Anda di halaman 1dari 14

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

MAKALAH
(Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis)

Disusun Oleh :

Feni Nola Toli


01.18.002

STIE WIDYA DHARMA KOTAMOBAGU


2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Makalah ini membahas “Komunikasi dalam Organisasi”.
Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini  masih banyak kekurangan karena pengalaman yang penulis
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu penulis harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Kotamobagu, Agustus 2020


Penulis

Feni Nola Toli

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................4
1.1 Latar Belakang.....................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................5
2.1 Komunikasi Dalam Organisasi.............................................................6
2.2 Pentingnya Komunikasi Dala Organisasi ............................................6
2.3 Unsur-Unsur Komunikasi Dalam Organisasi.......................................8
2.4 Menyaluran Ide Komunikasi Dalam Organisasi...................................8
2.5 Hambatan-Hambatan Dalam Komunikasi Organisasi..........................9
2.6 Solusi Untuk Menyelesaikan Kendala-Kendala Dalam Komunikasi
Organisasi.............................................................................................11
BAB II PENUTUP..........................................................................................13
5.1 Kesimpulan..........................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Komunikasi adalah suatu proses interaksi antara sesama makhluk tuhan
baik dengan menggunakan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku dan
tindakan. Pengertian komunikasi ini paling tidak melibatkan dua orang atau lebih
dengan menggunakan cara-cara berkomunikasi yang biasa dilakukan oleh
seseorang seperti melalui lisan, tulisan maupun sinyal-sinyal non verbal.
Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya setiap orang
memerlukan orang lain dan juga membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk
saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi
manusia terbentuk dari hasil integrasi social dengan sesama dalam kelompok dan
masyarakat. Di dalam kelompok ataupun organisasi selalu terdapat bentuk
kepemimpinan yangmerupakan faktor penting untuk kelangsungan hidup
organisasi tersebut,yaitu adanya atasan dan bawahan dalam organisasinya.
Namun, sering kali dalam kepimimpinan tersebut terdapat permasalahan-
permasalahan yang timbul akibat salah satunya karena faktor kurang atau tidak
efektifnya komunikasi, padahal komunikasi adalah penting bagi para manajer
sehingga perlu adanya efektifitas dalam komunikasi paling tidak untuk dua alasan.
Pertama, karena komunikasi merupakan proses yang menjadikan tujuan sebuah
organisasi dengan melalui fungsi-fungsi manajemen pernecanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dapatdicapai. Kedua, komunikasi
menjadi rantai pertukaran informasi yaitu kegiatan dimana para manajer dapat
mencurahkan sebagian besar proporsi waktu mereka dalam hal memberi informasi
secara tatap muka atau melalui telephone baik dengan bawahan, rekan
sejawat,penyelia, penyedia,ataupun langganan.
Pentingnya komunikasi dengan manusia adalah suatu hal yang tidak
bisa dipungkiri oleh manusia, begitu juga halnya dengan organisasi. Tidak
hanya pengetahuan dasar tentang komunikasi, pengetahuan dasar tentang
organisasi sebagai suatu lingkungan tertentu yang berstruktur,
berkarakteristik, serta memiliki fungsi tertentu adalah suatu hal yang

4
mendukung kelancaran komunikasi organisasi Orang yang tertarik untuk
bergabung dalam suatu organisasi memilki alasan yang beragam. Ada yang
karena alasan profit, tuntutan profesi, penyebaran ideologi maupun
pemenuhan kebutuhan sosial. Para psikolog berpendapat bahwa kebutuhan
utama manusia dan untuk menjadi manusia yang sehat secara rohani adalah
kebutuhan akan hubungan sosial yang baik dengan orang-orang lain. Maslow
menyebutkan bahwa salah satu dari empat kebutuhan utama manusia adalah
terfasilitasinya kebutuhan sosial untuk memperoleh rasa aman lewat rasa
memiliki dan dimiliki, pergaulan, rasa diterima, memberi dan menerima
persahabatan (Tubbs and Moss, 2000).
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Apa yang dimaksud Komunikasi dalam Organisasi?
2. Bagaimana pentingnya Komunikasi dala Organisasi ?
3. Apa saja unsur-unsur Komunikasi dalam Organisasi?
4. Bagaimana menyaluran ide Komunikasi dalam Organisasi?
5. Apa saja hambatan-hambatan dalam Komunikasi Organisasi?
6. Apa saja solusi untuk menyelesaikan kendala-kendala dalam komunikasi
Organisasi?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas adapun tujuan penulisan makalah ini
yaitu untuk :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Komunikasi dalam Organisasi
2. Untuk mengetahui bagaimana pentingnya Komunikasi dala Organisasi
3. Untuk mengetahui apa saja unsur-unsur Komunikasi dalam Organisasi
4. Untuk memahami Bagaimana menyaluran ide Komunikasi dalam Organisasi
5. Untuk mengetahui Apa saja hambatan-hambatan dalam Komunikasi Organisasi
6. Untuk mengetahui apa saja solusi untuk menyelesaikan kendala-kendala dalam
komunikasi Organisasi

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Komunikasi dalam Organisasi
Komunikasi Organisasi merupakan bentuk pertukaran pesan antara unit-
unit komunikasi yang berada dalam organisasi tertentu[1]. Organisasi sendiri
terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan-hubungan hirarkis antara yang
satu dengan yang lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan. Komunikasi
organisasi melibatkan manusia sebagai subyek yang terlibat dalam proses
menerima, menafsirkan, dan bertindak atas informasi.
Menurut Wiryanto, Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan
penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun
informal dari suatu organisasi. Komunikasi formal adalah komunikasi yang
disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan
organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan
berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya memo,
kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi
informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada
organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual.
Komunikasi organisasi serupa dengan komunikasi internal. Pengertian dari
komunikasi internal adalah pertukaran gagasan di antara para administrator dan
karyawan dalam suatu perusahaan, dalam struktur lengkap yang khas disertai
pertukaran gagasan secara horizontal dan vertikal di dalam perusahaan, sehingga
pekerjaan dapat berjalan.
2.2. Pentingnya Komunikasi dalam Organisasi
Sebuah perusahaan terdiri dari banyak orang dengan berbagai latar
belakang sosial dan profesional berbeda yang bekerja untuk tujuan yang sama.
Pentingnya komunikasi di tempat kerja memang tidak dapat disangkal. Manajer
kerap kali tidak menyadari pentingnya komunikasi di tempat kerja dan tidak
menyampaikan ide, tujuan, dan visi perusahaan dengan jelas. Ketika para senior
tidak dapat menciptakan lingkungan yang terbuka dan kurang mampu

6
berkomunikasi dengan jelas, maka hal ini memberikan dampak negatif pada
budaya kerja dan produktivitas karyawan.
Saat minimnya proses berbagi informasi antara dua atau lebih individu di
dalam suatu perusahaan, maka pemborosan sumber daya akan sering terjadi.
Untuk menghindari hal tersebut, komunikasi yang efektif di tempat kerja harus
didorong demi keberhasilan perusahaan secara menyeluruh. Saran yang
konstruktif dan komunikasi sangat diperlukan untuk memberikan kemajuan dan
meningkatkan kualitas karyawan. Komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan
pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat
dipahami. Berikut adalah peran komunikasi dalam suatu organisasi di tempat
kerja.
1. Meningkatkan produktivitas
Komunikasi yang efektif di tempat kerja hal yang paling penting bagi
keberhasilan sebuah perusahaan. Setiap perusahaan memiliki seperangkat tujuan
yang jelas.
2. Menyelesaikan konflik
Jika sebuah perusahaan mnghadapi masalah, krisis dan konflik akibat
antara karyawan menyebabkan penundaan ekerjaan sehari-hari. Hal ini
menyebabkan pemborosan sumber daya dan menurunkan produktivitas kerja
secara keseluruhan. Komunikasi yang terbuka di tempat kerja dapat mencegah dan
menyelesaikan konflik. Misalnya jika dua karyawan memiliki ketidak setujuan
atas beberapa masalah, maka konflik tersebut diselesaikan melalui diskusi
bersama.
3. Mengembangkan kualitas karyawan
Lingkungan kerja yang ramah, memberikan kesempatan dan dorongan
pada karyawan untuk mengungkapkan ide-ide, memberikan umpan balik,
memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik, memberikan penghargaan
merupakan beberapa contoh komunikasi efektif yang dapat memberikan kepuasan
kerja dan peningkatan kualitas karyawan.
4. Membentuk hubungan profesional dan lingkungan yang kondusif

7
Karyawan dan manajer dalam suatu perusahaan harus berkomunikasi
secara jelas, terbuka, dan jujur. Manajer harus membangun hubungan kerja yang
menyenangkan sehingga karyawan tidak ragu untuk menyelesaikan pekerjaan dan
membentuk hubungan yang baik. Hal ini membuat karyawan merasa peduli dan
dihargai serta memberikan dorongan loyalitas terhadap perusahaan.
Pentingnya komunikasi di tempat kerja dapat diringkas dan disimpulkan
menjadi dua kata, yaitu kepuasan kerja. Jika karyawan puas bekerja dalam suatu
perusahaan, fakta bahwa masa depan perusahaan benar-benar terjamin tidak akan
mampu disanggah.
2.3 Unsur-unsur komunikasi dalam organisasi
Ada 5 unsur yang terkandung dalam komunikasi:
1. Komunikator (communicator) yaitu memberi berita,dalam hal ini adalah
orang yang berbicara, pengirim berita atau orang yang memberitakan.
2. Menyampaikan Informasi atau berita, dalam hal ini dapat dilakukan
dengan cara mengatakan,mengirim ataupun menyiarkan.
3. Berita-berita ( Message ) yang disampaikan dapat dalam bentuk
perintah,laporan atau saran.
4. Komunikan (communicate) yaitu orang yang dituju, pihak penjawab atau
para pengunjung yang menerima informasi atau berita.
5. Reaksi atau tanggapan (respon) yaitu dalam bentuk tanggapan atau reaksi.
Kelima unsur komunikasi tersebut merupakan kesatuan yang utuh dan bulat,
dalam arti apabila salah satu unsur tidak ada maka komunikasi tidak akan terjadi.
Dengan demikian masing-masing unsur saling berhubungan dan saling
ketergantungan. Dan keberhasilan suatu organisasi ditentukan oleh semua unsur
tersebut.
2.4 Menyaluran Ide Komunikasi Dalam Organisasi
Dalam menyalurkan ide atau solusi harus ada si pengirim (sender) dan si
penerima (receiver). Ide-ide yang diambil pun tidak sembarangan, tetapi ada
penyaringan dan seleksi untuk diambil ide manakah yang terbaik untuk di ambil
dan dilaksanakan untuk oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan
bersama,serta visi dan misi suatu organisasi.

8
Adapun tahapan-tahapan cara menyalurkan ide melalui komunikasi :
1. Ide (gagasan) oleh sender.
2. Perumusan yaitu dalam perumusan ini ide si sender disampaikan oleh
kata-kata.
3. Penyaluran (transmitting) yaitu penyaluran ini bisa lisan,tertulis,simbol
maupun isyarat,dll.
4. Tindakan yaitu tindakan ini sebagai contoh perintah-perintah dalam
organisasi dilaksanakan.
5. Pengertian yaitu kata-kata si sender dalam perumusan tadi dijadikan ide
oleh si penerima.
6. Penerimaan yaitu ide atau informasi ini diterima oleh penangkap berita
(receiver).
Dalam membina kerjasama dalam kelompok inilah yang nantinya
digunakan dalam rangka membina koordinasi organisasi kesatuan gerak dan arah
yang sesuai dengan arah dan tujuan organisasi. Agar tercapai koordinasi dalam
kerjasama, pada organisasi itu sangat penting dilaksanakannya komunikasi yang
tepat dan se-efektif mungkin sehingga koordinasi dan kerja sama benar-benar
dilaksanakan dengan tepat juga
2.5 Hambatan-hambatan Komunikasi dalam Organisasi
Fakor hambatan yang biasanya terjadi dalam proses komunikasi dapat
dibagi dalam 3 jenis, yaitu:
1. Hambatan Teknis
Hambatan ini timbul karena lingkungan dan memberikan dampak
pencegahan terhadap kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Dari sisi
teknologi, keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi, akan semakin
berkurang dengan adanya temuan baru di bidang teknologi komunikasi dan sistem
informasi, sehingga saluran komunikasi dan media komunikasi dapat diandalkan
serta lebih efisien.
2. Hambatan Semantik
Gangguan ini menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian
atau ide secara efektif. Definisi semantik disini adalah studi atas pengertian yang

9
diungkapkan lewat bahasa. Suatu pesan yang kurang jelas akan tetap menjadi
tidak jelas bagaimanapun baiknya transmisi. Untuk menghindari mis-komunikasi
semacam ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat dan sesuai
dengan karakteristik komunikannya, serta melihat dan mempertimbangkan
kemungkinan penafsiran yang berbeda terhadap kata-kata yang digunakannya.
3. Hambatan Manusiawi
Hambatan ini muncul dari masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh
orang-orang yang terlibat dalam komunikasi, baik komunikator maupun
komunikan. Menurut Cruden dan Sherman, hambatan ini mencakup:
a. Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia, seperti
perbedaan persepsi, umur, keadaan emosi, status, keterampilan
mendengarkan , pencarian informasi, dan penyaringan informasi.
b. Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi atau
lingkungan sosial dan budaya, seperti suasana dan iklim kerja serta tata
nilai yang dianut. Ditinjau dari aspek bisnis, organisasi adalah sarana
manajemen (dilihat dari aspek kegiatannya). Korelasi antara Ilmu
Komunikasi dengan Organisasi terletak pada peninjauannya yang berfokus
kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi.
Dalam lingkup organisasi tujuan utama komunikasi adalah memperbaiki
organisasi, yang ditafsirkan sebagai upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan-
tujuan manajemen. Komunikasi organisasi terjadi setiap saat dan dapat
didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan diantara unit-unit
komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi. Suatu organisasi terdiri
dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarchies anatara satu dengan lainnya
dan berfungsi dalam suatu lingkungan. Komunikasi bisnis adalah proses
pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk
kerja di dalam struktur (jenjang/level) dan sistem organisasi yang kondusif.
Dalam kegiatan organisasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar
informatif, yaitu agar pihak lain mengerti dan tahu, tetapi juga haruslah persuasif,
agarpihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau melakukan
suatu perbuatan atau kegiatan.

10
Dalam proses komunikasi, semua pesan atau informasi yang dikirim akan
diterima dengan berbagai perbedaan oleh penerima pesan/informasi , baik karena
perbedaan latar belakang, persepsi, budaya maupun hal lainnya.
2.6 Solusi dalam Mengatasi Kendala-kendala Komunikasi dalam Organisasi
Beberapa solusi yang dapat ditawarkan dalam mengatasi kendala-kendala
yang muncul dalam proses komunikasi organisasi antara lain.
A. Hubungan Antar Pesona
Menciptakan hubungan intim yang dimiliki dengan orang-orang lain
dalam tingkat pribadi, antar teman, sesame sebaya ataupun dengan atasan,
biasanya disebut hubungan antar pesona. Suatu analisis khusus tentang hubungan
antar pesona menyatakan bahwa kita akan berhasil menciptakan komunikasi
dalam organisasi bila melakukan hal-hal berikut :
a. Menjaga kontak pribadi yang akrab tanpa menumbuhkan perasaan
bermusuhan.
b. Menetapkan dan menegaskan identitas kita dalam hubungan dengan orang
lain tanpa membesar-besarkan ketidaksepakatan.
c. Menyampaikan informasi kepada orang lain tanpa menimbulkan
kebingungan kesalahpahaman, penyimpangan,atau perubahan lainnya
yang disengaja.
d. Terlibat dalam pemecahan masalah yang terbuka tanpa menimbulkan
sikap bertahan atau mengehentikan proses.
e. Membantu orang-orang lainnya untuk mengembangkan gaya hubungan
persona dan antar pesona yang efektif.
f. Ikut serta dalam interaksi social informal tanpa terlibat dalam muslihat.
Hubungan antar persona cenderung menjadi lebih baik bila kedua belah
pihak melakukan hal-hal berikut yaitu menyampaikan perasaan secara langsung
dan dengan cara yang hangat dan ekspresif, menyampaikan apa yang terjadi
dalam lingkungan pribadi mereka melaluli penyingkapan diri, menympaikan
pemahaman yang positif, hangat kepada satu sama lainnya dengan memberikan
respons-respons yang relevan dan enuh pengertian, bersikap tulus kepada satu
sama lain dengan menunjukan sikap menerima secara verbal maupun non verbal,

11
selalu menyampaikan pandangan positif tanpa syarat terhadap satu sama lainnya
dalam perbincangan yang yang tidakmenghakimi dan ramah, berterus-terang
mengapa menjadi sulit atau bahkan mustahil untuk sepakat satu sama lainnya
dalam perbincangan yang tidak menghakimi, cermat,jujur, dan membangun.

12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya
komunikasi maka seseorang bisa berhubungan dengan orang lain dan saling
bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau
menjalani kehidupan sehari-hari. Maka untuk membina hubungan kerja antar
pegawai maupun antar atasan bawahan perlulah membicarakan komunikasi secara
lebih terperinci.
Dalam menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si
pengirim berita (sender) maupun si penerima berita (receiver). Solusi-solusi yang
diberikan pun tidak diambil seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi,
solusi yang terbaik akan diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh organisasi
tersebut agar mencapai tujuan, serta visi, misi suatu organisasi.

13
DAFTAR PUSTAKA

Arief, C. 2000. Hubungan antara Kualitas Komunikasi Atasan-Bawahan dengan


Kepuasan Kerja Karyawan. Skripsi Surakarta: Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Sendjaja, S Djuarsa.1994, Teori Komunikasi. Pusat Penerbitan Universitas
Terbuka
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_organisasi
http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi
http://radenmasyonatanpandukristanto.blogspot.com/2013/05/peran-komunikasi-
dalam-organisasi.html

14

Anda mungkin juga menyukai