2. Berinteraksi dengan orang lain terkadang dapat menjadi sebuah tantangan. Ceritakan kesulitan
yang Anda alami saat bekerja sama dengan pihak lain (misalnya rekan sejawat, pimpinan di sekolah,
orangtua, wali murid, keluarga, komunitas, perangkat desa, tokoh masyarakat, pemuka agama,
instansi, maupun lainnya) guna menimbulkan kesadaran dan kesediaan agar mereka berkomitmen
membantu Anda mencapai tujuan bersama.
4. Perkembangan menuntut kita untuk terus belajar hal-hal baru. Ceritakan pengalaman Anda saat
mendapatkan masukan atau umpan balik terkait kemampuan Anda.
5. Ceritakan pengalaman Anda melakukan pengembangan terhadap orang lain (contohnya dengan
guru, rekan sejawat lainnya, komunitas, tokoh masyarakat, maupun lainnya), misalnya dalam
kegiatan perlombaan, riset ilmiah, mempersiapkan orang lain pada tugas dan tanggung jawab baru,
atau lainnya.
Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang Anda kembangkan? Apa yang memotivasi Anda melakukan pengembangan
tersebut?
Ada kebiasaan buruk di sekolah tempat saya mengajar, guru-guru di sana tidak mau atau takut mengajar di kelas VI.
Kebetulan saya mengajar di kelas VI sudah beberapa tahun karena guru yang lain tidak mau menggantikan saya. Waktu
itu saya akan menjalani cuti melahirkan tetapi kepala sekolah bingung mau menugaskan siapa karena tidak ada yang
berani , ahirnya pada rapat kenaikan kelas saya beri usul seorang guru berstatus guru bantu propinsi untuk
menggantikan saya di kelas VI. Awalnya beliau menolak dengan alasan yang sama , mereka lebih suka mengajar di kelas
yang lain karena lebih mudah tidak banyak resiko, mereka juga beranggapan mengajar di kelas VI itu susah dan
materinya sulit akibatnya guru kelas VI itu orangnya jarang digantikan oleh guru yang lain.Termasuklah guru yang saya
rekomendasi sebagai pengganti saya. Beliau biasa mengajar di kelas IV. Awalnya beliau tidak mau ditunjuk sebagai guru
kelas VI, Tapi saya meyakinkan beliau bahwa mengajar di kelas 6 itu sangat banyak manfaatnya terutama untuk
peningkatan kompetensi kita sebagai guru.Materi kelas VI banyak dimasukkan ke soal-soal uji kompetensi guru atau ke
soal-soal tes masuk pegawai negeri sipil.Jika kita mengajar di kelas VI kita selangkah lebih maju dari teman yang lain
dalam hal materi kelas tinggi tentunya semua dipelajari dikelas VI.Bukan berarti mengajar di kelas rendah itu tidak
bagus, tetapi kita harus berani mencoba kelas tinggi juga seperti kelas VI.
Motivasi saya melakukan pengembangan itu adalah supaya teman saya tersebut terbiasa menghadapi semua materi
pelajaran dari kelas rendah sampai kelas tinggi ,yang nantinya berguna ketika beliau mengikuti tes calon pegawai negeri
sipil.
Hal apa yang menjadi fokus pengembangan? Ceritakan pula cara Anda membangun kesepakatan guna mencapai hasil
pengembangan yang diharapkan.
Hal yang menjadi fokus pengembangan adalah pemahaman materi pelajaran matematika, karena belum pernah
mengajar di kelas VI beliau merasa tidak yakin dan kurang percaya diri. Saya selalu membantu beliau jika mengalami
kendala di pelajaran matematika kami saling bertukar pikiran kalau kami tidak bisa juga, kami bertanya kepada guru
yang lain. Karena saya sudah beberapa kali mengajar di kels VI saya punya cara yang lebih simple dalam menyelesaikan
beberapa materi pelajaran matematika, seperti materi KPK dan FPB saya lebih suka memakai tabel dari pada pohon
faktor . Hasilnya lebih akurat dan meyakinkan. Jadi cara saya ini juga saya ajarkan kepada beliau supaya dalam proses
belajar mengajar lebih mudah mencapai tujuan pembelajaran. Saya juga menganjurkan kepada guru tersebut untuk
menerima anak les atau privat di rumahnya di luar jam wajib mengajar , dengan demikian beliau lebih terampil lagi
mengajar dan terbiasa dengan materi-materi matematika dan materi pada pelajaran lainnya. Saya katakan saya akan
selalu membantu semampu saya jika ada kendala dalam pembelajaran.
Dukungan apa saja yang Anda berikan bagi orang tersebut? Hambatan apa yang Anda temui dan bagaimana cara
Anda mengatasinya? Upaya-upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mempertahankan motivasi orang tersebut?
Dukungan yang saya berikan berupa motivasi bahwa mengajar di kelas VI akan mengasah kemampuan kita lebih dalam
tentang materi kelas tinggi sehingga rutinitas kita membahas soal akan berdampak baik pada kemampuan dan ingatan
kita jika nantinya mengikuti tes calon pegawai negeri sipil. Selain itu kita juga akan menguasai seluruh materi di sekolah
dasar karena kelas tinggi di sekolah dasar sudah kita kuasai. Hambatan yang saya alami di awal-awal adalah sulitnya
meyakinkan orang tersebut untuk percaya diri beliau merasa tidak mampu dan belum layak karena masih berstatus
honor. Upaya yang saya lakukan adalah menjanjikan bahwa saya akan selalu siap membantu jika dia mengalami kendala
dalam materi kelas VI.Ahirnya beliau menerima saran dan masukan yang saya berikan, disamping itu beliau juga menjadi
guru les atau privat di rumahnya dengan begitu akan lebih terlatih dalam menyelesaikan materi - materi kelas VI dan
tentunya mendapat tambahan penghasilan di luar gajinya sebagai honor guru bantu propinsi.Seiring berjalannya waktu
Alhamdulillah beliau terbiasa dan menguasai pembelajaran di kelas VI. Beliau ahirnya berterimakasih dan bersyukur
setelah menerima saran saya banyak perubahan yang terjadi pada kemampuan mental dan kognitifnya yang pada
ahirnya membawa kemajuan yang signifikan dibidang pendidikan dan meningkatkan harga diri di depan teman sejawat
yang lain, jika kita mampu di bidang kita dan bisa berbagi maka orang lain mengakui itu dengan sendirinya mereka tidak
memandang kita sebelah mata dan akan segan serta hormat kepada kita.
Bagaimana hasilnya?
Seiring berjalannya waktu bulan demi bulan dilalui oleh beliau dengan baik dan mau bertanya, belajar apa yang belum
dipahami dan mau menerima masukan dari saya selaku teman sejawat ahirnya semua berjalan sesuai dengan apa yang
kami inginkan , kegiatan belajar mengajar di kelas berjalan dengan baik.
Di luar sekolah beliau mengikuti tes calon pegawai negeri sipil [CPNS] pada tahun 2020 secara online, dan berhasil lulus.
Beliau mengakui dengan menjadi guru kelas VI dia sangat terbantu dalam menjawab soal-soal yang diujikan karena
banyak materi kelas tinggi. Sekarang beliau sudah bersatus pegawai negeri sipil [PNS] di wilayah kabupaten Rokan Hilir.
Beliau ditempatkan di sekolah lain, tetapi saya yakin dimanapun beliau ditugaskan dia tidak merasa canggung lagi
karena sudah menguasai materi kelas tinggi. Jika nanti bertugas di kelas rendah tinggal nantinya belajar cara
menghadapi anak di kelas rendah. kalau masalah materi saya yakin beliau sanggup. Pengalaman ini sering saya ceritakan
ke teman sejawat sebagai motivasi bagi mereka untuk tidak takut mengajar di kelas VI.