Keratomikosis

Definisi : Disebut juga keratitis mikotik ialah penyakit infeksi pada

kornea yang disebabkan oleh jamur.
Sejarah : Pertama kali dilaporkan oleh Lebert pada tahun 1879.
Penyebab : Jamur saprofit, seperti Fusarium, Aspergillus, Curvularia,
Candida.
Patologi & gejala klinis : Infeksi dapat terjadi bila ada trauma,
sehingga spora atau bagian jamur masuk ke jaringan kornea yang
rusak. Kelainan ini terlihat sebagai bercak putih. Pada stadium lebih
lanjut terlihat adanya hipopion, yaitu sel-sel radang yang mengendap
di dalam kamera okuli anterior.
Diagnosis : Pemeriksaan dilakukan dengan membuat sediaan
langsung (KOH 10%) dan biakan kerokan kornea.
Pengobatan :
- Pada lesi superfisialis: natamisin 5 %, amfoterisin B 0,15%
- Bila terjadi perluasan infeksi : antifungal, derivat azol
Rinosporidiosis
Sejarah : Pertama kali dilaporkan di Argentina, India, dan Srilanka.
Penyebab: Rhinosporidium seeberi yang hingga sekarang belum
berhasil dibiakan secara in vitro. Diduga habitat alaminya adalah air
tanah (ground water).
Distribusi Geografik : Di sekitar 70 negara, tapi yang terbanyak di
India dan Srilanka.
Morfologi : R. seeberi tampak sebagai sporangium dalam berbagai
stadium di jaringan. Terdiri atas lapisan hialin di bagian dalam dan
lapisan eosinofilik di luar. Berisi sejumlah endospora yang tesusun
dalam formasi khusus dari zona tepi ke tengah.
Patologi & gejala klinis : Melalui trauma pada jaringan epitel
(transepithelial infection) terutama pada nasofarings 70%, selaput
lendir mata dan saluran air mata 15%, sisanya di kulit, bibir, larings,
trakea, vulvo-vagina, rektum dan uretra. Kelainan pada penderita
berbentuk polip yang bertangkai dan mudah berdarah atau massa
menyerupai tumor yang tumbuh lambat.
Diagnosis : Pemeriksaan histopatologi terhadap jaringan biopsi,
aspirasi, atau reseksi organ yang terkena.
Pengobatan : Tindakan pembedahan (eksisi) untuk mengangkat polip
dan jaringan tumor dibawah kulit.
Epidemiologi : Telah dilaporkan di Asia, Afrika, Amerika, dan Eropa,
dengan 90% kasus berasal dari India dan Srilanka. Sebagian besar

adalah laki-laki muda berusia 20-40 tahun dengan pekerjaan yang

berhubungan dengan air.
Aktimikosis
Definisi : Disebut juga Lumpy jaw, Leptotrikosis, streptotrikosis.
Adalah infeksi bakteri yang subakut atau kronik, disebabkan bakteri
filamen, gram positif, anaerobik atau mikroaerofilik yang tidak tahan
asam.
Sejarah : Dilaporkan oleh Lebert pada tahun 1857. Pada tahun 1891 Wolff dari
Israel membiak penyebab penyakit ini.

Penyebab : Actinomyces israelii. Ini termasuk bakteri. Ditemukan

pada gigi yang berlubang.
Distribusi Geografik : Kosmopolit, juga terdapat di Indonesia.
Morfologi: Tumbuh sebagai hifa halus dengan garis tengah 0,5-1
mikron pada biakan anaerob.
Patologi & gejala klinis : Infeksi secara endogen. Aktinomikosis
servikofasialis terjadi dari luka primer mulut. Aktinomikosis torakalis
terjadi karena aspirasi jamur/penyebaran dari leher. Aktinomikosis
abdominalis terjadi karena jamur tertelan & masuk dalam saluran
cerna & masuk kedalam dinding usus karena terdapat kerusakan
mukosa/luka.
Diagnosis : Memeriksa bahan klinis berupa nanah, dahak, jaringan,
dll.
Pengobatan : Dengan penisilin sebagai pilihan. Bila perlu dilakukan
eksisi jaringan atau pembukaan fistel.
Epidemiologi : Sudah jarang ditemukan seiring dengan ditemukan
banyak antibiotik dan perbaikan kebersihan rongga mulut.
Nokardiosis
Definisi : Penyakit jamur yang disebabkan oleh infeksi Nocardia sp.
Terdapat di alam bebas, ditanah sebagai saprofit. Terjadi karena
inhalasi jamur (terhirup), lebih sering terjadi pada laki-laki dan hanya
yang imunokompromis. Terdapat dua bentuk :
Nokardiosis Sistemik
Penyebab: Nocardia, juga termasuk bakteri.
Morfologi : Nocardia berukuran <1mikron, bersifat Gram
positif. Koloni Nocardia baersifat aerob.
Patologi dan Gejala Klinis : Infeksi terjadi dengan inhalasi
jamur. Kelainan primer terdapat dalam paru. Dengan
penyebaran hematogen, jamur dapat ke alat lain teutama ke
otak & ginjal.

 Diagnosis : Berdasarkan pemeriksaan dahak, bahan operasi,

atau bahan klinis lainnya.
Pengobatan :
- Sulfonamid atau trimethoprim-sulfametoksazol.
- Kloramfenikol dan tetrasiklin
Nokardiosis Misetoma
Definisi : Disebut Nocardia aktinomisetoma. Adalah
infeksi pada jaringan subkutan yang disebabkan oleh
bakteri/jamur yang tergolog actinomycetes aerob.
Penyebab : N. brasiliensis, Actinomadura madurae, A.
pelletieri, Streptomyces somaliensis.Terdapat di alam
bebas, terumatama di sampah yang membusuk.
Distribusi Geografik : Di Amerika Utara, Amerika
Selatan, Meksiko dan Australia.
Morfologi : Nocardia berukuran <1mikron, bersifat
Gram positif. Koloni Nocardia baersifat aerob.
Patologi dan Gejala Klinis : Penyakit pada jaringan
subkutan yang berjalan kronis, terlokalisir, dengan
progresivitas yang lambat dan umumnya tanpa nyeri.
Didahului oleh luka/trauma, terutama di kaki pada orang
yg tidak mnggunakan alas kaki. Gejala khas adalah
bengkak (tumefaction).
Diagnosis : Berdasarkan gambaran klinis yang khas,
pada pemeriksaan langsung granula (warna, ukuran),
tampak filamen diameter <1 mikron.
Pengobatan :
- Sulfonamid
- Streptomisin sulfat dengan dapson
Feohifomikosis
Penyebab : Jamur golongan Dematiaceae, misalnya Exophiala
jeanselmei & Wangiella dermatitidis.
Morfologi : Pada biakan medium agar Sabouraud tumbuh koloni
filamen berwarna kelabu/hitam.
Patologi & gejala klinis : Penyakit yang dapat mengenai
kulit(feohifomikosis kutan) mengalami penebalan, mengenai jaringan
dibawah kulit(feohifomikosis subkutis) terbentuk kista, menyebar ke
organ lain(feohifomikosis sistemik), mengenai otak(feohifomikosis
serebral).
Diagnosis : Hanya dapat dibuat dari bahan operasi kelainan otak.
Pengobatan : Yang berhasil dengan itrakonazol.

Kandidosis
Penyebab : Jamur Candida. Dialam bebas jamur ini ditemukan
ditanah, juga dapat di buah-buahan, tinja binatang terutama tinja babi
& air.
Patologi & gejala klinis : Candida sering ditemukan dalam mulut
orang sehat, tinja, kulit & dibawah kuku bila terdapat faktor
predisposisi, yaitu 1.)Fisiologik: kehamilan, umur, siklus menstruasi.
2.)Non fisiologik: trauma, malnutrisi, kelainan endokrin, pengobatan
dengan antibiotik.
Diagnosis : Dengan menemukan elemen jamur/isolasi jamur dari
bahan klinik.
Pengobatan : Pengobatan topikal dengan larutan, salep, dan krim.
Pengobatan sistemik secara oral atau intra vena.
Kriptokokosis
Penyebab : Cryptococcus neoformans dan Cryptococcus gattii
Distribusi Geografik : Telah dilaporkan dipenjuru dunia.
Morfologi : Khamir yang dapat hidup ditempat kering. Khamir ini
berkembangbiak dengan tunas.
Patologi & gejala klinis : Infeksi terjadi dengan inhalasi spora yang
didalam paru menimbulkan kelainan paru primer & sering kali
tidak/memberi gejala yang ringan. Dari paru jamur tersebut dapat
menjalar ke alat dalam lain, kulit, tulang & terutama otak.
Diagnosis : Diperlukan pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan
diagnosis. bahan klinik yang diperlukan ialah sputum, bilasan
bronkus, cairan serebrospinal, urin dan darah.
Pengobatan : Bila gejala klinik tidak terlalu berat diberikan
flukonazol, dapat juga amfoterisin B. Bila berat dilakukan terapi
induksi.