Anda di halaman 1dari 4

UPAYA GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM MEMBANGUN SIKAP

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA

Rizka Purwati
2214010058
UNP Kediri/Indonesia
Rizkapurwati1@gmail.com

Pendahuluan
Guru Bimbingan dan Konseling merupakan seorang yang berhubungan erat dengan
adanya proses dan bimbingan konseling terhadap siswa yang sedang pada tahap menuju
perkembangan yang optimal. Bimbingan merupakan usaha untuk membantu peserta didik
agar dapat sebanyak mungkin memetik manfaat dari pengalaman-pengalaman yang mereka
dapatkan selama di sekolah. Sedangkan konseling merupakan pertemuan empat mata antara
klien dengan konselor yang berisi usaha yang lurus, unik, dan humanis yang dilakukan dalam
hubungan dengan masalah-masalah yang dihadapinya pada waktu yang akan datang.
Peran guru bimbingan dan konseling dalam memahami karakteristik siswa sangat
berpengaruh dalam pemberian motivasi dalam pelaksanaan konseling. Persoalan yang
dihadapi oleh guru sekarang adalah masalah krisis yang dihadapi oleh siswa sekarang. Di era
modern ini banyak siswa yang kurang berbakti kepada orang tua, contohnya banyak siswa
yang meremehkan sopan santun dan banyak sekali siswa yang memudarkan budaya 5S
(Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun). Kali ini guru Bimbingan dan Konseling berperan
penting untuk menyadarkan dan memberi arahan kepada siswanya agar mengetahui
pentingnya berbakti kepada orang tua dengan menerapkan hal-hal kecil untuk pengetahuan
dasar. Dengan proses ini guru bimbingan dan konseling dapat mengantarkan semua siswanya
supaya berakhlak mulia, terutama kepada siswa yang bermasalah dan sulit untuk mengikuti
arahan dari orang tua ataupun guru pendidik.
Metode ini dilakukan dengan banyak cara untuk memperoleh hasil yang diharapkan
para guru bimbingan dan konseling. Guru bimbingan dan konseling inilah yang sangat
berperan dalam berprosesnya siswa di lingkup sekolah dalam konteks berupaya membangun
kepribadian siswa dalaam hal psikologi ataupun spiritualnya yang akn mempengaruhi segala
aspek dalam kepribadian individu masing-masing. Selain itu membentuk kepribadian siswa
sangatlah menjadi tantangan bagi guru bimbingan dan konseling. Tetapi, hal ini sudah
menjad tugas dan tanggung jawab bagi guru bimbingan dan konseling untuk memberikan
bimbingan dan melakukan konseling kepada semua siswanya. Memberikan arahan kepada
siswanya pentingnya untuk membangun kepribadian yang unggul salah satunya berbakti
kepada orang tua. Dan seharusnya hal ini dilakukan sejak anak usia dini, tetapi realitas di
Indonesia pendidikan bimbingan dan konseling dasar pada anak usia dini sangat minim dan
hanya beberapa sekolah saja yang sudah menerapkan hal ini.
Mengupayakan siswa untuk berbakti kepada orang tua salah satunya membangun
karakteristik moralnya. Jika siswa sudah mengerti dan memahami tentang akidah akhlak pasti
para siswa mempunyai kesadaran untuk berbakti kepada orag tua. Dalam Islam berbakti
kepada orang tua juga salah satu kunci kesuksesan dalam dunia dan akhirat. Oleh karena itu
inilah yang menjadi tantangan para guru bimbingan dan konseling agar siswanya mempunyai
akhlak yang mulia. Karena tugas guru bimbingan dan konseling adalah membangun
krakteristik siswa menjadi pribadi yang uunggul dan berakhlak mulia. Dengan ini guru
bimbingan dan konseling diharapkan mampu memberikan pengetahuan dasar, dorongan, dan
arahan kepada semua siswanya bagaimana menjadi pribadi yang unggul. Karena dengan
menerapkan hal-hal kecil yang bijak akan menjadi kebiasaan yang baik untuk menuju
kesuksesan para siswanya di masa yang akan datang.
Dengan mengambil permasalahan ini kita akan mengetahui bagaimana cara seorang
guru bimbingan dan konseling menghadapi karakteristik siswa yang berbeda untuk
membangun akhlak yang mulia.

ISI

 Masalah yang diangkat


Masalah yang dihadapi oleh guru bimbingan dan konseling sekarang yaitu
berkurangnya tingkat kesopanan dan etika serta berbakti siswa kepada orang tua.
 Penyebab permasalahan
Penyebab terjadinya permasalahan pada siswa yang kurang berbakti kepada orang tua
antara lain: 1. Kebodohan
2. Pendidikan yang buruk
3. Adanya pertentangan
4. Pengaruh lingkungn
5. Hubungan yang tidak harmonis
6. Kedurhakaan kepada orang tua
7. Minimnya Ketakwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
 Dampak permasalahan
Terpecahnya komunikasi antara siswa dengan orang tua termasuk dampak dari
durhakanya siswa terhadap orang tua, menjadikan pribadi siswa menjadi pribadi yang apatis,
egois juga merupakan salah satu dampak dari durhakanya siswa terhadap orang tua yang
jarang disadari, selain itu juga berdampak menurunnya tingkat keimanan kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Dalam Islam juga disebutkan bahwa tidak berbakti kepada orang tua mendapat
dosa-dosa besar dari Allah SWT, dimurkai dan dilaknat, celaka dunia dan akhirat serta
sholatnya tidak akan diterima oleh Allah SWT.

KESIMPULAN
Pentingnya berbakti kepada orang tua merupakan kunci dari kesuksesan dalam dunia
dan akhirat. Pada permasalahan ini pentingnya peran orang tua dalam mendidik anak-
anaknya, dan peran guru bimbingan dan konseling sebagai pendorong untuk anak selalu
berbuat kebaikan dan memberi bekal supaya menjadi siswa berakhlak mulia. Banyak cara
yang bisa dilakukan para guru bimbingan dan konseling membantu anak didiknya antara lain
harus mengerti karakter para siswanya terutama pada siswa yang bermasalah. Selain itu
pendidikan dasar konseling juga sangat diperlukan oleh anak usia dini. Pendidikan
pengetahuan untuk membentuk karakteristik anak usia dini harus diterapkan sejak dini dan
memantau perkembangan anak di setiap tahapannya agar kita dapat mengetahui
karakteristiknya. Jika sudah memahami karakteristik aak pastinya guru bimbingan dan
konseling mudah untuk melakukan bimbingan kepada anak.

SOLUSI
Pada permasalahan kali ini kita dapat solusi dengan banyak cara salah satunya dengan
menerapkan hal-hal kecil. Sebagai seoranng guru bimbingan dan konseling untuk
memberikan arahan kepada siswanya. Konseling ini juga bedakan beberapa bagian seperti
konseling kelompok dan konseling individu. Konseling ini dibedakan untuk mengatasi
permasalahan klien dengan tingkat permasalahan yang berbeda. Dengan diadakannya
bimbingan pada semua siswa diharapkan berkurang atau terselesaikannya permasalahan dan
penghambat pada setiap siswa dan diharapkan dengan dilakukannya bimbingan dari guru
bimbingan dan konseling siswa dapat memahami pentingnya berbakti kepada orang tua,
karena setelah dilakukannya bimbingan pastinya guru bimbingan dan konseling mengetahui
faktor permasalahan tidaak berbaktinya siswa kepada orang tuanya.

DAFTAR PUSTAKA
1. Peran Guru BK dalam Meningkatkan Motivasi dan Religiusitas Siswa
terhadap Orientasi Kerja (Muhammad Muslih, Sri Harini)
2. Ini penyebab anak durhaka kepada orang tua (Chamdika Alifa 10 Juni 2020)
3. Upaya Guru Bimbingan dan Konseling dalam Membentuk Akhlak Siswa di
MAN 2 Boyolali Tahun Pelajaran 2018/2019 (Marlina Wulandari, Retno
Wahyuningsih)
4. Upaya Guru Bimbingan dan Konseling dalam Membentuk Karakter Peserta
Didik di Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Medan (Lestari, Eka)
5. Metode OrangTua dalam Menanamkan Nilai-Nilai Akhlak pada Anak di Desa
Samaturu’e Kecamatan Tellulimpoe Kabupaten Sinjai (Studi Kasus Cara
Berbakti Kepada Orang Tua pad Anak Usia 6-12 Taahun), Sherina 2019
6. Adab kepada Guru dan Orang Tua: Studi Pemahaman Siswa pada Materi
Akhlak (Leni Elpita Sari, Abdul Rahman, Baryanto [IAIN Curup, Bengkulu])
7. Peran Guru PAI, Wali Kelas dan Konselor BK dalam Pembinaan Perilaku
Keberagamaan dan Dampaknya Terhadap Akhlak Siswa (Penelitian di SMP
Darul Hikam Bandung, [Rizqi Rahayu])
8. Penguatan Karakter Anak Usia Dini Melalui Bimbingan dan Konseling
(Muhamad Rozikan)
9. Peran Guru Bimbingan Konseling dala Upaya Peningkatan Internalisasi Nilai-
Nilai Akhla pada Siswa yang Mengalami Masalah (Faticha Nurin, Na’im
[2012])
10. Pendidikan Penguatan Karakter Melalui Pembiasaan Akhlak Mulia (Asep
Habib Idrus Alawi)
11. https://m.kumparan.com/berita-hari-ini/pengaruh-durhaka-kepada-orang-tua-
dalam-kehidupan-anak-1wmuhxyYObm

Anda mungkin juga menyukai