Anda di halaman 1dari 16

Tutorial Blok 4

ABORSI

Nama : Arvin Hardian Tambunan


NIM : 1961050103
Kelompok : 6A
Tujuan Pembelajaran
• Jenis-jenis aborsi
• Faktor dari aborsi
• Dampak dari aborsi
• Pandangan (bioetika, masyarakat, hukum kesehatan, agama
dan pancasila)
A. Jenis-jenis aborsi
• Abortus provokatus
adalah aborsi yang disengaja baik dengan memakai obat-obatan maupun
alat-alat.
• Abortus spontaneous
Abortus spontan yaitu abortus yang terjadi dengan sendirinya tanpa disengaja atau dengan tidak
didahului faktorfaktor mekanis atau medisinalis, semata-mata disebabkan oleh faktor-faktor alamiah.
1. Abortus imminens, Abortus imminens adalah perdarahan
pervaginam pada kehamilan kurang dari 20 minggu, tanpa
ada tanda-tanda dilatasi serviks yang meningkat.
2. Abortus insipiens, merupakan peristiwa perdarahan uterus
pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan adanya
dilatasi serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil konsepsi
masih dalam uterus.
3. Abortus inkompletus, merupakan pengeluaran sebagian
hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan
masih ada sisa tertinggal dalam uterus.
• Abortus Therapeuticus
Abortus therapeuticus adalah pengakhiran kehamilan pada saat dimana janin
belum dapat hidup demi kepentingan mempertahankan kesehatan ibu. Menurut
Undang-Undang di Indonesia tindakan ini dapat dibenarkan.
B. Faktor Penyebab Aborsi
 Internal
-Faktor penyakit herediter : kecacatan pada janin
-Faktor usia : hamil muda
-Faktor penyakit ibu:
-Faktor psikologis : korban pemerkosaan
 Eksternal
- Faktor ekonomi : ekonomi yang tidak memadai untuk memiliki anak
- Faktor pekerjaan
- Faktor sosial : wanita yang hamil di luar nikah
C. Dampak Dari Aborsi
 Efek Jangka Pendek
• Rasa sakit yang intens
• Terjadi kebocoran uterus
• Pendarahan yang banyak
• Infeksi
• Bagian bayi yang tertinggal di dalam
• Shock/Koma
• Merusak organ tubuh lain
• Kematian
 Efek Jangka Panjang
• Tidak dapat hamil kembali
• Keguguran Kandungan
• Kehamilan Tubal
• Kelahiran Prematur
• Gejala peradangan di bagian pelvis
• Hysterectom
D. Pandangan
• Bioetika Kedokteran
alasan-alasan yang positif dan dapat dipertanggungjawabkan aborsi dapat
dilakukan, misalnya untuk hal-hal yang jika tidak dilakukan akan mengakibatkan
sesuatu yang sangat merugikan.
Dalam pemahaman seperti itu, aborsi mungkin dilakukan apabila:
• Demi keselamatan jiwa ibu.
• Apabila kemungkinan bayi yang akan dilahirkan cacat.
• Keluarga-keluarga yang memang beban ekonominya sangat berat sekali dan usia
janin tersebut masih sangat muda sekali
• Pandangan Hukum Kesehatan Terhadap Aborsi
• UU Kesehatan:
Pasal 75
(1) Setiap orang dilarang melakukan aborsi.
(2)  Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikecualikan berdasarkan:
a. indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak usia dini kehamilan, baik yang
mengancam nyawa ibu dan/atau janin, yang menderita penyakit genetik berat
dan/atau cacat bawaan, maupun yang tidak dapat diperbaiki sehingga menyulitkan
bayi tersebut hidup di luar kandungan; atau
b.  kehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan trauma psikologis bagi
korban perkosaan.
(3)  Tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hanya dapat dilakukan setelah
melalui konseling dan/atau penasehatan pra tindakan dan diakhiri dengan konseling
pasca tindakan yang dilakukan oleh konselor yang kompeten dan berwenang.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai indikasi kedaruratan medis dan perkosaan,
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diatur dengan Peraturan
Pemerintah.
• Pandangan Masyarakat Terhadap Aborsi

Aborsi melanggar norma yang suda ada dan berlaku di masyarakat, bagi
masyarakat aborsi merupakan tindakan kejahatan, perbuatan keji yang membuat
pelaku aborsi akan dikucilkan di daerah dia tinggal
• Pandangan Agama Terhadap Aborsi

 Yeremia 1:5 menyatakan bahwa Allah telah mengenal kita sebelum Dia
membentuk kita dalam kandungan.
 Mazmur 139:13-16 berbicara mengenai peran aktif Allah dalam menciptakan
dan membentuk kita dalam rahim.
 Keluaran 21:22-25 menyatakan hukuman yang sama bagi orang yang
mengakibatkan kematian seorang bayi yang masih dalam kandungan dengan
orang yang membunuh.
Aborsi adalah dosa, melanggar titah ke-6 “Jangan membunuh”
• Pandangan Pancasila Terhadap Aborsi

Sila ke-2 Pancasila sangat erat kaitannya dengan Humanisme yang artinya adalah
menjunjung tinggi nilai-nilai dan kedudukan manusia serta menjadikannya sebagai
kriteria atas segala sesuatu. Dalam Humanisme seharusnya seseorang memiliki rasa
cinta kasih kepada sesama manusia. Namun, jika ditinjau lagi aborsi merupakan
perbuatan yang menyalahi prinsip Humanisme, karena dalam aborsi seseorang
sama saja merampas hak janin yang ada dalam kandungan untuk hidup atau
melangsunkan kehidupan setelah dilahirkan.

Anda mungkin juga menyukai