Disusun Oleh:
1. Septiani Karina Putri (2107016095)
2. Rohmi Alfiyah (2107016116)
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................
BAB I.........................................................................................................
PENDAHULUAN.....................................................................................
A. Latar Belakang 1
B. Rumuan Masalah 2
C. Tujuan 3
BAB II........................................................................................................
PEMBAHASAN........................................................................................
A. Latar Belakang Lahirnya Pendidikan Alternatif
4
B. Pengertian Pendidikan Alternatif 7
C. Tujuan Pendidikan Alternatif 9
D. Kategori Pendidikan Alternatif 10
E. Review Jurnal 13
BAB III......................................................................................................
PENUTUP.................................................................................................
A. Kesimpulan 15
B. Saran 16
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan manusia, Pendidikan
merupakan suatu kunci yang sangat penting. Baik
buruknya sumber daya manusia (human
resources) tergantung dari pendidikan yang
diperolehnya. Jika pendidikan yang diperoleh
seseorang memiliki kualitas yang baik, maka
baik juga sumber daya manusia yang dimilikinya.
Oleh sebab itu desain pendidikan selayaknya
dipersiapkan secara matang sehingga hasil yang
dicapai pun memuaskan. Selain itu, kenyataan
yang ada di masyarakat menyebutkan bahwa
angka kemiskinan dan pengangguran sangat
tinggi. Keseluruhannya mewabah karena
mewabahnya kebodohan.
Prof. Dr. Djohar, MS. (2004)
menyebutkan bahwa pendidikan yang ada
sekarang adalah bentuk-bentuk pendidikan yang
dibuat sedemikian rupa sehingga lembaga
pendidikan adalah sekadar menarik minat
masyarakat untuk dijadkan sebagai pilihannya,
tanpa mengetahui isinya, dan perubahan apa yang
terjadi di dalamnya. Dari kecenderungan
tersebut, tampaknya lembaga pendidikan
manapun belum menunjukan adanya perubahan
sistem pendidikan yang berarti, kecuali sekadar
memperoleh siswa yang memiliki kualitas IQ
(intelectual quotion) yang relatif baik, tetapi
tanpa pengembangan potensi lain dari siswa.
Kriteria semacam itu yang sekarang menjadi
patokan kualitas lembaga pendidikan dan lebih
dari itu, sebagai patokan kelulusan siswa.
Selain hal tersebut di atas, kekeliruan
fatal dalam pendidikan bisa juga dilihat dari hal-
hal yang dianggap kecil namun sesungguhnya
berimplikasi besar bagi kesejahteraan warga
negara khusunya warga miskin dan desa
terpencil. Pendidikan alternatif dirasa mampu
memberikan jawaban atas problema yang
dihadapi sebagian masyarakat dalam hal
pendidikan. Hal tersebut dibuktikan dengan
banyaknya bermunculan lembaga pendidikan
alternatif di Indonesia.
B. Rumuan Masalah
1. Bagaimana latar belakang lahirnya pedidikan
alternatif?
2. Apa pengertian dari pendidikan alternatif?
3. Apa tujuan dari pendidikan alternatif?
4. Apa saja kategori pendidikan alternatif?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui latar belakang lahirnya
pendidikan alternatif
2. Untuk memahami pengertian dari pendidikan
alternatif
3. Untuk mengetahui tujuan dari pendidikan
alternatif
4. Untuk mengetahui kategori pendidikan
alternatif
BAB II
PEMBAHASAN
E. Review Jurnal
Berdasarkan jurnal yang ditulis oleh
Hayati (2011) yang berjudul Pesantren Sebagai
Alternatif Model Lembaga Pendidikan Kader
Bangsa menjelaskan bahwa pesantren merupakan
salah satu jenis pendidikan Islam Indonesia yang
bersifat tradisional untuk mendalami ilmu agama
Islam, dan mengamalkannya sebagai pedoman
hidup keseharian, atau disebut tafaqquf fiddin,
dengan menekankan pentingnya moral dalam
hidup bermasyarakat (Mastuhu, 1994: 3). Yang
pada perkembangannya lembaga Pendidikan
pesantren masih diterima sebagai lembaga
pendidikan alternatif. Hal tersebut dikarenakan
lamanya waktu pertumbuhan dan perkembangan
Islam di Indonesia serta berhasilnya proses
dakwah.
Pondok pesantren merupakan lembaga
pendidikan Islam yang memiliki ciri khas
tersendiri. Bahkan lembaga pesantren dapat
dikatakan sebagai lembaga Islam tertua dalam
sejarah Indonesia yang memiliki peran besar
dalam proses keberlanjutan pendidikan nasional.
Sesuatu yang unik pada dunia pesantren ialah
begitu banyak variasi antara satu pesantren
dengan pesantren yang lain. Lembaga pendidikan
pesantren memiliki nilai lebih dibandingkan
dengan lembaga pendidikan yang lainnya yaitu
pesantren sebagai lembaga pendidikan yang
mengantarkan peserta didik menjadi cerdas
sekaligus berakhlak luhur serta memiliki
ketrampilan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan adanya kondisi sekolah yang
diharapkan belum mampu menjalankan proses
pendidikan yang sebenarnya atau bahkan
membelenggu kreatifitas, menjauhkan dari
realitas, membingungkan, tentu harus dicarikan
solusinya. Belajar sesungguhnya dapat
dilaksanakan dengan baik oleh siapa pun, kapan
pun, di mana pun, dan dalam keadaan apa pun
dengan kemauan yang kuat untuk membangun
kompetensi diri. Dari sinilah sebagian
masyarakat mencoba dan membuktikan
kemampunnya dalam menangani permasalahan
tersebut dengan membangun sekolah alternatif.
Sekolah alternatif didesain sebagai solusi atas
buramnya pendidikan yang ada.
Istilah alternatif merujuk pada artian
suatu pilihan, cadangan, dan juga kemungkinan.
Sehingga dapat pula diartikan dengan suatu
kemungkinan yang dapat dijadikan sebuah
pilihan atas suatu persoalan. Jika istilah ini
terlebih dahulu diawali dengan “pendidikan”,
maka mempunyai artian pendidikan yang dapat
dijadikan pilihan dalam menempuh proses
pendidikan. Istilah pendidikan alternatif
merupakan istilah generik dari berbagai program
pendidikan yang dilakukan dengan cara berbeda
dari cara biasanya. Ia menjadi solusi alternatif
pilihan masyarakat dalam menempuh pendidikan.
Menurut Jery Mintz (1994) pendidikan
alternatif dapat dikategorikan dalam empat
bentuk pengorganisasian, diantaranya yaitu:
sekolah publik pilihan, lembaga pendidikan
untuk siswa bermasalah, lembaga pendidikan
swasta dan pendidikan di rumah atau home
schooling.
B. Saran
Demikianlah pembahasan kami mengenai
Pengembangan Pendidikan Alternatif. Penulis
berharap makalah ini dapat bermanfaat dan
menambah wawasan bagi para pembaca. Kami
menyadari bahwa masih terdapat kesalahan
maupun kekeliruan dalam makalah ini. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun
penulis harapkan sebagai masukkan agar dapat
menjadi evaluasi dalam pembuatan makalah
berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA