Anda di halaman 1dari 11

1. Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru Penggerak?

Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru Penggerak? Apa yang Anda lakukan dalam mewujudkan
motivasi tersebut?

Motivasi saya menjadi Guru Penggerak adalah saya ingin memacu diri saya untuk belajar lebih banyak
lagi dan mengembangkan potensi yang saya miliki sehingga sebagai guru saya bisa mendapatkan
wawasan dan pengelaman baru untuk dapat menciptakan pembelajaran yang berpusat pada siswa
dengan menggunakan berbagai model dan metode pembelajaran yang menarik bagi siswa dan mudah
dipahami oleh siswa agar setiap materi pelajaran yang diperoleh siswa dalam pembelajaran dapat
mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu saya juga berkeinginan untuk membagi setiap
pengelaman pembelajaran yang diperoleh pada program Guru Penggerak dibagikan dan disharingkan
dengan guru teman sejawat agar kami dapat berkolaborasi bersama-sama menciptakan pembelajaran
yang lebih bermakna untuk para siswa.

Hal yang akan saya lakukan untuk mewujudkan motivasi saya ini adalah dengan memulai mendaftarkan
diri sebagai salah satu guru penggerak pada angkatan ke 11 dan terus belajar dengan lebih baik lagi
tentang berbagai hal yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran menggunakan kurikulum merdeka
karena di sekolah kami SMAN 3 Atambua adalah salah satu sekolah yang pada tahun 2023 ini baru
pertama kali menggunakan kurikulum merdeka.

Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru Penggerak? Jelaskan alasannya dan berikan
contohnya!

Kelebihan yang mendukung peran saya sebagai guru penggerak adalah saya memiliki kemauan untuk
belajar hal-hal yang baru dan saya terbuka atas setiap masukan dan pendapat dari sesama rekan guru
yang dapat membantu dalam menciptakan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Saya pernah
mengikuti berbagai pelatihan baik secara daring maupun secara luring yang dapat mendukung peran
saya sebagai seorang guru. Berbagai pelatihan tersebut adalah :

1. Pelatihan Pengelolaan Laboratorium IPA bagi Para Guru IPA SMP dan SMA yang dilaksanakan oleh
Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Timor pada 21 Juli 2018 secara luring.

2. Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru dalam Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) Tahun 2020
Level Literasi yang dilaksanakan oleh Pusat Data dan Teknologi Informasi Pendidikan dan Kebudayaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 19-30 April 2020 secara daring.

3. Pelatihan Pendampingan Komunitas Belajar (Kombel) dalam Implementasi Kurikulum Merdekaa (IKM)
dan Optimalisasi Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar (PMM) yang diselenggarakan oleh Balai
Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Nusa Tenggara Timur pada 19 September 2023 secara
luring.

4. Pendampingan Hybrid Implementasi Pembelajaran Digital dengan Google for Education yang
diselenggarakan oleh Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Nusa Tenggara Timur pada 06-08
Oktober 2023 secara daring.

Kelebihan lain yang saya miliki untuk mendukung peran saya sebagai guru penggerak adalah saya
pernah menjadi wakil kepala sekolah bagian Kurikulum pada tahun 2014-2018 dan kemudian menjadi
salah satu staf Kurikulum pada tahun 2019-2023.
Berikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang memberikan dampak
nyata berdasarkan inisiatif Anda sendiri. Apa yang mendorong Anda melakukan hal tersebut?
(Jawaban Anda harus mencakup waktu kejadian, dampak atas inisiatif Anda, upaya yang Anda
lakukan agar inisiatif tersebut terlaksana, peran Anda dan pihak lain yang terlibat bila ada)

Contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, atau gerakan yang memberikan dampak nayata
berdasarkan insiatif saya sendiri adalah :

1. Pada tahun 2019 ketika saya dinyatakan lulus sebagai salah satu abdi negara dan berpindah tugas ke
SMAN 3 Atambua hal pertama yang saya lakukan dan atas izin dari Kepala Sekolah dan Kepala
Laboratorium IPA saya bersama para rekan guru IPA (Fisika dan Kimia) beserta para siswa dari kelas
alam secara bersama-sama kembali menata ulang ruangan Laboratorium IPA yang telah beberapa
tahun belum digunakan kembali karena ruangan Laboratorium dijadikan sebagai ruangan kelas.
Laboratorium IPA kembali ditata sesuai dengan fungsinya dan saya bersama rekan guru IPA lainnya
kembali menata alat dan bahan yang ada di Laboratorium IPA. Kami membuat ulang data inventaris
alat dan bahan yang ada di laboratorium kemudian memberikan label/atau nama pada setiap lemari
penyimpanan alat dan bahan praktikum. Sejak ditata ulang kembalinya Laboratorium IPA akhir
berdampak baik dalam proses pembelajaran IPA dimana penggunaan Laboratorium IPA kembali pada
fungsi yang seharusnya, sehingga setiap pembelajaran IPA disekolah kami selalu disertai dengan
praktikum di dalam Laboratorium IPA entah itu mata pelajaran Kimia, Fisika maupun Biologi.
Sebagai seorang guru mata pelajaran Biologi saya kemudian menyusun buku Pengenalan
Laboratorium IPA agar setiap siswa yang akan menggunakan Laboratorium IPA dapat mengenal
aturan dan tata tertib yang ada di Laboratorium IPA serta alat dan bahan yang ada di dalam
Laboratorium IPA. Selain itu pada buku tersebut saya juga menyertakan beberapa contoh praktikum
Biologi yang dapat dilakukan oleh peserta didik baik di dalam Laboratorium IPA maupun diluar
Laboratorium IPA.
2. Perubahan lainnya yang saya lakukan adalah saya membiasakan siswa untuk sebelum memulai
pembelajaran di dalam kelas saya selalu meminta mereka untuk mengecek kebersihan di dalam kelas
dengan cara memungut setiap sampah yang ada di dalam ruangan kelas kemudian membuangnya
pada tempat sampah yang ada di depan kelas. Pada awal saya menerapkan kebiasaan ini para siswa
masih harus selalu saya beritahukan untuk memungut sampah yang ada, tetapi kemudian karena
secara terus menrus saya ingatkan maka akirnya para siswa terbiasa untuk memungut sampah yang
ada di dalam kelas dan bahkan ada beberapa siswa yang akirnya memiliki inisiatif sendiri untuk
memungut sampah tanpa saya ingatkan dan ada pula siswa yang turut membantu saya
mengingatkan teman-temannya untuk menjaga kebersihan kelas. Sehingga kebiasaan ini berdampak
baik bagi para siswa agar mereka tidak membuang sampah sembarangan di dalam kelas dan juga
menciptakan suasana yang bersih dalam kelas.
3. Pada tahun 2023 ini saya bersama rekan guru dari mata pelajaran TIK dan mata pelajaran
Matematika kami bersama-sama mengenalkan kepada guru lainnya dan kepada para siswa tentang
Google Workspace For Education. Di tahun sebelumnya kami telah mengenalkan cara memeriksa
soal menggunakan ZipGrade dan kemudian menyusun saol menggunakan Google Formulir. Kemudian
pada tahun 2023 ini bersama 2 rekan guru dari mata pelajaran TIK dan Matematika kami berusaha
untuk mengenalkan Google Workspace agar kemampuan bapak ibu guru dan siswa di sekolah kami
dalam memanfaatkan TIK semakin meningkat dan mereka dapat mengikuti juga perkembangan
model atau metode pembelajaran sesuai dengan perkembangan zaman sekarang dimana
pemanfaatan TIK semakin berkembang.

2. Berinteraksi dengan orang lain terkadang dapat menjadi sebuah tantangan. Ceritakan
kesulitan yang Anda alami saat bekerja sama dengan pihak lain (misalnya rekan sejawat,
pimpinan di sekolah, orangtua, wali murid, keluarga, komunitas, perangkat desa, tokoh
masyarakat, pemuka agama, instansi, maupun lainnya) guna menimbulkan kesadaran dan
kesediaan agar mereka berkomitmen membantu Anda mencapai tujuan bersama.

Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak mana saja yang Anda minta
untuk bekerja sama dan mengapa? Gambarkan secara jelas!

Pada tahun pelajaran 2022/2023 saat saya bertugas sebagai wali kelas di kelas X. Alam 2 saya
menemukan ada 2 kasus yang berbeda pada anak wali saya yang merupakan tantangan bagi saya.

1. Ada beberapa siswa yang berniat untuk berhenti bersekolah dengan alasan jarak dari rumah ke
sekolah yang cukup jauh dan juga keadaan kemampuan ekonomi orang tua yang dalam keadaan sulit
karena selain bekerja sebagai petani orang tua ini juga memiliki 2 orang anak yang sama-sama
bersekolah di sekolah kami. Selain itu juga ada siswa yang berniat berhenti bersekolah karena keluarga
yang memang tidak lagi mendukung mereka untuk melanjutkan sekolah. Dalam menyelesaikan
permasalah ini pihak yang saya minta untuk bekerja sama adalah guru BK, Kepala Sekolah, dan orang tua
siswa. Pihak-pihak ini saya libatkan karena dapat membantu saya dalam memahami karakter beberapa
siswa tersebut dan membantu saya dalam mengambil tindakan atau keputusan yang tepat demi
keberlansungan pendidikan beberapa siswaa ini.

2. Adanya beberapa siswa yang tergabung dalam organisasi bela diri yang berbeda dengan pandangan
berbeda menimbulkan sering terjadinya bentrok di dalam sekolah. Situasi yang dihadapi adalah para
siswa ini pada akhirnya tidak dapat fokus untuk menerima pelajaran atau mereka menjadi penyebab
keributan dalam kelas yang mempengaruhi fokus belajar dari siswa lainnya di dalam kelas. Dalam
menyelesaikan permasalahan ini pihak yang diajak bekerjasama adalah guru BK, Wakil Kepala Sekolah
kesiswaan, Kepala Sekolah, Ketua Komite Sekolah, orang tua, Kepala Keamanan Tingkat Desa dan
Kecamatan serta pelatih bela diri tempat anak-anak mengikuti latihan bela diri.

Kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat bekerja sama? Adakah penolakan ataupun kegagalan yang
Anda hadapi dalam situasi tersebut? Bagaimana respon Anda dalam situasi tersebut? Upaya apa yang
Anda lakukan untuk tetap fokus mencapai tujuan yang telah direncanakan?

Kesulitan yang dihadapi saat bekerjasama untuk menyelesaikan permasalah tersebut adalah rendahnya
tingkat pemahaman dan kesadaran orang tua tentang pentingnya pendidikan bagi anak sehingga saya
kesulitan untuk menemui orang tua secara langsung untuk bersama-sama bertemu dan kembali
memberikan motivasi kepada siswa untuk kembali aktif bersekolah. Kesulitan lain yang dihadapi untuk
siswa yang sering menimbulkan bentrok atau perkelahian di sekolah adalah adanya keinginan besar dari
tempat tempat pelatihan bela diri yang diikuti oleh siswa untuk mengembangkan kemampuan bela diri
siswa tanpa melihat kondisi kejiwaan atau emosi dari siswa yang berada pada usia remaja. Sebagai wali
kelas dalam menghadapi situasi ini saya berusaha untuk tetap tenang agar memperoleh jalan keluar
maka saya terus membangun komunikasi bersama guru BK untuk mengetahui lebih dalam tentang latar
belakang siswa yang bermasalah dan kemudian meminta bantuan Kepala Sekolah untuk
mempertimbangkan langkah penyelesaian yang tepat dalam mengatasi beberapa masalah ini.

Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak untuk bekerja
sama?

Upaya apa saja yang saya lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak untuk bekerja
sama adalah :

1. Melakukan pemanggilan orang tua melalui surat yang dikeluarkan oleh sekolah sampai 3 kali
pemanggilan melalui surat, jika tidak dipenuhi surat panggilan tersebut oleh orang tua maka
bersama dengan guru BK atas izin dari Kepala Sekolah kami melakukan kunjungan langsung ke
rumah siswa yang berniat untuk putus sekolah sehingga kami dapat menemui secara langsung
orang tua dan memberikan penjelasan kepada orang tua tentang pentingnya pendidikan bagi
anak dan memotivasi anak secara langsung untuk kembali aktif bersekolah. Kemudian saya
sebagai wali kelas meminta orang tua untuk secara sadar berkomitmen untuk membantu
memotivasi anak untuk kembali ke skolah belajar bersama dengan teman-temannya di sekolah.
2. Untuk permasalah anak-anak yang sering menimbulkan bentrok atau perkelahian di sekolah,
bersama dengan guru BK kami sama-sama memberikan pembinaan kepada para siswa dengan
memperhatikan kondisi emosi anak-anak tersebut dan kemudian berkonsultasi dengan wakil
Kepala Sekolah bagian Kesiswaaan. Kepada Wakil Kepala Sekolah bagian kesiswaan saya
meminta untuk kembali mengingatkan para siswa tentang aturan dan tata tertib di sekolah
sehingga mereka mengetahui sanksi apa yang akan terjadi jika mereka melakukan tindakan
perkelahian di dalam sekolah. Kemudian setelah berkonsultasi bersama Kepala Sekolah dan atas
izin Kepala Sekolah kami melibatkan orang tua, Ketua Komite dan Pelatih Bela Diri tempat siswa
latihan untuk bersama siswa yang menimbulkan perkelahian membuat surat pernyataan yang
ditanda tangani untuk tidak lagi membuat keonaran di sekolah dengan disaksikan pihak-pihak
tersebut.

Bagaimana hasilnya?

Hasilnya adalah :

1. Beberapa siswa yang berniat untuk tidak bersekolah akhirnya kembali aktif bersekolah namun ada 2
orang siswa yang tidak berhasil saya ajak untuk kembali ke sekolah kami tetapi mereka tetap bersekolah
di sekolah lain. Dengan kata lain 2 orang siswa ini tetap bersekolah tetapi orang tua mengajukan surat
pindah untuk bersekolah di sekolah yang lebih dekat dengan rumahnya.

2. Para siswa yang sering menimbulkan bentrok atau perkelahian di sekolah akhirnya sadar untuk tidak
lagi mengulangnya dan setiap kali ada permasalahan yang akan menimbulkan perkelahian mereka selalu
dengan inisiatif sendiri melaporkan kepada saya sebagai wali kelas atau kepada guru BK untuk diambil
jalan keluarnya dan untuk mendamaikan mereka kembali tanpa harus adanya peristiwa perkelahian.
Kemudian untuk latihan bela diri siswa diminta untuk menyesuaikan jadwal latihan dengan jadwal
kegiatan di sekolah dan Pelatih di tempat latihan juga diminta untuk memberikan latihan kepada para
siswa dengan tetap menanamkan sikap pentingnya berdamai dengan orang lain dan juga latihan yang
dilakukan dengan memperhatikan kondisi kejiwaan atau kondisi emosi siswa yang mengikuti latihan bela
diri.
3. Permasalahan, tantangan, situasi yang kompleks adalah kondisi umum yang ditemui dalam
menjalankan pekerjaan. Berikan contoh pengalaman Anda dalam menghadapi situasi yang paling
menantang, kompleks atau sulit saat menjalankan tugas Anda.

Kapan waktu kejadiannya? Permasalahan, tantangan, atau kompleksitas apa yang Anda hadapi saat
itu? Gambarkan secara jelas!

Pada tahun pelajaran 2023/2024 sekolah kami pertama kali menerapkan Kurikulum Merdeka saya
mengalami permasalahan berikut :

1. Saya sebagai guru mata pelajaran belum memiliki pengelaman dan pelatihan yang mumpuni untuk
menerapkan Kurikulum Merdeka.

2. Rendahnya kemampuan literasi peserta didik dan kurangnya motivasi dan inisiatif dalam belajar
akibat dari kurang tertariknya peserta didik dalam mempelajari Biologi sedangkan pada Kurikulum
Merdeka yang mulai diberlakukan di sekolah kami pada tahun pelajaran 2023/2024 menuntut untuk
pembelajaran berpusat pada peserta didik dan peserta didik diharapkan untuk mampu mengembangkan
potensi dalam dirinya dengan memanfaatkan perkembangan TIK sedangkan rata-rata peserta didik kami
ada yang belum memiliki gawai atau handphone dan pada mata pelajaran Biologi sendiri diminta untuk
memberikan pengelaman pembelajaran kepada siswa secara langsung dan dikaitkan dengan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memahami situasi tersebut secara komprehensif? Peluang
dan kesempatan apa saja yang Anda identifikasi dalam situasi tersebut untuk membantu Anda
menghadapinya?

Upaya yang saya lakukan untuk memahami situasi tersebut secara komprehensif adalah :

1. Bersama dengan beberapa tim kurikulum saling memberikan masukan dan usulan kepada Kepala
Sekolah untuk melaksanaka In House Training (IHT) dengan mendatangkan narasumber seperti
Pengawas Sekolah dan narasumber lainnya yang memiliki kemampuan dan ilmu yang lebih untuk
menjelaskan tentang Implementasi Kurikulum Merdeka. Selain itu saya juga secara mandiri berusaha
untuk mempelajari tentang Kurikulum Merdeka melalui Platform Merdeka Belajar yang telah
disiapkan pemerintah dengan mengaksesnya menggunakan akun belajar yang telah diaktifkan.
2. Bersama dengan rekan guru lainnya dan juga tim pengembangan kurikulum berdiskusi cara
mengubah kebiasaan peserta didik dalam melakukan literasi.
3. Bersama dengan tim sejawat atau bersama dengan guru lain sesama guru mata pelajaran Biologi
mendiskusikan dan sama-sama mempelajari perangkat belajar Biologi pada Kurikulum Merdeka
kemudian merancang strategi pembelajaran atau modul ajar yang berpusat pada perserta didik dan
berusaha agar dalam setiap proses pembelajaran tersebut mampu mengembangkan potensi dalam
diri peserta didik dengan memanfaatkan perkembangan TIK.
Pertimbangan-pertimbangan atau alternatif apa saja yang Anda hadirkan dalam membuat keputusan?
Informasi apa lagi yang Anda gunakan untuk memperkuat keputusan Anda?

Pertimbangan-pertimbangan atau alternatif yang saya hadirkan dalam membuat keputusan adalah :

1. Mengusulkan agar sekolah melaksanakan In House Training ( IHT) tentang pelaksanaan Kurikulum
Merdeka dengan narasumber adalah Pengawas Sekolah dan salah satu Guru Penggerak yang telah lulus
mengikuti program Guru Penggerak.

2. Mengaktifkan akun belajar saya dan membantu beberapa rekan guru lainnya untuk mengaktifkan
akun belajar mereka sehingga secara bersama-sama dapat mengakses Platform Merdeka Mengajar
(PMM) untuk bersama mempelajari Implementasi Kurikulum Merdeka dan mengikuti berbagai pelatihan
yang telah disiapkan di Platform Merdeka Mengajar.

3. Mengikuti berbagai pelatihan baik secara daring dan luring yang berhubungan dengan Implementasi
Kurikulum Merdeka.

4. Membentuk kelompok belajar (Kombel) bersama rekan teman guru sejawat guna menyusun
perangkat pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum Merdeka dan merancang strategi atau model
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.

5. Menyusun buku bacaan bagi peserta didik yang berhubungan dengan mata pelajaran Biologi dan
dikemas dalam bentuk buku bacaan yang bergambar sehingga menarik minat peserta didik dalam
berliterasi dan menarik peserta didik dalam mempelajari mata pelajaran Biologi.

6. Memanfaatkan tablet atau chromebook yang telah dimiliki oleh sekolah untuk membantu peserta
didik yang tidak memiliki gawai atau handphone dalam melaksanakan pembelajaran yang berbasis TIK.

7. Membantu mengaktifkan akun belajar setiap peserta didik agar dapat dimanfaatkan untuk
pengenalan aplikasi Canva dan Google Workspace for Education.

Tindakan apa yang kemudian Anda ambil dan bagaimana hasilnya?

Sesuai dengan pertimbangan-pertimbangan yang telah didiskusikan secara bersama-sama maka


tindakan yang saya lakukan pertama kali adalah mulai mengaktifkan akun belajar dan mendaftar pada
Platform Merdeka Mengajar (PMM) kemudian mulai mengikuti pelatihan yang ada pada PMM.
Selanjutnya sekolah pun turut melaksanakan In House Training tentang Implementasi Kurikulum
Merdeka dengan mendatangkan salah satu Guru Penggerak di Kabupaten Belu yang telah lulus
mengikuti kegiatan Guru Penggerak. Langkah ini sangat membantu saya dalam menghadapi berbagai
masalah kompleks yang timbul saat sekolah pertama kali melaksanakan Kurikulum Merdeka dan
hasilnya secara tepat saya dapat memahami tentang penerapan Kurikulum Merdeka. Kemudian saat ini
bersama rekan guru mata pelajaran TIK dan Matematika kami mulai mengenal Canva dan Google
Workspace For Education kepada rekan guru lainnya dan kepada peserta didik dengan harapan
pembelajaran yang berlangsung dalam kelas dapat memanfaatkan TIK. Kemudian kami juga mulai
mendata jumlah peserta didik yang memiliki gawai atau handphone dan yang tidak memiliki gawai atau
handphone agar kami dapat meminjam tablet sekolah atau chromebook di Laboratorium Komputer
untuk melaksanakan pembelajaran di dalam kelas. Selain itu, saat ini saya sementara menyusun dua
buku dengan judul “Pemanfaatan Ilmu Biologi dalam Kehidupan Sehari-hari” dan “Berbagai Sistem
Organ pada Manusia dan Keterkaitannya dengan Teknologi Bidang Kesehatan”. Kedua buku ini saya
susun semenarik mungkin dengan disertai dengan gambar dan penjelasan tujuannya untuk dapat
menarik minat baca siswa agar kemampuan literasi meningkat dan menarik minat peserta didik dalam
mempelajari Biologi.

4. Perkembangan menuntut kita untuk terus belajar hal-hal baru. Ceritakan pengalaman Anda
saat mendapatkan masukan atau umpan balik terkait kemampuan Anda.

Kapan waktu kejadiannya? Masukan atau umpan balik apa yang secara spesifik Anda dapatkan? Apa
yang Anda rasakan saat menerima masukan atau umpan balik tersebut?

Pengalaman saya saat mendapatkan masukan atau umpan balik terkait kemampuan saya adalah ketika
saya mengikuti pelatihan “Pendampingan Komunitas Belajar (Kombel) dalam Implementasi Kurikulum
Merdeka (IKM) dan Optimalisasi Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar (PMM)” yang
diselenggarakan oleh Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Nusa Tenggara Timur pada
tanggal 19 Oktober 2023 secara luring (tatap muka), pada saat sesi ke 2 penjelasan tentang
pemanfaatan Platform Merdeka (PMM) di sekolah IKM dan penerapan Google Workspace For Education
kami masing-masing peserta diminta untuk menyampaikan kesulitan yang kami hadapi dalam
pemanfaatan PMM dan pengaktifan aakun belajar untuk peserta didik. Saya pun menyampaikan bahwa
kurangnya fasilitas TIK di sekolah seperti jumlah komputer, leptop, tablet atau chromebook yang belum
mencukupi sesuai dengan jumlah peserta didik yang ada di sekolah. Selain itu, kesulitan juga adalah
masalah kuota data internet yang tidak mencukupi di sekolah karena di sekolah kami belum terdapat
wifi sekolah dari Telkom. Hal ini pun dijawab oleh narasumber memberikan masukan bahwa dari
kekurangan yang ada di sekolah kami seharusnya kami lebih terpacu lagi untuk tetap berusaha
memberikan pembelajaran dengan memanfaatkan TIK bagi para peserta didik. Salah satu contoh
masukkan dan umpan balik yang diberikan kepada saya terkait dengan fasilitas TIK yang kurang
memadai adalah dengan mendata peserta didik yang telah memiliki gawai atau handphone untuk
kemudian meminta mereka membawa ke sekolah sehingga jumlah peralatan TIK yang tidak mencukupi
dapat teratasi. Tetapi tentunya keputusan ini pun harus didiskusikan bersama Kepala Sekolah, Wakil
Kepala Sekolah Kesiswaaan, Guru BK dan rekan guru lainnya agar saat peserta didik membawa gawai
atau handphone ke sekolah tidak menyalahi atauran atau tata tertib yang berlaku disekolah. Selain itu
saya juga diminta untuk menjadi guru yang dapat sedikit berkorban untuk peserta didik dengan
membantu mereka mengaktifkan akun belajar mereka dan mengaktifkan hotspot untuk peserta didik
dalam mengatasi masalah kuota data yang tidak dimiliki oleh peserta didik. Dengan masukkan dan
umpan balik yang diberikan saya akhirnya termotivasi dan sadar bahwa seharusnya dari kekurangan
yang dimiliki saya harus mampu untuk mengatasi kekurangan tersebut dengan cara-cara yang sederhana
yang dapat dilakukan di sekolah.

Bagaimana cara Anda menyikapi masukan dan umpan balik tersebut untuk pengembangan diri Anda?

Pada awal saya menyampaikan tentang kekurangan fasilitas TIK dan kuota data internet yang tidak
memadai di sekolah saya sempat pesimis bahwa permasalahan tersebut dapat diatasi. Tetapi setelah
diberikan masukan dan umpan balik oleh narasumber bahkan diberikan contoh pelaksanaannya pada
sekolahnya pada pelatihan tersebut bahkan saya ditantang apakah saya mampu untuk mengatasi
kekurangan pada sekolah saya maka menyikapi masukan dan umpan balik tersebut dengan baik dan
terbuka menerima saran dan kritik tersebut kemudian berusaha melaksanakan di sekolah saya. Bersama
dengan guru TIK pada sekolah kami, saya mendata peserta didik yang memilki gawai atau handphone
dan juga mendata peserta didik yang tidak memilki gawai atau handphone untuk kemudian meminjam
pada laboratorium komputer tablet dan chromebook sesuai dengan jumlah peserta didik yang tidak
memiliki gawai atau handphone. Kemudian jika jumlahnya belum mencukupi maka yang saya lakukan
adalah dengan meminta peserta didik secara bersama-sama menggunakan gawai atau handphone saat
menerima pembelajaran.

Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri Anda, Hal berbeda
apa yang Anda lakukan untuk mendukung proses pengembangan diri Anda? Adakah cara-cara di luar
kebiasaan yang Anda lakukan dimana hal tersebut membuat Anda kurang nyaman namun
mendukung proses pembelajaran Anda?

Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri saya, hal berbeda
yang saya lakukan untuk mendukung proses pengembangan diri saya adalah dengan memulai memacu
diri untuk kembali belajar dan mengikuti pelatihan-pelatihan lainnya yang mendukung dalam
pemanfaatan TIK contohnya seperti Pendampingan Hybrid Implementasi Pembelajaran Digital dengan
Google for Education dan Pelatihan penggunaan Canva. Setalah mengikuti pelatihan ini pun saya
kemudian melakukan pengimbasan kepada rekan guru lainnya dan kepada peserta didik. Kemudian hal
nerneda lainnya adalah saya mulai membiasakan diri bahwa dengan kurangnya berbagai fasiltitas
pendukung dalam pembelajaran berbasis TIK saya sebagai seorang guru harus memiliki inisiatif dan
gagasan tersendiri dalam mengatasi masalah tersebut dengan berkorban sedikit bagi para peserta didik
dengan membagikan hotspot untuk mereka pun saya lakukan asalkan peserta didik saya juga dalam
pembelajarannya mampu untuk memanfaatkan TIK.

Cara-cara di luar kebiasaan yang saya lakukan dimana hal tersebut membuat saya kurang nyaman
namun mendukung proses pembelajaran saya adalah dengan mengizinkan peserta didik membawa
gawai atau handphone ke dalam kelas. Hal ini kami lakukan dengan terlebih dahulu mendapatkan izin
dari Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan, Guru BK dan orang tua peserta didik agar dengan
membawa gawai atau handphone ke sekolah peserta didik tidak menyalahi aturan yang berlaku di
sekolah. Selain itu, saya juga mulai belajar untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan kemampuan yang mereka miliki dalam hal mempelajari suatu materi sehingga
pembelajarannya adalah berpusat kepada peserta didik bukan berpusat pada guru.

Bagaimana aplikasi hasil proses pembelajaran yang Anda sebutkan di dalam pekerjaan Anda?

Hasil proses pembelajaran yang saya sebutkan di dalam pekerjaan saya adalah para peserta didik
masing-masingnya telah memiliki akun belajar yang dapat dimanfaatkan untuk pendaftaran aplikasi
canva dan berbagai aplikasi yang disiapkan oleh google workspace for education. Selain itu peserta didik
juga mulai mampu untuk membuat sendiri video pembelajaran sesuai dengan tema atau topik yang
telah dibagikan pada mata pelajaran Biologi. Pembelajaran yang dilakukan di kelas semakin menarik dan
peserta didik pun setiap orangnya memacu diri mereka untuk dapat mulai menggunakan gawai atau
handphone yang dimiliki untuk mencari berbagai informasi tentang tema atau topik pelajaran yang
diperoleh sehingga pembelajaran di dalam kelas tidak lagi terpusat kepada guru sebagai satu-satu pusat
pemberi penjelasan materi tetapi peserta didik juga akhirnya dapat memilki informasi tentang tema
atau topik yang akan dibahas dan mereka mampu untuk mensharingkan dengan peserta didik lainnya.
Bagi para peserta didik yang tidak memilki gawai atau handphone mereka diizinkan untuk meminjam
tablet atau chromebook yang dimilki oleh sekolah dan dapat digunakan saat pembelajaran berlangsung.
5. Ceritakan pengalaman Anda melakukan pengembangan terhadap orang lain (contohnya
dengan guru, rekan sejawat lainnya, komunitas, tokoh masyarakat, maupun lainnya),
misalnya dalam kegiatan perlombaan, riset ilmiah, mempersiapkan orang lain pada tugas dan
tanggung jawab baru, atau lainnya.

Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang Anda kembangkan? Apa yang memotivasi Anda melakukan
pengembangan tersebut?

Pada saat mengetahui adanya informasi tentang adanya Pendampingan Hybrid Implementasi
Pembelajaran Digital dengan Google for Education yang diselenggarakan oleh Balai Penjamin Mutu
Pendidikan (BPMP) Provinsi Nusa Tenggara Timur pada 06-08 Oktober 2023 secara daring saya
mengajak dua orang rekan guru yang mengajar pada mata pelajaran TIK dan Matematika untuk kami
bersama mengikuti pelatihan tersebut. Kemudian secara bersama kami mengembangkan materi yang
telah didapat pada pelatihan tersebut dengan mengaktifkan akun belajar kedua rekan guru tersebut
kemudian mengajak mereka untuk mulai mengerjakan pelatihan pada Platform Merdeka Mengajar
(PMM), setelah itu kami mulai memanfaatkan berbagai Fitur yang ada pada aplikasi Google Workspace
For Education dan mulai melatih diri memanfaatkan Quizizz dalam melaksanakan membuat kuis
interaktif bagi peserta didik. Kemudian kami melakukan pengimbasan kepada peserta didik.

Motivasi saya melakukan pengembangan tersebut adalah saya juga merasa bahwa rekan guru lain pun
harus bisa untuk memilki kemampuan yang sama atau bahkan lebih untuk menciptakan pembelajaran
yang menarik sehingga peserta didik kami dapat memperoleh pembelajaran yang bermakna dan
menyenangkan tidak hanya pada mata pelajaran tertentu saja tetapi pada semua mata pelajaran yang
mereka pelajari di sekolah.

Hal apa yang menjadi fokus pengembangan? Ceritakan pula cara Anda membangun kesepakatan guna
mencapai hasil pengembangan yang diharapkan.

Yang menjadi fokus pengembangan adalah kemampuan rekan guru dalam memanfaatkan akun belajar
dan berbagai fitur pada google workspace for education dengan tambahan aplikasi quizizz untuk
merancang pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan bagi para peserta didik dengan
memanfaatkan TIK.

Kemudian saya membangun kesepakatan guna mencapai hasil pengembangan yang diharapkan
bersama kedua rekan guru tersebut dengan kami wajib dan saling mengingatkan untuk mengikuti
rangkaian proses pelatihan tersebut mulai dari tanggal 06-08 Oktober 2023 sampai dengan selesai dan
kami memperoleh sertifikat pelatihan. Dan tidak berhenti sampai disitu kami juga sepakat untuk
melakukan pengimbasan kepada rekan guru lainnya dan kepada peserta didik yang telah kami lakukan
pada tanggal 17 Oktober 2023 dan hal ini mendapat respon yang baik bagi rekan guru lainnya dan
peserta didik di sekolah. Kami mulai mengenalkan Google Workspace For Education dan membantu
peserta didik untuk mengaktifkan akun belajar mereka agar dapat digunakan pada berbagai aplikasi
yang disiapkan pemerintah dalam mendukung pembelajaran pada Kurikulum Merdeka. Selain itu juga
kami membantu beberapa rekan guru senior lainnya yang tidak terlalu memahami cara menggunakan
berbagai aplikasi pada gawai atau handphone yang dimiliki. Bagi rekan guru yang akun belajarnya telah
aktif kami meminta untuk selalu mengikuti kembali setiap pelatihan dan informasi yang ada di Platform
Merdeka Mengajar (PMM) karena di sana telah tersedia berbagai informasi yang dibutukan untuk
semua mata pelajaran.
Dukungan apa saja yang Anda berikan bagi orang tersebut? Hambatan apa yang Anda temui dan
bagaimana cara Anda mengatasinya? Upaya-upaya apa saja yang Anda lakukan untuk
mempertahankan motivasi orang tersebut?

Dukungan yang saya berikan kepada rekan guru yang bersama saya mengikuti Pendampingan Hybrid
Implementasi Pembelajaran Digital dengan Google for Education yang diselenggarakan oleh Balai
Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah dengan mengajak rekan guru
untuk secara bersama-sama memulai mengikuti pelatihan. Kemudian jika ada materi yang kurang
dipahami oleh rekan guru tersebut maka saya membantu untuk kembali menjelaskan materi tersebut
dan kami saling bertukar informasi yang kami peroleh dari pelatihan tersebut.

Hambatan yang saya temui adalah pada saat hendak melakukan pengimbasan kepada peserta didik
ternyata masih banyak sekali peserta didik yang belum memiliki gawai atau handphone sehingga
hambatan ini kami atasi dengan meminjam chromebook yang dimilki oleh sekolah dan mulai
melaksanakan pengimbasan dengan model diskusi lilin kelas yaitu satu chromebook digunakan oleh 4
sampai lima peserta didik dengan membentuk kelompok dan chromebook diletakkan di tengah
kelompok mereka.

Upaya-upaya yang saya lakukan untuk mempertahankan motivasi kedua rekan guru saya untuk tetap
mengikuti pelatihan dan melakukan pengimbasan adalah dengan terus berkomunikasi dengan kedua
rekan guru dan kami bersama-sama saling membagikan informasi atau pengelaman belajar yang telah
kami peroleh. Selain memberikan masukkan kepada kedua rekan guru saya juga menerima masukkan
dari mereka sehingga kami dapat saling melengkapi dalam usaha untuk menciptakan pembelajaran yang
menarik dan menyenangkan dengan memanfaatkan akun belajar dan TIK.

Bagaimana hasilnya?

Hasilnya adalah kedua rekan guru tersebut berhasil mengikuti Pendampingan Hybrid Implementasi
Pembelajaran Digital dengan Google for Education yang diselenggarakan oleh Balai Penjamin Mutu
Pendidikan (BPMP) Provinsi Nusa Tenggara Timur dan kami telah memperoleh sertifikat pelatihan dari
Quizizz dan sertifikat dari Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Nusa Tenggara Timur yang
akan dikirim setelah semua proses pelaksanaan pengimbsan di sekolah terjadi. Sehingga diharapkan
nantinya kami dapat melakukan pengimbasan kepada rekan guru lainnya sehingga mereka pun
termotivasi untuk mengikuti berbagai pelatihan yang bertujuan mengembangkan kemampuan guru
dalam merancang strategi atau model pembelajaran sesuai dengan pelaksanaan yang diminta dalam
penerapan Kurikulum Merdeka.

Proses pengimbasan pun telah saya dan kedua rekan guru laksanakan kepada peserta didik sehingga
peserta didik pada saat ini akun belajarnya telah diaktifkan dan mereka sudah mulai mengenal Google
Worspace for Education. Selain itu peserta didik juga termotivasi untuk mulai menggunakan aplikasi
Canva yang disiapkan gratis oleh Pemerintah. Beberapa peserta didik bahkan telah mampu membuat
video pembelajaran sendiri sesuai dengan materi yang telah dibagikan.
Ceritakan peran anda dalam organisasi dan apa dampaknya bagi organisasi

Peran saya di dalam MGMP Biologi di Kabupaten Belu adalah sebagai anggota. Kegiatan MGMP ini
biasanya dilaksanakan satu kali dalam setiap bulannya kecuali jika ada pelaksanaan ujian sekolah yang
telah dijadwalkan sesuai dengan kelender pendidikan yang dikeluarkan oleh dinas Pendidkan dan
Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dalam setiap pertemuan MGMP setiap bulannya selalu
didiskusikan berbagai kendala yang ditemui oleh guru mata pelajaran Biologi pada masing-masing
sekolah, kemudian secara bersama-sama membantu mencari jalan keluarnya. Selain itu dalam wadah
organisasi MGMP ini kami sesama guru mata pelajaran Biologi dapat saling mensharingkan perangkat
pembelajaran yang telah disusun dan juga pada kesempatan lainnya kami juga secara bersama-sama
merancang berbagai soal test atau ujian dengan memperhatikan tingkat kesulitan soal yang disusun.

Dampak dari adanya berbabagai kegiatan pada MGMP ini setiap guru mata pelajaran Biologi yang
berasal dari sekolah yang berbeda dapat saling membantu dan memberikan masukan agar setiap guru
mata pelajaran Biologi mampu mencari solusi dari permasalahan yang ditemui di sekolah masing-masing
dan kemudian menyusun rancangan pembelajaran yang menarik bagi peserta didik.

Kelompok Kerja Guru Mata Pelajaran IPA SMA Negeri 3 Atambua adalah kelompok kerja guru untuk
mata pelajaran Fisika, Kimia dan Biologi yang ada di SMAN 3 Atambua.

Peran saya di dalam KKG Guru Mata Pelajaran IPA di SMA Negeri 3 Atambua sebagai sekretaris yang
bertugas untuk mencatat setiap hasil keputusan rapat. Pertemuan KKG dilaksanakan pada minggu
terakir dalam bulan dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi pedagogic, professional dan sosial
guru dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di SMA Negeri 3 Atambua.

Anda mungkin juga menyukai