Anda di halaman 1dari 4

“Aku Saat Ini, Rencana Pasca Studi, dan Rencana Konstribusi di Indonesia”

Sedikit perkenalan dari saya,Nama saya Nur Wahid Hidayattullah.Saya lahir


di Sukoharjo tepatnya pada tanggal 14 Oktober 2003.Saya adalah anak pertama
dari 2 bersaudara seperti yang tercantum pada nama saya yakni " Wahid atau
Wahidun " yang berarti satu.Dari nama saya tersebut,saya adalah cahaya pertama
yang dikirimkan Allah kepada orang tua saya.Yang berarti juga saya menjadi
harapan pertama dari keluarga saya entah itu untuk kehidupan yang lebih baik
atau hal baik lainnya.Kemudian sedikit mengenai orang tua saya,Ibu saya bekerja
sebagai cleaning servis di suatu rumah sakit.Sedangkan ayah saya,dulunya beliau
seorang tukang kebun di suatu pondok.Namun sekarang sudah tidak bekerja lagi
beberapa waktu sebelumya dikarenakan pengurangan pegawai akibat pandemi
hingga sekarang.

Riwayat pendidikan saya dimulai sejak saya TK atau biasa di sebut taman
kanak kanak di sekitar usia 6 tahun.Di usia 7 tahun saya menginjak diri di bangku
SD melalui tes tertulis maupun tes baca.SD saya dulunya bernama SD N
GUMPANG 1 yang tak jauh dari rumah saya.Sekian waktu berlalu di SD,jiwa
kompetitif saya berkembang sehingga saya selalu mendapat rankking 10 besar
dari 26 murid di kelas sewaktu SD.Bahkan pernah mendapat kesempatan masuk
panggung 3 besar di sekolahan yang dimana setiap 3 besar di minta maju kedepan
saat upacara untuk diberikan hadiah sebagai penyemangat belajar.Dan begitulah
seterusnya hingga lulus SD dengan nilai yang cukup memuaskan dengan nim
26,45 dari 3 mapel UN.

Selesai SD saya lanjut belajar di SMP N 1 KARTASURA yang dimana pada


watu itu terfavorit nomor 2 se-Sukoharjo dengan jumlah ± 285 murid yang
diterima.Disana saya mengalami pendewasaan,mulai dari penempatan diri dari
berbagai sudut pandang,kompetisi,lebih observatif,inovatif dan banyak hal lain
yang berubah dari saya semenjak memasuki bangku SMP.Ada dua hal yang
membuat saya merasa gagal saat di SMP salah satunya sifat saya yang introver
dan pemalas.
Menuju bangku SMA saya mengalami sedikit kesulitan dikarenakan jalur
pendaftaran yang berubah sesuai instruksi pemerintah yang berupaya
menyamaratakan sekolah sekolah yang ada dan pendidikan anak anak pada saat
itu.Pada akhirnya saya bersekolah di SMA N 1 BANYUDONO dengan jalur
zonasi prestasi dan memasuki kelas MIPA.Tak banyak yang bisa di ceritakan di
masa SMA apalagi ada pandemi yang menerjang selama hampir 2 tahun
pendidikan di SMA.Awal masuk SMA saya masih termasuk siswa yang menonjol
di kelas hingga lama kelamaan pelajaran daing sehingga saya mengalami
kemerosotan dalam prestasi.Pada kelas 12 akhirnya saya berusaha bangkit
kembali dengan diadakannya pembelajaran tatap muka/offline.Walau hasilnya
tidak terlalu signifikan,dalam mindset setidaknya hasil tersebut cukup dan saya
sudah berusaha bangkit dari diri saya yang sebelumnya mengalami kemrosotan.

Memasuki bangku perkuliahan pada awalnya saya mencari info tentang


beberapa kampus yang menjadi incaran teman teman saya.Saya juga mengikuti
ujian berupa UTBK untuk memasuki PTN yang saya incar alhasil zonk.Kemudian
saya mencoba kembali mengikuti ujian di salah satu PTIN yakni UIN RMS
SURAKARTA dengan jalur UMPTKIN.Atas doa dan ikhtiar,saya di terima di
kampus tersebut untuk melanjutkan study saya ke jenjang perkuliahan walau bisa
disebut saya linjur saat memilih program study.Kini saya berkuliah dengan
mengambil prodi S1- Manajemen Bisnis Syariah dengan akreditasi prodi A.

Bisa dibilang saya awam dengan program studi ini dikarenakan ilmu yang
saya dapat di jenjang SMA berbeda dengan prodi yang saya ambil ini.Walaupun
begitu saya sedang mencoba untuk grow up dengan cara mempelajari bassic
bassic manajemen, akuntansi dan hal hal yang belum saya pelajari maupun
sudah.Saat ini juga saya mengalami masa pertumbuhan awal di
perkuliahan,ditandai dengan adaptasi baik itu lingkungan sosial ataupun jaringan
informasi yang ada.Berjalannya adaptasi saya mulai mengenal banyak orang baik
itu dari yang seumuran ataupun yang lebih tua seperti kakak tinggat dalam suatu
kelompok atau kontak langsung dengan seseorang anggap saja " SKSD " sok
kenal sok dekat.
Saya memiliki banyak rencana saya dalam menyelesaikan kuliah hingga
kelulusan yang ingin di realisasikan.Mulai dari mencari beasiswa untuk
meringankan beban keuangan keluarga,menjadi mandiri yang berprestasi baik itu
akademik maupun non-akademik.Mudah bersosialisasi,lebih percaya diri dan
lebih interaktif dalam ruang lingkup kemahasiswaan dengan mengikuti organisasi
entah itu internal ataupun eksternal.Mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa " UKM "
yang sesuai dengan kecenderungan saya dan menunjang tujuan tujuan saya selama
di bangku perkuliahan.Banyak hal yang ingin saya capai selama masa kuliah ini
berlangsung agar di masa depan memiliki beberapa kesan yang dapat di ceritakan
turun temurun ke generasi mendatang.Saat di bangku perkuliahan rencana
pertama saya adalah untuk mempelajari bagaimana cara berorganisasi dengan cara
terjun langsung mengobservasi sekaligus menjadi salah satu bagian dari suatu
organisasi.Keinginan kuat saya untuk mempelajari bagaimana cara berorganisasi
bermula dari kekaguman saya terhadap seorang guru SMA saya.Selain aktif di
suatu organisasi beliau juga menulis beberapa buku yang inspiratif dan
memotivasi keinginan yang kuat untuk berubah menjadi lebih baik.Beliau juga
seorang motivator yang saya pikir cakap dan berkemampuan baik dari skill
komunikasi,public speaking,observasi,dan banyak skill yang mungkin belum
terkuak di depan umum terutama di depan saya sendiri dari beliau.

Setelah selesai kuliah maupun studi atau sebut saja pasca studi,hal pertama
yang saya pikirkan mungkin dengan memulai suatu rencana bisnis.Rencana
tersebut awalnya akan saya mulai sebelum kuliah tetapi ditakutkan akan
berdampak juga pada perkuliahan saya.Oleh karena itu saya tetapkan setelah
kuliah atau pasca studi agar usaha saya lebih optimal dan lebih terfokuskan pada
bisnis yang ingin saya kembangkan.Untuk memulai bisnis memang memerlukan
modal yang cukup seperti halnya suatu kesuksesan yang besar dibaliknya ada
resiko yang besar pula.Sebelum memulai bisnis yang saya rencanakan saya
berniat untuk menguatkan fondasi saya dimulai dari pengetahuan mengenai
manajemen, akutansi, organisasi, jaringan sosial, soft skill individual dan hal hal
lain yang diperlukan untuk menjadi pebisnis hebat.Selain mendirikan bisnis, saya
juga berniat untuk mengembangkan bisnis dan memperluas jangkauan pasar pasar
ekonomi rendah maupun tinggi.Dengan perluasan bisnis yang menjangkau pasar
ekonomi rendah, saya berharap mampu memajukan tingkat pertumbuhan ekonomi
penduduk Indonesia.Dilain hal memajukan tingkat pertumbuhan ekonomi
masyarakat juga dapat membuka dan meningkatkan lapangan pekerjaan yang
lebih luas.

Bagaimanapun memajukan tingkat ekonomi masyarakat di tingkat yang


rendah juga merupakan bentuk konstribusi seorang pebisnis kepada negara.Dilain
hal tersebut, saya juga berniat menjadi motivator dalam bidang bisnis agar dapat
memotivasi generasi muda untuk lebih berkembang, inovatif, inspiratif,
kompetitif, dan bermanfaat untuk masyarakat sekitar.Dengan begitu tingkat
pengangguran yang hanya bersifat pasif, konsumtif dan hedonis di masyarakat
dapat ditekan karena motivasi diri untuk berkembang lebih lagi apalagi dalam
memanajemen keuangan dan waktu mereka.Keinginan saya untuk memajukan
Indonesia tidak hanya melalui hal hal seperti itu saja,mungkin di masa sekarang
saya masih belum berfikir jalur selain bisnis untuk berkonstribusi kepada tanah
air.Tapi dimasa depan siapa yang tahu pemikiran saya hanya akan terpaku pada
hal hal tersebut,karena menurut saya banyak hal lain yang dapat saya lakukan
sebagai bentuk konstribusi kepada negara.

Sekarang atau esok adalah awal yang saya genggam di tangan saya
sendiri,rencana yang diikuti tindakan dan kerja keras adalah awal dari suatu
keberhasilan.Kegagalan bagi saya adalah pasti tapi keberhasilan adalah satu dari
sekian banyak ketidak pastian yang akan menanti kita kedepannya.Harapan saya
dengan berbisnis dapat membuat konstribusi besar pada negara terutama dalam
hal memajukan tingkat pertumbuhan ekonomi dan menurunkan tingkat
kemiskinan yang ada.

Anda mungkin juga menyukai