Anda di halaman 1dari 14

ABORSI

Pengertian
Gambaran kasus aborsi
Jenis aborsi
Aspek hukum aborsi
Pengertian

Gugur kandungan / aborsi (bahasa Latin: abortus) :


berhentinya kehamilan sebelum usia kehamilan 20 minggu
yang mengakibatkan kematian janin
Berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat tertentu) sebelum
buah kehamilan tersebut mampu untuk hidup di luar
kandungan.(JNPK-KR, 1999)
Pengakhiran kehamilan sebelum masa gestasi 28 minggu
atau sebelum janin mencapai berat 1.000 gram
( Ensiklopedia Indonesia )
Aborsi merupakan suatu proses pengakhiran hidup dari janin
sebelum diberi kesempatan untuk bertumbuh (Kapita Seleksi
Kedokteran, Edisi 3 )
Gambaran kasus aborsi
Di Amerika hampir 2 juta jiwa per tahun lebih banyak dari
jumlah korban perang .
> Perang Vietnam 58.151 jiwa ,Perang Korea 54.246 jiwa
> Perang Dunia II 407.316 jiwa , Perang Dunia I 116.708 jiwa
> Civil War (Perang Sipil) 498.332 jiwa

The Washington Post tahun 1996, jumlah kematian akibat


aborsi 10 kali lebih banyak dari semua kecelakaan
Setiap tahun 550.000 orang meninggal karena kanker dan
700.000 meninggal karena penyakit jantung.
DI INDONESIA
aborsi mencapai 2,5 juta kasus tiap tahun belum termasuk
yang dilakukan non medis (dukun)
WHO : diperkirakan 20-60 % aborsi di Indonesia disengaja
(induced abortion).
Penelitian di 10 kota besar & 6 kabupaten di Indonesia
memperkirakan sekitar 2 juta kasus aborsi, 50 % terjadi di
perkotaan.
di perkotaan secara diam-diam oleh tenaga kesehatan (70%),
di pedesaan oleh dukun (84%). terbanyak usia 20-29 tahun.
Karena faktor : hamil karena perkosaan, janin dideteksi punya
cacat genetik, alasan sosial ekonomi, gangguan kesehatan, KB
gagal dan lainnya
Hasil survei dengan cakupan tak terbatas :
> Aborsi terjadi 2-2,6 juta per tahun atau 43 aborsi
setiap 100 kehamilan
> 30% dilakukan wanita usia 15-24 tahun
> 11% tak aman menyebabkan kematian
> 53% kasus terjadi di perkotaan
> 73% kasus di perkotaan dilakukan oleh ahli kebidanan,
bidan, RB, Klinik KB
> 6. 84% kasus di pedesaan dilakukan oleh Dukun.
Menurut WHO bahwa 15-50 persen kematian ibu karena
pengguguran kandungan yang tidak aman
Dep Kes RI : tiap tahun terjadi 700 ribu kasus aborsi pada
remaja atau 30 persen dari total 2 juta kasus ,sebagaian besar
dilakukan oleh dukun.
JENIS ABORSI
1. Aborsi Spontan/ Alamiah atau Abortus Spontaneus
2. Aborsi Buatan/ Sengaja atau Abortus Provocatus Criminalis
3. Aborsi Terapeutik/ Medis atau Abortus Provocatus
Therapeuticum

Aborsi spontan/ alamiah berlangsung tanpa tindakan apapun.


Kebanyakan karena kurang baiknya kualitas sel telur dan sel
sperma.
Aborsi buatan/ sengaja/ Abortus Provocatus Criminalis adalah
pengakhiran kehamilan sebelum usia kandungan 20 minggu
atau berat janin kurang dari 500 gram , akibat tindakan yang
disengaja dan disadari oleh calon ibu maupun pelaksana
aborsi (dokter, bidan atau dukun ).
Aborsi terapeutik / Abortus Provocatus therapeuticum adalah
pengguguran kandungan buatan yang dilakukan atas indikasi medik.

Pelaksanaan
1. Kehamilan sampai 12 minggu biasanya dilakukan dengan MR
/Menstrual Regulation dengan penyedotan (semacam alat penghisap
debu yang biasa, tetapi 2 kali lebih kuat).
2. Pada janin sampai 16 minggu dengan cara Dilatasi & Curetage.
3. Sampai 24 minggu bayi sudah besar sekali, sebab itu biasanya harus
dibunuh lebih dahulu dgn meracuni .
4. Di atas 28 minggu biasanya dilakukan dengan suntikan prostaglandin
sehingga terjadi proses kelahiran buatan & janin dipaksakan untuk
keluar .
5. Operasi Sesaria seperti pada kehamilan yang biasa
ALASAN ABORSI :
Alasan yang paling utama adalah alasan-alasan non-medis.

1. Tidak ingin memiliki anak karena khawatir mengganggu karir,


sekolah, atau tanggung jawab yang lain (75%)
2. Tidak memiliki cukup uang untuk merawat anak (66%)
3. Tidak ingin memiliki anak tanpa ayah (50%)
4. Masih terlalu muda (terutama mereka yang hamil di luar
nikah), aib keluarga, atau sudah memiliki banyak anak
ASPEK HUKUM ABORSI

UU No 36 Tahun 2009 ttg Kesehatan


Pasal 75 ( 1 ) :Setiap orang dilarang melakukan aborsi
Larangan tersebut dapat dikecualikan ( 2 ) berdasar :
> Indikasi kedaruratan medis yg dideteksi sejak usia dini
kehamilan ( mengancam jiwa ibu dan/ janin, menderita
penyakit genetik berat dan / cacat bawaan, tdk dapat
diperbaiki shg menyulitkan bayi hidup di luar kandungan )
Kehamilan akibat perkosaan yg dpt menyebabkan trauma
psikologis

Hanya dpt dilakukan ( 3) setelah melalui konseling / penasehatan


pra tindakan & konseling paska tindakan
Pelaksanaan aborsi : Pasal 76

Hanya dapat dilakukan :


> Sebelum kehamilan berumur 6 minggu sejak hari pertama
haid terakhir
> Oleh tenaga kesehatan yg memiliki ketrampilan & wewenang
yg memiliki sertifikat
> Dg persetujuan ibu hamil yang bersangkutan
> Izin suami , kecuali korban perkosaan
> Penyedia layanan kesehatan memenuhi persyaratan
Menurut pandangan Islam

Hukum aborsi dalam pandangan Islam menegaskan


keharaman aborsi jika umur kehamilannya sudah 4 (empat)
bulan, yakni sudah ditiupkan ruh pada janin.
Untuk janin yang berumur di bawah 4 bulan, para ulama telah
berbeda pendapat. Jadi
ini memang masalah khilafiyah, pendapat yang rajih (kuat)
adalah jika aborsi dilakukan setelah 40 (empat puluh) hari,
atau
42 (empat puluh dua) hari dari usia kehamilan dan pada saat
permulaan pembentukan janin, maka hukumnya haram.
Bila usianya belum mencapai 40 hari, maka hukumnya boleh
(ja'iz)
Fatwa MUI : bahwa secara umum aborsi hukumnya haram
kecuali dalam keadaan darurat yaitu suatu keadaan dimana
seseorang apabila tidak melakukan aborsi maka ia akan mati.
Tindakan aborsi menurut Kitab Undang-undang Hukum
Pidana (KUHP) di Indonesia dikategorikan sebagai tindakan
kriminal. Pasal-pasal KUHP yang mengatur hal ini adalah pasal
299, 341, 342, 343, 346, 347, 348, dan 349.
Yang menerima hukuman adalah:
1. Ibu yang melakukan aborsi
2. Dokter / bidan / dukun yang membantu melakukan aborsi
3. Orang-orang yang mendukung terlaksananya aborsi
Diantara Pasal KUHP
Pasal 341
Seorang ibu yang, karena takut akan ketahuan melahirkan
anak, pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian,
dengan sengaja merampas nyawa anaknya, diancam, karena
membunuh anak sendiri, dengan pidana penjara paling lama
tujuh tahun.
Pasal 347
1. Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau
mematikan kandungan seorang wanita tanpa persetujuannya,
diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun.

2. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut,


dikenakan pidana penjara paling lama lima belas tahun.
Pasal 348
1. Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau
mematikan kandungan seorang wanita dengan
persetujuan nya, diancam dengan pidana penjara paling
lama lima tahun enam bulan.
2. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut,
dikenakan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
UU No 36 Th 2009 ttg Kesehatan Pasal 194
Setiap orang yg dg sengaja melakukan aborsi tidak sesuai
dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 75
ayat (2) dipidana dg pidana penjara paling lama 10 tahun dan
denda paling banyak 1 milyar rupiah

Anda mungkin juga menyukai