Saya adalah Guru honorer yang bekerja disalah satu Sekolah Dasar Negeri 21 Dilam,
salah satu Nagari terujung di Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok, Sumatera
Barat. Saya mengajar di Sekolah ini dari 02 Januari 2018, pada waktu itu sekolah saya
masih belum berdiri sendiri tapi masih menjadi sekolah gendongan dari SDN 12 Dilam,
yang mana ketika itu hanya memiliki tiga bangunan ruang belajar dan satu bangunan
kantor majelis Guru yang di sekat menjadi ruang belajar siswa dan kebetulan waktu itu
saya diberi mandat untuk mengajar di kelas 3 yang memiliki siswa enam orang dan
sekaligus mendapat ruangan yang bersekat dengan kantor atau ruangan majelis Guru,
selain itu akses jalan menuju sekolah waktu itupun sangat memprihatinkan, banyak
jalan yang berlubang dan apabila hujan turun tak jarang kami terjatuh karena licin, jarak
dari rumah menuju sekolah -+ 4Km dan waktu itu saya kesekolah masih menggunakan
motor butut, meskipun demikian situasinya tidak ada niatan untuk berhenti ataupun
pindah dari sekolah tersebut, setiap harinya hadir dengan semangat kesekolah, waktu
itu anak pertama saya masih berumur 2,5 Tahun dan anak saya dijaga oleh suami di
rumah, karena saya tidak bisa mengajar sambil menjaga dan membawa anak
kesekolah, alhamdulillah suami mendukung sepenuhnya walaupun honor disekolah
tidak seberapa. Berkat kegigihan saya itu di awal tahun 2020 saya sudah memiliki
NUPTK, dengan perolehan itu makin semangat lagi untuk maju.
Sdn 21 Dilam memiliki enam orang guru yang terdiri dari lima orang guru kelas dan satu
orang guru Pendidikan Agama Islam yang keenam guru tersebut kebetulan perempuan
semua, diantara enam orang guru, tiga diantaranya sudah PPPK pada tahun 2022,
masing-masing ketiga guru tersebut merupakan senior saya, mereka sudah mengabdi
enam belas tahun, dua belas tahun. Jika disbanding dengan senior-senior saya
pengalaman mengajar saya belum seberapa, untuk itu saya sering berdiskusi mengenai
pembelajaran, mengenai metode, mengenai cara mendidik dan tidak jarang juga saya
mintak koreksi cara kerja saya kepada mereka, selain itu saya juga mengikuti kegiatan
rutin KKG di kecamatan yang diadakan sebulan sekali, disamping itu karena operator
sekolah saya tidak ada, selain saya mengajar di kelas lima saya juga diberi tugas
tambahan oleh kepala sekolah sebagai tenaga administrasi sekolah yaitu Operator
Sekolah yang secara otomatis mengikuti KKG rutin bulanan di kecamatan dan
mengikuti Bimtek yang baru-baru ini diadakan di kecamatan saya yang pesertanya
berasal dari empat kecamatan yang berbeda, saya sangat antusias mengikuti kegiatan
tersebut, selain menambah wawanan baru juga memiliki relasi baru dalam bekerja.
Dalam suatu organisasi hal utama yang sangat penting demi tercapainya toleransi dan
kerja sama yaitu komunikasi, komunikasi antar murid,orangtua dan guru yang sering
saya lakukan disekolah yaitu tentang permasalahan yang timbul ketika murid-murid
saya melanggar aturan sekolah, dalam hal pakaian khususnya, pernah terjadi waktu
tahun 2019 sebelum Covid-19 melanda, saya sering mendapati seorang murid laki-laki
saya yang waktu itu masih duduk di kelas dua kedapatan tidak memakai celana dalam
kesekolah, diberi teguran beberapa kali kedapatan waktu memeriksa kelengkapan
pakaian tidak memiliki celana dalam dengan alasan yang sama (lupa) sehingga suatu
ketika anak tersebut ketika pemeriksaan kelengkapan pakaian minta izin pada saya lalu
berlari kedalam kelasnya, setelah kembali kebarisan saya tanya pelan kenapa berlari
kedalam kelas anak tersebut menjawab kalua dia baru saja memasang celana dalam
yang disimpannya didalam tasnya, saya merasa murid saya yang satu ini butuh
perhatian khusus karena dengan kebiasaan yang menurut saya tidak sepatutnya maka
saya komunikasikanlah dengan rekan-rekan saya dan kami pihak sekolah sepakat
untuk memanggil orang tua dari anak tersebut sehingga kami pihak sekolah bisa
mendapatkan jawaban kalua anak tersebut kurang perhatian dari orang tua karena
orang tua murid tersebut lebih dahulu berangkat bekerja keladang ketimbang anaknya
berangkat kesekolah, dengan temuan demikian maka kami pihak sekolah melakukan
negosiasi kepada orang tua siswa untuk lebih memperhatikan lagi anaknya karena si
anak belum bisa mandiri seutuhnya, berkat komunikasi tersebut hingga sekarang setiap
kali pemeriksaan kelengkapan pakaian anak tersebut tersenyum kepada saya dan
sudah memakai pakaian yang lengkap.
Saya memiliki Kepala sekolah yang sangat baik, disiplin dan sangat peduli kepada
perut kami guru-guru.
Kepala sekolah saya baru bergabung di sekolah kami dari bulan Agustus 2022 dan
akan pensiun di bulan Maret 2024, beliau sangat baik terhadap saya, beliau sangat
peduli terhadap saya, bukti peduli beliau yang sangat besar terhadap saya, saya
dibelikan sepatu, jilbab, rok,tas, dan baju-baju dinas bekas beliau yang masih layak
dipakai kesekolah, kadang saya segan menerima pemberian dari beliau, merasa tidak
pantas diperlakukan seperti itu dan beliau sangat mendukung saya untuk mengikuti
CGP ini dengan memberi semangat kapan lagi ada kesempatan baik seperti ini dan
untuk menjadi guru yang professional proses ini harus kita lalui.
Selain Kepala sekolah yang sangat baik saya juga memiliki teman-teman yang sangat
solid dan mendukung seutuhnya untuk saya ikut CGP ini, salah satu rekan kerja saya
sampai meminjamkan saya laptob untuk memudahkan saya mendaftar dan hingga
mengikuti pendidkan nantinya .
Sabtu kemaren tepatnya tanggal 21 Oktober 2023 pengawas sekolah beserta KKKS
mengundang seluruh guru yang berumur dibawah 50 tahun yang ada di kecamatan
Bukit Sundi untuk hadir ke acara bincang-bintang mengenai CGP yang di
selenggarakan di SDN 11 Kinari, disana dihadirkan narasumber-narasumber yang
telah lulus CGP, dengan berbagai paparan, semangat dan motifasi yang dibagikan
maka saya semakin tertantang untuk mengikuti program GP ini.
Selain dari semangat yang tinggi, dukungan dari kepala sekolah dan teman sejawat,
keluarga juga berperan sangat penting pada karir saya termasuk untuk ikut GP, saya
guru honorer yang telah berumur 35 tahun yang memiliki 2 orang anak laki-laki, yang
sulung kelas 2 SD ditempat saya mengajar dan yang satu lagi umur 2,5 tahun yang
dijaga oleh Suami dan sesekali ibu saya, bentuk dukungan penuh dari suami terhadap
saya yaitu dengan membantu saya menjaga anak bungsu saya dirumah dan tidak
membatasi saya untuk mengikuti kegiatan apapun disekolah dan kedinasan.
Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru Penggerak? Jelaskan
alasannya dan berikan contohnya!
Kelebihan yang saya miliki untuk mengikuti Guru Penggerak diantaranya saya mau
belajar hal-hal yang baru, saya tidak menutup diri dari perubahan, salah satu bentuk
perubahan yang terjadi di sekolah yaitu dengan berkolaborasi dengan murid dan teman
sejawat dalam pengolahan lahan yang ada dilingkungan sekolah melalui progmam P5
pada kurikulum merdeka murid kelas 5 saya mampu menanam singkong dipekarangan
sekolah, merawat, memanen hingga di pasarkan sendiri di koperasi sekolah dan
hasilnya dipergunakan untuk menghias kelas dan sebagian hasilnya dikonsumsi
bersama seluruh warga sekolah melalui program jum’at berkah (berbagi makanan)
Ada dua perubahan yang sangat siknifikan yang saya lakukan di sekolah saya
mengajar yaitu tentang adanya sumbangan komite sekolah dan koperasi sekolah.
Pada tanggal 18 Oktober 2018 SDN 21 mulai berdiri sendiri, dengan artian sudah tidak
SD Gendongan lagi, pada waktu itu muridnya 60 orang dan Kepala sekolahnya
Perempuan dan sekarang beliau sudah Almarhumah, beliau bekerja di SDN 21 sekitar
satu tahun, pada waktu itu saya setelah membahas dengan rekan-rekan tentang honor
waktu itu RP 250.000 sebulan dan diterima/4 bulan, dalam satu rapat dengan kepala
sekolah beliau menyampaikan kalua akan membentuk Komite sekolah, dalam rapat
majelis guru tersebut langsung saya sampaikan dan sekaligus bertanya kepada kepala
sekolah bagaimana kalua dalam rapat pemilihan komite sekolah kita usulkan kepada
wali murid untuk memberikan sumbangan alakadarnya perbulan kepada komite untuk
kepentingan transportasi guru honorer, alhamdulillah usulan diterima dan kepala
sekolah berkoordinasi dengan pengawas sekolah, pengawas sekolah langsung
memberikan pendampingan ketika rapat pembentukan berlangsung dan hasil
kolaborasi antara pihak sekolah dengan pengawas sekolah, dengan komite sekolah
dan wali murid diperoleh kesepakatan wali murid bersedia memberi sumbangan
10.000/murid setiap bulannya, sehingga waktu itu karena semua guru masih Honorer
masing-masing guru mendapatkan tambahan transport Rp. 70.000/bulan. Dalam
organisasi komite sekolah berdasarkan keputusan bersama saya diberi mandate
sebagai bendahara komite sekolah yang langsung bertugas mengumpulkan
sumbangan komite sekolah dan membagikan kepada rekan-rekan jika telah terkumpul.
Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak
mana saja yang Anda minta untuk bekerja sama dan mengapa? Gambarkan
secara jelas!
Salah satu kesulitan yang saya hadapi dalam organisasi yang ada di sekolah
diantaranya sebagai bendahara komite sekolah yang mengemban tugas sebagai
bendahara komite tentu saya sering berkomunikasi dan berinteraksi langsung dengan
orang tua siswa yang mana sangat beragam pola-tingkahnya ketika mau memberikan
sumbangan, dalam rapat sudah disepakati bahwa sumbangan dikumpulkan paling
lambat tanggal 10 pada tiap bulannya, namun kenyataannya dilapangan yang terjadi
adalah banyak wali murid yang lupa dengan sumbangan tersebut sehingga sumbangat
menjadi menumpuk dan akhirnya menimbulkan perdebatan kecil dengan wali murid,
ada juga wali murid yang menyatakan telah memberi sumbangan padahal yang
sebenarnya belum memberikan sumbangan, cara saya dalam menghadapi
permasalahan yang seperti itu yaitu dengan memperlihatkan catatan yang ada pada
saya yang mana didalamnya ada tertera hari dan tanggal kejadiannya dan utuk
mengatasi kekeliruan itu saya membiasakan selalu mencatat setiap transaksi. Selain
saya bertugas mencatat dan mengumpulkan sumbangan rekan-rekan yang lainpun ikut
mengingatkan muridnya di masing-masing kelas untuk mengumpulkan sumbangan
Komite tepat waktu.
Kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat bekerja sama? Adakah penolakan
ataupun kegagalan yang Anda hadapi dalam situasi tersebut? Bagaimana
respon Anda dalam situasi tersebut? Upaya apa yang Anda lakukan untuk
tetap fokus mencapai tujuan yang telah direncanakan?
Dalam organisasi di sekolah tidak ada kesulitan yang berarti yang saya temui, jika ada
suatu masalah baik antar rekan kerja, baik dengan Kepala sekolah, wali murid dan
murid sekalipun selalu langsung dikomunikasikan dengan orang yang bersangkutan,
pernah pada akhir semester 2 kemaren salah satu wali murid datang kesekolah dengan
cara membentak-bentak rekan kerja saya dan tidak menerima kalua anaknya dibilang
nakal, orang tua tersebut mengatakan kalua anaknya baik dan penurut kalua dirumah,
pada waktu itu saya dan rekan guru lainnya ikut menyelesaikan masalah tersebut
bersama dan saya memberikan penjelasan dan kesaksian bahwa murid yang dibilang
baik dan penurut tersebut adalah anak yang usil dan jail dikelasnya karena murid
tersebut 2 bulan sebelum kejadian orang tuanya datang kesekolah itu, si anak tersebut
pernah celana pramuka yang dipakai robek hingga berbentuk rok karena tersangkut
dibangku saat berlarian di dalam kelas, ketika saya menanyakan hal itu kepada wali
murid tersebut, apakah anaknya pernah bercerita dirumah ternyata si orangtua tidak
mengetahui hal itu karena celana yang robek itu sudah dijahit oleh rekan guru
disekolah, akhirnya murid yang bersangkutan dipanggil kekantor dan diminta
menceritakan kejadian yang sebenarnya, kejadian atau kejailan-kejailan yang dia
perbuat sebelumnya dihadapan orang tuanya sehingga walimurid tersebut meminta
maaf kepada rekan kerja saya dan sekaligus berterimakasih telah menceritakan situasi
yang sebenarnya terjadi terhadap anaknya.
Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan komitmen dari
berbagai pihak untuk bekerja sama?
Setiap akhir semester genap tiap tahunnya sekolah kami selalu mengadakan
rapat kenaikan kelas,rapat penentuan tugas masing-masing guru dan rapat
agenta tahunan yang akan di laksanakan untuk tahun berikutnya, dalam rapat
tersebut diikuti oleh Komite sekolah dan semua rekan kerja yang ada
disekolah termasuk penjagan sekolah. Untuk pelaksana tugas wali kelas,
kepala sekolah selalu meminta rekan-rekan guru untuk mengutarakan
keinginan dikelas berapa yang dipilih untuk diampu selama satu tahun
kedepannya, meskipun kita bebas memilih kelas kepala sekolah juga
memberikan pandangan tentang tantangan yang akan dilalui tiap jenjang
kelas, kebetulan selama empat tahun belakangan ini saya masih diberi
kepercayaan oleh rekan-rekan dan kepala sekolah untuk mengemban tugas
sebagai wali kelas 5, diantaranya yang melandasi saya diberi tugas sebagai
wali kelas 5 diutarakan oleh kepala sekolah dan rekan-rekan karena saya
sudah terbiasa menghendel masalah Asesmen Nasional, di sekolah kami
belum ada tenaga administrasi di bidang Operator Sekolah, oleh sebab itu
tugas pengenalan, simulasi, pendampingan terhadap murid itu langsung di
emban oleh guru kelas lima. Karena saya diberikan kepercayaan oleh atasan
dan rekan kerja sehingga saya harus bekerja semaksimal mungkin dalam
pembelajaran di kelas dan melakukan bimbingan maksimal berkaitan dengan
Asesmen Nasional. Pada tahun lalu nilai raport sekolah saya memiliki
kemunduran di bidang literasi dan numerasi, sehingga saya harus membuat
laporan ke Dinas Pendidikan daerah saya mengenai penyebab terjadinya hal
tersebut, berkaca dari kejadian tahun lalu, tahun ini saya lebih meningkatkan
pendampingan lagi terhadap siswa mengenaai Asesmen Nasional, dengan
cara membagikan referensi-referensi soal numerasi dan literasi, meminjam
laptop teman sejawat untuk melakukan simulasi bersama siswa secara
bergantian dikarenakan tidak adanya computer atau laptop yang dimiliki oleh
sekolah, alhamdulillahnya rekan-rekan saya mau berkontribusi dalam
pengadaan alat dan sesekali membantu saya dalam pendampingan di dalam
kelas.
Bagaimana hasilnya?
Hasil yang dapat kita lihat sekarang, pada hari senin kemaren, tepatnya pada tanggal
23 Oktober 2023 adalah pelaksanaan Asesmen Nasional Gelombang satu yang kami
ikuti, Asesmen kali ini diikuti oleh 11 murid yang mana murid saya kali ini terdiri dari
lima perempuan dan enam laki-laki, mereka kelihatan semangat mengikuti Asesmen itu
berkat seringnya dilakukan simulasi dan pendampingan disekolah sehingga pada waktu
ujian mereka tidak canggung lagi dalam mengoperasikan laptop dalam pengerjaan
soal-soal, untuk nilai raport sendiri belum bisa kita lihat sekarang dan saya berharap
untuk tahun ini tidak membuat laporan ke Dinas lagi dan mendapat perolehan nilai yang
bagus dari tahun lalu.
Saya mengajar di Sekolah ini dari 02 Januari 2018, pada waktu itu sekolah
saya masih belum berdiri sendiri tapi masih menjadi sekolah gendongan dari
SDN 12 Dilam, yang mana ketika itu hanya memiliki tiga bangunan ruang
belajar dan satu bangunan kantor majelis Guru yang di sekat menjadi ruang
belajar siswa dan kebetulan waktu itu saya diberi mandat untuk mengajar di
kelas 3 yang memiliki siswa enam orang dan sekaligus mendapat ruangan
yang bersekat dengan kantor atau ruangan majelis Guru, selain itu akses
jalan menuju sekolah waktu itupun sangat memprihatinkan, banyak jalan
yang berlubang dan apabila hujan turun tak jarang kami terjatuh karena licin,
jarak dari rumah menuju sekolah -+ 4Km dan waktu itu saya kesekolah masih
menggunakan motor butut, meskipun demikian situasinya tidak ada niatan
untuk berhenti ataupun pindah dari sekolah tersebut, setiap harinya hadir
dengan semangat kesekolah, waktu itu anak pertama saya masih berumur
2,5 Tahun dan anak saya dijaga oleh suami di rumah, karena saya tidak bisa
mengajar sambil menjaga dan membawa anak kesekolah, alhamdulillah
suami mendukung sepenuhnya walaupun honor disekolah tidak seberapa.
Berkat kegigihan saya itu di awal tahun 2020 saya sudah memiliki NUPTK,
dengan perolehan itu makin semangat lagi untuk menjadi pendidik yang lebih
berkualitas untuk masa yang akan datang.
Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memahami situasi tersebut secara
komprehensif? Peluang dan kesempatan apa saja yang Anda identifikasi
dalam situasi tersebut untuk membantu Anda menghadapinya?
Hal yang saya lakukan untuk memahami situasi yang komplit diatas dalam
situasi kerja saya agar tidak mengganggu motifasi saya dintaranya dengan
tidak menjadikan beban dan kendala dalam bekerja, baik permasalahan yang
komplit dirumah dimana memiliki seorang balita berumur 2,5 tahun pada saat
itu yang sangat membutuhkan seorang ibu harus dan terpaksa ditinggal
dirumah dengan suami karena selain akses jalan yang rusak waktu itu juga
udara ditempat saya mengajar itu dingin sehingga saya merasa kasihan
kepada anak saya jika dibawa ke sekolah, sempat salah seorang kakak laki-
laki saya menyarankan agar saya berhenti saja mengajar karena kasihan
melihat anak saya yang selalu ditinggal. Dalam hal ini peranan dan dukungan
dari Suami dan kedua orang tua yang menjadi penambah semangat bagi
saya agar tetap mengajar, karena menjadi seorang pendidik adalah cita-cita
saya dari kecil.
Untuk sekarang, tindakan yang saya ambil untuk menembus segala rintangan
yang ada adalah dengan cara membuat memaksimalkan waktu yang ada
disekolah untuk mengerjakan tugas-tugas yang ada di sekolah baik itu
perupa kelengkapan ADM ataupun media penunjang dalam pembelajaran,
saya berusaha focus jika disekolah menyelesaikan tugas sekolah sehingga
tugas sekolah tidak di bawa lagi kerumah pengerjaannya karena jika sudah
dirumah saya akan focus lagi dengan segala tugas saya sebagai seorang
anak dari kedua orang tua saya, tugas sebagai seorang istri sekaligus ibu
dari dua orang anak saya, yang mana seperti kita ketahui bersama masing-
masing profesi itu memiliki tugas yang beragam.
Saya tipikal individu yang tidak bisa bekerja serabutan, saya tidak bisa focus
bekerja jika menyelesaikan beberapa tugas yang berbeda dalam waktu yang
bersamaan, maka dari itu saya memperhitungkan waktu dengan tugas yang
harus saya lakukan agar dalam perjalanannya tidak ada yang tertinggal, tidak
ada yang ter abaikan baik siswa saya di sekolah ataupun keluarga saya di
rumah, karena managemen yang saya miliki hingga sekarang keluarga saya
masih memberi dukungan penuh untuk maju dan berkembang kea rah yang
lebih baik.
4. Perkembangan menuntut kita untuk terus belajar hal-hal baru. Ceritakan
pengalaman anda saat mendapatkan masukan atau umpan balik terkait
kemampuan Anda.
Kapan waktu kejadiannya? Masukan atau umpan balik apa yang secara
spesifik Anda dapatkan? Apa yang Anda rasakan saat menerima masukan
atau umpan balik tersebut?
Bagaimana cara Anda menyikapi masukan dan umpan balik tersebut untuk
pengembangan diri Anda?
Saya selalu legowo menerima umpan balik ataupun masukan dari orang lain,
baik dari Pemimpin dimana saya bekerja ataupun rekan kerja saya, mau itu
respon positif ataupun negatif. Apabila respon positif akan menjadi tenaga
baru bagi saya untuk bekerja selanjutnya dan apabila respon negatif akan
menjadi cambuk bagi diri saya untuk memperbaiki diri agar bisa lebih baik di
masa yang akan datang.
Hal berbeda yang akhir-akhir ini saya lakukan guna untuk perkembangan
kemampuan yaitu belajar di platform Merdeka, belajar dengan cara menonton
video, mengerjakan postes-postes yang ada dan membuat aksi nyata, cara
belajar seperti ini merupakan hal baru bagi saya dan menimbulkan masalah
baru yaitu saya harus memiliki paket internet, sedangkan jaringan internet
disekolah saya belum tersedia oleh sebab itu maka untuk paket itu
ditanggung masing-masing.
Aplikasi hasil proses pembelajaran yang saya ikuti pada platform Merdeka
Mengajar diantaranya melalui program itu saya bisa merangkul teman
sejawat saya untuk mengikuti pelatihan yang sama dan bersedia membantu
teman yang memiliki kesulitan dalam mengerjakan postes dan aksi nyata
untuk memperoleh pengetahuan yang baru dan disertai dengan sertifikat
setara 32 jp, hingga saat ini pembelajaran yang saya ikuti pada Platform
merdeka baru sampai kepada tahap Validasi Aksi nyata topik 1, setelah
pendaftaran calon guru penggerak ini saya akan melanjutkan kepada topik 2
yaitu mengenai Kurikulum, yang mana materi ini sangat dibutuhkan
mengingat saya mengajar di kelas 5 tahun ini adalah tahun pertama saya
memakai Kurikulum Merdeka.
Hal apa yang menjadi fokus pengembangan? Ceritakan pula cara Anda
membangun kesepakatan guna mencapai hasil pengembangan yang
diharapkan.
Dukungan apa saja yang Anda berikan bagi orang tersebut? Hambatan apa
yang Anda temui dan bagaimana cara Anda mengatasinya? Upaya-upaya
apa saja yang Anda lakukan untuk mempertahankan motivasi orang
tersebut?
Bagaimana hasilnya?