8 Jembatan Hati
Guru-guru, kepala sekolah, dan warga sekolah yang sudah dating pagi
itu, setelah cek absensi dengan finger print, semua bergegas menuju
gerbang sekolah untuk menunggu kedatangan siswa. Ada siswa yang dating
dengan berjalan kaki untuk sampai ke sekolah, ada yang di antar oleh orang
tua, dan ada yang menggunakan transportasi umum. Semua menuju titik
kumpul pintu gerbang sekolah. Lima ratus orang lebih siswa-siswa hebat
yang dating dengan penuh semangat, membawa berjuta impian untuk masa
depan yang lebih baik.
Untuk siswa yang sering melanggar, yang suka terlambat, hari ini
hadir lebih awal, berikan juga sebuah pujian sebagai bentuk penghargaan
terhadap perubahan sikap dan perilaku. “Nah… begitu baru hebat, rambutmu
sudah rapi, bias hadir pagi. Semangat terus ya Andika.”
Budaya perilaku bersalaman antara yang siswa dan guru dengan cara
bersalaman dan mencium tangan gurunya merupakan pencerminan dari
penghormatan. Bila tradisi bersalaman terus dilestrarikan maka symbol dari
sebuah kultur budaya Indonesia akan tetap lestari dan terjaga.
Pagi yang indah dan awal yang baik dengan terbangunnya jembatan
hati antara siswa dan guru disaat masuk ke lingkugan sekolah. Guru
melanjutkan membingkai jembatan hati yang mulai terbentuk di dalam ruang-
ruang kelas dengan strategi dan cara yang lebih mendidik.
Selain itu, penting bagi guru untuk mengenal siswa mereka dengan
lebih baik. Guru harus memahami kepribadian, minat, dan kebutuhan siswa
mereka agar dapat memberikan bimbingan dan dukungan yang tepat. Guru
dapat mencoba berbicara dengan siswa secara pribadi, mengadakan
pertemuan individu dengan siswa, atau menggunakan tes kepribadian untuk
memahami siswa lebih dalam.
Suasana pagi yang hangat dan akrab antara siswa dengan semua
warga sekolah, terutama antara siswa dengan guru akan memberi energi
positi hal tersebut merupakan salah satu cara untuk membangun jembatan
hati.
Selain itu, penting bagi guru untuk memberikan umpan balik yang
konstruktif kepada siswa. Guru harus memberikan umpan balik yang jelas
dan spesifik tentang kinerja siswa mereka, serta memberikan saran dan
bimbingan yang tepat agar siswa dapat meningkatkan kinerja mereka.
Umpan balik yang konstruktif ini dapat membantu siswa merasa dihargai dan
diakui, serta memperkuat hubungan emosional antara guru dan siswa.