Anda di halaman 1dari 4

I Gusti Agung Krisna Swadistana, 2118011037, Tiroid

Rancangan Langkah Perjalanan Hidup Untuk Masa Depan

Hidup terkadang memang kadang tak sejalan dengan yang kita pikirkan
dan harapkan. Dan kita hidup dituntut untuk menjalani progresnya sesuai
kehendak Tuhan. Terkadang takdir yang membelenggu langkah kita untuk
melakukan sebuah perubahan, namun dengan usaha dan kerja keras tidak ada
takdir yang bisa menghambat. Setinggi apapun langkah yang dilalui niscaya
dengan kerja keras, semangat, pantang menyerah, dan selalu bertakwa kepada
Sang Pencipta pasti akan dimudahkan jalannya. Ini adalah bulan ke empat
semenjak kelulusan diriku dari masa SMA. Melepas seragam putih abu, mulai
menentukan jalan dan takdirku sendiri. Kehidupan setelah SMA membuat mata
terbuka, bahwa sejatinya hidup merupakan seni memilih. Karena pilihan apapun
yang akan kita ambil, tidak ada pilihan yang benar-benar sempurna. Mereka yang
kuliah ingin cepat mendapat pekerjaan untuk bisa membeli sesuatu dengan uang
sendiri. Mereka yang sudah letih di dunia kerja juga mengatakan kapan mendapat
kesempatan ingin bersantai di rumah tanpa adanya suatu beban yang menghantui.
Sedangkan mereka yang menunda kuliah ingin cepat bisa kuliah seperti
kebanyakan orang.
Berhentilah membandingkan hidup diri sendiri dengan hidup orang lain,
karena manusia itu memandang dan dipandang. Ketika diri sendiri melihat orang
lain, berasa bahwa mereka orang-orang yang paling bahagia. Sedangkan orang
lain melihat diri kita, mereka berfikir bahwa kita lah yang paling bahagia. Dalam
perjalanan hidup yang saya sudah tempuh selama ini dimulai dari masa sekolah di
SD Negeri 3 Banjar Jawa, lalu melanjutkan ke SMP Negeri 1 Singaraja,
kemudiam ke SMA Negeri 1 Singaraja, hingga di titik saat ini saya sedang
menjadi mahasiswa baru di Universitas Pendidikan Ganehsa. saya memang sudah
membuat goal – goal apa yang akan dicapai dalam tahun-tahun selanjutnya.
Karena suatu masa depan yang terencana dan tersusun dari saat ini, akan lebih
memudahkan kita untuk meraih apa yang akan kita capai, dan apa yang harus kita
lakukan dari sekarang agar lebih teratur dalam menjalankan semuanya nantinya.
Jadi, kali ini saya akan memberikan rancangan hidup saya sebagai plan
kedepannya.
Yang pertama, tentang bagaimana akan dikenang dan dikenal nantinya.
Jadi saya memiliki rancangan yaitu sebagai berikut. Jadi dari awal saya berpikir
untuk menjadi dokter dengan keinginan sendiri dari kelas 3 SMA, karena ingin
meningkatkan derajat orang tua saya karena tugas seorang dokter sungguh mulia
dalam bidang kesehatan, sehingga mampu membantu diri sendiri, keluarga, dan
orang-orang di sekitar. Dengan saya memilih kedokteran, selanjutnya saya
berpikir yang harus diperhatikan ketika masuk kedokteran. Yang pertama pastinya
kuliah kedokteran itu cukup lama. 3,5 Tahun merupakan dimana kita melakukan
kuliah biasa (pre-klinik) yang dimana akan mendapat berbagai teori dan gambaran
tentang praktek kedokteran dan juga mengikuti mata kuliah umum dengan target
dari tahun 2021 hingga 2025.
Selama di tahap kuliah ini saya ingin bertujuan untuk memilik IPK yang
bagus dan mengikuti berbagai kegiatan yang memang saya bisa lakukan dan tidak
terhalang waktu. Karena sebuah pengalaman sangat berarti, terlebih lagi jika
memiliki sertifikat sebagai bukti melamar kerja kedepannya. Saya berharap agar
skripsi lulus tepat waktu sesuai target. Di sela-sela adanya fase tersebut pastinya
ada hambatan yang harus dilewati, mulai dari nilai kurang, tinggal kelas, remedial,
berkas kurang, dan lainnya.
Setelah menempuh kegiatan pre-klinik atau kuliah selama 7 hingga 8
semester, pastinya dihadapkan dengan sidang skripsi dan setelah wisuda mendapat
gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked). Lalu dengan kisaran 2 tahun, dari tahun 2025
hingga 2027 akan dihadapkan dengan koas (sebagai asisten dokter) seperti
menangani pasien langsung dan terjun ke lapangan (rumah sakit). Setelah itu
dilangsungkannya Ujian Nasional Teori dan Praktek yang dihadapi diantaranya
CBT dan OSCE dengan jangka waktu anggapannya 1 tahun. Namun, setelah
selesainya Ujian Nasional tersebut, setelah itu belum bisa mendapat surat izin
praktek (SIP). Untuk mendapatkan surat izin praktek tersebut, harus
mempersiapkan 1 tahun lagi untuk magang (internship) ke daerah terpencil,
tergantung pilihan dan slot yang tersedia hingga tahun 2028/2029. Sehingga
setelah semua itu sekitar 6-7 tahun baru bisa dianggap sebagai dokter umum dan
dapat melakukan praktek mandiri.
Setelah itu, untuk menempuh pendidikan lanjutan untuk mendapatkan
Spesialis atau S2, lamanya tergantung dari spesialis yang diambil yang biasanya
menghabiskan waktu hingga 4 tahun dengan kisaran hingga tahun 2032/2033.
Saya memilih melanjutkan S2 daripada kuliah karena saya merasa orang tua
masih mampu membiayai hidup saya untuk melanjutkan S2. Tidak sampai disana,
setelah 4 tahun menjalani program dokter spesialis, pemerintah mewajibkan untuk
menjalani Program Wajib Kerja Spesialis selama 1 tahun, dan setelahnya barulah
dapat praktik mandiri sebagai seorang spesialis hingga tahun 2034. Maka dari itu,
untuk menjadi seorang dokter diperlukan ketekunan dan kesabaran yang penuh
ekstra mengingat banyaknya program yang dijalani. Sehingga total kemungkinan
dari kuliah sampai S2 nantinya sekitar 10 hingga 13 tahun.
Selanjutnya, yang kedua, merupakan hal penting dan yang ingin saya
lakukan dalam hidup saya mencoba menjadi seorang content creator yang mampu
memberikan informasi dan hiburan kepada publik melalui cara saya sendiri entah
itu sebagai youtuber ataupun blogger. Sehingga dapat menyalurkan kreativitas
saya dan mengembangkan potensi dalam diri saya. Karena saya berpikir di masa
pandemi saat ini, dunia maya dan virtual sungguh besar pengaruhnya bagi
sebagian besar masyarakat. Maka dari itu saya ingin mengajak masyarakat untuk
belajar bersama. Selain itu, saya terinspirasi dengan youtuber seperti Jerome
Polin, Turah Parthayana, Leo Edwins, dan pastinya Cindy Monika seorang
youtuber yang menempuh pendidikan kedokteran. Dengan menjadi mereka
pastinya akan lebih dikenal publik dengan membuat konten yang seru dan
menarik ditambah dengan pengajaran pendidikan yang dibahas sesuai jurusan
yang mereka tekuni.
Setelah mencapai karir saya, sekitar umur 30 keatas nantinya akan
melanjutkan hidup ke tahap berumah tangga, dengan orang yang tepat, di tempat
yang tepat, dan di saat yang tepat pastinya. Dan setelah menikah pastinya bekerja
untuk memenuhi mencari rezeki yang cukup untuk kebutuhan rumah tangga,
sehingga hidup lebih lebih berkecukupan. Dengan hidup yang berkecukupan akan
mampu memikirkan ingin jalan-jalan kemana dan memiliki anak berapa. Karena
berhubung saya anak tunggal, sebuah kebanggan bagi orang tua saya melihat diri
saya sukses dan telah memiliki keturunan yang baik.
Pastinya setelah menjadi seorang kepala keluarga nantinya akan
melanjutkan impian saya agar generasi penerus selanjutnya lebih sukses dan
menikmati sisa hidup di hari tua nantinya. Teruslah melangkah, berusaha
semampu yang kita bisa. Perbaiki semua kekurangan yang dimiliki dan jangan
dengarkan kata orang. Karena yang menjalani hidup adalah kita sendiri-sendiri,
yang merasakan sedih dan bahagia adalah kita sendiri juga. Maka semuanya
tergantung pilihan kita, tergantung sudut pandang dalam menyikapi setiap
percobaan.

Anda mungkin juga menyukai