Anda di halaman 1dari 13

Makalah Dasar Dasar Sains

Penemu Inti- Inti Atom

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pengetahuan lingkungan hidup


Dosen Pengampu : Husnul Khatimah, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh :

Nama: Nurwahidah
NIM: 210101501010
Kelas: A2 Pendidikan Matematika

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2021

1
Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas
berupa makalah yang berjudul “Penemu inti-inti atom”.

Saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu saya sehingga
makalah ini selesai dengan tepat waktu. Saya harap dengan adanya makalah ini, kita bisa
mengetahui tentang penemuan inti atom .

Saya sadar bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari
sempurna. Karenanya, saya meminta kritik dan saran untuk revisi kedepannya dan
sebelumnya mohon maaf apabila terdapat kata – kata yang kurang berkenan.

Takalar,8 Desember 2021

Penyusun

2
Daftar Isi

Halaman Judul (Sampul) …………………………………………………………………………..……….1

Kata Pengantar ………………………………………………………………………..………….2

Daftar Isi ……………………………………………………………………..…………….3

Bab 1 (Pendahuluan) …………………………………………………..………………………………. 4

1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………………………….4

1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………………..………………….4

1.3 Tujuan Penulisan ……….……………………………………………………..……………….…….4

Bab 2 (Pembahasan) ……………………………………………………………………………………..5

2.1 Pengertian Inti Atom ………………………………………………………………………………..…5


2.2 Penemu Inti Atom ………………………….…………………………………………………….
….5
Bab 3 (Penutup) ……………………………………………………………………………………….12

3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………..…………….12

3.2 Saran ………………………………………………………………………..…………….12

Daftar Pustaka ………………………………………………………………………..……………. 13

3
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Dalam sehari-hari kita sering mendengar kata ‘atom’. Istilah atom berasal dari Bahasa
Yunani (τομος/átomos, α-τεμνω), yang berarti tidak dapat dipotong ataupun sesuatu yang
tidak dapat dibagi-bagi lagi disebut juga dengan partikel terkecil yang tidak dapat dibelah
lagi. Konsep atom sebagai komponen yang tak dapat dibagi-bagi lagi pertama kali diajukan
oleh para filsuf India dan Yunani. Pada abad ke-17 dan ke-18, para kimiawan meletakkan
dasar-dasar pemikiran ini dengan menunjukkan bahwa zat-zat tertentu tidak dapat dibagi-
bagi lebih jauh lagi menggunakan metode-metode kimia biasa. Selama akhir abad ke-19 dan
awal abad ke-20, para fisikawan berhasilmenemukan struktur dan komponen-komponen
subatom di dalam atom, membuktikan bahwa 'atom' tidak dapat dibagi-bagi lagi. Prinsip-
prinsip mekanika kuantum yang digunakan para fisikawan kemudian berhasil memodelkan
atom.
Dalam ilmu Kimia dan Fisika, atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti
atom serta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom terdiri atas
proton yang bermuatan positif, dan neutron yang bermuatan netral. Atom adalah satuan
dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang
mengelilinginya. Inti atom mengandung campuran proton yang bermuatan positif dan
neutron yang bermuatan netral (terkecuali pada Hidrogen-1 yang tidak memiliki neutron).
Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya elektromagnetik.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis bermaksud menjelaskan mengenai inti
atom dan struktur inti meliputi sejarah penemuan inti atom sebagai tugas mata kuliah kimia.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang disebutkan di atas, penulis menemukan permasalahan
yang dirumuskan sebagai berikut ;
1) Apa itu inti atom ?
2) Bagaimana sejarah penemuan inti atom ?
3) Apa saja yang menjadi penyusun inti atom ?
1.3 Tujuan Penulisan
1) Dapat memahami dan menjelaskan tentang pengertian inti atom.
2) Dapat mengetahui sejarah penemuan inti atom.
3) Dapat menjelaskan partikel-partikel pokok penyusun inti atom.

4
BAB II
Pembahasan
2.1 Pengertian Inti Atom
Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan
electron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom mengandung campuran proton
yang bermuatan positif dan neutron yang bermuatan netral (terkecuali pada Hidrogen-1
yang tidak memiliki neutron). Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom
oleh gaya elektromagnetik. Demikian pula sekumpulan atom dapat berikatan satu sama
lainnya membentuk sebuah molekul. Atom yang mengandung jumlah proton dan elektron
yang sama bersifat netral, sedangkan yang mengandung jumlah proton dan elektron yang
berbeda bersifat positif atau negatif dan merupakan ion. Atom dikelompokkan berdasarkan
jumlah proton dan neutron pada inti atom tersebut. Jumlah proton pada atom menentukan
unsur kimia atom tersebut, dan jumlah neutron menentukan isotop unsur tersebut. Inti
atom atau nuklir (nuclear) terdiri atas sejumlah proton dan neutron dengankomposisi
tertentu. Di dalam inti atom ini juga berlaku “hukum” lain, yaitu gaya nuklir, yang dapat
mengimbangi gaya elektrostatik yang disebabkan oleh proton. Komposisi jumlah proton dan
neutron di dalam inti atom tersebut menentukan apakah suatu inti atom bersifat stabil atau
tidak stabil. Terdapat kemungkinan bahwa beberapa atom (unsur) yang sama ternyata
mempunyai inti atom yang tidak sama, dalam arti jumlah neutron yang tidak sama meskipun
dengan jumlah proton yang sama. (Alatas, 2012:16)
Inti atom merupakan bagian dari atom yang sangat kecil jika dibandingkan dengan ukuran
atom. Meskipun masa atom keseluruhan kecil, hampir semua masa atom disumbang masa
inti atom. Inti atom terdiri atas dua partikel dasar, yaitu proton dan neutron.Jumlah netron
dalam inti atom menentukan isotop elemen tersebut. Jumlahproton dan netron dalam inti
atom saling berhubungan, biasanya dalam jumlah yang sama dalam nukleus besar ada
beberapa netron lebih. Kedua jumlah tersebut menentukan jenis nukleus. Proton dan
netron memiliki masa yang hampir sama, dan jumlah dari kedua masa tersebut disebut
nomor massa, dan beratnya hampir sama dengan massa atom (tiap isotop memiliki masa
yang unik). Masa dari elektron sangat kecil dan tidak menyumbang banyak kepada masa
atom.
2.2 Penemu Inti Atom
A. John Dalton
Penemu atom yang dikenal sampai sekarang adalah John Dalton. John Dalton adalah
ilmuwan Inggris yang di awal abad ke-19 mengedepankan hipotesa atom ke dalam kancah
ilmu pengetahuan. Dengan perbuatan ini, dia menyuguhkan ide kunci yang memungkinkan
kemajuan besar di bidang kimia sejak saat itu.
Dia dilahirkan tahun 1766 di desa Eaglesfield di Inggris Utara. Sekolah formalnya berakhir
tatkala umurnya cuma baru tujuh tahun, dan dia hampir sepenuhnya belajar sendiri dalam
ilmu pengetahuan. Dia seorang anak muda yang senantiasa memahami sesuatu lebih dulu

5
dari rata-rata orang normal, dan ketika umurnya mencapai dua belas tahun dia sudah jadi
guru. Dan dia menjadi guru atau pengajar pribadi hampir sepanjang hidupnya. Ketika
umurnya meningkat lima belas tahun dia pindah ke kota Kendal, umur dua puluh enam ke
Manchester dan menetap di situ hingga napas penghabisan keluar dari tenggorokannya
tahun 1844. Mungkin perlu diketahui, dia tak pernah kawin.
Dalton menjadi tertarik dengan meteorologi di tahun 1787 tatkala umurnya dua puluh satu
tahun. Enam tahun kemudian dia terbitkan buku tentang masalah itu. Penyelidikannya
tentang udara dan atmosfir membangkitkan minatnya terhadap kualitas gas secara umum.
Dengan melakukan serentetan percobaan, dia temukan dua hukum yang mengendalikan
perilaku gas. Pertama, yang disuguhkan Dalton tahun 1801, menegaskan bahwa volume
yang diisi gas adalah proporsiona1 dengan suhunya. (Ini umumnya dikenal dengan “hukum
Charles” sesudah ilmuwan Perancis yang menemukannya beberapa tahun sebelum Dalton,
tetapi gagal menerbitkan hasil penyelidikannya). Kedua, juga disuguhkan tahun 1801,
dikenal dengan julukan “hukum Dalton” tentang tekanan bagian per bagian.
Menjelang tahun 1804, Dalton sudah merumuskan dia punya teori atom dan menyiapkan
daftar berat atom. Tetapi, buku utamanya A New System of Chemical Philosophy baru terbit
tahun 1808. Buku ini membuatnya termasyhur, dan dalam tahun-tahun berikutnya, bunga
penghargaan ditabur orang di atas kepalanya.
 Teori atom Dalton
Pada tahun 1908 John mengemukakan pendapatnaya tentang atom. Teori atom Dalton
didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier) dan hukum
susunan tetap (hukum prouts). Lavosier menyatakan bahwa “Massa total zat-zat sebelum
reaksi akan selalu sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi”. Sedangkan Prouts
menyatakan bahwa “Perbandingan massa unsurunsur dalam suatu senyawa selalu tetap”.
Dari kedua hukum tersebut Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom sebagai
berikut:
• Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi
• Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom
yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda
• Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan
sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen
• Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari
atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan
Kelebihan model atom Dalton yaitu mulai membangkitkan minat terhadap penelitian
mengenai model atom. Adapun kelemahan model atom John Dalton yaitu teori atom Dalton
tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat menghantarkan arus listrik. Bagaimana
mungkin bola pejal dapat menghantarkan arus listrik? padahal listrik adalah elektron yang
bergerak. Berarti ada partikel lain yang dapat menghantarkan arus listrik.

6
B. Penemu Elektron
Salah satu penemu electron adalah Joseph John Thompson. Joseph John Tomson (1856-
1940) adalah seorang ilmuwan yang diangkat sebagai profesor fisika eksperimental sejak
1884. Berkat penelitiannya membuahkan sebuah penemuan yaitu elektron pada tahun
1960-an memenangkan hadiah Nobel fisika Thomsom menjadi perintis ilmu fisika nuklir.

Thomsom mengenyam pendidikan di Owen College, Manchester tahun 1870 dan tahun
1876 mendaftar di Trinity College, Cambridge sebagai pelajar biasa. Pada tahun 1918 ia
menjadi profesor fisika eksperimental di laboratorium Cavendish, Cambridge, di mana ia
menggantikan John Strutt.
Selama melakukan penelitian Thomson mempelajari bahwa tabung katoda pada kondisi
vakum parsial(hampir vakum) yang diberi tegangan tinggi akan mengeluarkan berkas sinar
yang ia sebut dengan berkas sinar katoda. Berkas sinar katoda ini kemudian disebut sebagai
elektron. Adapun kisah penemuan elektron yaitu sebagai berikut.
Percobaan tabung sinar katoda pertama kali dilakukan William Crookes (1875). Hasil
eksperimennya adalah ditemukannya seberkas sinar yang muncul dari arah katoda menuju
ke anoda yang disebut sinar katoda. George Johnstone Stoney (1891) yang memberikan
nama sinar katoda disebut “elektron”. Kelemahan dari Stoney tidak dapat menjelaskan
pengertian atom dalam suatu unsur memiliki sifat yang sama sedangkan unsur yang
berbeda akan memiliki sifat berbeda, padahal keduanya sama-sama memiliki elektron.
Joseph John Thomson (1897) melanjutkan eksperimen William Crookes yaitu pengaruh
medan listrik dan Medan magnet dalam tabung sinar katoda.
Hasil percobaannya membuktikan bahwa ada partikel bermuatan negative dalam suatu
atom karena sinar tersebut dapat dibelokkan ke arah kutub positif medan listrik.
berdasarkan besarnya simpangan sinar katode dalam medan listrik, Thomson dapat
menentukan nisbah muatan terhadap massa (nilai e/m) dari partikel sinar katode sebesar
1.76 x 108 Coulomb/gram. Besarnya muatan dalam elektron ditemukan oleh Robert Andrew
Milikan(1908) melalui percobaan tetes minyak Milikan. Minyak disemprotkan ke dalam
tabung yang bermuatan listrik. Akibat gaya 7 Tarik gravitasi akan mengendapkan tetesan
minyak yang turun. Bila tetesan minyak diberi muatan negatif maka akan tertarik kekutub
positif medan listrik. Milikan menemukan bahwa muatan tetes-tetes minyak selalu bulat
dari suatu muatan tertentu, yaitu 1.602 x 10-19 coulomb.

7
Hasil percobaan Milikan dan Thomson diperoleh muatan elektron –1 dan massa elektron 0,

()
o
sehingga elektron dapat dilambangkan e
−1

Data Fisis Elektron :


e/m = 1.76 x 108 Coulomb/gram
e = 1.602 x 10-19 coulomb maka massa elektron me = 9.11 x 10-31k

C. Penemu Proton
Penemu proton adalah Ernest Rutherford. Rutherford adalah seorang ahli fisika
kelahiran Selandia Baru. Dia yang membuat pengembangan model atom yang
berbentuk seperti tata surya. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email
kamu. Daftarkan email Rutherford melalukan penelitian pada awal tahun 1900-an.
Penemuan proton didasari oleh percobaan reaksi nuklir yang memicu muntahan
atom. Dia menembaki partikel alpha pada selembar tipis foil emas. Awalnya ia
menduga bahwa inti atom tterdiri dari hidrogen. Nama proton diambil dari bahasa
Yunani protos yang berarti yang pertama. Dia juga menyebutkan bahwa sebagian
besar volume atom adalah ruang kosong. Selain itu, dia juga mengemukakan bahwa
partikel bermuatan negatif yang tersebar di luar inti atom, sama dengan muatan
positif di inti atom. Adapun kisah penemuan proton yaitu sebagai berikut.
Keberadaan partikel bermuatan positif yang dikandung oleh atom diisyaratkan oleh
Eugen Goldstein (1850-1930) pada tahun 1886.Dengan ditemukannya elektron, para
ilmuwan semakin yakin bahwa dalam atom pasti ada partikel bermuatan positif untuk
mengimbangi muatan negatif dari elektron. Selain itu, jika seandainya partikel
penyusun atom hanya elektron-elektron, maka jumlah massa elektron terlalu kecil
dibandingkan terhadap massa sebutir atom. Eugene Goldstein (1886) melakukan
eksperimen dari tabung gas yang memiliki katode, yang diberi lubang-lubang dan
diberi muatan listrik.Selanjutnya, dan gas yang berada di belakang lempeng katode
menjadi berpijar. Peristiwa tersebut menunjukkan adanya radiasi yang berasal dari
anode yang menerobos
lubang pada lempeng katode.Sinar ini disebut sinar anode atau sinar positif. Sifat
sinar anode, antara lain :
1. merupakan radiasi partikel sehingga dapat
memutar baling-baling;
2. dalam medan listrik/magnet, dibelokkan ke
kutub negatif, jadi merupakan
radiasi bermuatan positif;
3. partikel sinar anode bergantung pada jenis gas dalam tabung.

8
Hasil eksperimen tersebut membuktikan bahwa pada saat terbentuk elektron yang menuju
anode, terbentuk pula sinar positif yang menuju arah berlawanan melewati lubang pada
katode. Setelah berbagai gas dicoba dalam tabung ini, ternyata gas hidrogen lah yang
menghasilkan sinar muatan positif yang paling kecil baik massa maupun muatannya,
sehingga partikel ini disebut dengan proton. Massa proton = 1 sma (satuan massa atom) dan
muatan proton = +1. 9
Keberadaan partikel penyusun atom yang bermuatan positif itu semakin terbukti ketika
Ernest Rutherford pada tahun 1906, bersama dua orang asistennya yaitu Hans Geiger dan
Ernest Marsden, melakukan serangkaian percobaan untuk mengetahui kedudukan partikel-
partikel di dalam atom. Percobaan mereka dikenal dengan hamburan sinar alfa terhadap
lempeng tipis emas.
 Teori Atom Rutherford
Pada tahun 1911, seorang ilmuwan Inggris, Ernest Rutherford pertama kali mengemukakan
pendapatnya bahwa atom terdiri atas inti atom yang dikelilingi oleh partikel-partikel lain
yang lebih ringan, partikel tersebut adalah electrons.Inti atom itu sendiri selanjutnya
ditemukan terdiri dari dua tipe partikel, yaitu proton dan neutron. Rutherford bersama dua
orang muridnya (Hans Geigerdan Erners Masreden) melakukan percobaan yang dikenal
dengan hamburan sinar alfa terhadap lempeng tipis emas. Sebelumya telah ditemukan
adanya partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus, berdaya
tembus besar sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas. Percobaan tersebut
sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul
merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau
dibelokkan.Percobaan Rutherford dapat digambarkan sebagai berikut :

Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa ditembakkan pada
lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada
penyimpangan sudut kurang dari 1°), tetapi dari pengamatan Marsden diperoleh fakta
bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa akan membelok sudut 90° bahkan lebih.
Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford mengusulkan
model atom yang dikenal dengan Model Atom Rutherford yang menyatakan bahwa Atom
terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang
bermuatan negatif. Rutherford menduga bahwa didalam inti atom terdapat partikel netral
yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling tolak menolak. Dalam
model ini elektron tidak dapat diam, karena tidak ada sesuatupun yang dapat
mempertahankan melawan gaya tarik inti.

9
D. Penemu Neutron
James Chadwick merupakan fisikawan Inggris yang berhasil menemukan komponen
penyusun inti atom yaitu neutron sekaligus nuklir. Dengan adanya penemuan besar
itu, dia memperoleh penghargaan berupa nobel di bidang ilmu kimia pada 1935.
Bahkan, dalam sejarah Perang Dunia II, ia menjadi salah satu seorang ilmuwan
yang aktif dalam mengembangkan bom atom.
Penemu neutron ini lahir pada 20 Oktober 1891, dia merupakan mahasiswa
Universitas Manchester pada 1908 dan berhasil menamatkan pendidikannya di
Honors School of Physics pada 1911. Dia juga menyelesaikan pendidikannya hingga
menyandang gelar master pada 1913 dan menyelesaikan permasalahan mengenai
radioaktif setelah dua tahun melakukan kolaborasi bersama Profesor Rutherford di
Laboratorium Fisik Manchester. Chadwick memperoleh banyak penghargaan hingga
mendapatkan gelar bangsawan. Dia wafat di usia ke-82 tahun, pada 24 Juli 1974.
 Sejarah Penemuan Neutron
Dengan adanya penemuan atom maka berkembanglah percobaan yang membahas
partikel penyusun atom. Atom yang dinyatakan sebagai partikel yang tidak dapat
dibagi lagi ternyata memiliki komponen penyusun didalamnya. Setiap penelitian
dilakukan untuk memperbaiki penelitian yang sudah ada sekaligus menemukan hal
baru mengenai atom termasuk penemuan neutron. Penemuan neutron ini, diawali
dengan adanya percobaan yang dilakukan oleh Ernest Rutherford yakni menghitung
jumlah partikel bermuatan positif dalam inti atom dan massa inti atom. Dalam hal ini,
dia mengharapkan bahwa jumlah dari partikel bermuatan positif itu sama dengan
massa atom karena massa elektron yang kecil. Namun, dari percobaan tersebut
diperoleh bahwa massa inti atom hanya seperdua dari massa atom.
Percobaan yang dilakukan Rutherford berhasil mendapatkan hasil yang
memuaskan, tetapi terdapat kejanggalan terkait dengan massa dari inti atom suatu
unsur yang selalu lebih besar dari massa proton dalam inti atom. Maka dari itu, dia
memberikan hipotesis bahwa adanya partikel tidak bermuatan pada inti atom.
Lalu, pada 1932 barulah James Chadwick berhasil menemukan partikel yang
menyusun inti atom dengan massa yang sama dengan proton, namun tidak
bermuatan. Partikel subatomik ini ditemukan melalui percobaan yang dilakukan
Chadwick dengan penembakan partikel alfa pada lapisan tipis berilium. Output yang
dihasilkan berupa pancaran radiasi energi yang tinggi. Sehingga partikel itu
dinamakan neutron. Hingga akhirnya Chadwick dinyatakan sebagai bapak penemu
neutron.Dari percobaan tersebut, dikenal bahwa neutron sebagai partikel penyusun
inti atom dengan massa neutron yaitu 1,675 x 10-24 gram. Jumlah neutron pada
setiap unsur bukanlah menjadi ciri yang khas. Berarti pada setiap unsur yang
memiliki jumlah neutron sama namun jumlah protonnya berbeda maka akan memiliki
sifat yang berbeda begitupun sebaliknya.

10
E. Penemuan Inti Atom
W.C. Rontgen yang menemukan sinar x pada tahun 1895 dan penemuan zat radioaktif oleh
Henry Becquerel pada 1896 mendasari penemuan inti atom oleh Rutherford. Zat radioaktif
merupakan zat yang dapat memancarkan radiasi spontan,misalnya uranium, radium dan
polonium. Radiasi atau sinar yang dipancarkan oleh zat radioaktif disebut sinar radioaktif.
Sinar radioaktif yang umum dikenal adalah sinar alfa (α), sinar beta (β) dan sinar gama (γ).
Pada tahun 1906, Ernest Rutherford bersama mahasiswanya Geiger dan Marsden meneliti
radiasi dari uranium, radium, dan radioaktif lain yang memancarkan sinar α, β dan γ.
Radioaktif tersebut disimpan dalam kotak timbel dengan lubang yang sangat kecil sihingga
sinar α dalam kotakakan terpancar. Pancaran sinar α digunakan untuk menembak lempeng
emas tipis sehingga eksperimen tersebut dikenal dengan eksperimen lempeng tipis emas.
Sebagian besar sinar α diteruskan, hanya sedikir yang dipantulkan.
Setelah diketahui bahwa dalam atom terdapat muatan positif dan electron, pada tahun
1898, Thomson mengusulkan bahwa atom dapat dipandang sebagai suatu permukaan bola
yang bermuatan positif dan pada permukaan tersebut menempel electron.
Rutherford mempostulatkan bahwa electron bergerak mengitari inti seperti planet
mengitari matahari. dari hasil analisanya diketahui bahwa atom bukan bola pejal melainkan
inti atom (partikel yang sangat kecil) memiliki muatan positif yang dikelilingi elektron yang
bersifat negatif. Akan tetapi model Rutherfordtidak dapat menjelaskan mengapa elektron
tidak tertarik ke inti atom.(Bunjali, 2002 :5)
Pada tahun 1932neutron ditemukan oleh J.Chadwick dalam proses reaksi nuklir. Dalam
percobaan tersebut, partikel-α yang ditembakkan pada unsur berilium (Be) menghasilkan
radiasi berikutnya dengan daya penetrasi (tembus) sangat tinggi. 15 Radiasi ini mampu
menghantam proton keluar dari parafin dengan gaya yang sangat kuat. Berdasarkan energi
dan momentumnya, hanya partikel netral dengan massa setingkat dengan massa proton
yang mampu menghantam proton keluar dari parafin.
Oleh karena itu, Chadwick berpendapat bahwa radiasi dengan daya penetrasi kuat ini
tentulah terdiri atas partikel-partikel netral dengan massa sesuai untuk neutron. Setelah
James Chadwick menemukan neutron inilah. Werner Heinsenberg mengemukakan hipotesis
bahwa partikel dasar pembangun inti atom adalah proton dan neutron yang diakui sampai
sekarang.

11
BAB III
Penutup

3.1 Kesimpulan
Atom merupakan bagian terkecil penyusun suatu materi atau benda benda di sekitar kita.
Atom terbagi lagi menjadi tiga bagian yaitu proton, elektron dan neutron. Atom pertama
kali ditemukan oleh Democritus tetapi yang pertama kali memperkenalkan tentang teori
atom adalah John Dalton. Untuk proton sendiri ditemukan oleh Ernest Rutherford setelah
melakukan berbagai percobaan. Elektron ditemukan oleh Joseph John Tomson, dan neutron
ditemukan oleh James Chadwick. Selain ilmuwan ilmuwan di atas masih banyak ilmuwan
lain yang melakukan percobaan tentang partikel partikel terkecil penyusun atom , namun
yang mempublikasikannya ialah ilmuwan- ilmuwan yang disebutkan tadi.
3.2 Saran
Sebagai pelajar yang baik , kita seharusnya mempelajari dan mengamalkan segala lmu yang
kita dapatkan dan jangan lupa untuk saling berbagi ilmu pengetahuan satu sama lain.

12
Daftar Pustaka
Alatas, Zubaidah dkk. 2012. Buku Pintar Nuklir. Jakarta: Pusat Diseminasi Iptek Nuklir
Badan Tenaga Nuklir Nasional.
Bunjali, Bunbun. 2002.Kimia Inti. Bandung : Penerbit ITB.
Muchtaridi, Sandri Justiana.2006. Kimia SMA X. Bandung :Quadra.
Nugroho, Agung dkk.2008. Bertualang di Dunia Kimia. Yogyakarta :Pustaka Insan
Madani.
Tukan, Maria Benedikta.2012. Struktur Atom.Surabaya :UNESA Program Pascasarjana
Pendidikan Sains (tidak diterbitkan).
http://acityawara.com/Detail-1324-pengertian-inti-atom.html
http://elisa.ugm.ac.id/user/archive/download/43975/b9d05a97c9432e4571d209cf839124
https://www.kompas.com/sains/read/2021/09/04/163000423/sejarah-penemuan-proton.

https://bio.or.id/biografi-john-dalton-pencetus-teori-atom/

13

Anda mungkin juga menyukai