1
UNSUR, SENYAWA DAN CAMPURAN
A. Indikator Pembelajaran
1. Menjelaskan macam-macam unsur, senyawa dan campuran
2. Membedakan unsur, senyawa dan campuran
3. Menganalisis sifat dari klasifikasi unsur
4. Mengaitkan pemanfaatan unsur, senyawa dan campuran di kehidupan
sehari-hari
5. Menentukan dasar-dasar metode pemisahan campuran
6. Mengemukakan pemisahan campuran dengan berbagai cara berdasarkan
sifatnya.
4
B. Unsur
1. Pengertian Unsur
Unsur adalah zat yang terdiri atas satu jenis atom. Unsur tidak dapat
dipecah menjadi zat yang lebih sederhana melalui reaksi kimia. Suatu unsur
apabila diamati dengan mikroskop, maka kita dapat melihat atom yang merupakan
bagian paling kecil yang menyusun unsur tersebut. Terdapat 118 unit unsur yang
terdapat di tabel periodik unsur berdasarkan penyusunan unsur-unsur
dikelompokkan berdasarkan hubungan sifat dan karakteristik yang sama untuk
memudahkan klasifikasi penggunaan pada bidang kimia. (Petrucci, 2008:34)
5
Klasifikasi unsur logam di perkirakan mencapai 80 unsur dari beberapa
setiap golongan kecuali VIIIA dan sebagian pada IIIA-VIIA. Unsur logam adalah
unsur yang memiliki fisik mengkilap dengan warna keperakan dan memiliki daya
hantar listrik yang baik. Dalam reaksi kimia dengan non logam atau logam
cenderung menyumbangkan elektron dan membentuk kation. (Keenan; dkk, 1992:
149)
3) Metaloid
6
Sistem periodik unsur terdapat golongan dan periode. Golongan
merupakan kolom vertikal yang terdapat pada tabel periodik kimia. Golongan
sangat penting untuk metode pengklasifikasian unsur-unsur. Golongan berisi
unsur-unsur yang memiliki susunan elektron terluar yang sama. Karena memiliki
elektron yang sama, unsur-unsur tersebut memiliki sifat kimia yang sama dan
ditulis dengan urutan bilangan romawi.
4. Sifat-Sifat Unsur
7
1) Logam
a) Sifat Fisik
Sifat fisik logam secara umum yaitu berwujud padat mengkilap pada suhu
ruang kecuali raksa. Unsur logam juga memiliki daya hantar (konduktivitas)
listrik dan panas yang tinggi. Logam yang berbentuk padat ini dapat ditempa atau
dibentuk dengan titik didih dan titik leleh yang tinggi. Berikut beberapa contoh
bentuk fisik dari unsur logam.
b) Sifat Kimia
Unsur-unsur logam alkali dan alkali tanah merupakan logam yang sangat
reaktif sehingga jarang terdapat dalam keadaan bebasnya di alam. Peningkatan
kereaktifitas logam tersebut dapat di jelaskan dari keteraturan sifat jari-jari atom
yang bertambah dari atas kebawah menunjukkan elektron valensi semakin terikat
ke inti. Nilai energi ionisasinya berkurang dari atas kebawah menunjukkan
semakin mudah bagi logam alkali untuk melepaskan elektron valensinya.
c) Spektrum Nyala
8
Ketika dipanaskan dengan suhu tinggi, setiap unsur akan memancarkan
radiasi elektromagnetik yang khas. Hal ini terjadi akibat elektron pada atom unsur
mengalami eksitasi atau perpindahan ke tingkat energi yang lebih tinggi, dan
ketika elektron tersebut kembali ke tingkat energi semula diikuti pancaran foton.
Keunikan spektrum radiasi elektromagnetik tersebut dapat digunakan untuk
mengenali suatu unsur.
pembakaran unsur atau senyawa logam alkali dan alkali tanah pada nyala
api, elektron pada atom setiap unsur logam tersebut tereksitasi dan menghasilkan
warna nyala yang khas. Warna nyala api ketika di uji pada unsur logam alkali dan
alkali tanah adalah sebagai berikut: (Fitri, 2017: 100-106)
d) Pemanfaatan Unsur
Beberapa contoh unsur logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-
hari, antara lain:
Besi (Fe) Sebagai campuran dengan karbon menghasilkan baja untuk
konstruksi bangunan, mobil, dan rel kereta api.
Tembaga (Cu) Tembaga sering digunakan pada kabel listrik, perhiasan,
dan uang logam.
9
Seng (Zn) Seng dapat digunakan sebagai bahan pembuatan atap rumah,
perkakas rumah tangga, dan pelapis besi untuk membuat anti karat.
Platina (Pt) Platina biasa digunakan pada knalpot mobil, kontak listrik, dan
dalam bidang kedokteran sebagai pengaman tulang yang patah.
Emas (Au) Emas digunakan sebagai perhiasan dan komponen listrik
berkualitas tinggi. Campuran emas dengan perak banyak digunakan
sebagai bahan koin. (Harwanto, 2017: 64)
2) Nonlogam
a) Sifat Fisik
Sifat fisik Unsur nonlogam ada yang berwujud padat, cair maupun gas
pada suhu kamar. Unsur ini tidak dapat menghantarkan arus listrik dan panas,
sehingga digunakan untuk pelapis agar arus listrik tidak menyengat, misalnya
pelapis kabel. Logam bersifat lentur dan dapat ditempa ketika dipanaskan.
Sedangkan nonlogam tidak bisa ditempa dan akan patah atau retak bila dicoba
ditempa. Unsur non logam memiliki titik didih dan titik leleh yang rendah oleh
karena itu bentuk fisiknya beragam seperti pada Tabel 4 berikut,
Nama Lambang
Indonesia Unsur Bentuk Fisik
10
Belerang S Padat, Kuning
Bromin
Br Cair, Cokelat Kemerahan
Fluorin
F Gas, Kuning Muda
Fosforus
P Padat, Putih dan Merah
Helium
He Gas, Tidak Berwarna
Hidrogen
H Gas, Tidak Berwarna
Karbon
C Padat, Hitam
Klorin
Cl Gas, Kuning Kehijauan
Neon
Ne Gas, Tidak Berwarna
Nitrogen
N Gas, Tidak Berwarna
Oksigen
O Gas, Tidak Berwarna
Silikon
Si Padat, Abu-Abu Mengkilap
Iodin
I Padat, Hitam (Uapnya Berwarna
Ungu)
b) Sifat Kimia
c) Pemanfaatan Unsur
11
Beberapa unsur non logam yang bermanfaat dalamkehidupan sehari-hari, antara
lain :
Fluor (F) Senyawa fluorid yang dicampur dengan bahan pembuatan pasta
gigi berfungsi menguatkan gigi.
Yodium (I) Senyawa yodium digunakan sebagai antiseptik luka, tambahan
yodium dalam garam dapur.
3) Metaloid
a) Sifat Fisik
Metaloid atau disebut semi logam, memiliki sifat hampir sama seperti
logam maupun nonlogam. Unsur metaloid lebih rapuh dari logam dan lebih kokoh
dibandingkan dengan padatan non logam. Umumnya unsur ini bersifat
semikonduktor terhadap listrik. Beberapa metaloid berkilau seperti logam. Unsur
semi logam biasanya berbentuk padat dengan warna abu-abu atau keperakan.
b) Sifat Kimia
Unsur metaloid biasanya bertindak sebagai penyumbang elektron dengan
nonlogam dan bertindak sebagai penerima electron dengan logam.
Keelektronegatifan unsur metaloid berkisar antara 1,8 sampai 2,2.
12
Germanium(Ge), germanium merupakan bahan semikonduktor, yaitu pada
suhu rendah berfungsi sebagai isolator sedangkan pada suhu tinggi sebagai
konduktor. (Harwanto, 2017: 64)
13
C. Senyawa
1. Pengertian Senyawa
Senyawa adalah zat yang tersusun atas dua unsur atau lebih yang
bergabung secara kimia dengan perbandingan massa tertentu. Senyawa dapat
diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana melalui proses reaksi kimia (Whitten,
2000:12; Harwanto, dkk., 2019:64).
Air merupakan suatu senyawa yang dapat diuraikan menjadi dua jenis zat
lain, yaitu gas hidrogen dan oksigen (Chang dan Overby, 2011:6). Melalui
proses elektrolisis, molekul air yang terbentuk dari reaksi tersebut dapat diuraikan
kembali menjadi gas hidrogen dan oksigen
Sifat zat yang menyusun senyawa berbeda dengan sifat air yang
terbentuk. Hidrogen (H) dan oksigen (O) berwujud gas dan mudah terbakar,
sedangkan air berwujud cair yang tidak dapat terbakar dan melangsungkan
pembakaran.
14
a. Na (putih keperakan) b. Cl (Kuning-kehijauan) c. NaCl (putih)
Gambar 3. Warna dari Na, Cl, dan NaCl
2. Sifat-sifat Senyawa
15
Senyawa mempunyai 6 sifat yang dapat kita bedakan antara satu senyawa
dengan senyawa lainnya, diantaranya sebagai berikut:
1. Senyawa itu dapat terbentuk melalui proses reaksi kimia (Harwanto,
2019:64)
2. Komponen penyusun senyawa mempunyai suatu perbandingan
tertentu yang sifatnya adalah tetap (Chang dan Overby, 2011:6).
3. Senyawa itu dapat dikategorikan sebagai senyawa zat tunggal.
4. Mempunyai sifat-sifat tertentu yang berbeda dengan unsur-
unsur pembentuknya (Silberberg, 2012:34).
5. Memiliki rumus kimia
Sama halnya dengan unsur, senyawa pun perlu diberi lambang. Lambang
untuk senyawa disebut rumus kimia. Beberapa contoh senyawa dan rumus kimia
dapat dilihat pada Tabel 6. Secara Umum rumus kimia dapat dituliskan
dengan:
nAxByCz
Keterangan:
16
Asam Sulfat H2SO4 2 atom H, 1 atom S , 4 atom O
Natrium Klorida NaCl 1 atom Na, 1 atom Cl
4. Macam-macam Senyawa
1) Senyawa Organik
17
2) Senyawa Anorganik
Pada senyawa organik, ikatan antara karbon dan atom lain hampir selalu
ikatan kovalen, sedangkan dalam banyak senyawa anorganik adalah ikatan ionik.
Ikatan kovalen dibentuk dengan menggunakan satu atau lebih pasangan elektron
secara bersama, sedangkan ikatan ion merupakan hasil serah terima satu atau
lebih elektron dari satu atom ke atom yang lain. Ikatan ion memiliki elektrostatik
yang dihasilkan dari daya tarik menarik antara ion positif dan ion negatif.
Perbedaan antara kedua jenis ikatan ini bertanggung jawab untuk sebagian besar
perbedaan antara senyawa organik dan anorganik (lihat Tabel 7.).
18
Tabel 7. Perbandingan yang Khas antara Senyawa Organik (Butana) dan
Anorganik (Natrium Klorida)
19
D. Campuran
1. Pengertian Campuran
Menurut Purjiyanta (2013: 118-122), campuran merupakan penggabungan
dua zat murni atau lebih yang masih memiliki sifat-sifat asalnya dan tidak
mempunyai komposisi tertentu. Campuran dibedakan menjadi 2, yaitu :
- Campuran homogen
- Campuran heterogen
20
2. Titik Didih
Jika zat yang akan dipisahkan memiliki perbedaan titik didih dengan zat
pencampurnya, maka campuran tersebut dapat dipisahkan dengan metode
distilasi. Pemisahan campuran dengan dasar perbedaan titik didih harus
dilakukan dengan kontrol suhu yang ketat supaya tidak melewati titik
didih zat yang akan dipisahkan.
3. Kelarutan
Secara umum, pelarut dibedakan menjadi pelarut polar (air) dan pelarut
nonpolar (alkohol, aseton, kloroform, eter). Berdasarkan perbedaan
kelarutan zat-zat penyusun suatu campuran pada jenis pelarut tersebut,
maka campuran dapat dipisahkan dengan cara ekstraksi.
4. Adsorbsi
Adsorbsi adalah penarikan suatu zat oleh bahan pengadsorbsi secara kuat
sehingga menempel pada permukaan dari bahan pengadsorbsi.
Berdasarkan perbedaan daya adsorbsi, maka pemisahan campuran dapat
dilakukan dengan cara adsorbsi.
21
memisahkan keduanya, kita dapat menggunakan penyaring yang memiliki ukuran
pori lebih kecil dari ukuran partikel zat padat dan lebih besar dari ukuran partikel
zat cair. Dengan demikian, kertas saring dapat dilewati oleh partikel cairan, tetapi
tidak dapat dilewati oleh partikel zat padat. Hasil dari penyaringan berupa zat
padat yang tertinggal di atas kertas saring (residu atau ampas) dan cairan yang
tertampung dalam wadah (filtrat). Bahan penyaring yang biasa digunakan di
laboratorium adalah kertas saring.
2) Penyulingan (Distilasi)
Ukuran partikel setiap
komponen penyusun campuran sering
terlalu kecil untuk dapat disaring.
Sebagai contoh, campuran antara
garam dapur dan air yang membentuk
larutan homogen. Kedua komponen
penyusun larutan tersebut tidak dapat
dipisahkan dengan cara penyaringan
karena ukuran partikel garam dan air
Gambar 7. Alat Distilasi
terlalu kecil, jauh lebih kecil dari
ukuran pori penyaring yang tersedia. Dengan demikian, kedua komponen
penyusun larutan tersebut dapat melewati kertas saring. Jika menyaring larutan
ini, kita tidak akan mendapatkan residu garam dan filtratnya akan tetap berasa asin
karena masih mengandung garam. Untuk memisahkan keduanya, kita dapat
memilih cara lain dengan memanfaatkan perbedaan sifat fisika yang lain. Air dan
garam memiliki perbedaan titik didih yang besar (air 100oC dan garam dapur
1.465oC). Jika kita ingin mendapatkan semua komponen penyusun campuran, kita
dapat melakukan pemisahan dengan cara distilasi.
Dengan cara distilasi, komponen zat penyusun campuran yang memiliki
titik didih lebih rendah akan menguap terlebih dahulu. Uap ini, kemudian
dilewatkan melalui suatu pendingin dan selanjutnya keluar dari pendingin dalam
bentuk cairan yang disebut destilat. Komponen yang akan keluar sebagai destilat
adalah air murni, sedangkan garam dapur sebagai residunya.
22
Secara ringkas dapat dikatakan bahwa distilasi merupakan cara pemisahan
campuran berdasarkan perbedaan titik didih komponen-komponen zat
penyusunnya.
3) Pengkristalan (Kristalisasi)
Kristalisasi merupakan salah satu cara untuk memisahkan zat padat dari
komponen-komponen lain penyusun campuran. Kristalisasi ada dua macam, yaitu
kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan.
Kristalisasi penguapan dilakukan
jika zat yang akan dipisahkan tahan
terhadap panas dan titik bekunya lebih
tinggi daripada titik didih pelarut. Selain
dengan cara distilasi, garam juga bisa
dipisahkan dari air dengan cara
menguapkan airnya sampai habis sehingga
yang tertinggal sebagai residu hanyalah
garamnya. Kristalisasi penguapan dilakukan
oleh para petani garam. Pada saat air
Gambar 9. Petani Garam
pasang, tambak-tambak garam akan terisi Tradisional
air laut. Pada saat air surut maka air laut
yang sudah mengisi tambak garam akan tetap berada di tempat itu. Adanya
pengaruh sinar matahari mengakibatkan komponen air dari air laut dalam tambak
akan menguap dan komponen garamnya akan tetap dalam larutan. Jika penguapan
23
ini terus berlangsung, lama-kelamaan garam tersebut akan membentuk kristal-
kristal garam tanpa harus menunggu sampai airnya habis.
Kristalisasi pendinginan dilakukan dengan cara mendinginkan larutan.
Pada saat suhu larutan turun, komponen zat yang memiliki titik beku lebih tinggi
akan membeku terlebih dahulu, sementara zat lain masih larut sehingga keduanya
dapat dipisahkan dengan cara penyaringan. Zat lain akan turun bersama pelarut
sebagai filtrat, sedangkan zat padat tetap tinggal di atas saringan sebagai residu.
4) Kromatografi
Kromatografi dilakukan untuk memisahkan campuran warna pada tinta
warna. Teknik yang digunakan adalah teknik kromatografi kertas. Dengan cara
kromatografi, warna-warna penyusun tinta warna dapat dipisahkan. Contohnya
adalah pemisahan warna penyusun tinta hijau. Warna hijau adalah warna
campuran dari warna biru dan warna kuning. Jika tinta hijau kita goreskan pada
kertas, kemudian ujung kertas dicelupkan ke dalam air, maka warna hijau tersebut
akan terurai menjadi warna kuning dan biru. Cara seperti itu adalah teknik
kromatografi kertas.
Penggolongan kromatografi dapat dikelompokkan dalam beberapa macam,
bergantung pada sudut mana kita memandangnya (lihat Tabel 8.) (Baskoro,
2009:43-44).
a. Berdasarkan jenis fasa gerak dan fasa diamnya.
Berdasarkan jenis fasa gerak dan fasa diamnya kromatografi dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
Tabel 8. Penggolongan Kromatografi Berdasarkan Jenis Fasa Gerak dan
Diamnya
Fasa Gerak Gas Cair
Fasa Diam Cair Padat Cair Padat
Nama GLC GSC LLC LSC
Mekanisme Pemisahan Partisi Adsorbsi Partisi Adsorbsi
Keterangan:
GLC = Gas Liquid Chromatography
GSC = Gas Solid Chromatography
LLC = Liquid Liquid Chromatography
24
LSC = Liquid Solid Chromatography
Pada kromatografi dengan fasa gerak gas lebih sering disebut kromatografi
gas, sedangkan yang fasa geraknya cairan disebut kromatografi cair.
25
Gambar 11. Kromatografi Lapis Tipis (TLC)
26
Gambar 13. Elektrophoresis
27
Ekstrasi merupakan metode pemisahan campuran dengan melarutkan
bahan campuran dalam pelarut yang sesuai. Dasar metode pemisahan ini adalah
perbedaan kelarutan bahan dalam pelarut tertentu. Contoh pemisahan campuran
secara ekstraksi adalah pemisahan sari kelapa dari ampasnya dengan
menggunakan pelarut air. Sari kelapa yang akan diambil dari ampasnya dilarutkan
terlebih dahulu dalam air. Pada proses pelarutan, ampas kelapa tidak ikut larut
dalam air. Sehingga setelah pelarutan sari kelapa terpisah dari ampasnya.
Menurut (Baskoro, 2009:34-42) dalam pemakaian teknik ekstraksi cair-
cair dapat dilakukan dengan beberapa cara, pemilihan metode yang akan
digunakan bergantung pada perbandingan distribusi zat terlarut dan zat lain yang
bercampur dan dapat mengganggu proses pemisahan. Cara-cara ekstraksi tersebut
ialah :
1. Ekstraksi bertahap ( sistem bath)
Cara ekstraksi bertahap banyak
digunakan dilaboratorium karena mudah
dan sederhana, dalam pengerjaannya
hanya digunakan corong pisah (labu
ekstraksi). Pada larutan yang akan
diekstraksi ditempatkan dalam corong
pisah kemudian ditambahkan pelarut
pengekstraksi yang tidak saling
tercampur dan dilakukan pengocokan. Gambar 15. Labu
Kesempurnaan ekstraksi bergantung Ekstraksi
28
Ekstraksi ini biasa dilakukan jika perbandingan distribusi (D) relatif kecil,
sehingga untuk pemisahan yang kuantitatif diperlukan beberapa tahap
ekstraksi. Efisiensi ekstraksi bertambah besar jika "luas kontak
permukaan" bertambah besar. Jika zat yang diekstraksi berupa padatan
maka perlu dihaluskan agar "luas kontak permukaan" bertambah besar.
Peralatan yang tepat untuk melakukan ekstraksi secara terus-menerus ini
disebut misalnya Soxlet. Zat yang akan diekstraksi dihaluskan dan
dikeringkan, kemudian dibungkus dengan menggunakan kertas saring.
Bungkusan ini harus tertutp rapat, agar sewaktu dilakukan ekstraksi
padatan-padatan yang halus tidak Gambar 16. Alat Ekstraksi
Soxletasi
terbawa kedalam labu sehingga
tercampur dengan hasil ekstraksi
3. Ekstraksi counter current
29
Gambar 18. Deretan Bejana Counter Current
Alat ini terdiri dari satu seri bejana pemisah yang dihubungkan sedemikian
rupa sehingga lobang keluar bejana satu berhubungan dengan lobang
masuk bejana berikutnya. Setiap bejana terdiri dari dua tabung yang
dihubungkan satu dengan yang lain seperti Gambar 15. Pemisahan cara
ini sangat berguna terutama untuk pemisahan dalam biokimia, dimana
senyawa-senyawa yang akan dipisahkan mempunyai sifat-sifat kimia yang
hampir bersamaan, misalkan, asam-asam lemak, polipeptida, nukleotida,
amina aromatik dan lain-lainnya.
4. Ekstraksi fluida super kritis.
30
c. Sentrifugasi
Bila debu kapur tulis dicampur dengan air, maka akan terbentuk suspensi
putih. Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa suspensi tersebut dapat dipisahkan
dengan cara penyaringan. Akan tetapi, terdapat
beberapa suspensi yang memiliki partikel yang
sangat halus dan bisa menembus kertas saring.
Untuk memisahkan suspensi yang sulit yang sulit
dilakukan dengan cara lain dapat dilakukan
sentrifugasi. Sentrifugasi merupakan sebuah alat
Gambar 20. Alat
Sentrifugasi yang di dalamnya terdapat batang vertikal yang
akan berputar sangat cepat sehingga apabila suatu
tabung berisis suspensi diputar dengan alat ini, suspensi akan mengendap dalam
waktu tergantung ukuran partikel. Dengan demikian, sentrifugasi adalah salah
satu metode memisahkan campuran dengan cara pengendapan.
d. Adsorbsi
Adsorbsi merupakan metode pemisahan
untuk membersihkan suatu bahan dari pengotornya
dengan cara penarikan bahan pengadsorbsi secara
kuat sehingga menempel pada permukaan bahan
pengadsorbsi. Penggunaan metode ini dipakai untuk
memurnikan air dari kotoran renik atau
Gambar 21. Penjernihan
mikroorganisme, memutihkan gula yang berwarna
Air
coklat karena terdapat kotoran.
RANGKUMAN
31
1. Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat-zat lain
yang lebih sederhana melalui reaksi kimia biasa. Bagian terkecil dari suatu
unsur adalah atom.
2. Senyawa adalah zat yang terbentuk dari penggabungan unsur-unsur
dengan pembagian tertentu.
3. Campuran (mixture) adalah penggabungan dua atau lebih zat dimana dalam
penggabungan ini zat-zat tersebut mempertahankan identitasnya masing-
masing.
4. Senyawa dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu, senyawa organik dan
anorganik
5. Dasar metode pemisahan campuran antara lain ukuran partikel, titik didih,
kelarutan dan adsorbsi.
6. Metode pemisahan campuran antara lain filtrasi, distilasi, kristalisasi,
kromatografi, sublimasi, ekstraksi, sentrifugasi dan adsorbsi.
32
A. Pilihan Ganda
Berilah tanda silang (X) huruf A, B, C, D atau E pada jawaban yang benar!
33
A. H2SO4
B. NaOH
C. NaCl
D. H2O
E. HCl
6. Suatu campuran yang terdiri atas garam dan pasir dapat dipisahkan dengan
langkah-langkah pemisahan sebagai berikut….
A. Distilasi, pelarutan diikuti dengan kristalisasi
B. Filtrasi, pelarutan diikuti dengan kristalisasi
C. Pelarutan, filtrasi diikuti dengan kristalisasi
D. Filtrasi, pelarutan diikuti dengan distilasi
E. Distilasi, pelarutan yang diikuti dengan filtrasi
7. Sebuah campuran disusun oleh dua zat yang memiliki perbedaan kelarutan
dalam air. Cara yang paling tepat untuk memisahkan campuran tersebut
adalah....
A. Filtrasi
B. Ekstraksi
34
C. Distilasi
D. Kromatografi
E. Kristalisasi
1) konduktor
35
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (1) dan (2)
Kunci Jawaban
1. B
2. D
3. D
4. C
5. B
6. C
7. A
8. C
9. B
10. C
B. Uraian
1. Berikut adalah beberapa nama zat yang ada didalam kehidupan:
1) Larutan sirup
2) Silikon
3) Garam
4) Emas
Diantara zat-zat tersebut yang mana sajakah yang termasuk unsur, senyawa
dan campuran? Jelaskan!
3. Unsur logam memiliki sifat kimia, salah satunya dapat menghasilkan spektrum
36
warna pada saat di uji pada unsur logam alkali dan alkai tanah. Warna yang
dihasilkan setiap unsur berbeda. Keadaan bagaimana yang menyebabkan
kemunculan spektrum warna dan Observasilah pada salah satu unsur tersebut?
6. Garam dapur yang kita konsumsi pada umumnya berasal dari air laut.
Perubahan iklim yang tidak merata menyebabkan proses pembuatan garam
menjadi terhambat. Pembentukan kristal garam dari air laut membutuhkan
sinar matahari yang cukup. Dengan menggunakan metode pemisahan apa
agar garam dapat dihasilkan? Jelaskan!
Jawaban
1. 1) Larutan sirup termasuk campuran homogen. Campuran homogen adalah
campuran yang komponen penyusunnya tercampur secara merata sehingga
setiap bagiannya mempunyai sifat yang sama.
2) Silikon (Si) termasuk metaloid. Metaloid bersifat semikonduktor. Senyawa
silikon banyak digunakan dalam peralatan pemotong serta bahan untuk
membuat gelas dan keramik.
3) Garam (NaCl) termasuk contoh dari senyawa anorganik. Senyawa
Anorganik adalah senyawa-senyawa yang tidak disusun dari atom karbon
37
4) Emas (Au) termasuk unsur logam. Unsur logam memiliki daya hantar
(konduktivitas) listrik dan panas yang tinggi Emas digunakan sebagai
perhiasan dan komponen listrik berkualitas tinggi.
2. Pada dasarnya jika kita lihat alumunium dan besi sama-sama jenis logam sifat
dari logam sendiri salah satunya adalah sebagai konduktor panas.
Penggunakan alumunium untuk pembuatan panci bukan besi karena
aluminium bersifat tahan panas (tidak merambat panas) dibandingkan dengan
besi dan juga massa besi lebih berat dari pada aluminium. Secara praktis
produsen menggunakan besi agar memudahkan kita dalam pemanfaatannya.
3. Logam alkali dan alkali tanah memiliki elektron kulit terluar pada atom-atom
golongan IA dan IIA yang mudah dieksitasikan ketingkat energi yang lebih
tinggi karena potensial ionisasinya yang rendah. Keadaan tereksitasinya tidak
stabil, sehingga electron yang tereksitasi cenderung Kembali ke keadaan
dasarnya dengan memancarkan energi cahaya pada Panjang gelombang
tertentu dan memberikan warna nyala yang khas. Misalnya warna kuning
nyala natrium dihasilkan oleh peralihan [Ne]3p1 dari [Ne]3s1. Perbedaan
tingkat energi antara sub kulit s dengan sub kulit p pada kulit terluar
tereksitasi dan memancarkan cahaya foton sehingga kulit p pada kulit terluar
masing masing unsur logam tersebut menyebabkan perbedaan warna nyala
yang dihasilkan.
38
campuran pada zat tersebut mengandung minyak dan alkohol. Perbedaan titik
didih pada campuran ini dilakukanlah proses pemisahan dengan destilasi.
Alkohol mudah menguap dari air maka suatu campuran dapat dipisahkan
pada titik didih tersebut.
6. Garam dapur yang diperoleh dari air laut dapat diproses dengan cara
evaporasi atau penguapan. Cara pemisahannya dengan memanaskan
campuran tersebut pada suhu titik didih zat terlarut yang mudah menguap,
sehingga zat terlarut terlebih dahulu menguap dan meninggalkan zat
pelarutnya. Air laut dialirkan ke tambak garam yang berupa kolam-kolam
segiempat dengan ketinggian air yang sangat dangkal untuk penguapan.
DAFTAR PUSTAKA
Chang, R. 2010. Organic Chemistry (Edisi Kesepuluh). New York: Mc Graw Hill
Companies.
39
Chang, R., & Overby, J. 2011. General Chemistry: The Essensial Concepts (6th
ed.).New York: Mc Graw Hill.
Denniston, K. J., & Joseph, J. T. 2003. Organic and Biochemistry (4th ed.). New
York: Mc Graw Hill Companies.
Fitri, Z. 2017. Kimia Anorganik II. Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala.
Keenan, W. C., Kleinfelter, C. D., & Wood, H. J. 1992. Ilmu Kimia Untuk
Universitas (Edisi Keenam). Jakarta: Erlangga.
Meislich, H., Sharefkin, J., Nechamkin, H., & Hademenos, G.J. 2010. Organic
Chemistry (4th ed.). New York: Mc Graw Hill.
Purjiyanta, E., Triyono, A., Cahyo, B. S., Subagiya., Sustanto, A., & Sulistyono,
A. 2013. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta:
Erlangga.
Sugiyarto dan Ismawati, 2009. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTs Kelas
VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
Whitten, K.W. 2000. The Foundations of Chemistry (6th ed.). Canada: Cengage
Learning.
Wulandari, D.D. 2017. Kualitas Madu (Keasaman, Kadar Air, dan Kadar Gula
Pereduksi) Berdasarkan Perbedaan Suhu Penyimpanan. Jurnal Kimia
Riset, 2 (1):16-22.
40