Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULAN

A. Latar Belakang
Logam biasanya dianggap sebagai padatan yang keras dengan rapatan yang tinggi dan
tidak reaktif. Namun kenyataannya sifat-sifat logam alkali berlawanan dengan sifat-sifat
tersebut yaitu lunak, rapatan massanya rendah, dan sangat reaktif.Sehingga semua unsur pada
kelompok ini secara alami tak pernah ditemukan dalam bentuk tunggal. Untuk menghambat
reaktivitas, unsur-unsur logam alkali harus disimpan dalam medium minyak. Alkali berasal
dari bahasa arab Alqalyah yang berarti “abu tanaman”.

Semua logam alkali tampak mengkilat, berwarna keperakan, merupakan konduktor


listrik dan panas yang baik. Logam alkali bersifat sangat lunak, dan semakin lunak dengan
naiknya nomor atom. Litium dapat dipotong dengan pisau, tetapi kalium dapat diremas
seperti mentega lunak. Sebagian besar logam mempunyai titik leleh yang sangat tinggi, tetapi
logam alkali mempunya titik leleh yang rendah dengan naiknya nomor atom. Cesium meleleh
pada temperatur sedikit di atas temperatur kamar. Kombinasi antara sifat konduktifitas panas
yang tinggi dan titik leleh yang rendah, membuat natrium bermanfaat untuk mentransfer
panas pada reaktor nuklir. Unsur-unsur logam alkali merupakan unsur-unsur yang paling
elektropositif dibandingkan dengan unsur-unsur lain yang seperiode, artinya unsur-unsur
logam alkali mudah melepaskan 1 elektron valensinya untuk mencapai konfigurasi electron
gas mulia yang stabil dan membentuk ion positif.Selain itu unsur-unsur logam alkali bersifat
sebagai reduktor yang kuat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Di maksud dengan alkali?
2. Bagaimana sifat fisik dan kimia alkali?
3. Bagaimana Sifat- Sifat KImia alkali?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sifat alkali.
2. Untuk memenuhi nilai ketuntasan dalam pembelajaran, dalam hal ini tugas harian.
BAB II
KAJIAN TEORI

Sifat-sifat Logam Alkali

1. Sifat-sifat Fisik

a. Kecenderungan jari-jari atom

Dari atas ke bawah dalam 1 golongan nomor atom bertambah besar sehingga jumlah kulit
elektron semakin banyak akibatnya jari-jari atom semakin besar. Hal ini menunjukkan bahwa
jarak antara inti atom ke kulit terluar yang terisi elektron semakin jauh sehingga tarik-menarik
antara inti atom dengan elektron terluar semakin lemah.

b. Kecenderungan energy ionisasi pertama


Dari atas ke bawah dalam 1 golongan jarak antara inti dengan elektron terluar semakin
meningkat sehingga elektron-elektron tersebut semakin mudah lepas, akibatnya energy
ionisasi menjadi berkurang. Dimana dengan semakin berkurangnya energy ionisasi maka
kereaktifannya juga semakin tinggi.

c. Kecenderungan keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah kemampuan suatu atom untuk menarik elektron dari atom lain dan
membentuk ikatan kimia. Dari atas ke bawah dalam 1 golongan unsur-unsur menjadi semakin
kurang elektronegatif.

d. Kecenderungan titik lebur dan titik didih


Dari atas ke bawah dalam 1 golongan titik lebur dan titik didih cenderung semakin kecil. Hal
ini menunjukkan bahwa kekuatan ikatan logam menjadi semakin menurun, dimana atom-
atom lebih mudah terpisah untuk membentuk wujud cair dan pada akhirnya membentuk
wujud gas. Dalam golongan IA unsur Cesium dan Fransium berwujud cair.

e. Kecenderungan berat jenis


Dari atas ke bawah dalam 1 golongan berat jenis atau kerapatan cenderung semakin
meningkat. Lithium, Natrium, dan Kalium semuanya terapung diatas air karena ketiga logam
alkali ini mempunyai berat jenis yang lebih kecil daripada air.

2. Sifat-sifat Kimia
a. Sifat metalik
Secara kimia, sifat metalik suatu unsur berkaitan dengan kecenderungan untuk kehilangan
elektron. Sifat metalik dari unsur-unsur golongan 1 dari atas ke bawah cenderung semakin
bertambah.Logam alkali sangat reaktif, mudah bereaksi dengan oksigen, air, asam, halogen.

b. Sifat atomik
Setiap atom logam alkali memiliki 1 elektron valensi pada subkulit s terluarnya. Untuk
mencapai konfigurasi elektron yang stabil, atom logam alkali hanya perlu melepas 1 elektron
valensinya tersebut. Kemampuan atom logam alkali untuk melepaskan elektronnya
ditunjukan oleh energi ionisasi. Dengan nilai energi ionisasi yang rendah untuk melepas 1
elektron valensinya, maka logam alkali merupakan logam yang sangat reaktif.

Reaksi Logam Alkali

1. Reaksi dengan air


Logam alkali bereaksi cepat dengan air menghasilkan larutan basa akibat dari terbentuknya
OH-. Reaksi yang terjadi sangat eksotermik sehingga dapat menimbulkan bunga api. Reaksi
pada Rubidium dapat memberikan efek kerusakan yang besar bagi lingkungan sekitarnya.

2M(s) + 2H2O(l) → 2LOH(aq) + H2(g)

2. Reaksi dengan udara


Permukaan logam alkali yang mengkilap akan memudar jika terkena Oksigen dan uap di
udara.

4M(s) + O2(g) → 2L2O(s)

2M(s) + O2(g) → L2O2(s)

M(s) + O2(g) → 2LO2(s)

Hanya Lithium yang dapat berekasi dengan gas nitrogen di udara pada temperatur ruang
menghasilkan Lithium Nitrida.

6Li(s) + N2(g) → 2Li3N(s)

3. Reaksi dengan asam


Logam Alkali yang dilarutkan dalam larutan asam dapat menghasilkan ion Logam Alkali dan
gas Hidrogen.

2M(s) + H2SO4(aq) → 2L+(aq) + SO42-(aq) + H2(g)

4. Reaksi dengan halogen


Logam Alkali dapat bereaksi dengan semua halogen menghasilkan garam-garam ionik.
2M(s) + X2(g) → 2LX(s)

5. Reaksi dengan hidrogen


Logam Alkali dapat bereaksi dengan gas Hidrogen pada temperatur tinggi menghasilkan
logam hidrida.

2M(s) + H2(g) → 2MH(s)

6. Reaksi dengan karbon


Logam Alkali dapat bereaksi dengan karbon membentuk struktur 3 dimensi. Pada logam
Alkali yang lebih berat, dapat berekasi membentuk graphite.

2M(s) + C2H2(g) → M2C2(s) + H2(g)

Unsur Logam Alkali

1. Lithium

a. Sejarah Lithium

Petalite (LiAlSi4O10) ditemukan pada tahun 1800 oleh kimiawan Brazil José Bonifácio de
Andrada e Silva di dalam tambang di Pulau Utö, Swedia. Namun pada tahun 1817, Johan
August Arfwedson, yang kemudian bekerja di laboratorium Jöns Jakob Berzelius, baru
mendeteksi adanya keberadaan unsur baru ketika menganalisis Petalite. Jakob Berzelius
awalnya memberi nama lithium dengan "lithion/lithina", dari bahasa yunani "lithos" yang
berarti "batu", untuk meperlihatkan penemuan Lithium dalam mineral padat, sebagai
perbandingan pada Kalium, yang telah ditemukan dalam abu tanaman, dan Natrium yang
banyak terdapat dalam darah hewan.

Pemakaian Lithium mengalami perubahan besar seiring berjalannya waktu. Pemakaian


Lithium pertama kali adalah sebagai pelumas bertemperatur tinggi untuk mesin pesawat pada
perang dunia II dan setelahnya.

b. Ciri khusus Lithium


i. Logam Lithium cukup lunak untuk dipotong dengan pisau.

ii. Memiliki warna permukaan putih keperakan yang dengan cepat berubah
menjadi abu-abu karena oksidasi.
iii. Merupakan salah satu logam dengan titik lebur terendah di antara semua
unsur logam (180 °C).
iv. Memiliki titik lebur dan didih yang paling tinggi dari golongan logam alkali.
v. Lithium adalah logam yang paling ringan pada tabel periodik, sehingga
dapat mengambang dalam air atau bahkan minyak.
vi. Lithium cair sampai saat ini diketahui sebagai zat yang paling korosif.
vii. Rapatan muatan Lithium sangat besar daripada logam-logam alkali yang
lain, dan sifat ini yang menjadiciri khusus logam Lithium.
viii. Lithium banyak ditemukan dalam senyawa organometalik.
c. Isotop Lithium

Lithium mempunyai 2 isotop yang stabil yaitu 6Li dan 7Li dengan 92,5% 7Li dan 7,5% 6Li.
Terdapat enam radioisotop yang telah diketahui, namun 8Li adalah isotop yang paling stabil.
Radioisotop yang lain mempunyai waktu paruh yang sangat kecil. 7Li adalah salah satu unsur
primordial, yaitu unsur yang dihasilkan ketika Nukleosintesis Big Bang.

Simbol isotop Z(p) N(n) Massa isotop Waktu paruh

3
Li 3 0 3.030775 -
4
Li 3 1 4.02719(23) 91(9)×10−24 s
5
Li 3 2 5.01254(5) 370(30)×10−24 s
6
Li 3 3 6.015122795(16) stabil
7
Li 3 4 7.01600455(8) stabil
8
Li 3 5 8.02248736(10) 840.3(9) ms
9
Li 3 6 9.0267895(21) 178.3(4) ms
10
Li 3 7 10.035481(16) 2.0(5)×10−21 s
11
Li 3 8 11.043798(21) 8.75(14) ms
12
Li 3 9 12.05378(107)# <10 ns

d. Pembuatan Lithium

Lithium tidak dapat ditemukan sebagai unsur bebas di alam, tetapi selalu berikatan dengan
unsur atau senyawa lain dalam batu-batuan vulkanik dan pada sumber-sumber mata air.
Beberapa mineral-mineral yang mengandung Lithium adalahLepidolite
(KLi2Al(Al,Si)3O10(F,OH)2), Spodumene (LiAlSi2O6), Petalite (LiAlSi4O10), dan
Amblygonite ((Li,Na)AlPO4(F,OH)).
Di Amerika Serikat, Lithium diambil dari air asin di danau Searles Lake, di negara bagian
California dan Nevada. Penghasil Quadramene dalam jumlah besar ditemukan di California
Utara. Logam ini diproduksi secara elektrolisis dari fusi klorida.

Sumber logam Lithium adalah Spodumene (LiAl(SO)3). Spodumene dipanaskan Sampai


100oCkemudian ditambah H2SO4 pekat panas sehingga diperoleh Li2SO4. Campuran yang
terbentuk dilarutkan ke dalam air. Larutan Li2SO4 ini kemudian direaksikan dengan Na2CO3.
Dari reaksi ini terbentuk endapan Li2CO3.

Li2SO4(aq) + Na2CO3(aq)→ Li2CO3(s) + Na2SO4(aq)

Setelah dilakukan pemisahan Li2CO3 yang diperoleh direaksikan dengan HCl sehingga
diperoleh garam LiCl.

Li2CO3(s) + 2HCl(aq)→ 2LiCl + H2O + CO2

Garam LiCl ini yang akan digunakan sebagain bahan dasar elektrolisis Lithium. Namun
karena titik lebur LiCl yang sangat tinggisekitar 600°C maka ditambahkan KCl dengan
perbandingan 55% LiCl dan 45% KCl. Penambahan KCl ini bertujuan untuk menurunkan
titik lebur LiCl menjadi 430ºC. Reaksi yang terjadi pada proses elektrolisis Li adalah sebagai
berikut

Katoda : Li+ + e→ Li

Anoda : 2Cl‾ → Cl2 + 2e

Selama elektrolisis berlangsung ion Li+ dari leburan garam klorida akan bergerak menuju
katoda. Ketika tiba dikatoda ion-ion Lithium akan mengalami reaksi reduksi menjadi padatan
Li yang menempel pada permukaan katoda. Padatan yang terbentuk dapat diambil secara
periodik, dicuci kemudian digunakan untuk proses selanjutnya sesuai keperluan. Sedangkan
ion Cl‾ akan bergerak menuju anoda yang kemudian direduksi menjadi gas Cl2.

e. Kegunaan Lithium

i. Sebagai sumber bahan pembuatan tritium pada pengaplikasian nuklir.

ii. Digunakan sebagai bahan anoda pada baterai karena memiliki potensial
elektrokimia yang tinggi.

iii. Lithium Bromida digunakan pada sistem pendingin dan penghangat


ruangan.

iv. Lithium Stearat digunakan sebagai pelumas temperatur tinggi.


v. Lithium Hidroksida digunakan untuk mengeluarkan Karbon Dioksida dari
udara di dalam pesawat angkasa dan kapal selam.

vi. Aloi Lithium bersama aluminium, kadmium, tembaga, dan mangan


digunakan untuk menghasilkan komponen pesawat udara yang berprestasi tinggi.

f. Dampak Lithium bagi kesehatan

i. Uap Lithium yang terhirup dapat menimbulkan sensasi terbakar, batuk, sulit
bernapas, dan sakit tenggorokan.

ii. Menghirup uap Lithium juga akan memicu edema paru. Gejala-gejala edema
paru sering tidak muncul sampai beberapa jam setelah terhirup.

iii. Jika tertelan, Lithium bisa memicu kram perut, nyeri perut, mual, dan
muntah.

iv. Unsur ini juga bersifat korosif pada mata, kulit, dan saluran pernapasan.

2. Natrium

a. Sejarah Natrium

Natriumtelah lama dikenalsebagaisenyawa, namunberhasilditemukanpadatahun 1807 oleh Sir


Humphrey Davy dalamelektrolisis soda kaustik. Dalam bahasa inggris, Natrium disebut
dengan Sodium.PadazamanpertengahanEropasenyawa Natriumdengannama Latin
sodanumdigunakansebagaiobatuntuksakitkepala. Nama Sodium berasal dari bahasa arab suda
yang berarti sakit kepala, karena Natrium Karbonat sejak dulu telah dikenal sebagai
pengurang sakit kepala. Simbol kimia Natrium pada tabel periodik pertama kali dicetuskan
oleh Jöns Jakob Berzelius, Dengan nama latin Natrium, yang berdasarakan bahasa mesir
Natron, sebuah garam mineral yang terbuat dari Natrium Karbonat.

b. Ciri khusus Natrium

i. Natrium adalah logamreaktif yang lunak, ringan, keperakan, dan seperti lilin.

ii. Ujinyala Natriummenghasilkanpancarankuning yang terang.

iii. Natrium merupakan unsur terbanyak dalam grup logam alkali.

iv. Ketikaterkenaudara, warna keperakan logam Natrium hilang


danberubahmenjadiabu-abuburam.

v. Natrium jugabereaksidenganberbagaihalidalogamuntukmembentuklogamdan
Natrium Klorida.
vi. Natriumtidakbereaksidenganhidrokarbonparafin,
tetapimembentuksenyawadengannaftalenadansenyawapolisiklikaromatiklainnyadandenganalk
ena aril.

vii. Reaksi Natriumdenganalkoholmiripdenganreaksi Natriumdengan air,


tapiberlangsunglebihlambat.

viii. Garam-garam Natrium paling penting yang ditemukan di alam adalah Natrium
Klorida (NaCl), Natrium Karbonat (NaCO3), Natrium Tetraborat (Na2B4O7), Natrium Nitrat
(NaNO3), dan Natrium Sulfat (Na2SO4).

ix. Garam Natrium ditemukandalam air laut, danauasin, danau alkali, danmata air
mineral.

c. Isotop Natrium
23
Natrium memiliki 20 isotop, tetap hanya Na yang stabil. Sehingga digolongkan sebagai
unsur monoisotopik.
Simbol isotop Z(p) N(n) Massa isotop Waktu paruh
18
Na 11 7 18.02597(5) 1.3(4)E-21 s
19
Na 11 8 19.013877(13) <40 ns
20
Na 11 9 20.007351(7) 447.9(23) ms
21
Na 11 10 20.9976552(8) 22.49(4) s
22
Na 11 11 21.9944364(4) 2.6027(10) yr
24
Na 11 13 23.99096278(8) 14.9590(12) h
25
Na 11 14 24.9899540(13) 59.1(6) s
26
Na 11 15 25.992633(6) 1.077(5) s
27
Na 11 16 26.994077(4) 301(6) ms
28
Na 11 17 27.998938(14) 30.5(4) ms
29
Na 11 18 29.002861(14) 44.9(12) ms
30
Na 11 19 30.008976(27) 48.4(17) ms
31
Na 11 20 31.01359(23) 17.0(4) ms
32
Na 11 21 32.02047(38) 12.9(7) ms
33
Na 11 22 33.02672(94) 8.2(2) ms
34
Na 11 23 34.03517(96)# 5.5(10) ms
35
Na 11 24 35.04249(102)# 1.5(5) ms
36
Na 11 25 36.05148(102)# <260 ns
37
Na 11 26 37.05934(103)# 1# ms [>1.5 µs]

d. Pembuatan Natrium
Natrium adalah unsur ke-6 paling melimpah di kerak bumi dan unsur ke-2 paling berlimpah
yang terlarut dalam air laut. Natrium ditemukan pada banyak mineral, seperti Natron
((Na2CO3.10H2O) dan feldspar (KAlSi3O8–NaAlSi3O8–CaAl2Si2O8). Pengasil utama Natrium
adalah Jerman, Polandia, Kenya, dan Amerika.
Padapenghujung abad ke-19, Natriumdibuat secarakimiadenganmemanaskan Natrium
Karbonatdengan karbon sampai temperatur 1100 °C.

Na2CO3(aq) + 2C(s) → 2Na(aq) + 3CO(g)

Natrium pada masa kini dihasilkan secara komersil melalui elektrolisis larutan Natrium
Klorida. Pembuatan ini dilakukan dalam sebuah sel Down di mana NaCl yang memiliki titik
leleh lebih dari 800°C dicampurkan dengan Kalsium Klorida untuk menurunkan titik
lebur menjadi580°C dengan perbandingan 40% NaCl dan 60% CaCl2. Karena Kalsium lebih
elektropositif daripada Natrium, tidak ada Kalsium yangdihasilkan pada katoda. Cara ini lebih
murah daripada cara sebelumnya yaitu mengelektrolisis Natrium Hidroksida.

Reaksi yang terjadi:

Katoda : Na+ + e→ Na

Anoda :Cl- → ½ Cl2 + e

DalamprakteknyaseringdiikutidenganpembentukanlogamKalsiumakantetapipadataninidikemb
alikanlagiketempatpelelehan.

e. Kegunaan Natrium
i. Uap Natriumdigunakanuntuklampupeneranganjalanraya.

ii. Natriumcairdigunakansebagaipendinginreaktor atom.

iii. NaOHdigunakandalampembuatansabun, detergen, tekstil, kertas,


pewarnaan, danmenghilangkanbelerangdariminyakbumi.
iv. Na2CO3 digunakandalam proses pembuatan pulp, kertas, sabun, detergen,
kaca, danuntukmelunakkan air sadah.

v. NaHCO3 digunakanuntukmembuatkue agar mengembangkarenapada


pemanasan yang menghasilkan gas CO2 sehingga memekarkanadonanhinggamengembang.

vi. NaClselainsebagaibumbumasak,
NaClbanyakdigunakanuntukmembuatberbagaibahankimia,misalnyaNaOH, NaCl juga
digunakanuntukpengawetikan.

f. Dampak Natrium bagi kesehatan.

i. Terlalu banyak Natrium dapat merusak ginjal dan meningkatkan


kemungkinan tekanan darah tinggi.

ii. Reaksi natrium dengan air menyebabkan terbentuknya uap natrium


hidroksida yang sangat mengiritasi kulit, mata, hidung, dan tenggorokan.

iii. Eksposur sangat parah bisa menyebabkan sulit bernapas, batuk, dan bronkitis
kimia.

iv. Kontak parah dengan kulit bisa memicu gatal-gatal, kesemutan, luka bakar
termal dan kaustik yang membuat kerusakan kulit permanen.

v. Kontak dengan mata bisa menyebabkan kerusakan permanen dan kehilangan


penglihatan.

3. Kalium

a. SejarahKalium

Kaliumditemukanpadatahun1807 olehSirHumphrey Davy, yang dihasilkan daripotash


kaustik. DalambahasaInggris, Kalium disebut dengan potassium. Nama Kalium berasal dari
kata “Alkali”, sedangkan nama Potassium berasal dari kata “Potash”, yaitu mineral yang
banyak mengandung Potassium. Nama Potassium juga diberikan karena cara pembuatan
Potassium saat itu adalah dengan merendam abu pembakaran daun dan batang pohon (ash)
dan kemudian menguapkan campuran tersebut dalam wadah panci (pot).

Potash pada dasarnya adalah garam Kalium. Walaupun Potash telah digunakan dalam waktu
lama, namun belum ada perbedaan pasti dengan garam mineral Natrium. Pada tahun 1807,
Logam Kalium berhasil dibuat oleh Sir Humphry Davy dengan mengelektrolisis cairan
garam. Kalium adalah logam pertama yang dibuat dengan cara elektrolisis.
b. Sifat khusus Kalium
i. Kaliumadalahlogamlunakputihkeperakan

ii. Kaliumberwarnakeperakanketikapertama kalidipotong,


tetapidengancepatakanteroksidasisehinggaberwarnakusam.Kaliumcukupringansehinggameng
apungdalam air.
iii. Kaliumakanterbakarsecaraspontan dalam air.
iv. Memancarkanwarnaunguapabiladibakardalamnyalaapi.
v. Kebanyakan mineral kaliumtidakterlarutdalam air danunsur
Kaliumsangatsulitdiambildari mineral-mineral tersebut.
vi. Kalium terlepas dari mineral yang
lapuksehinggamenjelaskanmengapaterdapatcukupbanyak Kalium di laut.
vii. Denganmassa yang lebihringandaripada air, Kalium mengapung dalam air.
viii. Kaliumadalahlogamkeduateringansetelah Lithium.
ix. Jikadisimpanlebihdari 6
bulansampaisatutahun,peroksidabisaterbentukpadalogamdan dibawah permukaan, yang
bisameledakketika terbuka.
c. Isotop Kalium

25 isotop Kaliumtelahdiketahui. Terdapat 3 isotop Kalium stabil, yaitu 39K (93.3%), 40K
(0.0117%), and 41K (6.7%)

Simbol isotop Z(p) N(n) Massa isotop Waktu paruh

32
K 19 13 32.02192(54)# Tidak diketahui
33
K 19 14 33.00726(21)# <25 ns
34
K 19 15 33.99841(32)# <25 ns
35
K 19 16 34.988010(21) 178(8) ms
36
K 19 17 35.981292(8) 342(2) ms
37
K 19 18 36.97337589(10) 1.226(7) s
38
K 19 19 37.9690812(5) 7.636(18) min
39
K 19 20 924.2(3) ms stabil
40
K 19 21 39.96399848(21) 1.248(3)×109 a
41
K 19 22 40.96182576(21) stabil
42
K 19 23 41.96240281(24) 12.360(12) h
43
K 19 24 42.960716(10) 22.3(1) h
44
K 19 25 43.96156(4) 22.13(19) min
45
K 19 26 44.960699(11) 17.3(6) min
46
K 19 27 45.961977(17) 105(10) s
47
K 19 28 46.961678(9) 17.50(24) s
48
K 19 29 47.965514(26) 6.8(2) s
49
K 19 30 48.96745(8) 1.26(5) s
50
K 19 31 49.97278(30) 472(4) ms
51
K 19 32 50.97638(54)# 365(5) ms
52
K 19 33 51.98261(75)# 105(5) ms
53
K 19 34 52.98712(75)# 30(5) ms
54
K 19 35 53.99420(97)# 10(5) ms
55
K 19 36 54.99971(107)# 3# ms

d. Pembuatan Kalium
Kalium terbentuk di alam semesta melalui nukleosintesis dari atom yang lebih roingan. Unsur
Kalium tidak terdapat di alam karena sangat reaktif, melainkan dalam bentuk senyawa.
Kalium adalah unsur terbanyak ke-17 di kerak bumi, terbanyak ke-17 di seluruh planet, dan
terbanyak ke-20 di sistem tata surya. Orthoclase (KAlSi3O8) adalah mineral yang umumnya
mengandung
Kalium. Sylvite (KCl),Carnallite(KCl.MgCl2.6(H2O)),Kainite(MgSO4.KCl.3H2O)
danLangbeinite(MgSO4·K2SO4) adalah mineral penghasil Kalium.
Penghasil utama Kalium, Potash, ditambang di Kanada, Russia, Jerman, Israel, Amerika,
Jordania, dan berbagai tempat didunia. Tambang penghasil Kalium pertama terletak di
Staßfurt, Jerman. Laut mati juga dulu dipakai oleh Israel dan Jordania sebagai sumber Potash,
Tetapi dihentikan karena jumlah garam di laut mati berkurang secara drastis.
Beberapa cara digunakan untuk memisahkan garam-garam Kalium. Cara paling umum adalah
dengan memanfaatkan perbedaan kelarutan beberapa senyawa pada temperatur berbeda.
Pemisahan elektrostatik digunakan di beberapa pertambangan.
Logam Kalium dapat dibuat dengan elektrolisis Davy yang sedikit diubah. Pembuatan
Kalium berubah berdasarkan waktu reaksi dan jumlah Natrium yang digunakan. Proses
Griesheimer juga digunakan untuk membuat Kalium dengan cara mereaksikan Kalium
Klorida (KCl) dengan Kalsium Karbit Carbida (CaC2)
Na + KCl → NaCl + K (Cara Pemanasan)

2KF + CaC2 → 2K + CaF2 + 2C (Proses Griesheimer)

Kalium harus disimpan dalam air agar tidak meledak. Api yang tercipta dari ledakan Kalium
akan sangat sulit untuk dipadamakan.

e. Kegunaan Kalium
i. Kalium Nitrat (KNO3) digunakansebagaipupuk.

ii. Dalamproses pengawetanmakanan, Kalium Nitrat (KNO3)


merupakankomposisiumumdaridagingyang diasinkan,
jugatelahdigunakandalampembuataneskrim.

iii. Kalium Nitrat (KNO3) jugadigunakandalam pasta gigiuntukgigisensitif.

iv. Kalium Klorat (KClO3) diproduksiuntukindustrikembangapi,


korekapi,peledak, danantiseptik.

v. Kalium Karbonat (K2CO3)digunakandalampembuatankaca. Kaca yang


dibuatdengan Kaliumcairlebihkuatdaripadakacabiasa.

vi. Kalium Manganat (K2MnO4)


digunakansebagaiagenpengoksidasidalamkimiaorganikdantitrasi.

vii. Kalium Klorida (KCl) digunakanjugauntukmemberhentikanjantung,


contohnyadalampembedahanjantungdanpelaksanaanhukumanmatimelaluisuntikan maut.

viii. Kalium Hypoidit (KIO) digunakansebagaicampurangaramdapur (sumber


Iodinbagitubuhmanusia).

f. Dampak Kalium bagi kesehatan

i. Saat fungsi ginjal terganggu dan terjadi akumulasi Kalium dalam tubuh,
maka detak jantung berpotensi terganggu.

ii. Debu Kalium dapat menimbulkan efek iritasi pada mata, hidung,
tenggorokan, dan paru-paru, batuk, serta sakit tenggorokan jika terhirup.
iii. Eksposur yang lebih tinggi berpotensi menyebabkan terkumpulnya cairan di
paru-paru yang bisa menyebabkan kematian.
iv. Kontak pada kulit dan mata dapat menyebabkan luka bakar parah sehingga
menyebabkan cacat permanen.
4. Rubidium

a. Sejarah Rubidium

Rubidium ditemukan pada tahun 1861 oleh Robert Bunsen dan Gustav Kirchhoff di
Heidelberg, Jerman, dalam mineral Lepidolite (KLi2Al(Al,Si)3O10(F,OH)2) menggunakan
spektroskop. Nama Rubidium berasal dari bahasa latin rubidus yang berarti “merah” karena
nyala api dari garam Rubidium berwarna merah.

Rubidium tidak memiliki kegunaan sebelum tahun 1920. Setelahnya, kegunaan utama dari
Rubidium diteliti dan dikembangkan, khususnya dalam penggunaan dalam elektronik dan
kimia.

b. Ciri khusus Rubidium


i. Lunak dan berwarna silver metalik.

ii. Berbentuk cair dalam suhu ruangan.


iii. Mudah terbakar pada udara terbuka.
iv. Berwarna ungu jika diuji nyala.
c. Isotop Rubidium

Rubidium adalah monoistopik, tetapi memiliki 2 isotop alami, yaitu 85Rb (72,2%) yang stabil
87
dan Rb (27.8%) yang reaktif. Selain 2 isotop tersebut, terdapat 30 isotop Rubidium yang
83 84 86
diproduksi secara sintesis, seperti Rb, Rb, dan Rb. Sebagian besar isotop ini sangat
radioaktif dan memiliki sedikit kegunaan.

Simbol Isotop Z(p) N(n) Massa Isotop Waktu Paruh


71
Rb 37 34 70.96532(54)# -
72
Rb 37 35 71.95908(54)# <1.5 µs
73
Rb 37 36 72.95056(16)# <30 ns
74
Rb 37 37 73.944265(4) 64.76(3) ms
75
Rb 37 38 74.938570(8) 19.0(12) s
76
Rb 37 39 75.9350722(20) 36.5(6) s
77
Rb 37 40 76.930408(8) 3.77(4) min
78
Rb 37 41 77.928141(8) 17.66(8) min
79
Rb 37 42 78.923989(6) 22.9(5) min
80
Rb 37 43 79.922519(7) 33.4(7) s
81
Rb 37 44 80.918996(6) 4.570(4) h
82
Rb 37 45 81.9182086(30) 1.273(2) min
83
Rb 37 46 82.915110(6) 86.2(1) d
84
Rb 37 47 83.914385(3) 33.1(1) d
85
Rb 37 48 84.911789738(12) stabil
85
Rb 37 49 85.91116742(21) 18.642(18) d
87
Rb 37 50 86.909180527(13) 4.923(22)×1010 a
88
Rb 37 51 87.91131559(17) 17.773(11) min
89
Rb 37 52 88.912278(6) 15.15(12) min
90
Rb 37 53 89.914802(7) 158(5) s
91
Rb 37 54 90.916537(9) 58.4(4) s
92
Rb 37 55 91.919729(7) 4.492(20) s
93
Rb 37 56 92.922042(8) 5.84(2) s
94
Rb 37 57 93.926405(9) 2.702(5) s
95
Rb 37 58 94.929303(23) 377.5(8) ms
96
Rb 37 59 95.93427(3) 202.8(33) ms
97
Rb 37 60 96.93735(3) 169.9(7) ms
98
Rb 37 61 97.94179(5) 114(5) ms
99
Rb 37 62 98.94538(13) 50.3(7) ms
100
Rb 37 63 99.94987(32)# 51(8) ms
101
Rb 37 64 100.95320(18) 32(5) ms
102
Rb 37 65 101.95887(54)# 37(5) ms

d. Pembuatan Rubidium
Rubidium adalah unsur terbanyak ke-16 pada kerak bumi. Rubidium ditemukan secara alami
dalam mineral Leucite (KAlSi2O6), Pollucite ((Cs,Na)2Al2Si4O12.2H2O)) dan Zinnwaldite
(KliFeAl(AlSi)3O10(OH,F)2). Salah satu sumber penting penghasil banyak Pollucite adalah
danau Bernic, Manitoba, Kanada. Logam Rubidium dihasilkan dengan mereduksi Rubidium
Klorida dengan Kalsium. Ada 30 tahap pemisahan yang dilakukan sehingga sedikitnya ada 30
senyawa intermediet yang terlibat di dalamnya.

e. Kegunaan Rubidium
i. Rubidium Nitrat (RbNO3) dipakai dalam kembang api untuk memberikan
warna ungu kemerahan.

ii. Resonansi unsur dalam jam atomik memanfaatkan Rubidium-87


berdasarkan fisika modern, sehingga sangat berguna untuk ketelitian waktu.
iii. Logam Rubidium digunakan dalam tabung vakum (Vacuum Tube) dan
sensor cahaya (Photo Cell).
iv. Campuran Rubidium-Barium Silikat menghasilkan kaca yang tahan terhadap
temperatur tinggi.
87
v. Rb digunakan sebagai penanggalan radiometrik, khususnya untuk
mengetahui umur suatu batuan.
vi. Rubidium Karbonat (RbCO3) dapat berguna sebagai katalis.
f. Dampak Rubidium bagi kesehatan

i. Jika tertelan, Rubidium bisa bertindak sebagai racun moderat.

ii. Rubidium mudah bereaksi dengan kelembaban kulit untuk membentuk


rubidium hidroksida yang menyebabkan luka bakar kimia pada kulit dan mata.

Anda mungkin juga menyukai