Anda di halaman 1dari 13

Permasalahan, tantangan, situasi yang kompleks adalah kondisi umum yang ditemui

dalam menjalankan pekerjaan. Berikan contoh pengalaman Anda dalam menghadapi


situasi yang paling menantang, kompleks atau sulit saat menjalankan tugas Anda.

Kapan waktu kejadiannya? Permasalahan, tantangan, atau kompleksitas apa yang Anda
hadapi saat itu? Gambarkan secara jelas!

Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memahami situasi tersebut secara
komprehensif? Peluang dan kesempatan apa saja yang Anda identifikasi dalam situasi
tersebut untuk membantu Anda menghadapinya?

Pertimbangan-pertimbangan atau alternatif apa saja yang Anda hadirkan dalam


membuat keputusan? Informasi apa lagi yang Anda gunakan untuk memperkuat
keputusan Anda?

Tindakan apa yang kemudian Anda ambil dan bagaimana hasilnya?

Tema: Mengatasi Tantangan dan Perubahan dalam Pekerjaan Guru: Dari Honorer di

Pedesaan ke PPPK di Kota Besar

1. Waktu Kejadian dan Tantangan yang Dihadapi

Perjalanan ini dimulai sekitar 4 bulan yang lalu ketika saya bekerja sebagai guru honorer di
sebuah sekolah pedesaan. Saya telah menjadi guru honorer di sana selama beberapa tahun,
mengajar di kelas-kelas dengan siswa yang berasal dari latar belakang sosial ekonomi yang
beragam. Di sekolah ini, tantangan utama yang saya hadapi adalah kurangnya sumber daya
pendidikan, baik dalam hal sarana fisik maupun materi pelajaran. Namun, saya telah belajar
untuk mengatasi hambatan ini dan memprioritaskan kreativitas dalam pengajaran.
Kemudian, perubahan datang ketika saya diberi kesempatan untuk menjadi guru Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di sebuah sekolah kota besar. Kota ini memiliki
sumber daya pendidikan yang lebih baik, fasilitas yang lengkap, dan tingkat kemajuan teknologi
yang lebih tinggi. Ini adalah tantangan yang berbeda bagi saya, karena saya harus beradaptasi
dengan lingkungan dan iklim sekolah yang sangat berbeda dari sekolah pedesaan sebelumnya.
Karena hal tersebut saya sempat merasa pesimis bahwa saya akan mampu menjadi staf pengajar
di sekolah yang berada di kota tersebut. karena saya berpikir bahwa di sekolah saya sebelumnya
saya tidak terlalu banyak berkembang sebagai seorang guru selain karena sulit untuk bertanya
juga budaya sekolah yang sangat rendah dalam hal meng-upgrade kualitas diri sebagai seorang
guru. melihat situasi sekolah dengan guru-guru yang notabene merupakan guru-guru yang hebat
saya betul-betul belajar dengan sangat keras untuk mengejar ketertinggalan saya sebagai seorang
guru. selain itu juga saya memandang bahwa kondisi peserta didik yang berbeda jika di sekolah
saya sebelumnya peserta didik merupakan peserta didik yang biasa saja, sedangkan di daerah
perkotaan Saya melihat tingkat intelektual dan juga kreativitas peserta didik ini sangat beragam
dan berada di atas rata-rata. dari hal tersebut saya betul-betul merasa tidak percaya diri karena
hal ini merupakan hal baru bagi saya di dalam dunia pendidikan. namun Meskipun demikian
Saya memang tidak berdiam diri begitu saja saya bekerja keras dengan cara membaca kembali
tentang Bagaimana menjadi seorang guru, Bagaimana menghadapi peserta didik, serta saya
juga terus-terusan berkolaborasi dengan teman sejawat untuk belajar dari guru-guru sebelumnya
yang berada di sekolah tersebut. Saya juga mengikuti seminar-seminar serta workshop untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan saya sehingga saya bisa lebih percaya diri ketika
menjadi bagian dari sekolah yang berada di kota besar.

2. Upaya untuk Memahami Situasi dan Identifikasi Peluang

Ketika saya pertama kali tiba di sekolah kota besar, saya merasa seakan-akan masuk ke dunia

baru. Saya menyadari bahwa saya harus dengan cepat memahami situasi ini secara komprehensif

agar dapat berhasil menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada. Upaya pertama

yang saya lakukan adalah menghabiskan waktu untuk berbicara dengan rekan-rekan guru yang

lebih berpengalaman di sekolah ini. Saya bertanya kepada mereka tentang kebijakan sekolah,

dinamika kelas, dan ekspektasi yang dimiliki oleh sekolah terhadap guru. Ini membantu saya

memahami konteks kerja saya dengan lebih baik. Bahkan Jika boleh jujur saya sampai merasa

malu karena hampir tiap hari saya selalu bertanya kepada rekan sejawat khususnya yang se-

mgmp dengan saya. namun mau tidak mau saya harus melupakan rasa malu tersebut karena jika

saya tidak bisa meningkatkan kualitas diri Saya justru saya akan lebih malu karena selain saya

sebagai guru juga saya memiliki tanggung jawab besar terhadap peserta didik.

Selanjutnya, saya mencoba memahami perbedaan utama antara sekolah pedesaan dan kota besar.

Saya menyadari bahwa siswa di sekolah ini mungkin memiliki latar belakang yang lebih
beragam dalam hal pendidikan dan budaya, dan itu bisa menjadi peluang untuk pengalaman

belajar yang lebih kaya. Saya juga melihat bahwa teknologi dan sumber daya yang lebih baik

dapat digunakan untuk memperkaya pengajaran saya. Selain itu saya juga aktif mengikuti

kegiatan-kegiatan workshop baik yang dilakukan oleh internal sekolah maupun oleh eksternal

sekolah, seperti workshop yang dilaksanakan oleh MGMP tingkat kota, maupun workshop yang

dilaksanakan Oleh lembaga-lembaga swasta yang membuka kegiatan workshop. bahkan saya

sampai mencari-cari ke Instagram dan juga telegram serta website-website berkaitan dengan

kegiatan-kegiatan workshop yang bisa menunjang pengetahuan dan pengalaman saya bagaimana

menjadi seorang guru yang baik dan benar. hal ini memang merupakan tantangan namun

sekaligus juga menjadi motivasi besar bagi saya untuk terus belajar dan meningkatkan kualitas

diri saya baik secara personal maupun profesional sebagai seorang guru. setelah saya bertanya

kepada rekan sejawat belajar secara mandiri baik melalui website ataupun YouTube atau bahkan

membuka catatan-catatan kuliah serta mengikuti kegiatan-kegiatan workshop saya mencoba

memberanikan diri untuk membuat model serta metode-metode pembelajaran yang memang bisa

dilaksanakan pada kelas yang saya ampu.

3. Pertimbangan dan Keputusan yang Diambil

Dalam membuat keputusan menghadapi perubahan ini, saya merenungkan beberapa

pertimbangan penting. Pertama, saya harus memutuskan apakah saya akan mempertahankan

pendekatan pengajaran yang telah saya kembangkan di sekolah pedesaan atau mencoba

pendekatan baru yang sesuai dengan lingkungan sekolah kota besar. Ini adalah keputusan yang

sulit, karena keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Kedua, saya harus mempertimbangkan bagaimana saya akan mengelola perbedaan dalam tingkat

kemampuan siswa di sekolah ini. Beberapa siswa mungkin memiliki latar belakang pendidikan

yang lebih kuat, sementara yang lain mungkin memerlukan dukungan ekstra. Saya harus

merencanakan pembelajaran yang dapat mengakomodasi perbedaan ini.


Sumber daya yang lebih baik di sekolah kota besar juga membuka peluang baru. Saya harus

memutuskan bagaimana saya akan memanfaatkan teknologi dan fasilitas yang ada untuk

meningkatkan pembelajaran siswa. Ini termasuk penggunaan perangkat lunak pendidikan dan

pemanfaatan laboratorium dan perpustakaan yang lebih lengkap. Selain itu saya juga

memperhatikan bagaimana kondisi serta budaya peserta didik, hal ini menjadi pertimbangan

yang penting bagi saya karena dalam konteks pembelajaran di kelas ini menjadi acuan metode

dan gaya belajar apa yang akan saya lakukan di kelas nantinya. dengan beberapa pertimbangan-

pertimbangan tersebut Saya berharap hal tersebut dapat membantu saya memahami situasi dan

kondisi yang sedang saya hadapi. dengan bermodalkan pengalaman yang minim di sekolah

sebelumnya karena saya juga di sekolah sebelumnya baru kurang lebih 5 tahun dengan situasi

budaya sekolah dan pembelajaran yang sangat berbeda dengan situasi pembelajaran di tempat

saya yang baru, maka saya merasa hal tersebut menjadi dorongan untuk saya bisa menjadi lebih

baik dan beradaptasi Bagaimana menjadi guru yang baik di daerah perkotaan. selain itu saya

juga berharap bisa mendapatkan kepercayaan dari rekan guru-guru bahwa saya mampu menjadi

seorang guru di sekolah tersebut walaupun saya berasal dari guru yang berada di desa.

pertimbangan-pertimbangan tersebut secara tidak Saya Sadari memang memberikan saya

kepercayaan diri ketika masuk di kelas karena saya berpikir bahwa saya harus dapat membuat

peserta didik yakin dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan di kelas bersama saya.

4. Tindakan yang Diambil dan Hasilnya

Saya memutuskan untuk mengambil pendekatan yang seimbang dalam menghadapi tantangan

ini. Saya mempertahankan beberapa elemen dari pendekatan pengajaran yang telah saya

kembangkan di sekolah pedesaan, seperti penekanan pada kreativitas dan keterlibatan siswa.

Saya juga memanfaatkan teknologi dengan lebih baik untuk memberikan pengalaman belajar

yang lebih interaktif dan dinamis.


Saya juga aktif berkolaborasi dengan rekan-rekan guru di sekolah ini. Kami berbagi pengalaman

dan strategi pengajaran yang efektif. Saya belajar banyak dari rekan-rekan yang lebih

berpengalaman di sekolah ini, dan mereka membantu saya mengatasi perbedaan-perbedaan yang

muncul dalam kelas.

Hasilnya, saya melihat peningkatan dalam keterlibatan siswa dan hasil belajar mereka. Siswa-

siswa merespons positif terhadap pendekatan yang lebih dinamis, dan mereka memanfaatkan

sumber daya yang lebih baik di sekolah ini. Meskipun masih ada tantangan dan penyesuaian

yang diperlukan, saya merasa bahwa saya telah berhasil mengatasi perubahan ini dan mengambil

langkah positif dalam mengembangkan diri sebagai guru.

Tantangan yang saya alami sekarang mungkin berbeda dari tantangan yang saya hadapi di

sekolah pedesaan, tetapi setiap tantangan membawa peluang untuk tumbuh dan berkembang

sebagai pendidik. Saya telah belajar untuk menjadi lebih fleksibel dan terbuka terhadap

perubahan, dan saya melihat masa depan dengan optimisme sebagai seorang guru PPPK di

sekolah kota besar.

Kesimpulan

Pengalaman saya sebagai guru honorer di pedesaan yang beralih menjadi guru PPPK di

kota besar adalah perjalanan yang memungkinkan saya untuk tumbuh dan berkembang.

Meskipun saya dihadapkan pada tantangan yang berbeda, saya berhasil memahami

situasi dengan baik, mengambil keputusan yang tepat, dan mengambil tindakan yang

diperlukan untuk berhasil mengatasi perubahan ini.

Penting untuk diingat bahwa setiap perubahan membawa tantangan dan peluang, dan

sebagai pendidik, kita harus terbuka terhadap perubahan dan siap untuk beradaptasi.

Dengan semangat belajar yang tinggi, kemauan untuk berkolaborasi dengan rekan-
rekan, dan tekad untuk memberikan pendidikan berkualitas kepada siswa, kita dapat

menghadapi tantangan dengan keyakinan dan optimisme.


Situasinya saat itu adalah ketika saya melakukan supervisi kegiatan belajar mengajar, saya
mendapat umpan balik dari guru yang merupakan supervisor pada kegiatan supervisi tersebut.
Secara keseluruhan saya memang mendapatkan apresiasi dari Guru yang merupakan supervisor,
namun hal tersebut bukan berarti saya sudah sempurna dan tanpa kekurangan dalam kegiatan
belajar mengajar di kelas, saya memiliki beberapa umpan balik dari guru tersebut yang juga
kebetulan adalah guru senior di tempat saya mengajar. Umpan balik dan saran yang saya terima
adalah ketika pembelajaran dalam hal Memberikan Pemahaman konsep kepada peserta didik. Di
mana saya terlalu menggunakan bahasa yang sulit diterima oleh peserta didik di usia SMP,
karena saya menggunakan bahasa atau metode serta gaya memberikan Pemahaman konsep
kepada peserta didik dengan level lebih tinggi dari siswa SMP. guru senior tersebut yang
merupakan supervisor memberikan saran kepada saya agar dalam hal memberikan Pemahaman
konsep kepada peserta didik SMP dengan cara memberikan contoh-contoh sederhana di awal
yang memang berhubungan dengan konsep yang akan diajarkan kepada peserta didik.
Ketika saya mendapat umpan balik dari guru senior saya yang melakukan supervisi, Saya
merasa sangat bersyukur karena dengan demikian saya tidak akan mengulangi kesalahan atau
kekurangan saya dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. karena saya secara pribadi mengaku
merasa memiliki beban moral terhadap peserta didik sehingga saya merasa harus selalu
memberikan yang terbaik untuk peserta didik juga memberikan yang terbaik dengan cara yang
baik efektif dan efisien. Saya merasa sangat berterima kasih memang kegiatan supervisi ini
merupakan hal yang penting dilakukan dalam satuan pendidikan, dan saya memahami Kenapa
supervisor merupakan guru senior Karena dengan demikian jika guru tersebut lebih senior akan
merasa Tidak segan untuk memberikan saran-saran serta masukan yang membangun untuk
regenerasi guru agar guru di Indonesia tetap memiliki kualitas untuk meningkatkan kemajuan
Pendidikan Indonesia

Kapan waktu kejadiannya? Masukan atau umpan balik apa yang secara spesifik Anda
dapatkan? Apa yang Anda rasakan saat menerima masukan atau umpan balik tersebut?

Bagaimana cara Anda menyikapi masukan dan umpan balik tersebut untuk
pengembangan diri Anda?

Dalam menyikapi masukan dan umpan balik tersebut pertama saya sangat menerima dengan
terbuka dan bahkan lapang, karena secara pribadi saya memang merasa begitu banyak
kekurangan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. selain karena pengalaman saya menjadi
seorang guru masih sangat minim Saya juga merasa banyak hal-hal baru yang belum saya
pahami bagaimana menjadi seorang guru. Sehingga ketika mendapatkan saran serta umpan balik
dari guru yang memberikan supervisi Saya betul-betul merasa sangat bersyukur dan memberikan
respon yang positif karena hal tersebut akan mendorong saya untuk terus belajar dan mencari
tahu dan terus melakukan pengembangan diri agar kualitas diri saya sebagai personal maupun
profesional terus meningkat. Selain itu saya juga mencatat hal-hal yang disampaikan oleh
supervisor pada saat supervisi terutama umpan balik serta saran yang disampaikan kepada saya
tentang bagaimana menjadi seorang guru atau Bagaimana kegiatan belajar mengajar di kelas.
Setelah mencatat umpan balik serta saran yang diberikan kepada saya kemudian saya mencari
tahu serta belajar lebih dalam yang berfokus pada umpan balik serta saran yang diberikan. Mulai
dari belajar secara mandiri baik melalui website YouTube atau bahkan platform pembelajaran-
pembelajaran yang sudah disediakan oleh pemerintah. Saya juga kemudian bertanya kepada
teman sejawat baik yang ada Di tempat saya mengajar yang se MGMP, saya juga bertanya
kepada teman sejawat yang dulu merupakan teman saya di perguruan tinggi yang juga mengajar
di daerah yang sama dengan sekolah saya. Selain itu tentunya saya belajar lebih giat dan terus
meningkatkan diri dalam hal meminimalisir kekurangan-kekurangan dalam diri saya berkaitan
dengan kegiatan pembelajaran, Baik itu dengan mengikuti kegiatan workshop pelatihan yang
disediakan oleh sekolah maupun yang dilaksanakan di luar sekolah seperti MGMP atau lembaga-
lembaga pendidikan serta lembaga-lembaga swasta yang banyak memberikan workshop
berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar.

Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri
Anda, Hal berbeda apa yang Anda lakukan untuk mendukung proses pengembangan diri
Anda? Adakah cara-cara di luar kebiasaan yang Anda lakukan dimana hal tersebut
membuat Anda kurang nyaman namun mendukung proses pembelajaran Anda?

Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri saya, hal lain
yang juga mendukung proses pengembangan diri saya diantaranya bertanya dan belajar kepada
teman sejawat. karena di sekolah yang ini Banyak yang merupakan sudah menjadi guru
penggerak, sehingga saya sangat sering bertanya kepada yang bersangkutan baik berkaitan
dengan administrasi pendidikan, bagaimana pengelolaan kelas, serta Bagaimana melaksanakan
kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien. dalam hal melakukan pengembangan diri saya
menyadari bahwa ada hal yang mungkin akan membuat saya tidak nyaman dan saya harus
melakukannya demi pengembangan diri saya. Dan hal tersebut berkaitan dengan kebiasaan,
selama kurang lebih 5 tahun saya menjadi guru memang saya merasa 5 tahun ke belakang adalah
5 tahun yang terbuang sia-sia karena selama itu saya tidak pernah mendorong diri saya untuk
mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran. hal tersebut karena di
sekolah saya sebelumnya sangat sulit untuk melakukan pengembangan diri, karena kekurangan
saya adalah tidak bisa melakukan pengembangan diri secara mandiri. namun di sekolah yang
baru karena mendapatkan tantangan serta budaya sekolah yang sangat positif sehingga Dari sana
saya terdorong untuk terus melakukan pengembangan pengembangan diri. Akhirnya saya yang
tidak bisa melakukan pengembangan diri secara mandiri sebelumnya harus mendorong dan
memaksa diri saya memotivasi diri sendiri untuk melakukan pengembangan diri. saya sampai
harus bekerja keras dari pagi bahkan sampai petang untuk mempelajari hal-hal yang memang
bisa menunjang kegiatan pembelajaran saya di kelas, Di sana saya harus menahan rasa malas
bahkan tidak jarang saya sampai hampir menyerah karena tidak terbiasa dengan kerja keras
dalam mempelajari sesuatu hal. di sekolah ini saya sangat bersyukur karena ternyata selama ini
saya terlalu Terlena dan berada pada zona nyaman, di sekolah yang baru begitu banyak guru-
guru Hebat sehingga saya merasa malu dan merasa perlu untuk terus melakukan pengembangan
diri karena Jangan sampai saya tertinggal dan menghambat kemajuan peserta didik dan juga
sekolah.

Bagaimana aplikasi hasil proses pembelajaran yang Anda sebutkan di dalam pekerjaan
Anda?
Dalam proses mengembangkan diri saya belajar banyak hal baik melalui website atau platform
yang disediakan oleh pemerintah, dengan cara belajar dari teman sejawat, ataupun melalui
workshop workshop yang saya ikuti baik dari internal maupun eksternal sekolah. hal tersebut
tentu akan menjadi sia-sia jika tidak saya aplikasikan dalam kegiatan proses belajar mengajar.
dari apa yang saya peroleh selama proses pencarian baik secara mandiri, teman sejawat, atau
bahkan melalui workshop saya perlahan mengaplikasikan apa yang saya peroleh terhadap hal-hal
yang masih sangat kurang pada diri saya. pertama-tama saya mengidentifikasi diri saya tentang
kekurangan secara personal, karena kepribadian merupakan hal yang penting untuk diperhatikan
agar dapat membuat peserta didik merasa nyaman ketika saya berada di kelas dalam proses
belajar mengajar. tentunya banyak sekali kekurangan-kekurangan yang saya miliki secara
pribadi namun berkat hasil bertanya kepada teman belajar secara mandiri dari situ banyak
pelajaran-pelajaran yang mendorong untuk saya bisa menjadi lebih baik. Selain mengidentifikasi
diri pribadi secara personal, saya juga mengidentifikasi Bagaimana model yang sudah saya
laksanakan di kelas atau gaya belajar yang sudah saya laksanakan di kelas, saya melihat positif
dan negatif yang sudah saya terapkan kemudian melakukan perbaikan perbaikan pada hal-hal
yang menurut saya masih kurang bahkan saya juga bertanya kepada teman tentang kegiatan
pembelajaran yang sudah saya lakukan sehingga teman bisa memberikan pandangan-
pandangannya serta saran apa saja yang harus diperbaiki dari apa yang sudah saya lakukan.
merujuk pada hal tersebut saya mencoba mengaplikasikan hal-hal yang saya peroleh karena saya
berpikir apabila tidak diaplikasikan tentunya hal yang saya peroleh tersebut hanya akan bertahan
sebentar di kepala dan Sanubari saya namun dengan saya mengaplikasikannya hal tersebut akan
tersimpan selamanya di dalam hati saya sehingga terinterinalisasi dengan diri saya sebagai
seorang guru. Saya merasa ada perubahan-perubahan yang positif dalam diri saya baik itu secara
personal Maupun secara profesional sebagai seorang guru. Namun tetap saya berpikir bahwa
saya tidak bisa merasa puas, karena saya sadar perubahan-perubahan selalu terjadi pada peserta
didik sehingga dengan perubahan-perubahan yang begitu cepat baik dari segi peserta didik
maupun teknologi pembelajaran maka hal tersebut akan terus mendorong saya untuk selalu
belajar lebih baik Apakah itu dengan cara yang biasa saya lakukan ataupun di luar kebiasaan
yang saya lakukan Saya harus siap untuk melakukan perubahan-perubahan demi pengembangan
diri saya sebagai seorang guru.
Pertanyaan NO 5

Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang Anda kembangkan? Apa yang memotivasi Anda
melakukan pengembangan tersebut?

Pengalaman saya Dalam memberikan pengembangan terhadap orang lain hal itu ketika
kurang lebih 2 bulan yang lalu. hal ini terjadi sebetulnya karena ketika kegiatan
supervisi saya memberikan kegiatan pembelajaran kepada peserta didik dengan
memanfaatkan beberapa platform media sosial atau teknologi yang bisa menunjang
kegiatan pembelajaran. Dari sana saya mendapatkan Respon yang positif dari
supervisor kemudian supervisor menyampaikan hal tersebut kepada pihak manajemen
sekolah diantaranya kepala sekolah tim PKG dan juga tim supervisor, hal tersebut
disampaikan pada kegiatan evaluasi kegiatan supervisi di sekolah yang dilakukan.
berdasarkan hal tersebut kemudian saya diminta oleh Kepala Sekolah untuk
memberikan materi yang berkaitan dengan pemanfaatan media-media atau platform
berbasis teknologi untuk menunjang kegiatan pembelajaran. saya sebetulnya
merupakan orang yang baru namun hal tersebut tidak menjadi penghambat saya untuk
memberikan pengembangan karena saya berpikir apabila memang apa yang saya
lakukan bisa bermanfaat untuk kemajuan sekolah dan guru-guru yang ada di sekolah
maka tentu guru-guru yang berada di sana akan memahami kondisi tersebut sehingga
saya tidak harus merasa malu atau merasa tidak percaya diri. yang saya kembangkan
pada saat itu adalah guru-guru di sekolah saya. hal yang memotivasi saya melakukan
pengembangan tersebut adalah selama ini saya melihat bahwa banyak guru yang
memanfaatkan teknologi namun hanya terbatas pada satu teknologi, dari sana saya
berpikir satu guru menggunakan teknologi a dan bagaimana jika 50 guru menggunakan
teknologi a maka peserta didik akan bosan sehingga motivasi belajarnya bisa menjadi
rendah. berdasarkan hal tersebut saya berpikir bagaimana untuk memanfaatkan
teknologi namun tidak membuat peserta didik merasa bosan karena sudah terlalu
sering diberikan oleh guru yang lain. selain itu dengan memanfaatkan beberapa
teknologi ini kegiatan pembelajaran menjadi lebih memudahkan guru dan lebih
terstruktur serta tidak membuat guru lelah ketika berada di dalam kelas. karena ketika
kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan beberapa teknologi ini yang guru Lakukan
di dalam kelas hanya sebagai instruktur tentang apa yang harus dilakukan oleh peserta
didik di dalam kelas, meskipun sebagai instruktur bukan berarti melepas begitu saja
karena di akhir kegiatan pembelajaran atau aktivitas di kelas guru memberikan
penguatan penguatan sehingga tidak kehilangan sentuhan manusiawi dari seorang
guru.
Hal apa yang menjadi fokus pengembangan? Ceritakan pula cara Anda membangun
kesepakatan guna mencapai hasil pengembangan yang diharapkan.

Yang menjadi fokus pengembangan saya terhadap orang lain adalah bagaimana
memanfaatkan teknologi informasi serta platform platform yang ada untuk
mengembangkan kegiatan pembelajaran, atau dengan kata lain guru membuat sebuah
learning management system dengan memanfaatkan beberapa platform teknologi yang
bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Adapun upaya saya yang dilakukan
dalam membangun kesepakatan guna menghasilkan pengembangan yang diharapkan
adalah dengan membangun komitmen bersama untuk menuntaskan Pengembangan
yang dilakukan Sampai Akhir secara bersama-sama, Selain itu meskipun di sini saya
sebagai motor diantara para guru-guru saya selalu mengajak untuk bisa memberikan
saran-saran yang bisa membuat pengembangan ini menjadi lebih baik dan lebih dapat
bermanfaat artinya saya mengharapkan adanya timbal balik berupa ide atau gagasan
dari beberapa guru Karena sebetulnya banyak dari guru di sekolah saya yang sudah bisa
memanfaatkan teknologi untuk kegiatan pembelajaran, hanya saja Ada beberapa hal
yang saya kembangkan lebih jauh agar pemanfaatan tersebut bisa menjadi lebih efektif
dan efisien baik untuk guru dan juga peserta didik.

Dukungan apa saja yang Anda berikan bagi orang tersebut? Hambatan apa yang Anda
temui dan bagaimana cara Anda mengatasinya? Upaya-upaya apa saja yang Anda
lakukan untuk mempertahankan motivasi orang tersebut?

Dalam kegiatan pengembangan meskipun Hal tersebut dilakukan melalui kegiatan


workshop dan saya sebagai narasumber pada kegiatan tersebut, namun hal tersebut
tidak berhenti pada kegiatan workshop saja. tetapi saya terus memberikan dukungan-
dukungan berupa motivasi dan bahkan secara teknis Bagaimana pengembangan
tersebut. Adapun dukungan-dukungan ini berbeda, untuk dukungan motivasi-motivasi
yang saya berikan itu cenderung saya lakukan kepada guru-guru yang sudah senior
atau berusia, karena beberapa guru yang sudah sepuh merasa tidak bisa menggunakan
teknologi sehingga ada rasa tidak percaya diri ketika harus melakukan kegiatan
pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi-teknologi Seperti yang saya
kembangkan. tetapi saya selalu memberikan dukungan berupa motivasi bahwasanya
pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran ini tidak jauh berbeda dengan bagaimana
kita menggunakan WhatsApp Facebook atau bahkan Instagram. karena saya berpikir
bahwa jika saya menganalogikan terhadap Bagaimana penggunaan WhatsApp
Facebook atau bahkan Instagram secara tidak sadar akan memberikan pemahaman
bahwa Teknologi memang sesimpel itu dalam pemanfaatannya artinya tidak jauh
berbeda ketika kita menggunakan WhatsApp Facebook dan juga Instagram. dukungan
lain yang saya berikan kepada guru-guru yang sudah cukup memahami teknologi
namun masih bingung bagaimana pemanfaatan yang lebih efektif. bagi guru-guru yang
sudah memahami teknologi tersebut saya memberikan dukungan dalam bentuk
platform platform yang bisa dimanfaatkan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran,
karena ternyata tidak banyak yang mengetahui platform platform kecuali platform yang
memang sudah populer di kalangan para guru seperti Google form. namun untuk
platform yang lain seperti mentimeter, padlet, dan AI dalam kegiatan belajar mengajar.
memang ada beberapa yang tahu aplikasi tersebut tetapi jarang yang menggunakan
semuanya dalam satu kegiatan pembelajaran dan di situlah saya memberikan
dukungan-dukungan mengenai cara-cara teknis yang bisa dilakukan untuk
menggabungkan aplikasi-aplikasi tersebut.
Dalam proses pengembangan memang tentu akan ada hambatan baik yang sederhana
maupun hambatan yang kompleks. Adapun hambatan tersebut diantaranya ketika ada
kesulitan yang ditemukan dalam menggunakan teknologi atau menggabungkan
teknologi cukup banyak guru yang kemudian merasa putus asa dan pesimis
menggunakan kegiatan pembelajaran menggunakan teknologi, hambatan lain yang
ditemukan adalah adanya pandangan bahwa dengan kegiatan pembelajaran full
menggunakan teknologi akan memunculkan fenomena yang negatif pada peserta didik
sehingga mereka lebih berpikir untuk kembali menggunakan kegiatan pembelajaran
yang konvensional. Namun melihat kondisi tersebut tentu saya tidak berdiam diri dan
saya mengajak guru-guru yang sudah mulai memahami Bagaimana teknis
memanfaatkan teknologi-teknologi untuk kegiatan pembelajaran dan sudah mulai
mengaplikasikan kegiatan tersebut dalam kegiatan pembelajaran untuk membantu
meyakinkan guru-guru lain yang memang merasa pesimis, Selain itu sangat
disayangkan apabila kegiatan pembelajaran tidak memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang
sudah ada di sekolah di mana fasilitas tersebut sangat menunjang dan mendukung
kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan beberapa teknologi pembelajaran.
upaya yang dilakukan untuk mempertahankan motivasi dalam pengembangan kegiatan
pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi tersebut Saya menyadari bahwa perlu
adanya workshop kembali dalam internal sekolah, akhirnya setelah kembali dilakukan
material mengenai menggabungkan teknologi informasi dan bagaimana teknologi
informasi ini dapat memberikan kemudahan untuk guru dalam proses belajar mengajar
di tengah administrasi yang harus dilakukan, upaya lain yang saya lakukan adalah
membagi tim yang sudah menguasai teknologi untuk memberikan pendampingan
kepada beberapa guru yang masih sangat kesulitan dalam memanfaatkan teknologi
sehingga dengan hal tersebut saya berkolaborasi bersama teman-teman guru dalam hal
pengembangan ini mulai dari pelaksanaan dan bahkan khususnya untuk menyelesaikan
hambatan yang dialami

Bagaimana hasilnya?
Hasil yang diperoleh dari Pengembangan yang dilakukan cukup memuaskan, selain
seluruh guru memberikan respon yang positif bahwa guru-guru juga memahami
manfaat dari pengembangan teknologi ini Serta mulai terbiasa dengan pemanfaatan
teknologi dalam kegiatan pembelajaran yang saya kembangkan. secara tidak langsung
sebetulnya guru sudah mengembangkan sebuah LMS atau learning management
system dan sebagaimana kita tahu bahwa dengan mengembangkan RMS ini kegiatan
pembelajaran itu bisa lebih Memudahkan guru baik dalam hal perencanaan kegiatan
pembelajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran, maupun kegiatan pembelajaran.
Selain itu karena pengembangan ini sekolah mulai lebih serius dalam pemanfaatan
teknologi sehingga kami guru-guru terus didorong untuk mengembangkan hal-hal lain
selain pemanfaatan media teknologi dalam pembelajaran. hal lain yang bisa saya
sampaikan dalam hal hasil pengembangan selain guru menjadi lebih aktif
menggunakan teknologi dalam kegiatan pembelajaran terlihat juga dari siswa yang
merasa sangat nyaman dengan kegiatan pembelajaran yang dikembangkan tidak
sedikit peserta didik yang merasa kegiatan belajar mengajar menjadi lebih asik dan
menyenangkan, namun Meskipun demikian Saya melihat masih ada hal yang harus
terus dievaluasi dalam pengembangan ini diantaranya masih ada beberapa guru yang
lepas secara total tanpa memberikan penguatan-penguatan ketika kegiatan belajar
mengajar.

Anda mungkin juga menyukai