Anda di halaman 1dari 9

a.

Unsur adalah zat murni yang dapat diuraikan lagi menjadi zat lain yang lebih sederhana
dengan reaksi kimia biasa
b. Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas intiatom serta awan elektron
bermuatan negatif yang mengelilinginya
c. Molekul adalah kumpulan dua atom atau bahkan lebih yang ada didalam suatu susunan
tertentu yang terikat oleh gaya kimia atau ikatan kimia.
d. Senyawa adalah zat yang terbentuk dari penggabungan unsur-unsur dengan pembagian
tertentu. Senyawa dihasilkan dari reaksi kimia antara dua unsur atau lebih melalui reaksi
pembentukan.
e. Makromolekul adalah sebuah molekul yang sangat besar seperti protein, polisakarida,
asam nukleat, atau lipid. Makromolekul biasanya digunakan untuk merujuk kepada
polimer biologis yang besar, seperti asam nukleat dan protein, yang terdiri dari monomer
kecil yang dihubungkan bersama -sama.
Sifat-Sifat Periodik Unsur

Sifat-sifat periodik unsur adalah sifat-sifat yang ada hubunganya dengan letak unsur pada sistem
periodik. Sifat-sifat tersebut berubah dan berulang secara periodik sesuai dengan perubahan
nomor atom dan konfigurasi elektron.
1. Jari-jari atom
Jari-jari atom merupakan jarak elaktron terluar ke inti atom dan menunjukan ukuran suatu atom.
Jari-jari atom sukar diukur sehingga pengukuran jari-jari atom dilakukan dengan cara mengukur
jarak inti antar dua atom yang berikatan sesamanya.
Dalam suatu golongan, jari-jari atom semakin ke atas cenderung semakin kecil. Hal ini terjadi
karena semakin ke atas, kulit elektron semakin kecil. Dalam suatu periode, semakin ke kanan
jari-jari atom cenderung semakin kecil. Hal ini terjadi karena semakin ke kanan jumlah proton
dan jumlah elektron semakin banyak, sedangkan jumlah kulit terluar yang terisi elekteron tetap
sama sehingga tarikan inti terhadap elektron terluar semakin kuat.
2. Energi ionisasi
Jika dalam suatu atom terdapat satu elektron di luar subkulit yang mantab, elektron ini cenderung
mudah lepas supaya mempunyai konfigurasi seperti gas mulia. Namun, untuk melepaskan
elektron dari suatu atom dperlukan energi. Energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron
dari suatu atom di namakan energi ionisasi. Dalam suatu periode semakin banyak elektron dan
proton gaya tarik menarik elektron terluar dengan inti semakin besar (jari-jari kecil) Akibatnya,
elektron sukar lepas sehingga energi untuk melepas elektron semakin besar. Hal ini berarti energi
ionisasi besar.
Jika jumlah elektronnya sedikit, gaya tarik menarik elektron dengan inti lebih kecil (jari-jarinya
semakain besar). Akibatnya, energi untuk melepaskan elektron terluar relatif lebih kecil berarti
energi ionisasi kecil.
Unsur-unsur yang segolongan : energi ionisasi makin ke bawah makin kecil, karena elektron
terluar akin jauh dari inti (gaya tarik inti makin lemah), sehingga elektron terluar makin mudah
di lepaskan.
Unsur-unsur yan seperiode : energi ionisai pada umumnya makin ke kanan makin besar, karena
makin ke kanan gaya tarik inti makin kuat.
Kekecualian :
unsur-unsur golongan II A memiliki energi ionisasi yang lebih besar dari pada golongan III A,
dan energi ionisasi golongan V A lebih besar dari pada golongan VI A.
3. Keelektronegatifan
Kelektronegatifan adalah kemampuan suatu atom untuk menarik elektron dari atom lain. Faktor
yang mempengaruhi keelektronegatifan adalahgaya tarik dari inti terhadap elektron dan jari-jari
atom.
Unsur-unsur yang segolongan : keelektronegatifan makin ke bawah makin kecil,
karena gaya taik-menarik inti makin lemah. Unsur-unsur bagian bawah dalam sistem periodik
cenderung melepaskan elektron.
Unsur-unsur yang seperiode : keelektronegatifan makin kekanan makin besar.keelektronegatifan
terbesar pada setiap periode dimiliki oleh golongan VII A (unsur-unsur halogen). Harga
kelektronegatifan terbesar terdapat pada flour (F) yakni 4,0, dan harga terkecil terdapat
pada fransium (Fr) yakni 0,7.
Harga keelektronegatifan penting untuk menentukan bilangan oksidasi ( biloks ) unsur dalam
sutu senyawa. Jika harga kelektronegatifan besar, berati unsur yang bersangkutan cenderung
menerim elektron dan membentuk bilangan oksidasi negatif. Jika harga keelektronegatifan kecil,
unsur cenderung melepaskan elektron dan membentuk bilangan oksidasi positif. Jumlah atom
yang diikat bergantung pada elektron valensinya.
4. titik didih dan titik leleh

Dalam satu periode, titik cair dan titik didih naik dari kiri ke kanan sampai golongan
IVA, kemudian turun drastis. Titik cair dan titik didih terendah dimiliki oleh unsur
golongan VIIIA.
Sifat Kimia dan Fisika Lithium
Lithium adalah unsur alkali pertama dalam tabel periodik. Di alam, lithium ditemukan dalam
campuran isotop Li6 dan Li7.

Unsur ini merupakan logam padat paling ringan, lunak, berwarna putih keperakan, dengan
titik hleleh rendah serta bersifat reaktif.

Banyak sifat fisik dan kimia lithium lebih mirip dengan logam alkali tanah daripada dengan
kelompoknya sendiri.

Sifat terpenting lithium diantaranya adalah kapasitas kalor tinggi, interval suhu besar dalam
keadaan cair, konduktivitas termik tinggi, viskositas rendah, dan kepadatan yang sangat
rendah.

Logam lithium larut dalam amina alifatik rantai pendek, seperti etilamine, namun tidak larut
dalam hidrokarbon.

Lithium dapat bereaksi dengan reaktan organik serta dengan reaktan anorganik.

Logam ini bereaksi dengan oksigen membentuk monoksida dan peroksida. Lithium
merupakan satu-satunya logam alkali yang bereaksi dengan nitrogen pada suhu kamar untuk
menghasilkan nitrure hitam.

Unsur ini bereaksi dengan hidrogen pada suhu hampir 500 C untuk membentuk lithium
hidrida. Reaksi logam lithium dengan air terjadi amat kuat.

Seperti semua logam alkali, lithium mudah bereaksi dengan air dan tidak terdapat bebas di
alam karena sifat reaktifnya.

Lithium merupakan unsur yang terdapat cukup melimpah di kerak bumi (sekitar 65 ppm).

Ini menempatkan lithium bawah nikel, tembaga, dan tungsten dan diatas cerium dan timah,
mengacu pada kelimpahannya.
Sifat Kimia dan Fisika Natrium
Natrium bereaksi cepat dengan air, salju, dan es untuk menghasilkan natrium hidroksida dan
hidrogen.

Ketika terkena udara, logam natrium kehilangan warna keperakannya dan berubah menjadi abu-
abu buram akibat pembentukan lapisan natrium oksida.

Natrium tidak bereaksi dengan nitrogen, bahkan pada suhu yang sangat tinggi, tetapi dapat
bereaksi dengan amonia untuk membentuk natrium amida.

Natrium dan hidrogen bereaksi pada suhu diatas 200 C untuk membentuk natrium hidrida.
Natrium hampir tidak bereaksi dengan karbon serta tidak bereaksi dengan halogen.

Unsur ini juga bereaksi dengan berbagai halida logam untuk membentuk logam dan natrium
klorida.

Natrium tidak bereaksi dengan hidrokarbon parafin, tetapi membentuk senyawa dengan naftalena
dan senyawa polisiklik aromatik lainnya dan dengan alkena aril.

Reaksi natrium dengan alkohol mirip dengan reaksi natrium dengan air, tapi berlangsung lebih
lambat.

Natrium adalah unsur keenam paling melimpah di kerak bumi, dengan komposisi sekitar 2,83%.

Natrium, setelah klorida, adalah unsur kedua paling berlimpah yang terlarut dalam air laut.

Garam-garam natrium paling penting yang ditemukan di alam adalah natrium klorida, natrium
karbonat, natrium borat, natrium nitrat, dan natrium sulfat.

Garam natrium antara lain ditemukan dalam air laut, danau asin, danau alkali, dan mata air
mineral.
Sifat Kimia dan Fisika Tembaga
Tembaga merupakan logam kemerahan dengan struktur kristal kubus.

Tembaga memantulkan sinar merah dan oranye dan menyerap frekuensi lain dalam spektrum
cahaya terlihat.

Logam ini mudah ditempa, ulet, dan merupakan konduktor panas dan listrik yang baik.
Tembaga lebih lunak dari seng, dapat dipoles, dan memiliki reaktivitas kimia rendah.

Dalam udara lembab, tembaga perlahan-lahan membentuk selaput permukaan kehijauan


yang disebut patina. Lapisan ini melindungi dari serangan korosi lebih lanjut.

Tembaga merupakan unsur yang banyak terdapat di alam. Manusia tercatat juga banyak
menggunakan tembaga.

Tembaga memasuki udara terutama melalui proses pembakaran bahan bakar fosil. Logam ini
akan terus berada di udara hingga kemudian mengendap ke tanah melalui hujan.

Manusia juga turut menyebarkan tembaga ke lingkungan melalui aktivitas pertambangan,


produksi logam, produksi kayu, dan produksi pupuk fosfat.

Selain karena aktivitas manusia, tembaga juga dilepaskan ke lingkungan akibat peristiwa
alami, seperti akibat pelapukan tanaman dan kebakaran hutan.

Sebagian besar senyawa tembaga akan menetap dan terikat di tanah atau terserap dalam
sumber air yang bisa menimbulkan ancaman kesehatan.

Produksi tembaga dunia diperkirakan sebesar 12 juta ton per tahun serta 2 juta ton tembaga
diklaim merupakan hasil daur ulang.

Penambangan besar tembaga dilakukan di beberapa negara seperti Chile, Indonesia, Amerika
Serikat, Australia, dan Kanada.
Sifat Kimia dan Fisika Magnesium
Magnesium merupakan logam berwarna putih keperakan dan sangat ringan.

Magnesium dikenal untuk waktu lama sebagai logam ringan struktural dalam industri, karena
bobotnya yang ringan serta kemampuannya membentuk paduan logam kuat.

Magnesium sangat aktif secara kimia dengan sejumlah besar logam dapat diproduksi melalui
reduksi termal garam logam tersebut dengan magnesium teroksidasi.

Unsur ini bisa bereaksi dengan sebagian besar unsur non-logam dan hampir setiap asam.

Magnesium hanya sedikit bereaksi atau tidak sama sekali dengan sebagian besar alkali dan
berbagai bahan organik seperti hidrokarbon, aldehide, alkohol, fenol, amina, ester, dan
sebagian besar minyak.

Digunakan sebagai katalis, magnesium memperlancar reaksi organik kondensasi, reduksi,


dan dehalogenisasi.

Magnesium adalah unsur paling melimpah kedelapan dan merupakan 2% penyusun kerak
bumi berdasarkan beratnya.

Magnesium juga merupakan unsur paling berlimpah ketiga yang larut dalam air laut.

Unsur ini ditemukan dalam banyak mineral seperti dolomit, magnetit, olivin, dan serpentin
Asam sulfat adalah salah satu zat penghasil proton yang baik. Karena selain mengion sempurna dalam air juga
melepaskan 2 ion H+(proton).

Asam sulfat juga merupakan zat pengoksidasi yang kuat yang artinya dengam mudah menyebabkan zat lain
teroksidasi jika bereaksi dengannya.

Sifat ketiga adalah asam sulfat merupakan zat pendehidrasi yang baik pada reaksi dehidrasi banyak senyawa
organik. Asam sulfat akan bertindak sebagai penarik molekul air.

Asam sulfat adalah salah satu hasil industri penting. Secara komersial asam sulfat dibuat dengan kepekatan
98% yang artinya asam sulfat pekat hanya mengandung sekitar 2% molekul air. Asam pekat asam sulfat sangat
berbahaya dan harus ditangani dengan hati hati. Jika terkena kulit maka dapat menyebabkan luka bakar. Asam
sulfat juga menghasilkan gas beracun yang jika terhirup maka dapat menimbulkan rasa panas ditenggorokan,
kebocoran paru paru dan bahkan kematian.
Sifat Kimia
berwarna putih atau praktis putih
berbentuk pellet, serpihan atau batang atau bentuk lain
Sangat basa dan mudah terionisasi membentuk ion natrium dan hidroksida
keras, rapuh dan menunjukkan pecahan hablur
Bila dibiarkan di udara akan cepat menyerap karbondioksida dan lembab
mudah larut dalam air dan dalam etanol tetapi tidak larut dalam eter
NaOH membentuk basa kuat bila dilarutkan dalam air

Anda mungkin juga menyukai