Anda di halaman 1dari 3

1a.

Motivasi saya menjadi guru penggerak adalah yang pertama ingin memotivasi diri saya sendiri untuk
bisa menjadi guru penggerak dalam komunitas belajar baik didalam lingkungan sekolah sendiri maupun
diluar sekolah.Saya tahu bahwa pada tahun 2020 Kemendikbud meluncurkan Program Pendidikan Guru
Penggerak ( PPGP). Melalui pelatihan tersebut guru diharapkan akan memiliki motivasi menjadi guru
penggerak. Maka dari itu saya penasaran dengan program Pendidikan Guru Penggerak ini dan ingin
mengikutinya. Saya melakukan pendaftaran melalui SIMPKB dan alhamdulillah mendapat surat
dukungan dari Ibu Kepala Sekolah.

1b. Jujur saya tidak mempunyai kelebihan yang menonjol dibandingkan bapak/ibu guru yang lain akan
tetapi saya mempunyai motivasi yang menggerakkan saya untuk bisa mengikuti Program Pendidikan
Guru Penggerak ini. Saya hanya seorang guru Bimbingan Konseling yang bekerja selama 8 Tahun di SMP
Negeri 9 Tegal, di SMP Negeri 9 Tegal saya pernah menjadi pembina pramuka dan mengikuti pelatihan
KMD di Kwarcab Kota Tegal, saya juga dipercaya menjadi Bendahara Koperasi siswa,pada saat saya yang
memegang kendali sebagai bendahara, koperasi mengalami kenaikan dalam pendapatan setiap harinya
sehingga saya bisa memberikan kesejahteraan bagi anggota koper dan memberikan bingkisan Hari Raya
setia tahunnya kepada anggota koperasi, belum lama saya menjabat menjadi bendahara saya dimutasi
di SMP Negeri 12 Tegal sudah hampir 3 tahun. Saya hanya menjadi Bendahara Adiwiyata, Pembina
Pramuka dan baru kali ini saya dipercaya untuk menjadi ketua PHB 1 semester 2 Tahun ajaran 2021/
2022. Keseharian saya mengajar Bimbingan Konseling dan selalu berinteraksi dengan siswa dan wali
murid. Melalui kegiatan konseling tersebut saya menjadi bisa berinteraksi dengan banyak orang dan
mengenal karakter siswa dan wali murid lebih dalam dengan kondisi latar belakang mereka. Mayoritas
peserta didik kami dari golongan orang menengah kebawah dan kondisi ini sangat berpengaruh sekali
dengan kegiatan belajar mereka karena tidak ada motivasi yang kuat dari orangtua. Dengan tekad yang
kuat saya ingin merubah pola pikir peserta didik kami untuk lebih berfikir kedepan dan bisa mencapai
cita-cita mereka. Banyak hal yang saya lakukan baik itu melaksanakan home visit, konseling individu dan
konseling kelompok untuk mengatasi permasalahan siswa disekolah. Akan tetapi upaya yang saya
lakukan terkadang tidak berhasil dan permasalahan masih saja terjadi disekolah kami. Dengan kondisi
peserta didik kami yang demikian itu, saya tergerak untuk bia mengikuti Program Pendidikan Guru
Penggerak dan Alhamdulillah mendapat dukungan dari Ibu Kepala Sekolah.

1c. Saya bekerja di UPTD SPF SMP Negeri 12 Tegal sejak tahun 2018, saya bekerja sebagai guru
Bimbingan dan Konseling. UPTD SPF SMP Negeri 12 Tegal berada dekat dengan Pantai Alam Indah Kota
Tegal yang mayoritas peserta didik kami adalah dari keluarga Nelayan dan buruh yang perekonomiannya
menengah kebawah. Banyak hal atau permasalahan yang hampir setiap hari kami temukan baik itu
permasalahan belajar, membolos, merokok, perkelahian antar teman sampai tawuran dengan sekolah
lain.maupun permasalahan keluarga. Dengan permasalahan yang begitu komplek yang sekolah kami
alami itu membuat saya tergugah untuk dapat mengatasi permasalahan tersebut, Dengan pengamatan
atau observasi yang kami lakukan setiap hari maka dari itu kami tahu permasalahan apa yang sedang
peserta didik alami, Untuk itu kami berkolaborasi dengan wali kelas dan guru mata pelajaran untuk bisa
mengatasi permasalahan peserta didik. Langkah awal yang kami lakukan adalah dengan memanggil
peserta didik yang sedang mengalami permasalahan untuk kami ajak untuk konseling, baik itu konseling
individu maupun konseling kelompok jika permasalahan dialami oleh banyak peserta didik. Setelah kami
konseling, peserta didik kami berikan kontrak perilaku supaya kelak tidak melakukan tindakan yang tidak
baik lagi tentu saja tidak lepas dari observasi kami sebagai guru BK. Jika kedepan permasalahan tersebut
masih muncul maka langkah berikutnya adalah home visit. Home visit adalah kunjungan rumah yang
kami lakukan untuk mengetahui permasalahan lebih dalam karena dari situ kami akan bertemu orangtua
dari peserta didik langsung. Dengan bertemu dengan keluarga peserta didik kami akan mendapatkan
informasi terkait permasalahan yang menyebabkan peserta didik bertindak seperti itu. Kami
berkolaborasi dengan wali kelas untuk mendatangi kediaman peserta didik. Dengan home visit kami dan
wali kelas memberikan nasehat kepada peserta didik untuk bisa mengendalikan emosi supaya tidak
bertindak seperti itu. Kami sebagai guru BK merasa puas dan berhasil apabila peserta didik kami dapat
merubah perilaku yang semestinya sesuai dengan perkembangan usia remaja dan bisa terhindar dari
perilaku menyimpang.
Banyak kesulitan yang saya alami pada saat melaksanakan tugas saya sebagai guru BK baik melalui
bimbingan klasikal, konseling individu dengan peserta didik maupun orangtua maupun konseling
kelompok dengan peserta didik. Dengan permasalahan yang terjadi disekolah kami yaitu di UPTD SPF
SMP Negeri12 Tegal sangatlah komplek. kami harus selalu berkolabrasi dengan wali murid, wali kelas
dan guru mata pelajaran.

Anda mungkin juga menyukai