di ujian

Atrial septal defect(ASD) cewe lebih banyak dibanding laki2, defect ostium sekundum yg
paling signifikan – disebabkan kematian sel yang berlebihan dan resorpsi septum
primum/perkembangan septum sekundum yg tidak adekuat, dapat disebabkan oleh tidak
adanya septum primum dan septum sekundum ( cor triloculare biventriculare )

Terlalu banyak kematian sel di septum primum/terlalu banyak absorpsi sehingga terbentuk
lubang - yg bikin trilokulare di ventrikulare

Kanalis atrioventricularis persisten

Kegagalan bantalan atrioventrikularis untuk menyatu -> terjadi bersamaan dengana defek di
septum jantung

Atresia tricuspid, katup tricuspid nya gak terbentuk

Tetralogy fallot – keluar di ujian

Ductus arteriosus gabungan aorta dan truncus pulmonalis

Terlalu banyak kematian sel di septum primum/terlalu banyak absorpsi sehingga terbentuk
lubang

Tanya Jawab
 Bulbus cordis membentuk 3 bagian : truncus arteriosus, conus cordis, ventrikel kanan
 Truncus arteriosus dan conus cordis akan menjadi aorta dan truncus pulmonalis(regio
konotrunkal )
 Ventrikel kiri dan kanan gak jadi satu, sinus coronarius dan vena cava superior itu
dari satu bagian, septum intertatriale itu ada 2 septum,
 Kalo ada defek karena adanya hiperabsorpsi / karena kerusakan sel yg berlebihan
 Ada splitting di minggu ke – 4 di 22 hari sudah ada denyut jantung
 Harus tau sirkulasi fetus dan after birth
 Apa yang berobliterasi/berdegenerasi, lig.teres hepatis itu tadinya vena umbilikalis
kiri dan duktus venosus yg menutup, vena umbilikalis kanan yg berdegenerasi, Arteri
umbilicalis jadi ligamentum umbilikalis mediale
 Jantung berasal dari lapisan mesoderm lateral
Pembentukan dan Pembuatan Pola Medan Jantung Primer

 Sistem cardiovascular embrio terbentuk pada pertengahan minggu ke -3 (h-18)


 Sel progenitor jantung terletak di epiblast → kranial terhadap primitive streak → migrasi
dan masuk ke lapisan splanknik mesoderm lateral (splanknopleuric mesoderm),
membentuk kelompok sel berbentuk tapal kuda → PHF (primary heart field)

 Pandangan dorsal embrio pada tahap presomit lanjut (h 18)

 Sel progenitor jantung bermigrasi dan membentuk PHF

 Sewaktu sel – sel bermigrasi, sel – sel PHF dispesifikasi untuk membentuk sisi kiri
dan kanan jantung, atrium, ventrikel kiri dan sebagian ventrikel kanan

 Bagian jantung lainnya, termasuk ventrikel kanan dan saluran keluar (conus cordis dan
trunkus arteriosus) berasal dari secondary heart field (SHF) → muncul lebih lambat (h
20-21) → terletak di mesoderm splanknik, ventral terhadap faring posterior → berperan
dalam pemanjangan saluran keluar

 Pembentukan pola-pola pembentukan ruang jantung bersamaan dengan pembentukan


lateralitas (kiri- kanan) untuk seluruh bagian embrio

Pembentukan dan Posisi Tabung Jantung

 Awalnya, bagian tengah regio kardiogenik terletak di sebelah anterior membrane


orofaringealis dan lempeng saraf → namun bersamaan dengan proses penutupan tabung
saraf dan pembentukan vesikel otak, SSP tumbuh ke arah kranial dengan cepat melewati
daerah kardiogenik, akibatnya membrane orofaringeallis tertarik ke bagian depan →
jantung dan rongga pericardium bergerak ke arah servikal lalu akhirnya ke thorax

 Di bagian dorsal / ventral terhadap mesoderm splanknik, terbentuklah dorsal aorta

 Tabung endocardial pada akhirnya akan melakukan fusi dengan dorsal aorta dan
membentuk tabung jantung di hari ke 22

 Sel myocardium seiring perkembangannya akan melapisi tabung endocardial


 Sel-sel mesotel di permukaan septum transversum membentuk proepicardium di dekat
sinus venosus di ujung kaudalnya→bermigrasi ke jantung untuk membentuk sebagian
besar epicardium (pericardium visceral)

Pembentukan Lengkung Jantung

 Tabung jantung terus memanjang → pengaruh dari SHF ke ujung kranial

 Pada hari ke – 23 → bagian sefalik melengkung ke ventral-kaudal-kanan → Bagian


atrium (kaudal) bergeser ke dorsokranial-kiri (mula-mula struktur berpasangan lalu
menyatu dan masuk ke rongga pericardium)

 Pelengkungan selesai di hari ke 28

 Hari ke-30

 Bulbus cordis terlihat sempit kecuali bagian 1/3 bagian proximalnya → bagian lebar
ini akan membentuk bagian bertrabekula ventrikel dextra

 Bagian tengah (conus cordis) → membentuk saluran aliran keluar dari kedua ventrikel

 Bagian distal bulbus (truncus arteriosus) → membentuk pangkal dan bagian


proksimal dari aorta dan arteri pulmonalis

Perkembangan Sinus Venosus

 Pertengahan minggu ke – 4

Pembentukan Septum Jantung

 Septum major jantung dibentuk diantara hari ke 27 – 37

 Dua masa jaringan tumbuh secara aktif→mendekat dan menyatu → membagi lumen
menjadi 2 bagian yang terpisah

 Dapat juga terjadi karena pertumbuhan aktif massa jaringan ( bantalan endocardium )
tunggal yang meluas hingga mencapai sisi lumen yang berlawanan

Pembentukan Septum di Atrium Komunis

 Di akhir minggu ke – 4, krista berbentuk bulan sabit tumbuh pada atap atrium komunis ke
dalam lumen  bagian pertama dari septum primum  meluas kea rah bantalan
endocardium  terbentuk lubang  osteum primum
 Bantalan endocardium tumbuh di sepanjang tepi septum primum yang menutupi osteum
primum → terjadi kematian sel → perforasi di bagian atas septum primum → penyatuan
perforasi ini membentuk ostium sekundum
 Ketika lumen atrium kanan meluas, terbentuk suatu lipatan berbentuk bulan
sabit→septum sekundum
 Lubang yang tersisa oleh septum sekundum disebut foramen ovale
 Sisa bagian atas septum primum → valvula foramen ovale
 Defek penutupan foramen ovale → 20% terjadi probe patency foramen ovale

Pembentukan Vena Pulmonalis

 Seiring dengan pembesaran atrium dextra, atrium sinistra ikut membesar

 Satu vena pulmonalis embryonal berkembang tepat di sebelah kiri septum primum →
pada akhirnya terdapat empat vena pulmonalis masuk ke atrium sinistra

Pembentukan Septum di Dalam Kanalis Atrioventrikularis

 Pada akhir minggu keempat, dua bantalan mesenkim , bantalan endocardium


atrioventricular muncul di batas anterior dan posterior kanalis atrioventrikularis

 Pada akhir minggu kelima, dua bantalan lateral muncul di sisi kiri dan kanan kanalis

 Bantalan anterior dan posterior makin menonjol kedalam lumen dan bersatu,
menyebabkan kanalis terbagi sempurna menjadi osteum atriovenricularis dextra et sinistra
di akhir minggu ke – 5

 Setelah bantalan endocardium atrioventrikulare menyatu, setiap osteum atrioventrikulare


dikelilingi oleh proliferasi lokal jaringan mesenkim

 Saat aliran darah melubangi dan menipiskan jaringan di permukaan ventrikel dari
proliferasi ini, terbentuk katup-katup dan tetap melekat pada dinding ventrikel melalui
korda otot

 Korda otot berdegenerasi menjadi jaringan ikat padat

 Katup-katup ini akhirnya dilapisi oleh endocardium → terhubung dengan trabekula


carnae, muskuli papillares melalui chorda tendinae → terbentuk katup mitralis dan
trikuspidalis

Gangguan Pembentukan Septum Interatriale

Atrial Septal Defect ( ASD )


 Abnomalitas jantung kongenital dengan insidensi 6,4/10.000 kelahiran dengan
prevalensi 2:1 pada bayi perempuan

 Defek yang paling signifikan adalah defek ostium sekundum → dapat disebabkan oleh
kematian sel yang berlebihan dan resorpsi septum primum atau perkembangan septum
sekundum yang tidak adekuat

 Dapat disebabkan oleh tidak adanya septum primum dan septum sekundum (cor
triloculare biventriculare)

 Pirau dapat terjadi dari kiri ke kanan

Kanalis Atrioventricularis Persisten

 Kegagalan bantalan atrioventrikularis untuk menyatu →terjadi bersamaan dengan defek


di septum jantung

 Defek septum ini mempunyai komponen atrium dan ventrikel yang dipisahkan oleh daun
katup abnormal di satu sisi osteum ventrikulare

Atresia Trikuspid

 Melibatkan tertutupnya ostium atrioventrikulare kanan, ditandai dengan hilangnya atau


meyatunya katup-katup tricuspid

 Selalu dikaitkan dengan

 Patensi foramen ovale

 VSD

 Kurang berkembangnya ventrikel kanan

 Hipertrofi ventrikel kiri

Pembentukan Septum di Truncus Arteriosus dan Konus Kordis

 Selama minggu kelima, muncul pasangan bumbungan berlawanan di dalam trunkus

 Saat penebalan trunkus muncul, penebalan yang sama berkembang di sepanjang dinding
dorsal kanan dan ventral kiri konus kordis→ konotrunkal

 Truncus menebal, tumbuh ke arah sakus, dan saling memilin satu sama lain→penyatuan
sempurna→ bumbungan membentuk septum aortikopulmonale → membagi trunkus
menjadi saluran aorta dan pulmonal
Pembentukan Septum di Ventrikel

 Dinding medial ventrikel yang sedang berkembang menjadi saling berdekatan dan secara
bertahap menyatu membentuk pars muscularis septum interventrikularis

 Foramen interventricularis diatas pars muscularis mengecil saat konus septum tuntas
terbentuk

 Selama perkembangan terjadi pertumbuhan bantalan endocardium anterior di sepanjang


pars muscularis septum interventrikularis, sehingga menutup foramen interventricularis
→ pars membranacea septum interventricularis

Pembentukan Katup Semilunaris

 Ketika pemisahan trunkus pulmonalis hampir tuntas, primordia katup semilunaris tampak
sebagai tuberkel kecil yang ditemukan di penebalan trunkus utama

 Satu dari setiap pasangan ini ditakdirkan masing-masing untuk menjadi saluran pulmonal
dan aorta

 Secara bertahap tuberkel membentuk cekungan di permukaan atasnya, membentuk katup


semilunar

 Bukti terakhir menunjukkan bahwa sel krista neuralis berperan dalam pembentukan katup
pulmonal dan aorta

VSD (Ventricular Septal Defect)

 VSD adalah malformasi jantung kongenital yang paling sering dijumpai

 12/10.000 kelahiran → 80% terjadi di pars muskularis septum dan dapat membaik seiring
pertumbuhan anak

 VSD pada pars membranasea biasanya mencerminkan defek yang lebih serius berkaitan
dengan abnormalitas pada pemisahan regio konotrunkal

 Menyebabkan gangguan katup dan gagal jantung

Tetralogy Fallot

 Abnormalitas pada regio konotrunkal yang paling sering terjadi

 5/10.000 kelahiran

 Disebabkan oleh pembelahan konus yang tidak seimbang akibat pergeseran septum
konotrunkal ke anterior
 Pergeseran septum menyebabkan:

 Regio saluran aliran keluar ventrikel kanan yang sempit, stenosis infundibular
pulmonal (pulmonary valve stenosis)

 Defek yang besar di septum interventrikulare (VSD)

 Overriding aorta yang muncul tepat di atas defek septum

 Hipertrofi dinding ventrikel kanan (Right ventricular hypertrophi) akibat tekanan


yang lebih tinggi di ventrikel kanan

Persisten Truncus Arteriosus

 Terjadi ketika bubungan konotrunkal gagal terbentuk sedemikian rupa sehingga tidak ada
pemisahan saluran aliran keluar → trunkus yang tidak terbagi akan menerima darah dari
kedua sisi

 0,8/10.000 kelahiran, arteri pulmonalis muncul agak jauh di atas asal trunkus yang tidak
terbagi

 Selalu disertai dengan defek pada septum interventrikularis

 Sianosis, gagal jantung, sistolik murmur, biventricular hypertrophy

Pembentukan Vaskular – Sistem Arteri

 Pertumbuhan jantung dan pembuluh darah dimulai pada minggu ke 3

 Pertumbuhan pembuluh darah (vaskulogenesis) → berasal dari sel-sel mesoderm yang


disebut angioblast

 Angioblast → membentuk pembuluh darah primitive

 Pembuluh darah ini tumbuh dan menginvasi ke seluruh embrio

 Embrio mempunyai aorta dorsalis kiri dan kanan→ bergabung menjadi aorta dorsalis
komunis

 Arteri umbilicalis pada permulaannya berhubungan dengan aorta dorsalis komunis

 Arkus aorta terdapat dimasing-masing lima arkus faring


 Empat turunan penting arkus aorta dapat dilihat pada tabel
 A. Vitelina (awalnya memvaskularisasi yolk sac), akan menjadi - A. celiakus - A.
Mesentrica superior - A. Mesentrica inferior
 Arteri umbilicalis berasal dari A. Iliaka komunis, yg saat lahir:
 bag. distal obliterasi → lig. Umbilikal medianum
 bag. proksimal A. Iliaka interna & A. Vesikularis
 A.coronaria berasal dari : (1) epikardium, (2) angioblas yang terbentuk di tempat lain dan
terdistribusi di permukaan jantung melalui migrasi sel proepikardium
 Selama minggu ke 4, trunkus arteriosus jantung berhubungan dengan aorta dorsalis kiri
dan kanan melalui arkus aortikus
 Arkus aortikus (lengkung aorta)→ berasal dari sakus aortikus→ Jumlahnya 6 pasang
 Lengkung aorta 1-2 mengalami regresi dan sebagian kecil menetap untuk membentuk
A.maxillaris
 Lengkung aorta 3, 4, 6 berkembang menjadi arteri pada orang dewasa
 Lengkung aorta 5 tidak pernah terbentuk pada manusia

 Pars superior aorta dorsalis kanan mengalami degenerasi

 Aorta dorsalis kiri dan aorta menetap membentuk aorta desenden

 Pars superior trunkus arteriosus bertunas untuk membentuk trunkus brachiocephalica

 Aorta desendens berkembang untuk membentuk pembuluh darah di seluruh tubuh

 Pembuluh darah yang terbentuk akan tumbuh terus dan bermigrasi ke daerah yang
membutuhkan

Defek Sistem Arteri

Patent Ductus Arteriosus

 Dalam keadaan normal, duktus arteriosus menutup segera lahir - 8/10.000 kelahiran

 Akibat tekanan perbedaan tekanan antara sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonalis,
darah akan mengalir dari aorta ke sistem pulmonalis melalui duktus arteriosus

 Bila keadaan ini tidak diobati, tekanan darah pada sirkulasi pulmonal akan meningkat →
gagal jantung kanan

Coarctatio Aorta

 Rongga aorta sangat menyempit di bawah pangkal A. subclavia

 Terjadi pada 3,2/10.000 kelahiran

 Penyempitan ini dibedakan 2 tipe:

 Preductalis penyempitan di atas muara duktus arteriosus, ductus arteriosus tetap


terbuka
 Postductalis penyempitan di bawah muara ductus arteriosus, ductus arteriosus
biasanya menutup

 Penyebab : kelainan tunika media dan proliferasi tunika intima

 Tanda klinis klasik : hipertensi di lengan kanan bersamaan dengan penurunan tekanan
darah pada kaki

Pembentukan Vascular – Sistem Vena

 Sistem vena pada perkembangan embrio meliputi:

 Sistem Vitelina (vena omphalo mesenterika) : - mengangkut darah dari kandung


kuning telur ke sinus venosus - berkembang menjadi sistem porta

 Sistem Umbilikalis : mengangkut darah yang mengandung oksigen dari plasenta -


akan lenyap setelah lahir

 Sistem Kardinalis : mengembalikan darah dari tubuh mudigah ke jantungnya -


membentuk sistem cava

Pembentukan System Vitellina

 Terdiri atas vena vitelina kiri dan kanan

 Muncul pada minggu ke 4 dan selesai pada minggu ke 12

 V.vitelina kiri berdegenerasi→ V.vitelina kanan berkembang membentuk :

 sistem vena porta hepatis

 sinusoid hati

 bagian v. cava inferior

 duktus venosus (menghubungkan v.umbilikalis ke v.cava inferior dan jantung)

 Pada permulaan embrio, telah terbentuk vena umbilikalis kiri dan kanan

 Pada bulan ke-2, vena umbilikalis kanan berdegenerasi, vena umbilikalis kiri
berhubungan langsung dgn ductus venosus

 Setelah lahir vena umbilikalis kiri dan duktus venosus menutup, masing-masing
membentuk lig. teres hepatis dan lig. Venosum arantii

Defek Sistem Vena


Vena cava inferior duplex pada daerah lumbal

 V. sacrochardinalis kiri gagal memutuskan hubungan dengan v.subcardinalis kiri

 Tidak terbentuknya vena cava inferior

 Vena subcardinalis kanan gagal membuat pembuluh penghubung dengan hati, sehingga
akan mengalirkan darahnya langsung ke vena subcardinalis kanan

Sirkulasi Fetus Sebelum dan Sesudah Lahir

Anda mungkin juga menyukai