Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PERILAKU KEORGANISASIAN

PERMASALAHAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI


Dosen Pembimbing: Lukiyana, SE., MM

Disusun oleh:

Hasna Syehrina Putri 1734020015


Nanda Alika Fairuz 1736010015
M Yusuf Khadafi 1736010008

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JAKARTA
2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji serta syukur kehadirat Allah SWT atas seluruh limpahan
rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat sampai dalam menyusun makalah ini dengan baik.

Adapun tujuan dan maksud dalam membuat makalah ini adalah sebagai salah satu
pemenuhan tugas Perilaku Keorganisasian dan untuk menambah wawasan serta ilmu
mengenai Perilaku Keorganisasian sekaligus pula saya sampaikan rasa terima kasih kepada
Ibu Lukiyana, SE., MM selaku dosen mata kuliah Perilaku Keorganisasian, juga kepada
segenap pihak yang sudah memberikan bantuan dalam membuat makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada makalah ini.
Dengan demikian, saya sungguh-sungguh mengharapkan kritik dan saran bagi segenap pihak
untuk saya jadikan sebagai bahan evaluasi demi meningkatkan kinerja untuk selanjutnya.

Jakarta, 1 Januari 2020

Penulis

i
DAFTAR PUSTAKA

BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................ 1
1.3 Tujuan Makalah.................................................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 3
2.1. Pengertian Komunikasi ........................................................................................................ 3
2.2. Hal-hal yang dapat menyebabkan timbulnya masalah komunikasi dalam organisasi .. 3
2.3. Faktor hambatan dalam proses komunikasi ...................................................................... 4
2.4. Masalah komunikasi dalam Organisasi Perusahaan ......................................................... 5
2.5. Solusi Mengatasi Masalah Komunikasi Organisasi ........................................................... 5
2.6. Cara Mengatasi Masalah Komunikasi Organisasi ............................................................ 6
2.7. Mengatasi Masalah Komunikasi &Konflik Organisasi..................................................... 7
BAB III................................................................................................................................................... 9
PENUTUP.............................................................................................................................................. 9
3.1. Kesimpulan ............................................................................................................................ 9
3.2. Saran ...................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi adalah “suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang,
kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar
terhubung dengan lingkungan dan orang lain”. Alat komunikasi terbagi menjadi 2
yaitu verbal dan non verbal.

Komunikasi yang tidak efektif dalam proyek juga mengakibatkan dampak lain
seperti; Perselisihan/kesalahpahaman antar unsur proyek, terjadinya over/under design
sehingga mengganggu mutu pekerjaan, menghambat produktivitas, dan berujung pada
biaya yang tidak ekonomis (Ibnu Subagio:2006).

Beberapa penelitian sudah menunjukkan pentingnya komunikasi yang efektif


dalam kesuksesan proyek. Berdasarkan penelitian Thamhain (1992) 30 bentuk
masalah dalam proyek dapat diklasifikasikan ke dalam 5 kategori: Permasalahan
dengan pengorganisasian tim proyek, Kepemimpinan yang lemah, Permasalahan
komunikasi, Konflik, dan Kurangnya Keterlibatan Managemen.

Manajemen Komunikasi harus dapat menjadi alat untuk dapat


mengidentifikasikan, mendistribusikan, mengumpulkan, dan mengendalikan informasi
sehingga dapat diterima dan digunakan oleh stakeholder-stakeholder dalam proyek
yang membutuhkan informasi tersebut. Dengan kata lain, Manajemen Komunikasi
juga dapat menggambarkan hubungan kerja atau interaksi antara stakeholder dalam
proyek, yang dinamakan prosedur hubungan kerja eksternal yang mencakup:
Hubungan kerja Kontraktor dengan Owner (pemilik proyek), Hubungan kerja
Kontraktor dengan Konsultan Perencana, Hubungan kerja Kontraktor dengan
Konsultan Pengawas, Hubungan kerja Kontraktor dengan Subkontraktor, Hubungan
kerja Kontraktor dengan Supplier, Hubungan kerja Kontraktor dengan mandor dan
pekerja.

Namun, Miss Communication (terjadinya kesalahan dalam salah satu proses


komunikasi) akan menyebabkan tidak tercapainya tujuan atau misi yang hendak di
capai. Salah satu contoh dari mis komunikasi adalah saat kita sedang berbicara dengan
seorang teman tentang suatu topik, tapi ternyata teman kita memberi respon tentang
topik yang lain yang akhirnya malah membuat kita bingung sendiri apa sebenarnya
yang sedang kita bicarakan.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Komunikasi?
1.2.2 Jelaskan Hal-hal yang dapat menyebabkan timbulnya masalah komunikasi dalam
organisasi!
1.2.3 Jelaskan Faktor hambatan dalam proses komunikasi!
1.2.4 Jelaskan Masalah komunikasi dalam Organisasi!

1
1.2.5 Jelaskan Solusi Mengatasi Masalah Komunikasi Organisasi!
1.2.6 Jelaskan Cara Mengatasi Masalah Komunikasi Organisasi!
1.2.7 Jelaskan Mengatasi Masalah Komunikasi &Konflik Organisasi!

1.3 Tujuan Makalah


1.3.1 Menjelaskan yang dimaksud dengan Komunikasi
1.3.2 Menjelaskan Hal-hal yang dapat menyebabkan timbulnya masalah komunikasi
dalam organisasi
1.3.3 Menjelaskan Faktor hambatan dalam proses komunikasi
1.3.4 Menjelaskan Masalah komunikasi dalam Organisasi
1.3.5 Menjelaskan Solusi Mengatasi Masalah Komunikasi Organisasi
1.3.6 Menjelaskan Pengertian Komoditas dan Jenis-jenis Komoditas
1.3.7 Menjelaskan Cara Mengatasi Masalah Komunikasi Organisasi
1.3.8 Menjelaskan Mengatasi Masalah Komunikasi &Konflik Organisasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari


suatu pihak ke pihak yang lain dengan tujuan tercapai persepsi atau pengertian
yang sama. Komunikasi dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya
komunikasi maka seseorang bisa berhubungan dengan orang lain dan saling
bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau
menjalani kehidupan sehari-hari.

Dalam menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi harus ada pengirim
berita (sender) maupun penerima berita (receiver). Solusi-solusi yang diberikan
harus ada penyaringan dan seleksi, manakah solusi yang terbaik yang akan diambil,
dan yang akan dilaksanakan oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan, serta
visi, misi suatu organisasi.

2.2. Hal-hal yang dapat menyebabkan timbulnya masalah komunikasi dalam


organisasi

1. Masalah dalam Mengembangkan pesan


Sumber masalah dalam mengembangkan suatu pesan adalah dalam
memformulasikan suatu pesan. Masalah dalam mengembangkan suatu pesan
seperti munculnya keraguan tentang isi pesan, kurang terbiasa dengan situasi
yang ada atau masih asing dengan audiens, adanya pertentangan emosional atau
kesulitan dalam mengekspresikan ide atau gagasan. Jika sesorang menglami
keraguan dalam menyampaikan suatu pesan maka ada keendrungan seseorang
akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan pesan lebih lanjut. Jika
seseorang gagal dalam mengembangkan pesan, proses komunikasi akan dimulai
dengan sesuatu yang salah, yang pada akhirnya akan membawa kegagalan yang
berkelanjutan.

2. Masalah dalam Menyampaikan Pesan


Masalah yang paling jelas disini adalah faktor fisik seperti kesalahan pada
sambungan kabel pada sound system, kualitas suara yang kurang baik, lampu
yang tiba-tiba padam, salinan surat yang tak terbaca dan lain-lain. Masalah lain
dalam menyampaikan suatu pesan adalah bila dua buah pesan yang disampaikan
mempunyai arti yang saling berlawanan atau bermakna ganda. Masalah serupa
juga akan muncul jika pesan disampaikan melalui saluran penghubung yang
cukup panjang.

3. Masalah dalam Menerima Pesan


Masalah yang muncul dalam menerima suatu pesan antara lain adanya
persaingan antara penglihatan dengan suara, kursi yang tidak nyaman, lamou
yang kurang terang, dan kondisi lain yang dapat mengganggu konsentrasi

3
penerima. Masalah lain juga bisa muncul akibat kondisi kesehatan yang kurang
baik.

4. Masalah dalam Menafsirkan Pesan


Masalah yang muncul dalam menafsirkan isi pesan disebabkan oleh
beberapa hal yaitu :
 Perbedaan Latar Belakang
Bila pengalaman hidup penerima secara mendasar berbeda dengan pengirim
pesan, komunikasi menjadi semakin sulit. Perbedaan usia, pendidikan, jenis
kelamin, status sosial, kondisi ekonomi, latar belakang budaya, tempramen,
kesehatan, popularitas ataupun agama dapat mempersulit atau mengganggu
proses komunikasi.

 Perbedaan Penafsiran Kata


Perbedaan penafsiran kata sering terjadi karena majemuknya latar belakang
budaya yang ada.

 Perbedaan Reaksi Emosional


Seseorang mungkin bereaksi secara berbeda terhadap kata yang sama pada
keadaan yang berbeda. Suatu pesan yang jelas dapat diterima di suatu kondisi
akan dapat membingungkan dalam situasi yang berbeda. Hal ini tergantung
pada hubungan emosional antara penerima dengan pengirim pesan. Setiap
pesan paling tidak mengandung dua hal yaitu dalam artian isi yang berkaitan
dengan subjek suatu pesan dan dalam artian hubungan yang memberikan sifat
suatu interaksi antara pengirim dan penerima pesan.

2.3. Faktor hambatan dalam proses komunikasi

1. Hambatan Teknis
Hambatan ini timbul karena lingkungan dan memberikan dampak pencegahan
terhadap kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Dari sisi teknologi,
keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi, akan semakin berkurang dengan
adanya temuan baru di bidang teknologi komunikasi dan sistem informasi,
sehingga saluran komunikasi dan media komunikasi dapat diandalkan serta lebih
efisien.

2. Hambatan Semantik
Gangguan ini menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau ide
secara efektif. Definisi semantik disini adalah studi atas pengertian yang
diungkapkan lewat bahasa. Suatu pesan yang kurang jelas akan tetap menjadi
tidak jelas bagaimanapun baiknya transmisi. Untuk menghindari mis-
komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang
tepat dan sesuai dengan karakteristik komunikannya, serta melihat dan
mempertimbangkan kemungkinan penafsiran yang berbeda terhadap kata-kata
yang digunakannya.

4
3. Hambatan Manusiawi
Hambatan ini muncul dari masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh orang-
orang yang terlibat dalam komunikasi, baik komunikator maupun komunikan.
Menurut Cruden dan Sherman, hambatan ini mencakup :
1. Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia, seperti
perbedaan persepsi, umur, keadaan emosi, status, keterampilan
mendengarkan , pencarian informasi, dan penyaringan informasi.
2. Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi atau
lingkungan sosial dan budaya, seperti suasana dan iklim kerja serta tata
nilai yang dianut. Ditinjau dari aspek bisnis, organisasi adalah sarana
manajemen (dilihat dari aspek kegiatannya). Korelasi antara Ilmu
Komunikasi dengan Organisasi terletak pada peninjauannya yang berfokus
kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi.

2.4. Masalah komunikasi dalam Organisasi Perusahaan

Miss komunikasi adalah kesalahan pengertian sehingga menghasilkan respon yang


berlawanan dengan tujuan atau maksud yang diharapkan. Mis Communication akan
menyebabkan tidak tercapainya tujuan atau misi yang hendak di capai.
Salah satu contoh dari miss komunikasi adalah saat kita sedang berbicara dengan
seorang teman tentang suatu topik, tapi ternyata teman kita memberi respon tentang topik
yang lain yang akhirnya malah membuat kita bingung sendiri apa sebenarnya yang sedang
kita bicarakan.
Contoh Kasus
PT Wika, bergerak dalam bidang pembangunan, mengalami permasalahan antara
perusahaan dengan karyawan. Permasalahan ini terjadi yang disebabkan oleh adanya miss
communication antara atasan dengan karyawannya. Adanya perubahan kebijakan dalam
perusahaan mengenai penghitungan gaji atau upah kerja karyawan, namun pihak
perusahaan belum memberitahukan para karyawan, sehingga karyawan merasa
diperlakukan semena-mena oleh pihak perusahaan. Para karyawan mengambil tindakan
yaitu dengan mendemo perusahaan, Namun tindakan ini berujung pada PHKbesar-besaran
yang dilakukan oleh perusahaan.
Perusahaan manapun pasti pernah mengalami permasalahan internal. Mulai dari
tingkat individu, kelompok, sampai unit. .Mulai dari derajat dan lingkup permasalahan
yang kecil sampai yang besar. Yang relatif kecil seperti masalah adu mulut tentang pribadi
antarkaryawan, sampai yang relatif besar seperti beda pandangan tentang strategi bisnis di
kalangan manajemen.
Contoh lainnya dari permasalahan yang relatif besar yakni antara karyawan dan
manajemen. Secara kasat mata kita bisa ikuti berita sehari-hari di berbagai media. Disitu
tampak permasalahan dalam bentuk demonstrasi danpemogokan. Apakah hal itu karena
tuntutan besarnya kompensasi, kesejahteraan, keadilan promosi karir, ataukah karena
tuntutan hak asasi manusia karyawan.
2.5. Solusi Mengatasi Masalah Komunikasi Organisasi

Di dalam hubungan komunikasi di suatu lingkungan kerja atau perusahaan antara


individu akan sering terjadi. Permasalahan yang sering terjadi biasanya adalah karena
masalah kominikasi yang kurang baik. Sehingga cara mengatasi masalah dalam

5
perusahaan harus benar-benar dipahami management inti dari perusahaan, untuk
meminimalisir dampak yang timbul. Permasalahan atau konflik yang terjadi antara
karyawan atau karyawan dengan atasan yang terjadi karena masalah komunikasi harus di
antisipasi dengan baik dan dengan system yang terstruktur. Karena jika masalah
komunikasi antara atasan dan bawahan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya
mogok kerja, bahkan demo. Sehingga untuk mensiasati masalah ini bisa dilakukan dengan
berbagai cara:

1. Membentuk suatu system informasi yang terstruktur, agar tidak terjadi kesalahan
dalam komunikasi. Misalnya, dengan membuat papan pengumungan atau
pengumuman melalui loudspeaker.
2. Buat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan menjadi lancar dan harmonis,
misalnya dengan membuat rapat rutin, karena dengan komunikasi yang dua arah
dan intens akan mengurangi masalah di lapangan.
3. Beri pelatihan dalam hal komunikasi kepada atasan dan karyawan, pelatihan akan
memberikan pengetahuan dan ilmu baru bagi setiap individu dalam organisasi dan
meminimalkan masalah dalam hal komunikasi Biasanya masalah timbul karena
lingkungan yang kurang kondusif di suatu perusahaan. Misalnya, kondisi cahaya
yang kurang, atau sirkulasi yangkurang baik, dan temperature ruangan yang tinggi
sangat mungkin untuk meningkatkan emosi seseorang, jadi kondisi dari lingkungan
juga harus di perhatikan.

2.6. Cara Mengatasi Masalah Komunikasi Organisasi

Ada hambatan dalam berkomunikasi tentunya juga ada usaha untuk mengatasi
hambatan-hambatan komunikasi tersebut. Citrobroto (1982) mengemukakan beberapa cara
untuk mengatasi hambatan dalam berkomunikasi, diantaranya :

1. Belajar dan Berlatih, yaitu belajar mengenai teorinya kemudian


mempraktekkannya. Belajar dan berlatih untuk menjadi pembicara sekaligus
pendengar yang baik.
2. Memperdalam hubungan kemanusiaan, yaitu mempelajari tentang etiket. Dalam
memperdalam hubungan kemanusiaan ini yang diiperlukan adalah sikap simpatik,
muka manis, tidak sombong, rendah hati, dan cukup tegas dalam melakukan
sesuatu.
3. Memahami sistem sosial, baik komunikator maupun komunikan harus dapat
memahami kondisi sosial lawan bicaranya. Hal ini perlu karena bila pembicara
kurang memahami sistem sosial, maka pembicaraannya tidak dapat tepat, demikian
pula si pendengar, bila kurang memahami si pembicara tidak akan menangkap
dengan tepat.
4. Positive thinking, yaitu mencoba untuk selalu berpikir secara positif. Hal ini
dimaksudkan untuk menghilangkan prasangka yang sering menjadi penghambat
dalam berkomunikasi.
5. Menggunakan media komunikasi yang tepat, pemanfaatan media yang tepat akan
memperlancar jalannya komunikasi, karena komunikasi kurang bermakna jika
hanya dengan kata-kata belaka. Pemilihan media tentunya juga disesuaikan dengan
tema atau topic pembicaraan.
6. Menggunakan bahasa yang dipahami oleh komunikator dan komunikan, pemilihan
bahasa yang tepat ini dimaksudkan untuk menghindari gangguan semantik yang
menjadi penghambat komunikasi.

6
7. Jarak fisik, semakin dekat dengan lawan bicara maka akan semakin baik.
Komunikasi akan efektif jika dilakukan secara bertatap muka antara komunikator
dengan komunikan.

Sedangkan menurut Gitisudarmo dan Sudito (1997:216), untuk mengatasi


hambatan-hambatan dalam komunikasi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a. Meningkatkan umpan balik, untuk mengetahui apakah pesan atau


informasinya sudah diterima, dipahami, dan dilaksanakan atau tidak.
b. Empati, penyampaian pesan disesuaikan dengan keadaan penerima.
c. Pengulangan, untuk menjamin bahwa pesan dapat dimengerti.
d. Menggunakan bahasa yang sederhana, agar setiap orang dapat memahami
isi pesan yang disampaikan.
e. Penentuan waktu yang efektif, pesan disampaikan pada saat penerima siap
mendengarnya.
f. Mendengarkan secara efektif, sehingga komunikasi antara bawahan dan
atasan dapat berlangsung secara baik.
g. Mengatur arus informasi, komunikasi harus diatur mutunya, jumlahnya, dan
cara penyampaiannya.

2.7. Mengatasi Masalah Komunikasi & Konflik Organisasi


Berkomunikasi dalam organisasi. paparan berikut ini membahas secara teknis
bagaimana menciptakan iklim komunikasi yang kondusif di dalam organisasi.
1. Pimpinan organisasi mesti menciptakan kedekatan hubungan dengan orang-
orang yang dipimpinnya. kedekatan ini akan menimbulkan kepercayaan. dan
kepercayaan berlanjut pada komunikasi yang baik. semestinya ini tidak perlu,
karena siapapun atasan atau bawahan kita dalam organisasi semestinya kita
percaya dan komunikatif dengan sendirinya. masalahnya adalah, di
Indonesia, terutama untuk organisasi yang sangat berbasis
kekeluargaan/pertemanan, segala hal diawali dengan “kedekatan personal”.
2. Jangan terlalu serius bekerja dalam organisasi. manusia perlu rehat, baik
secara fisik maupun secara batin. dan untuk itulah adanya kegiatan refreshing
dalam berorganisasi. kalau di perusahaan, biasanya refreshing ini berupa
jalan-jalan berwisata ke luar kota. kalau untuk organisasi kecil, bolehlah
diselenggarakan pesta ulang tahun kecil-kecilan atau makan malam bersama
setelah pulang kerja. justru dengan adanya refreshing seperti ini, canda tawa
bisa mengalir mengisi obrolan-obrolan tidak penting.
3. Bentuk media yang tepat untuk saling bersuara, dari hati ke hati. entah dalam
curhat session satu-dengan-satu-orang, atau dengan forum bersama di mana
semua pihak/bidang/bagian dapat meluangkan isi hatinya. baik mengenai
pekerjaan, kerja sama dan terutama tentang hubungan interpersonal. sebab
munculnya masalah komunikasi belum tentu karena tidak ada iktikad untuk
berkomunikasi, melainkan bisa jadi medium yang tepat untuk
memfasilitasnya saja yang belum ada.

7
Setelah kita berhasil mengidentifikasi indikator konflik maka sedapat mungkin kita
harus menjauhkan atau menghindari sumber konflik.

1. Netralisasi sikap
Bahwa sikap memihak pada salah seorang atau golongan yang sedang
berselisih akan mempertajam perselisihan konflik tersebut. Maka sikap
yang paling tepat adalah netral atau tidak memihak dan bahkan diusahakan
untuk menjadi mediator di dalam mengatasi konflik tersebut.]

2. Mengubah sikap
Kemungkinan terjadinya konflik dapat disebabkan oleh sikap salah seorang
anggota kelompok atau organisasi yang dirasa tidak tepat oleh
anggota/kelompok lain. Jika hal ini terjadi maka kita harus cepat dan
tanggap untuk mengubah sikap kita.

3. Mengurangi perbedaan yang ada


Salah satu penyebab terjadinya konflik adalah karena adanya perbedaan
pandangan atau kepentingan diantara anggota organisasi atau perusahaan.
Oleh karena itu kita harus berupaya untuk mengurangi adanya perbedaan-
perbedaan tersebut, dan bahkan sedapat mungkin mengubah perbedaan
tersebut menjadi sinergi yang akan mendorong tercapainya tujuan organisasi.

4. Memecahkan masalah bersama-sama


Suatu masalah akan dapat diatasi dengan baik, jika semua elemen atau pihak
yang berada dalam organisasi tersebut dilibatkan dan berpartisipasi untuk
mengatasi permasalahan atau konflik yang terjadi. Oleh karena itu kita harus
menghindari terjadinya konflik di tempat kerja, bahkan indikasi konflik
hendaknya diusahakan untuk diubah menjadi kerja sama.

8
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan paparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi


dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang
bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa
menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-
hari. Dalam komunikasi terdapat beberapa permasalahan misalnya masalah dalam
mengembangkan pesan, masalah dalam menyampaikan pesan, masalah dalam
menerima pesan, masalah dalam menafsirkan pesan

Dalam komunikasi organisasi juga memilki hambatan yang dapat


mengurangi efektivitas dari komunikasi organisasi itu sendiri. Miss komunikasi
adalah kesalahan pengertian sehingga menghasilkan respon yang berlawanan
dengan tujuan atau maksud yang diharapkan. Mis Communication akan
menyebabkan tidak tercapainya tujuan atau misi yang hendak di capai. Untuk
mengurangi masalah dalam komunikasi dapat melakukan beberapa cara, yaitu
membentuk suatu system informasi yang terstruktur, buat komunikasi dua arah
antara atasan dan bawahan menjadi lancar dan harmonis, beri pelatihan dalam hal
komunikasi kepada atasan dan karyawan

3.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka penulis memberikan


saran, bahwa komunikasi sangat penting dilakukan tidak hanya dalam organisasi tetapi
juga dalam kehidupan sehari-hari karena dengan adanya komunikasi maka seseorang bisa
berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambah
wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://taniakharismaya.wordpress.com/2015/04/26/masalah-komunikasi-dalam-
organisasi/

https://dhogerz.wordpress.com/2010/10/21/komunikasi-dalam-organisasi/

https://ipmmamzapo.wordpress.com/2012/10/28/cara-mengatasi-masalah-komunikasi/

http://komunikasio.blogspot.co.id/2011/09/usaha-usaha-untuk-mengatasi-
hambatan.html

http://andreanwilianto12.blogspot.co.id/2012/09/masalah-komunikasi-kelompok.html

https://aliajah.wordpress.com/2013/03/19/pengertian-organisasi-secara-umum-dan-
pengertian-organisasi-menurut-para-ahli/

10

Anda mungkin juga menyukai