yang ingin ku gapai di masa depan. Langkah demi langkah sudah ku tata dan
dipikirkan hingga tiba saat di bangku sekolah menengah atas saya mengambil
jurusan IPA yang menurutku ini menjadi salah satu modal untuk menggapai cita-
citaku. Waktu demi waktu, hari berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan
berganti tahun, tibalah dimana aku menyelesaikan pendidikan SMA itu, di hari
kelulusan saya merasa sangat senang karena sebentar lagi akan menggapai satu
langkah untuk mendekatkan pada cita-citaku. Di hari itu aku melihat senyum
bahagia dari kedua orang tuaku karena tidaklah mudah bagi seorang petani yang
liar.
Farmasi dan Keperawatan dibuka, dengan gigih dan semangat saya menyiapkan
semua berkas yang dibutuhkan. Saya pun mengantar berkas pendaftaran diringi
mengikuti tesannya. Alhamdulillah saya lulus, namun pada tes selanjutnya ada
satu hal yang membuat saya patah semangat dikarenakan tinggi badan saya tidak
sesuai dengan kriteria penerimaannnya. Akhirnya hari demi hari berlalu saya
melanjutkan pendidikan yang saya cita-citakan. Kurun waktu kurang lebih satu
tahun beberapa pekerjaan sudah saya tekuni mulai dari bekerja di salah satu toko
baju dan toko sepatu, selama satu tahun saya pindah-pindah ternyata bekerja
mencari uang sendiri tidaklah semudah yang saya pikirkan dengan pekerjaan
yang seperti ini berangkat pagi pulang petang tidak sesuai dengan gaji yang
masukan dari kedua orang tua akhirnya saya memutuskan untuk melanjutkan
pendidikan di salah satu perguruan tinggi yang ada di Kota Pontianak tepatnya
Ibtidaiyah. Tiba saat penerimaan mahasiswa baru, saya pun mendaftar dengan
beberapa hari akhirnya diumumkan para peserta yang lulus di perguruan tinggi
itu dan saya menjadi salah satunya, hal ini tidak pernah terbesit dipikiran saya.
Hari demi hari saya jalani sebagai mahasiswa di kampus itu dengan mengampu
prodi PGMI ini, dan pada akhirnya saya dapat menyelesaikan studi ini dengan
kurun waktu kurang lebih 4 tahun. Dengan menyelesaikan pendidikan sarjana ini
tentunya saya sendiri sangat merasa senang dan bangga apalagi melihat kedua
orang tua saya yang telah membiayai saya selama berada di bangku kuliah yang
ijazah yang saya miliki, saya memberanikan diri untuk melamar di salah satu
sekolah dasar yang ada di Pontianak Utara yaitu SDN 15 PTK Utara, kebetulan
diterima. Saya pun menjalankan tugas dan amanah sebagai tenaga pengajar
dengan bekal yang sudah saya dapatkan di bangku kuliah, sebisa mungkin saya
dengan harus memiliki rasa sabar yang tinggi, hingga sampai saat ini saya sudah
menjalani profesi sebagai tenaga pengajar ini selama 7 bulan, saya merasakan
bahwa profesi ini cocok dengan saya yang mana tidak pernah terpikirkan
sebelumnya.
Cerita di atas dapat saya simpulkan bahwa yang menjadi keiinginan kita
tidak semuanya bisa terwujud, terkadang ada jalan lain yang tuhan berikan untuk
menjadikan kita sebagai pribadi yang lebih baik, terlepas dari semua itu tidak
akan terjadi tanpa doa dan ridho kedua orang tua disertai dengan usaha kita.