Anda di halaman 1dari 4

“ Dari Pendidik Demi Pendidikan”

Nama Ahmad Daud Daeng Pagessa


Universitas Lambung Mangakurat
Jurusan Pendidikan Fisika
No.Telp/HP 085828662201
E-mail dauddaeng15@gmail.com
Sosial media (IG/tik IG @ahmadaudaeng
tok,dll)

Pendidikan merupakan kunci utama dalam pengembangan sumber daya manusia, dan guru
merupakan faktor kunci dalam pendidikan. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi,
pendidikan dan peran guru menjadi semakin penting dalam kehidupan abad ke-21 ini. Di era digital
dan globalisasi ini, pendidikan dan guru memegang peranan penting dalam membentuk karakter
dan mengembangkan potensi peserta didik untuk mempersiapkan mereka menjadi generasi yang
kompeten dan berdaya saing. Pendidikan memegang peranan penting dalam mengembangkan
sumber daya manusia untuk masa depan bangsa. Di era informasi dan teknologi seperti sekarang
ini, pendidikan tidak hanya sekedar untuk memperoleh informasi dan keterampilan, tetapi juga
untuk membentuk karakter dan nilai-nilai moral yang akan membantu peserta didik dalam
menghadapi tantangan hidup. Pendidikan harus mampu menciptakan lingkungan belajar yang
kondusif, mendukung dan memotivasi siswa untuk belajar dan mengembangkan potensi mereka.
Namun, tidak semua orang memiliki akses yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang
berkualitas. Hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor sosial, ekonomi, dan geografis. Oleh karena itu,
peran guru sangat penting dalam membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dan
memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar. Di era digital
dan globalisasi ini, guru juga harus mengikuti perkembangan teknologi dan terus meningkatkan
kompetensi mereka. Mereka harus mampu menggunakan teknologi untuk memfasilitasi
pembelajaran, memotivasi siswa, dan membantu mereka mengembangkan keterampilan digital.
Selain itu, guru juga harus mampu mengenalkan siswa pada nilai-nilai dan keterampilan yang
dibutuhkan untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.
Saya Ahmad Daud Daeng Pagessa, saya lahir pada tanggal 20 April 2004, di kota pesisir
pantai Pagatan sebagai anak kedua dari keluarga Bapak Maslaha. Ayah saya adalah seorang
pedagang ikan dengan penghasilan yang tidak menentu karena hasil laut yang tidak menentu. Siti
Hajar, ibu saya, adalah seorang ibu rumah tangga yang sesekali membuat dan menjual kerupuk
ikan untuk menambah penghasilan keluarga. Sejak sekolah dasar hingga perguruan tinggi, saya
dikenal sebagai anak yang sangat cerdas, cepat beradaptasi dan bersosialisasi baik di lingkungan
tempat tinggal maupun di lingkungan pendidikan. Saya dianggap sebagai anak yang brilian di
sekolah menengah pertama karena, sejak saya mendaftar hingga lulus, saya secara konsisten
menempati posisi pertama di kelas saya dan pada saat kelulusan saya, saya menduduki peringkat
pertama secara keseluruhan di sekolah saya. Saya berkompetisi untuk sekolah saya dalam
kompetisi matematika di OSN (Olimpiade Sains Nasional) hingga tingkat provinsi selama masa
sekolah menengah pertama saya. Saya juga mulai terlibat dalam kegiatan sosial selama masa SMP,
mulai dari menjadi sukarelawan di masjid dan merencanakan festival keagamaan.
Setelah lulus SMP, saya melanjutkan sekolah di SMAN 1 Kusan Hilir. Selama masa SMA
ini saya mulai aktif berpartisipasi dalam organisasi, saya menjadi ketua kelompok ilmiah remaja
di sekolah saya. Namun, saya sedikit kecewa dengan prestasi akademik saya selama masa SMA
ini karena materi pelajaran covid-19 yang sedikit sulit untuk dipelajari dan selama masa SMA ini
saya juga belajar sambil bekerja untuk membantu mengurangi kesulitan ekonomi keluarga saya
yang terjadi selama masa pandemi. Selama masa SMA ini, saya selalu dipercaya untuk menjadi
perwakilan sekolah untuk OSN setiap tahunnya, dan saya sempat kecewa dengan hasilnya karena
tidak mampu menjadi juara. Di akhir masa SMA, saya terpilih sebagai siswa yang memenuhi
syarat dan alhamdulillah lolos seleksi masuk perguruan tinggi melalui jalur SNMPTM.
Selanjutnya, saya lolos di jurusan pendidikan fisika di universitas terbaik di provinsi
Kalimantan Selatan, Universitas Lambung Mangkurat. Untuk meringankan biaya, saya mendaftar
dan diterima di asrama mahasiswa yang disediakan oleh universitas. Di awal semester pertama,
saya sudah aktif berorganisasi. Saya lolos menjadi pengurus aktif himpunan mahasiswa program
studi. Selama ini saya aktif dalam kegiatan sosial, misalnya baru-baru ini berpartisipasi dalam
penggalangan dana untuk korban gempa di Turki dan Suriah. Walaupun aktif di organisasi, saya
juga tidak lalai dalam belajar dan hingga akhir semester pertama saya mendapatkan indeks prestasi
yang memuaskan.
Apa yang saya bayangkan sebelumnya tidak sesuai dengan kenyataan yang dialami
mahasiswa. Biaya hidup di kota sangat berbeda dengan ketika saya tinggal di desa. Selain itu,
diperlukan uang untuk membeli perlengkapan seperti buku dan alat tulis. Menghadiri konferensi
atau pelatihan yang sesuai dengan program studi juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk
mengembangkan hard skill seperti kemampuan berbahasa Inggris. Itu jauh lebih banyak daripada
yang orang tua saya hasilkan setiap bulannya. Namun, gaji bulanan ayah dan ibu saya tidak tetap.
Dengan kondisi ekonomi keluarga dan di tengah kebingungan saya mengenai biaya kuliah, setelah
saya berasrama saya diberitahukan oleh kakak tingkat saya yang seorang awarde Bright
Scholarship bahwa akan ada sebuah beasiswa yang bernama YBM BRILIAN yang akan dibuka
nanti, karena itu saya cukup familiar dengan kriteria dan alur pendaftarannya. Saya berharap dapat
menerima beasiswa ini karena saya membutuhkannya untuk menunjang kebutuhan saya, seperti
membeli buku bacaan, mengupdate alat seperti komputer, dan membeli alat tulis dan kertas karena
tuntutan program studi saya yang mengharuskan saya untuk membuat banyak laporan. Selain itu,
saya percaya bahwa inisiatif pembangunan karakter dari beasiswa YBM BRILIAN dapat
membantu meningkatkan soft skill saya. Jika saya terpilih untuk menerima penghargaan YBM
BRILIAN, saya akan memberikan apa pun yang saya mampu, termasuk materi dan keahlian,
kepada siapa pun yang memintanya. Dalam kelompok, saya juga ingin terlibat dalam kegiatan
sosial dengan rekan-rekan saya. Setelah saya selesai, selain memberikannya melalui lembaga
pendidikan resmi, saya akan menggunakan pengetahuan dan pengalaman saya untuk membantu
mereka yang membutuhkan, seperti anak-anak yang kurang mampu.
Doa orang tua, usaha keras, dan keyakinan yang kuat terhadap saya, niscaya akan
membantu saya mewujudkan semua cita-cita dan aspirasi saya di masa depan. Dan saya rasa masih
banyak pembuat perubahan yang luar biasa di luar sana yang memiliki tujuan yang sama dengan
saya. Oleh karena itu, saya berharap aplikasi beasiswa saya akan disetujui sehingga saya dapat
mengejar cita-cita saya untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan standar pendidikan
yang jauh lebih tinggi.
Banjarmasin, 10 Maret 2023

Ahmad Daud Daeng Pagessa

Anda mungkin juga menyukai