Anda di halaman 1dari 10

FISIOLOGI TANAMAN

FOTOSINTESIS TANAMAN C4

Dosen Pengampu :

Ir.Sarjiyah, MS

Penyusun :

Ganang Gaga Prakoso (20130210068)

Joni Prasetyo (20130210069)

Amira Daneswari (20130210075)

Winda Oky Swasanti (20130210073

Ferina Anindya L (20130210076)

FAKULTAS PERTANIAN

PRODI AGROTEKNOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

TAHUN 2014
I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fotosintesis merupakan cara atau proses tumbuhan dalam menghasilkan energi yang

digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Setiap tumbuhan memiliki daur

fotosintesis yang berbeda-beda, sehingga dibedakan menjadi 3 jenis tumbuhan dan daur

fotosintesisnya. Jenis tumbuhan yang dibedakan yaitu tumbuhan C3, C4, dan CAM.

Tumbuhan Tumbuhan C4 dan CAM lebih adaptif di daerah panas dan kering

dibandingkan dengan tumbuhan C3. Namun tanaman C3 lebih adaptif pada kondisi

kandungan CO2 atmosfer tinggi. Sebagian besar tanaman pertanian, seperti gandum, kentang,

kedelai, kacang-kacangan, dan kapas merupakan tanaman dari kelompok C3.

Tumbuhan C4 jenis tumbuhan yang hidup di daerah panas seperti jagung, tebu,

rumput-rumputan. Tumbuhan memiliki kebiasaan saat siang hari mereka tidak membuka

stomatanya secara penuh untuk mengurangi kehilangan air melalui evaporasi/transpirasi.

Dari pemaparan diatas, maka makalah ini akan membahas mengenai tumbuhan C4,

perbedaan tumbuhan C4 dengan C3 dan CAM serta daur fotosintesis tumbuhan C4.

B. Tujuan

Tujuan dari makalah ini antara lain :

1. Mengetahui apa itu tumbuhan C4.

2. Mengetahui ciri- ciri tumbuhan C4 beserta contohnya.

3. Mengetahui perbedaan tumbuhan C4 dengan tumbuhan lain ( C3 dan CAM).

4. Mengetahui proses fotosintesis pada tumbuhan C4.


II PEMBAHASAN

A. Tumbuhan C4

Tumbuhan C4 adalah tumbuhan tropis yang melibatkan dua enzim di dalam

pengolahan CO2 menjadi glukosa yaitu Enzim phosphophenol pyruvat carboxilase (PEPco)

adalah enzim yang akan mengikat CO2 dari udara dan kemudian akan

menjadi oksaloasetat yang akan diubah menjadi malat. (Salisbury, 1998)

Tanaman C4 adalah tanaman yang menghasilkan asam 4 karbon sebagai produk

utama penambahan CO2. Tumbuhan C4 memfiksasi karbon dengan membentuk senyawa

berkarbon empat sebagai produknya. Tergolong tumbuhan C4 yang penting dalam pertanian

adalah tebu, jagung, dan famili rumput. Dalam tumbuhan C4 terdapat dua jenis sel

fotosintetik : sel seludang-berkas pembuluh dan sel mesofil. Sel seludang berkas pembuluh

tersusun menjadi kemasan yang padat di sekitar berkas pembuluh. Di antara seludang-berkas

pembuluh dan epidermis daun terdapat sel mesofil. ( Salisbury, 1998)

Tanaman C4 adalah kelompok tumbuhan yang melakukan persiapan reaksi gelap

fotosintesis melalui jalur 4 karbon / 4C (jalur hatch- slack) sebelum memasuki siklus calvin,

untuk meminimalkan keperluan fotorespirasi ( Budiarti, 2000).

Tanaman C4 adalah tanaman dengan hasil pertama dalam fotosintesis di mesofil

berupa suatu molekul dengan 4 atom C(Gardner, 1991).

C4 fiksasi karbon merupakan salah satu dari mekanisme biokimia bersama dengan C3

dan CAM fotosintesis, berfungsi untuk memperbaiki karbondioksida di lahan tanaman.


B. Ciri- Ciri Tumbuhan C4

Tanaman yang melakukan fotosintesis C4 memiliki susunan khusus di jaringan

daunnya. Susunan khusus ini disebut anatomi Kranz. Sel-sel lapisan buntalan diposisikan

dalam bentuk lingkaran mengelilingi buntalan pembuluh (terdiri dari tabung-tabung xilem

dan floem). Sel mesofil menyusun bagian interior daun lainnya. Ruang udaranya sangat kecil

(Gambar 1.1). Tanaman di daerah tropis dan gurun dengan tingkat fotosintesis sangat tinggi

adalah tanaman C4; diantaranya rumput kepiting, tebu, millet dan sorgum. Menariknya,

jagung, sebuah tanaman iklim sedang, juga melakukan fotosintesis C4.

Berdasarkan tipe fotosintesis, tumbuhan dibagi ke dalam tiga kelompok besar, yaitu

C3, C4, dan CAM (crassulacean acid metabolism). Tanaman adalah mahluk hidup yang

mendapat makanannya sendiri dengan fotosintesis.

Tanaman C3 dan C4 dibedakan oleh cara mereka mengikat CO2 dari atmosfir dan

produk awal yang dihasilkan dari proses assimilasi. Pada tanaman C3, enzim yang

menyatukan CO2 adalah RuBP dalam proses awal assimilasi, yang juga dapat mengikat

O2pada saat yang bersamaan untuk proses fotorespirasi . Jika konsentrasi CO2 di atmosfir

ditingkatkan, hasil dari kompetisi antara CO2 dan O2 akan lebih menguntungkan CO2,

sehingga fotorespirasi terhambat dan assimilasi akan bertambah besar.

Tabel Perbedaan Tumbuhan C4 dan Tumbuhan C3

Sifat pembeda Tanaman C3 Tanaman C4

Tanaman C3 (Tanaman Tanaman C4 (Tanaman


Suhu optimum
Musim Dingin) mempunyai Musim Panas) mempunyai
suhu optimum 55-75 0F. suhu optimum 75-95 0F.

Proses fotosintesis Proses fotosintesis


berlangsung pada suhu 32- berlangsung pada suhu 55-
95 0F 105 0F
Cara kedua CO2 hanya difiksasi RuBP Enzim karboksilase PEP

tumbuhan oleh karboksilase RuBP memfiksasi CO2 pada

memfiksasi CO2 hanya bekerja apabila akseptor karbon lain yaitu

CO2 jumlahnya melimpah PEP. Karboksilase PEP

memiliki daya ikat yang

lebih tinggi terhadap

CO2daripada karboksilase

RuBP. Oleh karena itu

tingkat CO2 menjadi sangat

rendah pada tumbuhan C4


Adaptasi dalam
pengikatan CO2 Terdapat dalam kawasan Terdapat dalam kawasan

sejuk, lembab ke panas dan yang panas, keadaan kering

keadaan yang lembab dan sedikit lembab

Fotorespirasi Tinggi Rendah

Enzim pada fiksasi RuBP Carboxylase PEP Carboxylase

CO2
Fotosintesis 10 – 40 ppm 30 – 90 ppm
maksimum

(Prasetyo, 2008)

Perbedaan yang mendasar antara tanaman tipe C3, C4 dan CAM adalah pada reaksi

yang terjadi di dalamnya. Yang dimana pada tanaman yang bertipe C3 produk awal reduksi

CO2 (fiksasi CO2) adalah asam 3-fosfogliserat atau PGA. Terdiri atas sekumpulan reaksi

kimia yang berlangsung di dalam stroma kloroplas yang tidak membutuhkan energi dari

cahaya mataharai secara langsung.

Sumber energi yang diperlukan berasal dari fase terang fotosintesis. Sekumpulan
reaksi tersebut terjadi secara simultan dan berkelanjutan. Memerlukan energi sebanyak 3
ATP. PGAL yang dihasilkan dapat digunakan dalam peristiwa yaitu sebagai bahan

membangun komponen struktural sel, untuk pemeliharaan sel dan disimpan dalam bentuk

pati.

Pada tanaman tipe C4 yang menjadi cirinya adalah produk awal reduksi CO2 (fiksasi

CO2) adalah asam oksaloasetat, malat, dan aspartat ( hasilnya berupa asam-asam yang

berkarbon C4). Reaksinya berlangsung di mesofil daun, yang terlebih dahulu bereaksi dengan

H2O membentuk HCO3 dengan bantuan enzim karbonik anhidrase. Memiliki sel seludang di

samping mesofil. Tiap molekul CO2 yang difiksasi memerlukan 2 ATP. Tanaman c4 juga

mengalami siklus calvin seperti peda tanaman C3 dengan bantuan enzim Rubisko.

Sedangkan pada tanaman tipe CAM yang menjadi ciri mendasarnya adalah memiliki

daun yang cukup tebal sehingga laju transpirasinya rendah. Stomatanya membuka pada

malam hari. Pati diuraikan melalui proses glikolisis dan membentuk PEP. CO2 yang masuk

setelah bereaksi dengan air seperti pada tanaman C4 difiksasi oleh PEP dan diubah menjadi

malat. Pada siang hari malat berdifusi secara pasif keluar dari vakuola dan mengalami

dekarboksilasi. Melakukan proses yang sama dengan tanaman C3 pada siang hari yaitu daur

Calvin. Melakukan proses yang sama dengan tanaman C4 pada malam hari yaitu daur Hatch

dan Slack.

E. Proses Fotosintesis pada Tumbuhan C4

Di akhir tahun 1960an, tiga ahli botani (Kortschak, Hatch dan Slack) menemukan

jalur fotosintesis baru, yang disebut C4 atau jalur fotosintesis Hatch-Slack. Pada dasarnya

inilah yang terjadi. Karbon dioksida menyatu dengan sebuah senyawa yang disebut PEP

(Phosfoenolpiruvat), membentuk sebuah senyawa karbon-4, malat. Malat ditransfer ke sel-sel

lapisan buntalan di daun. Senyawa karbon-4 ini memberikan karbon dioksida, yang

memasuki C3 atau siklus Calvin di sel lapisan buntalan fotosintetik.

Pada tumbuhan C-4 terdapat pembagian tugas antara 2 jenis sel fotosintetik, yakni :

1. Sel mesofil

2. Sel-sel bundle sheath/ sel seludang-berkas pembuluh.


Sel seludang berkas pembuluh disusun menjadi kemasan yang sangat padat disekitar

berkas pembuluh. Diantara seludang-berkas pembuluh dan permukaan daun terdapat sel

mesofil yang tersusun agak longgar. Siklus calvin didahului oleh masuknya CO2 ke dalam

senyawa organic dalam mesofil.

Langkah pertama ialah penambahan CO2 pada fosfoenolpirufat (PEP) untuk

membentuk produk berkarbon empat yaitu oksaloasetat, Enzim PEP karboksilase

menambahkan CO2 pada PEP. Karbondioksida difiksasi dalam sel mesofil oleh enzim PEP

karboksilase. Senyawa berkarbon-empat-malat, dalam hal ini menyalurkan atom CO2

kedalam sel seludang-berkas pembuluh, melalui plasmodesmata. Dalam sel seludang –berkas

pembuluh, senyawa berkarbon empat melepaskan CO2 yang diasimilasi ulang kedalam

materi organic oleh robisco dan siklus Calvin.

Dengan cara ini, fotosintesis C4 meminimumkan fotorespirasi dan meningkatkan

produksi gula. Adaptasi ini sangat bermanfaat dalam daerah panas dengan cahaya matahari

yang banyak, dan dilingkungan seperti inilah tumbuhan C4 sering muncul dan tumbuh subur.

Daya ikat yang tinggi terhadap CO2 pada tanaman C4, menyebabkan perbandingan

antara pemasukan CO2 dan konduktivitas stomata (kemampuan stomata menyalurkan H2O

persatuan waktu) optimum. Dengan kata lain, tanaman-tanaman C4 mempunyai efisiensi

penggunaan air yang tinggi sehingga jumlah air yang dikeluarkan untuk sejumlah CO2 yang

dimasukkan jauh lebih sedikit pada tanaman C4 dibandingkan dengan tanaman C3. Pada

tanaman C3, daya ikat yang rendah terhadap CO2 menyebabkan tanaman ini boros dalam

penggunaan air.

Pada tanaman C4, CO2 diikat oleh PEP (enzym pengikat CO2 pada tanaman C4)

yang tidak dapat mengikat O2 sehingga tidak terjadi kompetisi antara CO2 dan O2. Lokasi

terjadinya assosiasi awal ini adalah di sel-sel mesofil (sekelompok sel-sel yang mempunyai

klorofil yang terletak di bawah sel-sel epidermis daun). CO2 yang sudah terikat oleh PEP

kemudian ditransfer ke sel-sel “bundle sheath” (sekelompok sel-sel di sekitar xylem dan
phloem) dimana kemudian pengikatan dengan RuBP terjadi.
Karena tingginya konsentasi CO2 pada sel-sel bundle sheath ini, maka O2 tidak

mendapat kesempatan untuk bereaksi dengan RuBP, sehingga fotorespirasi sangat kecil and

G sangat rendah, PEP mempunyai daya ikat yang tinggi terhadap CO2, sehingga reaksi

fotosintesis terhadap CO2 di bawah 100 m mol m-2 s-1 sangat tinggi. , laju assimilasi

tanaman C4 hanya bertambah sedikit dengan meningkatnya CO2


III PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Tumbuhan C4 adalah tumbuhan tropis yang melibatkan dua enzim di dalam
pengolahan CO2 menjadi glukosa yaitu Enzim phosphophenol pyruvat
carboxilase.
2. Pada tanaman tipe C4 yang menjadi cirinya adalah produk awal reduksi
CO2 (fiksasi CO2) adalah asam oksaloasetat, malat, dan aspartat ( hasilnya berupa
asam-asam yang berkarbon C4).
3. Perbedaan yang mendasar antara tanaman tipe C3, C4 dan CAM adalah pada
reaksi yang terjadi di dalamnya.
4. Pada tanaman C4 proses fotosintesisnya melalui dua siklus, yaitu siklus calvin dan
hatch slack
DAFTAR PUSTAKA

Anonymousa, 2011. Fotosintesis. http://www.google.com. Diakses pada tanggal , Diakses


pada tanggal, 10 Mei 2014.
Anonymousb. 2011. Fotosintesis. http://id.wikipedia.org/wiki/Fotosintesis. Diakses pada tanggal, 10
Mei 2014.

Anonymousc. 2011. Klasifikasi Perbanyakan Tanaman. http://agrimaniax.blogspot.com


/2010/05/klasifikasi-perbanyakan-tanaman.html. Diakses pada tanggal 15 September 2012.

Anonymousd. 2011. Fotosintesis. http://id.answers.yahoo.com/question/index


?qid=20080524220224AAC70W4. Diakses pada tanggal, 10 Mei 2014.

Budiarti. 2008. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia, Jakarta

Gardner. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. UI Press. Jakarta

Salisburry, Frank B. 1998. Photosynthesis 6th Edition. Cambridge University Press. London

Anda mungkin juga menyukai