Anda di halaman 1dari 14

Tugas Kelompok Dasar Kependidikan

Pertemuan 12

Hasil Wawancara
Kelompok 2

Sekolah Tujuan : SMA NEGERI 1 KOTA MOJOKERTO


Anggota Kelompok :
1. Maharani Dyah Arumsari (21030194068) PKC
2. Putri Nurjihan Najla (21030194079) PKB
3. Sri Renata Mahardhika (21030194017) PKC
4. Audy Via Rahmawati (21030194052) PKA
5. Muh Adib Al Aisy (21030194080) PKC
Wawancara dengan Wakil Kepala
Sekolah SMAN 1 Mojokerto
Drs. H. Suwantah 
1. LATAR BELAKANG/ SEJARAH BERDIRINYA SEKOLAH
Berdirinya SMAN 1 Mojokerto di latar belakangi oleh penduduk di daerah
Mojokerto yang mayoritas berusia SMA sehingga diperlukan adanya penambahan
sekolah menengah atas. Dahulu pada tahun 1981 SMA Negeri 1 Kota Mojokerto
didirikan oleh Pemerintah dengan nama SMA 2 Filial, karena belum mempunyai
kepala sekolah sendiri. Kemudian pada bulan September 1983 berganti nama
menjadi SMA Negeri 2 Mojokerto bukan filial karena sudah mempunyai kepala
sekolah sendiri, sedangkan SMA Negeri 1 Mojokerto adalah SMA Negeri 1 Puri.
Sampai akhirnya wilayah kota dan kabupaten terpecah, sehingga SMA Negeri 1 Kota
Mojokerto berdiri sendiri di wilayah Kota Mojokerto dan SMA Negeri 1 Puri
termasuk dalam wilayah Kabupaten Mojokerto. Pada tahun 1992 Sebelum menjadi
SMA Negeri 1 Kota Mojokerto bernama SMU Negeri 1 Kota Mojokerto, kemudian
berdasarkan SK Mendikbud RI No. 035/O/1997 tanggal 07 Maret 2004, SMU Negeri
1 Kota Mojokerto berubah nama menjadi SMA Negeri 1 Kota Mojokerto sesuai SK
Walikota Mojokerto No/7/2004 hingga sekarang.
SMA Negeri 1 Kota Mojokerto, berlokasi di Jalan Irian Jaya No. 01, Kec.
Kranggan, Kota Mojokerto. Terletak di kawasan perumahan menengah/ elit,
terletak di tengah kota yang mudah dijangkau transportasi umum dan
strategis, serta bersebelahan langsung dengan beberapa sekolah mulai dari
TK, SD, SMP, SMK, hingga Perguruan Tinggi, membuat lingkungannya
nampak seperti kawasan komplek sekolah. Sehingga membuat sekolah SMA
Negeri 1 Kota Mojokerto ini banyak diminati dari tahun ke tahun.

Adapun Visi dan Misi sekolah SMA Negeri 1 Kota Mojokerto adalah
sebagai berikut:

VISI :
Meningkatnya kecerdasan, penguasaan IPTEK, keterampilan, budi pekerti
luhur, wawasan lingkungan dan global dengan berlandaskan iman dan
takwa.
Dan untuk mencapai visi SMA Negeri 1 Kota 5. Menumbuhkan dan mengembangkan bakat, potensi
Mojokerto, diperlukan misi yang telah ditetapkan, dan kemampuan peserta didik melalui kegiatan
yaitu: intrakulikuler, ekstrakulikuler dan pengembangan
diri yang kelak dapat digunakan sebagai bekal
1. Menciptakan suasana kondusif dalam upaya hidup mandiri.
mengembangkan pembelajaran guna 6. Mencetak generasi penerus yang dengan elegan
menghasilkan peserta didik yang cerdas, terampil, dapat menerima pembaruan dan masih dapat
sehat jasmani dan rohani, kreatif, inovatif, memegang teguh nilai-nilai luhur jati diri bangsa.
produktif, serta memiliki keunggulan kompetitif. 7. Mencetak generasi penerus yang dapat
2. Menumbuhkan dan mendorong kesadaran warga melestarikan nilai-nilai luhur, kultur dan budaya
sekolah akan manfaat yang positif terhadap daerah setempat.
penggunaan teknologi dalam melakukan aktivitas 8. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian warga
di sekolah maupun di masyarakat. sekolah dalam melestarikan lingkungan yang sehat
3. Meningkatkan kompetensi peserta didik dalam khususnya di sekolah, dan ditengah masyarakat,
penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan umumnya.
yang berwawasan regional, nasional dan global. 9. Mengembangkan pembelajaran berbasis iman dan
4. Mengeksplorasi dan mengembangkan kompetensi takwa, serta menjunjung nila-nilai luhur budaya
peserta didik dalam penguasaan/ peningkatan ilmu masyarakat setempat.
pengetahuan serta teknologi yang peduli dan 10. Mengamalkan nilai-nilai keagamaan yang
berbudaya lingkungan. dianutnya dalam kehidupan sehari-hari di sekolah,
dalam lingkungan keluarga, dan kehidupan
bermasyarakat.
2. MASALAH YANG DIHADAPI OLEH SEKOLAH
SMAN 1 Mojokerto pada saat ini sudah tidak muda lagi dan usia sekolah ini
sudah 40 tahun sehingga banyak sekali kendala yang dihadapi. Kendala – kendala
yang dihadapi salah satunya banyak kegiatan apalagi kepala sekolah SMAN 1
Mojokerto mempunyai prinsip “pelayanan terhadap siswa” tapi sayangnya tidak
terpenuhi dengan anggaran.
Banyak wali murid yang meminta keringanan biaya sehingga sekolah sendiri
juga melayani siswa juga mengatur bagaimana kegiatan itu bisa berjalan tetapi
keuangan tidak memberatkan sekolah. Semua kegiatan akan ditampung sehingga
siswa dapat terlayani.
Untuk permasalahan yang dihadapi sekolah dari bidang mata pelajaran salah
satunya yaitu karena masa pandemi sehingga banyak sekali siswa yang tidak masuk
saat tatap muka, begitu pula saat pembelajaran daring mereka juga tidak mengikuti
proses pembelajaran. Kebanyakan siswa tidak merasa bersalah dan merasa benar
atas perilaku yang mereka lakukan, hal ini dapat diketahui karena tidak ada yang
meminta tugas tambahan ataupun pengganti kepada Bapak Ibu Guru.
3. Inovasi yang Diberikan Oleh Sekolah
Inovasi yang sudah dilakukan oleh SMAN 1 Mojokerto dalam menghadapi
masalah – masalah tersebut adalah sekolah telah melakukan suatu pendekatan
secara culture budaya yaitu dengan mendatangi kerumah siswa (home visit) yang
dilakukan oleh Bapak Ibu Guru terutama Guru BK dan wali kelas.
Pada saat itu Bapak Ibu Guru melakukan pedekatan dengan menanyakan
kesulitan apa yang diahadapi oleh para siswa sehinnga tidak bisa mengikuti
pembalajaran tatap muka maupun pembelajaran daring.
Terkait masalah keuangan sendiri sekolah sudah mendapat dana BOS, dana
BOS digunakan untuk operasional sekolah. Dan dana komite, dana komite
digunakan untuk kegiatan seperti dies natalis sekolah. Kegiatan dies natalis
sekolah pun juga masih mencari sponsor untuk menambah dana yang diperlukan,
karena sekolah memang mendapatkan sumbangan dana tetapi tidak sepenuhnya
hanya sebagian kecil. Sekolah berusaha agar kegiatan terlaksana dengan baik
tetapi tidak memberatkan sekolah.
Wawancara dengan Guru Kimia
Dra. Sumijiati, S.Pd.
4. MASALAH YANG DIHADAPI GURU KIMIA
Permasalahan yang dihadapi guru kimia yaitu para murid merasa bahwa kimia itu
sulit, kimia itu merupakan pelajaran yang susah bagi para murid apalagi dengan konsep-
konsep yang ada pada kimia, murid merasa bahwa kimia adalah hal yang baru sebab di
SMP belum dikenalkan dengan Kimia, setelah memasuki jenjang SMA murid baru
dikenalkan dengan istilah kimia. Jika dibandingkan dengan fisika dan biologi murid
sudah mendapatkanya. Hal ini merupakan tantangan bagi guru untuk melakukan
pendekatan atau membuat murid senang dan tidak merasa asing lagi dengan kimia.
Permasalahan lain yang membuat murid merasa kesulitan dalam mempelajari materi
kimia di era pandemi ini adalah kurangnya motivasi dari orang tua dan kurangnya
pengawasan terhadap kegiatan pembelajaran selama di rumah oleh orang tua siswa,
sehingga hal tersebut dapat menurunkan kualitas belajar anak. Kemudian, konsep
pemikiran turun temurun yang mengatakan bahwa kimia itu sulit juga dapat membuat
murid menjadi takut dan minder duluan, padahal mereka belum mempelajari dengan
sungguh-sungguh materi kimia yang dijelaskan oleh guru yang sebenarnya sudah
dikonsepkan agar materi yang disampaikan lebih mudah dipahami dan menyenangkan.
5. INOVASI YANG DILAKUKAN OLEH GURU KIMIA
Inovasi yang dilakukan oleh guru kimia yaitu dengan cara guru pengajar menerapkan
konsep pembelajaran konstektual dengan mengaitkan materi pelajaran yang memiliki
hubungan dengan kehidupan sehari-hari dan memberikan contoh dari representasi simbolik
dan mikroskopik ke representasi makroskopik/ kasat mata. Misalnya pada pembelajaran
reaksi reduksi dan oksidasi dilakukan dengan praktikum sederhana menggunakan beras
yang ditambahkan vitamin C kemudian diberi tetesan iodin, kemudian dianalisis perubahan
apa yang terjadi dan bagaimana perubahan tersebut bisa terjadi. Dengan melakukan
praktikum yang berkaitan dengan materi yang dibahas maka siswa akan lebih memahami
konsep pembelajaran kimia yang telah dilakukan.
Semasa daring, inovasi yang dilakukan guru kimia adalah dengan memberikan video
pembelajaran beranimasi sehingga murid lebih tertarik untuk menyimak materi yang
disampaikan, kemudian melakukan pembelajaran home visit atau pertemuan tatap muka
secara bergantian, dan melakukan praktikum kimia sederhana dari bahan-bahan yang bisa
diperoleh di sekitar rumah. Melalui Inovasi-inovasi tersebut lah yang telah dilakukan guru
kimia agar murid dapat memahami dengan konsep konsep kimia.
Dokumentasi 1
Wawancara bersama Wakil Kepala
Sekolah SMA Negeri 1 Mojokerto ,
Bapak Drs. H. Suwantah
Dokumentasi 2
Wawancara bersama Guru Kimia SMA
Negeri 1 Mojokerto, Ibu Dra. Sumijati,
S.Pd.
POTRET SEKOLAH
SMA NEGERI 1 KOTA MOJOKERTO

Anda mungkin juga menyukai