Anda di halaman 1dari 3

Menulis Artikel Ilmiah

Oleh Akhmad Saifudin

Artikel ilmiah adalah tulisan ilmiah tentang ide/gagasan, pemikiran, atau penelitian.
Ilmiah berarti bersifat ‘ilmu’, yakni memenuhi syarat dan kaidah keilmuwan. Artikel ilmiah
biasanya ditulis dengan tujuan untuk dipublikasikan dalam jurnal ilmiah ataupun prosiding
pertemuan ilmiah. Artikel ilmiah juga dapat ditujukan untuk tujuan khusus, misalnya untuk
mengikuti lomba, memenuhi tugas dalam studi, atapun untuk menyebarluaskan ilmu
pengetahuan. Sistematika penulisan dan tata aturan penulisan artikel ilmiah biasanya
ditentukan oleh instansi penyelenggara/penerbit artikel.
Artikel ilmiah berdasarkan sumbernya dibedakan menjadi dua, hasil penelitian dan
nonpenelitian. Artikel penelitian adalah artikel yang ditulis berdasarkan hasil penelitian
sendiri secara sistematis dengan mengikuti pedoman penulisan artikel ilmiah yang telah
disepakati atau ditetapkan. Sementara artikel nonpenelitian tidak bersumber dari penelitian
sendiri, namun tetap menggunakan aturan dan sistematika penulisan ilmiah.

Berdasarkan artikel yang dimuat di jurnal, dapat ditemukan beberapa jenis artikel
yang di antaranya adalah artikel ilmiah primer (melaporkan hasil penelitian si penulis
artikelnya sendiri), artikel ilmiah review atau kupasan (si penulisnya mengupas
berbagai artikel yang sejenis dan meramunya menjadi artikel baru secara komprehensif),
book review, surat kepada Editor jurnal (letter to editor), komunikasi singkat (short report), laporan
perdana (first report), dan lain-lain.

Anatomi Artikel Ilmiah:

1. Judul
2. Bagian kepemilikan artikel
3. Abstrak
4. Kata kunci
5. Isi/tubuh artikel
6. Referensi

1. Judul

Judul adalah bagian pertama dari artikel ilmiah yang akan dibaca orang. Oleh karena itu,
penulisan judul harus dibuat sedemikian rupa agar pembaca artikel tertarik. Judul yang baik adalah
judul yang ‘terdiri atas sesedikit mungkin kata-kata namun dapat dengan tepat menggambarkan isi
tulisan’. Kriteria judul yang baik adalah:

 Dapat dengan ringkas mengidentifikasikan masalah yang dilaporkan oleh tulisan.


 Dapat mengidentifikasi tujuan dari penelitian yang dilaporkan dalam artikel.
 Menarik, dalam arti dapat mempengaruhi pembaca untuk membaca seluruh artikel.
 Judul artikel dibatas jumlah katanya, biasanya hanya sekitar 15-20 buah kata.
2. Bagian kepemilikan artikel

Bagian ini berisi nama penulis, afiliasi (asal lembaga), dan alamat email, yang menunjukkan hak
kepemilikan penulis. Nama ditulis tanpa gelar dan sebaiknya ditulis konsisten dalam menulis artikel
di manapun. Sebaiknya juga jangan menyingkat nama akhir atau nama keluarga.

3. Abstrak

Abstrak merupakan ringkasan dari setiap bagian inti sebuah artikel. Oleh karena itu, sebuah
Abstrak yang baik harus mengandung bagian yang berperan sebagai pendahuluan, metode, hasil dan
pembahasan, serta simpulan, yang tentu saja harus ditulis secara ringkas.

Abstrak yang baik memiliki beberapa ciri, antara lain:

a) Konsisten dengan isi artikel. Jangan sampai terjadi ada data atau pernyataan di dalam
Abstrak berbeda dengan apa yang ditulis di dalam naskahnya.
b) Bersifat self explanatory (cukup jelas dengan sendirinya), tanpa harus merujuk ke dalam
naskahnya apalagi ke daftar pustaka. Sebagai contoh, kata-kata demikian tidak baik
dimunculkan di dalam abstrak:
c) Karena merupakan “versi ringkas” dari artikel, maka Abstrak harus mengandung : (a) alasan
mengapa penelitian dilakukan (rasionalisasi dan justifikasi); (b) tujuan penelitian; (c). metode
penelitian; (d) hasil; dan (e) kesimpulan.
d) Tidak berisi grafik, tabel, atau pengacuan pustaka.
e) Jumlah kata umumnya tidak melebihi 150-250 kata (bahasa Indonesia) dan 100 s.d. 150 kata
(bahasa Inggris) , dan sebaiknya merupakan 1 paragraf.
f) Tidak merujuk atau berisi tabel, gambar, dan daftar pustaka. Persamaan, formula, dan
singkatan juga kurang baik ditampilkan di dalam Abstrak.
g) Tidak menggunakan kata-kata evaluatif.

4. Kata kunci
Adalah sekumpulan kata-kata (konsep) yang merupakan penciri atau kata penting yang dapat
mengenali artikel yang dimaksud. Kata kunci tidak harus selalu terdapat di dalam abstrak.

5. Isi/tubuh artikel
Format baku bagian isi artikel biasanya dikenal dengan IMRaD (Introduction, Methods (and
materials), Results, and Discussion) atau dalam bahasa Indonesia adalah Pendahuluan, Metode
Penelitian, Hasil dan Pembahasan, serta Simpulan.
a) Pendahuluan:
Tujuan dari Pendahuluan adalah menyediakan informasi latar belakang yang cukup sehingga
dapat membuat pembaca mengerti tentang mengapa permasalahan tersebut dianggap penting
untuk dipilih sebagai topik eksperimen/penelitian artikel tersebut. Dalam kata lain, Pendahuluan
sekalipun jangan terlalu panjang namun haruslah meliputi : 1. Pernyataan singkat mengenai masalah
yang diteliti untuk menjustifikasi dilakukannya riset/eksperimen, atau hipotesis yang mendasarinya.
Jelaskan mengapa subyek tersebut dipilih dan mengapa subyek tersebut dianggap penting. 2.
Penjelasan tentang temuan orang lain yang ingin dibuktikan atau dimodifikasi (kajian teori dan
novelty). 3. Bagian akhir dari Pendahuluan haruslah menyatakan apa yang menjadi tujuan dari artikel
atau penelitian yang dilaporkan.
b) Metode

Kejelasan (clarity) merupakan syarat utama dari suatu artikel ilmiah yang baik. Oleh karena itu,
bagian Metode yang digunakan di dalam melaksanakan suatu penelitian, haruslah ditulis dengan
sejelas mungkin, sehingga jika orang lain yang berkompeten mengulang riset yang sama akan
diperoleh hasil yang relatif sama pula (penelitian haruslah repeatable dan data hasil penelitian
haruslah reproduceable). Orang yang berkompeten adalah orang yang memiliki latar belakang
kemampuan atau bidang ilmu yang relatif sama.

c) Hasil dan Pembahasan

Bagian ini memuat data (dalam bentuk ringkas), analisis data dan interpretasi
terhadap hasil. Pembahasan dilakukan dengan mengkaitkan studi empiris atau teori
untuk interpretasi. Jika dilihat dari proporsi tulisan, bagian ini harusnya mengambil proporsi
terbanyak, bisa mencapai 50% atau lebih.

d) Simpulan
Simpulan merupakan bagian yang menegaskan solusi atau jawaban dari permasalahan.

6. Referensi

Mencantumkan referensi di dalam naskah jurnal ilmiah merupakan suatu ‘keharusan’. Tanpa
mencantumkan kepustakaan, maka Anda dapat dikategorikan sebagai plagiat, yang merupakan
status terhina bagi seorang ilmuwan.

Secara garis besar, perhatikan hal-hal berikut :

a. Cantumkan hanya referensi yang benar-benar ada kaitannya dengan isi penelitian.
b. Cantumkan hanya referensi yang sudah dipublikasi.
c. Gunakan reference manager, seperti Mendeley, dll.
d. Sekalipun diperbolehkan, minimalkan pencantuman referensi yang berupa :
i. skripsi, tesis, disertasi;
ii. abstrak;
iii. data yang belum dipublikasikan;
iv. in press;
v. komunikasi pribadi.

Anda mungkin juga menyukai