Anda di halaman 1dari 15

Motivasi utama saya menjadi guru penggerak adalah ingin meningkatkan kemampuan

mengajar saya dan mengapgrade ilmu yang saya dapat selama ini. Saya juga ingin memperbaiki
kesalahan-kesalahan yang mungkin pernah saya lakukan ketika mengajar. Saya ingin
menciptakan pembelajaran di kelas yang menyenangkan dan membuat perubahan karakter pada
peserta didik. Selain itu, saya dapat merefresh ilmu-ilmu pengetahuan yang telah saya dapatkan
selama ini. Sehingga akan menambah wawasan saya dan menularkannya kepada rekan-rekan
kerja lainnya.

Menjadi guru bukan hanya sebagai sebutannya saja seorang “Guru”, tetapi juga harus
profesional, yaitu memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial
dan kompetensi profesional. Guru harus benar-benar memahami dan mempraktikkannya dalam
proses pembelajaran dan di lingkungan sekitar. Dengan menjadi guru penggerak diharapkan
nantinya saya dan rekan-rekan guru lainnya dapat meningkatkan kompetensi guru tersebut.

Di sekolah saya tempat mengajar kurang adanya inovasi dari para guru dalam proses
pembelajaran, dengan menjadi guru penggerak nantinya saya bisa menularkan inovasi – inovasi
pembelajaran kepada rekan kerja saya. Sehingga sekolah tidak monoton, memberikan secercah
perubahan yang dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik.

Kelebihan yang mendukung peran saya sebagai guru penggerak adalah

Pada tanggal 20 September 2022, saya ditetapkan sebagai guru tervavorit di


sekolah oleh pengawas UPTD kecamatan Karang Jaya. Penilain guru favorit dilakukan
oleh siswa, guru, kepala sekolah dan pengawas. Pada tahun 2018, saya ditetapkan sebagai
ketua KKG kelas satu oleh ketua KKG kecamatan Karang Jaya.

Saya telah membuat program untuk di sekolah yaitu untuk meningkatkan karakter
religius mengadakan kegiatan kultum, yasin bersama, membaca asmaul husna, sholat Dhuha
bersama dan menyanyikan lagu islami setiap hari Jum’at. Sejauh ini program ini berjalan dengan
baik.

Untuk meningkatkan kompetensi pedagogik sebagai guru saya sering mengikuti pelatihan
– pelatihan online maupun luring. Saya pernah mengikuti pelatihan online mngenai pembelajaran
STEM(science, technology, engineering ang math) Mathematics yang diadakan oleh Southeast
Asian Ministers of education Organization regional Center Yogyakarta, Diklat Guru Moda
Daring Berinovasi dan Berkarya oleh Pusat pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Pendidikan Kewarganegaraan. Selain itu saya mengikuti kegiatan
pelatihan luring yang diadakan oleh Kelompok Kerja Guru Kecamatan Karang Jaya. Saya telah
menularkan ilmu yang saya dapat kepada teman-teman guru di sekolah saya dan
mempraktikkannya di kelas. Beberapa rekan sejawat antusias terhadap keingintahuannya tentang
pembelajaran STEM. Dalam pembelajaran di kelas tampak siswa juga antusias mengikuti
pembelajaran STEM.

Kelebihan lain yang mendukung peran saya sebagai guru penggerak adalah saya
memiliki kemauan dan semangat untuk melakukan perubahan proses pembelajaran di sekolah
yang biasanya berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa. Guru harus mengembangkan
potensi masing-masing siswa sesuai minat dan bakatnya, sehingga potensi siswa nantinya bisa
terasah sesuai kemampuan di bidangnya masing-masing.

Seorang guru ataupun orang tua harus bekerja keras untuk mengasah potensi masing-
masing siswa. Sehingga bakat dan minat masing-masing siswa bisa tercapai. Berlelah-lelahlah
dalam mendidik peserta didik sehingga merasakan nikmat keberhasilannya kelak.

Saya juga pernah dipercaya menjadi tim penyusun soal Ujian Kelas Enam di Kabupaten
Musi Rawas Utara tingkat Sekolah Dasar. Di kesempatan tersebut, saya dipercaya menyusun
soal Bahasa Indonesia dan soal Matematika. Dari kegiatan tersebut saya dapat bekerja sama,
bertanggung jawab, disiplin dan berkolaborasi dengan rekan-rekan guru Sekolah Dasar di
Kabupaten Musi Rawas Utara.

2. Contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan atau lainnya berdasarkan


inisiatif saya sendiri dan hal yang mendorong saya melakukan hal tersebut adalah saya
telah melakukan inovasi di kelas saya yaitu pada tanggal 27 Agustus 2022 saya membuat pojok
baca berupa pagar pojok baca dari bambu karena di daerah saya banyak pohon bambu, sehingga
dengan inovasi saya tersebut bisa menularkan kepada guru – guru lain. Pembuatan pojok baca
dilakukan agar minat baca siswa lebih meningkat. Saya membuat pojok baca bersama siswa-
siswi. Selain itu, pada tanggal 15 Agustus 2022 saya menghias kelas bersama siswa agar siswa
nyaman dan senang berada di dalam kelas. Dari kegiatan saya ini guru lainpun mengikutinya
yang sebelumnya enggan menghias kelas.

Pada Bulan Mei 2022 saya melakukan gerakan menanam pohon bersama guru-guru lain.
Kami membuat taman sekolah yang ditanami pepohonan dan beraneka ragam jenis bunga
berwarna-warni. Saya juga memberikan bimbingan kepada siswa yang kurang memahami materi
belajar dan juga memberikan bimbingan belajar kepada siswa yang akan mengikuti olimpiade.
Saya juga pada tanggal 30 Agustus 2022 melakukan gerakan siswa bersalaman dengan guru
ketika memasuki pintu gerbang sekolah. Saya juga membuat program bersama guru lain dengan
dukungan dari kepala sekolah untuk sekolah bersih tanpa terlihat sampah di sekitar sekolah.
Sejauh ini sekolah menjadi bersih, siswa sedikit demi sedikit sudah mulai sadar untuk membuang
sampah pada tempatnya.

Saya juga melakukan gerakan bersama guru lain yaitu kelas bersih dari awal masuk kelas
hingga pulang sekolah. Siswa datang dan sebelum pulang sekolah melakukan piket
membersihkan kelas.

Di sekolah kami terdapat siswa-siswa yang berkebutuhan khusus. Saya memberikan


arahan kepada guru-guru lain untuk tetap membimbing dan memberikan perhatian khusus
kepada peserta didik berkebutuhan khusus tersebut. Saya menyampaikan ilmu yang saya dapat
dari bimtek Guru Pembimbing Khusus yang dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2022 oleh
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Direktorat Guru Pendidikan
Menengah dan Pendidikan Khusus dengan pola 84 JP. Siswa berkebutuhan khusus juga
memiliki hak untuk dibimbing dan dikembangkan potensinya seperti peserta didik normal
lainnya.

Perubahan lain yang pernah saya lakukan yaitu pada tahun 2020 saya berhasil
membimbing siswa belajar Olimpiade Sains Matematika dan mendapat juara 1 tingkat
kecamatan, yang sebelumnya belum pernah mendapatkannya. Pada kegiatan bimbingan saya
melibatkan orang tua siswa untuk turut serta membimbingnya di rumah, khususnya ketika ada
PR yang saya berikan. Dampaknya, siswa-siswi lain antusias ingin mengikuti jejak temannya,
semangat belajar matematika. Kepala Sekolah dan guru lainpun percaya bahwa meskipun peserta
didik dari pelosok desa bisa memenangkan OSN dengan bimbingan dan latihan serta metode
yang benar.

Pada tahun 2019, saya mengajak kepala sekolah dan guru lain mengadakan pesantren
kilat di bulan Ramadhan. Saya menghimbau guru agama untuk berperan aktif pada kegiatan
tersebut. Kegiatan pesantren kilat bertujuan meningkatkan iman dan taqwa para peserta didik .
Seluruh siswa dan siswi bergembira menyambut kegiatan pesantren kilat.

2. Pada tahun 2018 saya membuat program satu sumur sekolah, satu sumur masyarakat
dan dua sumur masjid, serta satu buah tedmond 2000 liter air untuk masjid . Saya mencari dana
untuk pembuatan program tersebut. Pertama, saya bermusyawarah kepada kepala sekolah dan
rekan sejawat. Kemudian saya bermusyawarah dengan kepala desa dan perangkat desa. Saya
bekerja sama dengan pihak-pihak tersebut karena segala sesuatunya harus dimusyawarahkan
terlebih dahulu agar program ini jelas dan mendapat persetujuan dari berbagai pihak. Dana
pembuatan sumur tersebut berasal dari proposal yang saya ajukan kepada yayasan Insan Bumi
Mandiri dan Sedekah Wakaf Air. Sedekah Wakaf Air merupakan komunitas yang peduli pada
tempat yang kesulitan air.

Kesulitan yang saya hadapi saat bekerja sama dengan rekan sejawat adalah kurangnya
dukungan semangat dari rekan kerja saya. Tidak ada dukungan dana dan tenaga dari rekan kerja
dan masyarakat. Dana pembuatan sumur dari Yayasan Insan Bumi Mandiri dan Sedekah Wakaf
Air dari Pilot. Tenaga kerja dari masyarakat yang dibayar dari Dana yang terkumpul dari
yayasan tersebut. Mereka yang terlihat acuh terhadap program ini. Bahkan ada yang kata-katanya
seperti mematahkan semangat saya. Contohnya mereka mengatakan bahwa tidak mungkin ada
air di bukit yang tinggi ini. Namun, kata-kata mereka tidak mematahkan semangat saya untuk
membuat sumur. Saya tetap yakin dan percaya bahwa ada air meskipun di bukit. Saya mengajak
rekan sejawat dan masyarakat berdo’a agar program ini tetap berjalan dengan lancar dan baik.
Saya mengajak mereka untuk semangat dan yakin program ini dapat berjalan dengan lancar.
Karena segala sesuatunya harus dicoba terlebih dahulu. Saya meyakinkan mereka bahwa kita
harus berusaha mencobanya terlebih dahulu. Sayapun mengajak beberapa rekan guru dan
masyarakat untuk mencari titik mata air. Pencarian pertama tidak ditemukan adanya titik air.
Pada pencarian kedua ditemukannya titik air di belakang sekolah. Tanah untuk pembuatan sumur
sepakat menggunakan tanah sekolah. Karena tidak ada masyarakat yang mau mewakafkan
tanahnya untuk sumur tersebut.

Upaya yang Upaya yang saya lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai
pihak untuk bekerja sama adalah yang pertama, saya menjelaskan terlebih dahulu tentang
tujuan dan manfaatnya program tersebut. Saya bersama rekan kerja berdiskusi mengenai
proposal yang saya akan ajukan. Saya juga menjelaskan kepada mereka mengenai
proposal dan dari mana dana itu berasal. Saya meminta dari berbagai pihak untuk
mengajukan usulan rencana bagaimana baiknya program tersebut berjalan. Saya juga
meminta dukungan semangat dari berbagai pihak mengenai program ini. Saya
bermusyawarah dengan rekan kerja dengan bahasa yang sopan dan santun, agar
musyawarah berjalan dengan baik. Saya meminta persetujuan dari kepala sekolah, guru
dan kepala desa serta masyarakat agar program ini nantinya dapat berjalan sesuai
rencana.

Upaya lain yang saya lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak
untuk bekerja sama adalah dengan mengikutsertakan mereka dalam pelaksanaan kegiatan
tersebut. Seperti pada penggalian pertama sumur yaitu disaksikan oleh rekan kerja dan
masyarakat. Penulisan nama kegiatan di papan, agar kegiatan tersebut diketahui oleh
masyarakat banyak, sehingga tidak menimbulkan kerancuan dari kegiatan tersebut.

Selanjutnya meminta rekan kerja dan masyarakat untuk menilai pelaksanaan


kegiatan. Saya meminta kritik dan sarannya mengenai pelaksanaan kegiatan tersebut.
Penilaian proses pengerjaan pembuatan sumur, mengenai kesalahan atau kekurangannya.
Saya juga meminta masyarakat untuk mengawasi dan saling menjaga dalam proses
pengerjaannya. Dalam kegiatan program ini saya mengupayakan untuk terus saling
berkomunikasi dengan masyarakat dan rekan kerja tentang jalannya proses pembuatan
sumur tersebut.

Tim penyalur dana pembuatan sumur juga datang ke desa untuk melihat langsung
proses pembuatan sumur tersebut. Tim penyalur dana dari Sedekah Wakaf Air yaitu yang
diwakili oleh Bapak Pilot dari salah satu maskapai penerbangan Indonesia yang langsung
berkomunikasi dengan masyarakat.Tim penyalur dana pembuatan sumur bor juga datang ke
desa untuk melihat langsung proses pembuatan sumur tersebut. Tim penyalur dana dari Sedekah
Wakaf Air yaitu Bapak Pilot berkomunikasi langsung dengan masyarakat.

Hasil dari program pembuatan ini adalah berhasilnnya pembuatan satu sumur sekolah,
satu sumur masyarakat dan pemberian satu tedmond 2000 liter dan satu mesin air untuk masjid.
Manfaat program ini dirasakan langsung oleh pihak sekolah dan masyarakat. Mereka tidak perlu
lagi jauh turun bukit ke sungai untuk mengambil air minum ataupun untuk kebutuhan mandi dan
mencuci. Mata air sumur ditemukan di dasar sumur. Sehingga air sumur tidak habis meskipun
musim kemarau sampai tiga bulan tidak hujan. Rekan kerja dan masyarakat percaya bahwa di
bukit yang tinggi terdapat mata air yang jernih.

Kepala sekolah, masyarakat, dan pengurus masjid sangat berterima kasih dengan
diadakannya program tersebut. Air yang berada di sumur masjid bisa digunakan untuk
berwudhu. Karena, sebelumnya masjid di Desa Tanjung Agung belum memiliki sumur, tedmond
dan mesin air.

Contoh pengalaman saya dalam menghadapi situasi yang paling menantang , kompleks
atau sulit saat menjalankan tugas yaitu pada awal tahun 2020. Saya sebagai guru kelas enam B.
kelas yang saya ampu memiliki berbagai macam karakteristik. Ada satu siswa yang sudah
berusia enam belas tahun duduk di kelas enam tersebut. Kemampuan membacanya masih
mengeja. Siswa ini suka mengganggu dan membulli teman-temannya dengan kata-kata yang
tidak baik. Ada sebuah kejadian yang membuat saya sangat sulit yaitu ketika dia mengambil
bensin kemudian memainkan korek api sehingga berkobarlah api di dalam ruang kelas tersebut.
Beruntung, api berhasil dipadamkan.

Upaya yang saya lakukan dan peluang serta kesempatan yang saya ambil dari
peristiwa tersebut adalah saya meminta bantuan kepada guru lain untuk memadamkan api. Saya
meminta siswa lain untuk tetap tenang dan tidak mengadakan kegaduhan di kelas. Saya meminta
seluruh siswa untuk mengumpulkan seluruh korek api yang dibawa. Saya melakukan intropeksi
diri, apakah saya kurang kemampuan untuk menghendel siswa. Saya memanggil siswa tersebut
untuk diberi penjelasan di kantor. Di kantor, saya bersama kepala sekolah juga bertanya
mengenai alasannya melakukan hal tersebut. Pada kesempatan itu saya juga meminta bantuan
kepada guru lain untuk menasihatinya. Dan saya menulis latar belakang siswa tersebut. Saya
menuliskan permasalahan siswa tersebut di kelas sebelumnya dan melihat nilai rapor siswa
tersebut. Saya menulis pekerjaan orang tunya, berapa jumlah saudaranya. Dia memiliki adik
perempuan yang sudah duduk di bangku SMP. Berlawanan dengan adiknya ini, adiknya
memiliki prestasi yang cukup membanggakan dalam bidang agama dan bidang akademik
lainnya. Informasi ini saya dapatkan dari teman guru, karena teman guru tersebut masih
memiliki ikatan persaudaraan dengannya. Kemudian, saya membuat surat panggilan untuk kedua
orang tunya berdasarkan persetujuan kepala sekolah. Keesokan harinya, Ibunya datang ke
sekolah memenuhi panggilan saya sebagai wali kelasnya. Saya menanyakan alasannya sering
absen sekolah. Dan ternyata, dari rumah anak tersebut berangkat ke sekolah. Anak tersebut
memakai seragam ke sekolah saja, kemudian main ke rumah temannya yang juga tidak datang ke
sekolah sekolah. Disana, dia bermain game.

Pertimbangan-pertimbangan atau alternatif dan informasi yang saya hadirkan dalam


membuat keputusan adalah pertimbangan pekerjaan ayahnya sebagai pencari kayu di hutan yang
tidak pulang untuk beberapa minggu, pertimbangan ibunya yang bekerja sebagai penyadap getah
karet yang harus pergi jam 4 subuh dan pulang jam 3 sore. Hal ini, menyebabkan anak tersebut
kurang mendapat perhatian. Kami meminta kedua orang tuanya untuk lebih memperhatikan
anaknya, lebih baik lagi mendidiknya dengan lemah lembut di rumah, kami juga memintanya
untuk pergi mengaji di sore hari, agar karakter religius lebih ditingkatkan lagi sehingga nantinya
dapat membentuk sikap yang lebih baik lagi. Kami juga memintanya untuk meminta maaf
kepada guru-guru dan teman-temannya. Kemudian, kami memintanya untuk menandatangani
surat perjanjian perjanjian untuk tidak menjahili teman-temannya dan membuat kerusuhan serta
kegaduhan lagi di sekolah. Apabila masih melakukan hal-hal yang tidak diindahkan maka
bersedia mendapat sanksi yang lebih berat dari sekolah.

Pada hari berikutnya, saya sebagai wali kelas melakukan pendekatan yang lebih intensif
kepada siswa tersebut. Saya sering memberikan tugas dengan cara-cara yang santun. Begitupun
dengan kepala sekolah dan guru – guru lain. Kami warga sekolah saling mendukung untuk
merubah karakter peserta didik tersebut. Siswa tersebut sudah beberapa kali tidak naik kelas,
sehingga di usianya yang seharusnya sudah duduk di bangku sekolah menengah pertama. Maka,
kami harus memperlakukannya sesuai dengan usianya, yang agak berbeda dengan teman-teman
lainnya. Dimana masa tersebut adalah masa puber bagi anak usia yang memasuki usia remaja.
Saya sering mengajaknya bercerita mengenai kegiatannya di rumah. Sehingga anak tersebut bisa
terbuka dengan saya sebagai wali kelasnya. Selanjutnya dia bisa mengikuti pembelajaran dengan
lebih nyaman.

Meskipun sudah duduk di bangku kelas enam, anak tersebut masih kesulitan untuk
membaca. Saya mengajarkannya dengan memulai pengenalan suku kata, ba ca da, bi ci di, dan
seterusnya. Setiap hari, saya mengajarkan membaca dan berhitung di sela-sela waktu
pembelajaran berlangsung, ataupun 15 menit setelah jam pulang sekolah. Hari ke hari sikapnya
sudah mulai berubah lebih baik dan begitupun diiringi dengan tingkat kemampuan
membacanya .

Tindakan apa yang kamu ambil dan bagaimana hasilnya?

Tindakan yang saya ambil dalam menghadapi situasi sulit tersebut adalah pertama, saya meminta
bantuan kepala sekolah dan guru lain untuk memecahkan masalah tersebut. Karena saya adalah
bukan orang asli daerah sini, jadi saya belum mengenal latar belakang keluarganya. Sedangkan
kepala sekolah dan guru lain adalah asli penduduk sini, bahkan memiliki ikatan persaudaraan
dengan anak tersebut. Sehingga mereka lebih memahami situasi dan kondisi seperti ini. Kedua,
saya memanggil teman-temannya juga yang ikut serta pada peristiwa tersebut ke kantor,
menyelesaikan bersama kepala sekolah dan guru lain. Kemudian kami menyakan alasannya
melakukan hal tersebut. Mereka melakukan karena iseng saja, hanya ingin bermain. Lalu, saya
membuat surat panggilan untuk kedua orang tuanya dengan persetujuan kepala sekolah. Kami
berdiskusi bersama orang tua, kepala sekolah dan guru lain mengenai masalah ini. Kepala
sekolah memberikan penjelasan kepada siswa untuk tidak bermain dengan hal-hal yang
berbahaya, karena bisa mengancam keselamatan jiwa anak tersebut. Bermainlah hal-hal lain
yang menyenangkan sesuai usia dan tidak membahayakan keselamatan. Memberikan penjelasan
kepada orang tuanya untuk lebih memperhatikan anaknya di rumah.

Hasil dari tindakan yang saya ambil yaitu orang tua dan siswa sama-sama menyetujui dan
memahami perjanjian dan penjelasan dari kepala sekolah dan guru. Siswa akhirnya bisa memiliki
kesadaran untuk bermain hal-hal yang tidak berbahaya dan tidak menjahili temannya lagi.

4. perkembangan

Pengalaman saya mendapatkan masukan atau umpan balik terkait kemampuan saya.

Pada tanggal 19 Mei sampai dengan 5 Juni tahun 2020 saya mengikuti diklat daring berinovasi
dan berkarya peningkatan kompetensi berbasis kecakapan abad ke-21 bagi guru sekolah dasar
yang diselenggarakan oleh PPPPTK (Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan) PKn dan IPS. Pada kegiatan tersebut saya melakukan diskusi secara
daring dengan beberapa guru dari barbagai provinsi di Indonesia. Saya memberikan contoh
kegiatan pendidikan karakter di masa pandemi covid – 19. Saya memberikan contoh berupa
kegiatan anak-anak yang membantu pekerjaan orang tuanya di rumah seperti menjual sayur
keliling. Saya menyebutkan bahwa kegiatan tersebut merupakan kegiatan pendidikan karakter
membentuk anak yang mandiri.

Selanjutnya, pengalaman lain ketika saya mendapatkan masukan atau umpan balik terkait
kemampuan saya adalah ketika supervisi dari pengawas mengenai administrasi pembelajaran
yaitu pada tanggal 5 Agustus 2019. Saya sudah melengkapi beberapa administrasi kelas saya.
Begitu juga dengan teman-teman guru lainnya. Kami dikumpulkan di dalam satu kelas.

Saya juga pernah mendapatkan masukan pada tahun 2018 dari rekan sejawat mengenai siswa
yang saya ampu melakukan pelanggaran di sekolah yaitu tidak memakai kaos kaki. Selain itu
juga saya pernah mendapatkan kritikan dari kepala sekolah ketika melakukan supervisi kelas
pada tanggal 18 Februari 2022.
Saya merasa saya merasa senang dan berterima kasih pada saat mendapatkan masukan
dan umpan balik dari narasumber, pengawas, kepala sekolah dan rekan sejawat karena mereka
masih memperhatikan saya demi kemajuan kelak dalam proses belajar mengajar di sekolah.

Cara saya menyikapi masukan dan umpan balik tersebut untuk pengembangan diri saya pada
saat mendapat masukan dari teman diskusi pada diklat yang diselenggarakan oleh PPPTK PKn
dan IPS adalah saya memahami masukan apa yang diberikan. Mereka memberikan masukan
bahwa kegiatan berjualan sayur keliling pada saat pandemi Covid-19 itu terlalu berat bagi anak.
Saya mencoba menyangkal pendapat tersebut dengan cara yang santun. Menurut pandangan
saya, mereka tidak keberatan melakukan hal tersebut karena saya sudah bertanya langsung
dengan siswanya. Mereka bahkan senang bisa membantu kedua orang tuanya. Hal biasa di
lingkungan desa ini, anak-anak berjualan keliling beberapa ikat sayur atau buah. Bagi anak-anak
kota hal seperti itu mungkin berat bagi mereka.

Sikap saya ketika mendapat masukan dari pengawas adalah saya mendengarkan penjelasan
pengawas. Pada waktu itu, beliau memberi masukan bahwa semua RPP harus diprint, jangan
hanya disimpan di laptop. Kebetulan pada waktu itu, ada beberapa RPP yang belum saya print.
Saya sangat senang dan menerima masukan tersebut dengan lapang dada dan mengakui
kesalahan saya. Saya tidak menyangkal masukan dari pengawas. Saya juga menyadari bahwa itu
merupakan keteledoran saya.

Sikap saya saat mendapat kritikan dari kepala sekolah adalah saya mendengarkan
penjelasan dari kepala sekolah tersebut. Kritikan tersebut yaitu berupa perhitungan kriteria
ketuntasan minimal (KKM), yang mana KKM harus benar-benar dihitung sesuai kriteria bukan
langsung muncul berupa angka. Saya mempelajari apa yang harus saya lakukan dengan kritikan
dari kepala sekolah tersebut.

Cara menyikapi masukan dari rekan sejawat mengenai siswa saya yang melanggar tidak
memakai kaos kaki harus mendapatkan sanksi dan hukuman yaitu saya langsung memanggil
siswa saya yang tidak memakai kaos kaki ke kantor. Siswa tersebut diberi penjelasan oleh saya
dan rekan guru lainnya mengenai pentingnya memakai kaos kaki.
Hal berbeda yang saya lakukan untuk mendukung proses pengembangan diri saya, cara –
cara di luar kebiasaan yang saya lakukan dimana hal tersebut membuat anda kurang
nyaman namun mendukung proses pembelajaran saya …

Hal berbeda yang saya lakukan untuk mendukung proses pengembangan diri saya dan
cara-cara di luar kebiasaan yang saya lakukan dimana hal tersebut membuat saya kurang
nyaman namun mendukung proses pembelajaran saya adalah pada tanggal 3-7 September
2020 saya mengikuti pelatihan daring “Satu Guru Satu Aplikasi Android” yang diadakan oleh
Ikatan Guru Indonesia Kabupaten Ogan Ilir. Sebelumnya, saya belum pernah mengetahui dan
membuat aplikasi. Aplikasi yang saya buat adalah aplikasi sekolah yang memuat penerimaan
peserta didik baru, guru, ekstrakurikuler, belajar dari TVRI, dan prestasi siswa. Saya mendapat
bimbingan dari Mentor ketua IGI Kabupaten Ogan Ilir. Alokasi waktu pelatihan daring tersebut
yaitu 12 jam pelajaran teori dan 28 jam pelajaran praktik. Pada pelatihan tersebut banyak ilmu
baru yang saya dapat. Ternyata, seorang guru bisa membuat aplikasi. Hal baru yang saya dapat
yaitu saya bisa membuat google form penerimaan peserta didik baru yang dimasukkan ke dalam
aplikasi android sekolah SD Negeri 1 Tanjung Agung. Meskipun, letak sekolah kami jauh dari
kecamatan, namun sekolah kami tidak ketinggalan mengenai teknologi baru.

Selain itu, saya mendapat pengetahuan dari teman-teman saya mengenai pembuatan Quiz
Game dengan platform Quiziz dan Kahoot. Guru – guru dari luar daerah sudah bisa membuat
Quiz Game. Saya baru mengetahui hal tersebut setelah mengikuti pelatihan daring membuat
aplikasi. Saya mencoba belajar membuat Game Quiziz dengan platform Quiziz dan Kahoot.
Platform tersebut merupakan media interaktif untuk memudahkan guru maupun siswa dalam
mempresentasikan materi.

ketika mendapat masukan pada kegiatan diklat daring oleh PPPTK PKn dan IPS hasilnya
adalah saya memberikan contoh yang lebih sederhana dan tidak memberatkan siswa dalam hal
pendidikan karakter pada masa pandemi covid -19. Saya memberikan tugas berupa siswa
melaporkan kegiatan menjaga kesehatan tubuh dan membantu pekerjaan rumah. Contoh
kegiatan menjaga kesehatan tubuh yaitu mencuci tangan, menyiapkan handsanitizer pribadi,
tidak menyentuh wajah, mengonsumsi makanan bergizi, menjaga kebersihan lingkungan,
memakai alat makan sendiri. Cara menjaga kesehatan tubuh di tempat umum yaitu tidak
melakukan kontak visik, dan menjaga jarak. Saya meminta siswa menggambar poster
pencegahan covid-19 yang langsung dikumpulkan di rumah gurunya. Kemudian guru memfoto
hasil poster yang dibuat anak dan diuploud di media sosial oleh guru yang bersangkutan.

Siswa melaporkan kegiatan membantu pekerjaan rumah yaitu contohnya membereskan


tempat tidur, menyapu rumah, mencuci piring, melaksanakan ibadah sesuai agamanya di rumah.

Hasil dari masukan siswa yang melanggar memakai kaos kaki di sekolah yaitu pada hari
berikutnya siswa tersebut memakai kaos kaki. Apabila tidak memakai kaos kaki siswa tersebut
dan siswa lainnya mendapatkan hukuman untuk membersihkan sekolah.

Hasil dari kritikan pengawas adalah saya mengeprint semua administrasi pembelajaran
saya. Kemudian, hasil dari krikitan kepala sekolah mengenai KKM adalah saya mencari berbagai
sumber mengenai cara menghitung KKM. Setelah menemukannya saya menghitungnya memalui
microsoft excel.

5. Pengalaman

Pengalaman saya melakukan pengembangan terhadap orang lain yaitu pada bulan
Desember 2018 sampai dengan bulan April 2019, saya melatih empat siswa untuk Olimpiade
Nasional Matematika dan IPA tahun 2019. Motivasi saya melakukan pengembangan tersebut
adalah saya ingin agar anak – anak Desa terpencil bisa maju, bersemangat dan mampu bersaing
dengan sekolah lain yang lebih maju.

Pengalaman lain melakukan pengembangan yaitu pada tanggal 22 Agustus 2020, saya
melatih satu siswa kelas satu Sekolah Dasar Negeri Tanjung Agung lomba hafalan surah pendek,
satu siswa lomba pidato, satu siswa lomba cerdas cermat dan fashion show pada acara peringatan
tahun baru Islam tahun 2020 yang diadakan oleh Ikatan Remaja Masjid Desa Tanjung Agung
Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Musi Rawas Utara, Provinsi Sumatera Selatan. Motivasi
saya adalah agar anak mampu mengembangkan kompetensinya sesuai bidangnya masing-masing
dan meningkatkan karakter religius siswa.
Pengalaman selanjutnya yaitu pada tahun 2018 saya melatih tiga siswa membaca puisi
untuk mengikuti lomba puisi secara daring atau online antar sekolah di Provinsi Sumatera
Selatan yang diadakan oleh LPMP Provinsi Sumatera Selatan. Motivasi saya adalah untuk
mengasah keberanian anak tampil melalui video yang dibuat.

2. Hal apa yang menjadi fokus pengembangan? Ceritakan pula cara Anda membangun
kesepakatan guna mencapai hasil pengembangan yang diharapkan

Hal yang menjadi fokus pengembangan pada kegiatan Olimpiade Nasional Siswa adalah
materi pelajaran Matematika dan IPA di tingkat Sekolah Dasar yang sesuai dengan kisi-kisi. Hal
pertama yang saya asah pada mata pelajaran Matematika adalah materi perkalian dan pembagian.
Cara saya membangun kesepakatan guna mencapai hasil pengembangan yang diharapkan adalah
memberikan dukungan dan semangat kepada siswa agar tekun berlatih soal-soal olimpiade
Matematika dan IPA, meminta orang tuanya mengawasi siswa di rumah dalam membuat tugas
yang saya berikan, dan menerapkan kedisiplinan anak untuk datang tepat waktu pada jadwal les
yang telah ditetapkan.

Hal yang menjadi fokus pengembangan pada kegiatan lomba peringatan tahun baru islam
yaitu, pelafalan huruf dan lagu untuk lomba hafalan surah pendek. Keberanian, intonasi, dan
kemampuan hafalan pada lomba pidato. Cara berjalan, kostum dan pemahaman materi pelajaran
Agama Islam untuk lomba cerdas cermat dan fashion show.

Pelafalan, intonasi, nada dan mimik wajah serta keberanian adalah hal yang menjadi
fokus pengembangan pada kegiatan lomba membaca puisi secara daring.

3. Dukungan apa saja yang anda berikan bagi orang tersebut? Hambatan apa yang anda
temui dan bagaimana cara anda mengatasinya? Upaya-upaya apa saja yang anda lakukan untuk
mempertahankan motivasi orang tersebut?

Dukungan yang saya berikan pada siswa yang mengikuti lomba OSN IPA dan
Matematika adalah saya memberikan les gratis tidak dipungut biaya apapun, saya memberikan
buku-buku pelajaran dan buku-buku olimpiade kepada siswa dan memberinya buku dan pena.
Hambatan yang saya temui pada saat melatih Olimpiade adalah tingkat kemampuan anak dalam
bidang matematika dan IPA sangat rendah, sehingga saya harus mengajarinya dari materi di
kelas rendah. Saya juga mengadakan lomba cerdas cermat matematika dan IPA di kelas. Saya
memberikan hadiah bagi pemenang lomba cerdas cermat tersebut . Untuk mempertahankan
motivasi peserta didik, saya selalu memberikan pembelajaran yang membuat mereka merasa
rileks dan nyaman bersama saya, dengan cara sabar dan tidak mudah marah, menganggap
mereka sebagai teman, namun tetap disegani. Memberikan trik mudah untuk berhitung seperti
menghapal perkalian menggunakan jaritmatika.

Hambatan pada saat melatih anak hafalan surah pendek adalah anak kurang bersemangat
menghapal. Anak hanya ingin bermain. Sehingga saya mengupayakan agar tetap belajar dengan
waktu yang cukup, namun anak tetap menikmati masa kanak-kanaknya yaitu bermain

Hambatan yang saya temui pada saat melatih anak untuk mengikuti lomba fashion show
adalah tidak tersedianya busana yang sesuai dengan kriteria penilaian fashion show. Saya terus
berusaha mencari busana yang sesuai. Saya memberikan contoh di youtube, acara fashion show
anak-anak yang baik.

Hambatan yang saya temui pada saat melatih membaca puisi yaitu kurangnya rasa
percaya diri anak. Upaya yang saya lakukan adalah dengan berlatih secara praktik sedikit demi
sedikit mengurangi rasa tidak percaya diri.

4. bagaimana hasilnya

Hasil dari melatih anak untuk mengikuti OSN adalah anak lebih memahami materi
matematika dan IPA. Siswa mendapatkan peringkat pertama untuk cabang OSN Matematika.
Siswa mendapat penghargaan berupa pemberian hadiah tas dan buku dari ketua KKG kecamatan
Karang Jaya. Saya mendapatkan ucapan selamat dan terima kasih dari kepala sekolah, guru,
orang tua dan lainnya.

Pada kegiatan perlombaan memperingati tahun baru Islam, siswa mendapat juara pertama
fashion show, juara kedua lomba pidato dan juara ketiga lomba hafalan surah pendek. Siswa
mendapat penghargaan berupa piala dan hadiah lainnya.
Pada perlombaan membaca puisi yang dilaksanakan oleh LPMP Sumatera Selatan, video
pembacaan puisi saya upload di youtube dengan tagar lomba hardiknas LPMP. Video tersebut
ditonton oleh tiga ribu lebih penonton dan mendapat lima puluh like.

Anda mungkin juga menyukai