kriminalis
LATAR BELAKANG
ABORTUS
1)Abortus spontan
2)Abortus provokatus
Medisinalis
Kriminalis
Definisi
Ancaman atau keluarnya hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup
diluar kandungan.
Batasan : - kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500
gram
Spontan (miscarriage)
Provokatus
Etiologi
50% dari abortus dikrnakan kelainan sitogenik pada trimester 1 (trisomy
Genetik autosom) : kelainan pada miosis maternal
Defek/anomali anatomic uterus pada 1/200 1/600 perempuan
Paling sering : septum uterus (40-80%), uterus bikornu, didelfis atau unikornis (10-30%)
Anatomi Acien (1996) pada 170 pasien hamil hanya 18,8% bisa bertahan sampai melahirkan aterm.
36,6% lahir preterm & sunsang.
1-10% malformasi janin akibat paparan obat, bahan kimia atau radiasi
Lingkunga Rokok dikertahui mengandung efek vasoaktif -> menghambat sirkulasi fetoplacenta
Tupalla dkk, Gangguan hematologi/ defek hemostatik -> produksi tromboksan berlebihan
dan penurunan produksi prostasiklin memicu vasospasme & agregasi trombosit
->mikrotrombi ->aliran darah menurun-> nekrosis placenta
hematolog Hageman, defisiensi faktor pembekuan darah dan penurunan protein C dan fibronopeptida
ik
-> trombosis sistemik
/endokrin
Iminen
s
Septik
Insipie
ns
Gambara
n Aspek
Klinis
habitual
is
Inkompli
t/kompli
tus
Medikolegal
Prosedur medikolegal baik menurut
pandangan agama, undang-undang negara &
Abortus
etik kedokteran :
dan aturan ini diperkuat dengan Pasal 77 yang manyatakan pemerintah wajib
melindungi dan mencegah perempuan dari aborsi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 75 mengenai tindakan aborsi yang tidak bermutu, tidak aman, dan
tidak bertanggung jawab sera bertentangan dengan norma agama dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 349 : Jika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu
melakukan kejahatan berdasarkan pasal 346, ataupun melakukan atau
membantu melakukan salah satu kejahatan diterangkan dalam pasal
347 dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat
ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut hak untuk menjalankan
pencarian dalam mana kejahatan dilakukan.
Pasal 535 : Barang siapa secara terang-terangan mempertunjukkan
suatu sarana untuk menggugurkan kandungan, maupun secara
terang-terangan atau tanpa diminta menawarkan, ataupun secara
terang-terangan atau dengan menyiarkan tulisan tanpa diminta
menunjuk sebagai bisa didapat, sarana atau perantaraan yang
demikian itu, diancam dengan kurungan paling lama tiga bulan atau
denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.
Abortus
Provokatus
Abortus provokatus
kriminalis adalah Abortus yang dilakukan pada kehamilan
Kriminalis
yang tidak diinginkan.
Dilakukan oleh tenaga yang tidak terlatih sehingga sering menimbulkan trias
komplikasi iaitu
(1) perdarahan,
(2) trauma alat genitalia/jalan lahir,
(3) infeksi hingga syok sepsis
dapat dilakukan oleh wanita itu sendiri atau dengan bantuan orang lain seperti
dokter, bidan, perawat bahkan dukun beranak. Tindakan ini biasanya dilakukan
sejak yang bersangkutan terlambat datang bulan dan curiga akibat hamil
Pasal 299
1) Barangsiapa dengan sengaja mengobati seorang wanita atau menyuruh supaya
diobati, dengan diberitahukan atau ditimbulkan harapan, bahwa karena pengobatan
itu hamilnya dapat digugurkan, diancam dengan pidana penjara paling lama empat
tahun atau denda paling banyak empat puluh ribu rupiah
2) Jika yang bersalah, berbuat demikian untuk mencari keuntungan, atau menjadikan
perbuatan tersebut sebagai pencaharian atau kebiasaaN atau jika dia seorang tabib,
bidan atau juru obat, pidana dapat ditambah sepertiga.
3) Jika yang bersalah melakukan kejahatan tersebut dalam menjalankan pencaharian,
maka dapat dicabut haknya untuk melakukan pencaharian
Selain KUHP, Abortus buatan ilegal juga diatur dalam Undang- Undang Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan :
Pasal 80
Barang siapa dengan sengaja melakukan tindakan medis tertentu terhadap ibu hamil
yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 15 ayat (1) dan
ayat (2), dipidana denngan penjara paling lama lima belas tahun dan pidana denda
paling banyakRp. 500.000.000
Korban hidup
tanda-tanda sisa kehamilan & usaha
penghentian kehamilan
pemeriksaan toksikologi,
pemeriksaan
makroskopik
dan
mikroskopik, terhadap jaringan dan janin
yang mati serta menentukan cara
pengguguran yang dilakukan serta sudah
berapa lama melahirkan.
Post morterm
Temuan otopsi pada korban yang meninggal
tergantung pada cara melakukan abortus
serta interval waktu antara tindakan abortus
dan waktu kematian.
Menentukan perempuan tersebut dalam
keadaan hamil atau tidak :
1. Menentukan perempuan tersebut dalam
keadaan hamil atau tidak
2. Mencari
tanda-tanda
cara
abortus
provokatus dilakukan
3. Pada pemeriksaan dalam akan dijumpai
(ukuran uterus membesar, tandak kuretase
pada endometrium, sisa placenta, ovarium,
jantung.)
Komplikasi
Perdarahan
Infeksi
Syok