Anda di halaman 1dari 45

ATOM DAN RADIOAKTIVITAS

Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

A PETUNJUK BELAJAR

1. Berdo’alah setiap akan memulai pelajaran.


2. Bacalah KD, Indikator, dan Tujuan pembelajaran.
3. Pahamilah isi materi tentang Tumbukan
4. Kerjakanlah latihan soal-soal!
5. Kerjakanlah evaluasi secara cermat dan teliti!

B KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI

KOMPETENSI DASAR:
3.10 Menganalisis karakteristik inti atom, radioaktivitas,
pemanfaatan, dampak, dan proteksinya dalam kehidupan
sehari-hari
4.10.Menyajikan laporan tentang sumber radioaktif, radioaktivitas,
pemanfaatan, dampak, dan proteksinya bagi kehidupan

INDIKATOR:
1. Menganalisis struktur inti atom
2. Menganalisis reaksi inti atom
3. Menganalisis radioaktifitas atom
4. Menganalisis teknologi nuklir
5. Menganalisis proteksi radiasi

C MATERI PEMBELAJARAN

INTI ATOM
1
Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani (ἄτομος/átomos), yang berarti tidak dapat
dipotong ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep ini pertama kali
diajukan oleh para filsuf India dan Yunani. Selama akhir abad ke-19 dan awal abad ke-
20, para fisikawan berhasil menemukan struktur dan komponen-komponen subatom di
dalam atom, hal ini membuktikan bahwa ‘atom’ tidaklah tak dapat dibagi-bagi lagi.

1 STRUKTUR INTI ATOM

2
Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

Atom adalah satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron
bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom mengandung campuran proton yang
bermuatan positif dan neutron yang bermuatan netral (terkecuali pada Hidrogen-1 yang
tidak memiliki neutron). Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh
gaya elektromagnetik.
Partikel-partikel pembentuk inti atom adalah proton (1P1) dan netron ( 0n1). Kedua
partikel pembentuk inti atom ini disebut juga nukleon. Sedangkan nuklida adalah suatu
inti atom yang ditandai dengan jumlah proton (p) dan neutron (n) tertentu, dituliskan:
X = lambang unsur
Z = nomor atom = jumlah proton (= p)
A = bilangan massa = jumlah proton dan neutron (= p + n)

Ukuran Atom
Inti atom jauh lebih kecil dari ukuran asli atom (antara 10 000 dan 100 000 kali
lebih kecil). Juga mengandung lebih dari 99% dari massa sehingga kepadatan massa inti
sangat tinggi. Inti atom memiliki semacam struktur internal, seperti neutron dan proton
tampaknya mengorbit sekitar satu sama lain, sebuah fakta yang diwujudkan dalam
keberadaan peristiwa magnetik nuklir. Namun, percobaan menunjukkan bahwa inti
sangat mirip dengan bola atau elipsoid kompak 10-15 m (= 1 fm), yang tampaknya
kepadatan yang konstan. Tentu radius ini sangat bervariasi dengan jumlah proton dan
neutron, inti atom yang lebih berat dan partikel lebih agak lebih besar.
Inti atom terdiri atom proton-proton dan neutron-neutron
Jari-jari inti : R = R0 . A1/3
R0 : Jari-jari atom 1,33 x 10-3 cm
A : Nomor massa (nukleon)

3
Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

Massa Atom
Mayoritas massa atom berasal dari proton dan neutron, jumlah keseluruhan
partikel ini dalam atom disebut sebagai bilangan massa. Massa atom pada keadaan diam
sering diekspresikan menggunakan satuan massa atom (u). Satuan ini didefinisikan
sebagai seperduabelas massa atom karbon-12 netral, yang kira-kira sebesar
1,66 × 10−27 kg. Atom memiliki massa yang kira-kira sama dengan bilangan massanya
dikalikan satuan massa atom.

Nama Lambang Nomor Nomor Massa


atom massa (sma)

Proton P atau H 1 1 1,00728

Neutro N 0 1 1,00867
n
Elektro e -1 0 0,000549
n

4
Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

Sifat atom
1. Isoton : Atom-atom unsur tertentu ( Z sama) dengan nomor massa
berbeda.
2. Isoton: kelompok nuklida dengan jumlah netron sama tetapi Z
berbeda.
3. Isobar: kelompok nuklida dengan A sama tetapi Z berbeda.
Kestabilan inti : Kestabilan inti tidak dapat diramalkan dengan suatu aturan.
Namun, ada beberapa petunjuk empiris yang dapat digunakan untuk mengenal inti yang
stabil dan yang bersifat radioaktif/tidak stabil, yaitu:
Semua inti yang mempunyai proton 84 atau lebih tidak stabil
Aturan ganjil genap, yaitu inti yang mempunyai jumlah proton genap dan jumlah
neutron genap lebih stabil daripada inti yang mempunyai jumlah proton dan neutron
ganjil

Bilangan sakti (magic numbers)


Nuklida yang memiliki neutron dan proton sebanyak bilangan sakti umumnya
lebih stabil terhadap reaksi inti dan peluruhan radioaktif.
Bilangan tersebut adalah:
Untuk neutron : 2, 8, 20, 28, 50, 82 dan 126
Untuk proton : 2, 8, 20, 28, 50 dan 82.
Pengaruh bilangan ini untuk stabilitas inti sama dengan banyaknya elektron untuk gas
mulia yang sangat stabil.
Kestabilan inti dapat dikaitkan dengan perbandingan neutron-proton.
Pita kestabilan : Grafik antara banyaknya neutron versus banyaknya proton dalam
berbagai isotop yang disebut pita kestabilan menunjukkan inti-inti yang stabil. Inti-
inti yang tidak stabil cenderung untuk menyesuaikan perbandingan neutron
terhadap proton, agar sama dengan perbandingan pada pita kestabilan. Kebanyakan
unsur radioaktif terletak di luar pita ini.
Di atas pita kestabilan, Z <>
Untuk mencapai kestabilan :
inti memancarkan (emisi) neutron atau memancarkan partikel beta

5
Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

Di atas pita kestabilan dengan Z > 83, terjadi kelebihan neutron dan
proton
Untuk mencapai kestabilan :
Inti memancarkan partikel alfa
Di bawah pita kestabilan, Z <>
Untuk mencapai kestabilan :
Inti memancarkan positron atau menangkap electron.

Bentuk Atom
Pada tahun 1661, Robert Boyle mempublikasikan buku The Sceptical
Chymist yang berargumen bahwa materi-materi di dunia ini terdiri dari berbagai
kombinasi "corpuscules"ataupun atom-atom yang berbeda. Hal ini berbeda dengan
pandangan klasik bahwa materi terdiri dari unsur udara, tanah, api, dan air.Pada tahun
1789, istilah element (unsur) didefinisikan oleh seorang bangsawan dan peneliti
Perancis, Antoine Lavoisier, sebagai bahan dasar yang tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh
lagi dengan menggunakan metode-metode kimia.
Pada tahun 1803, John Dalton menggunakan konsep atom untuk menjelaskan
mengapa unsur-unsur selalu bereaksi dalam perbandingan yang bulat dan tetap dan
mengapa gas-gas tertentu lebih larut dalam air dibandingkan dengan gas-gas lainnya. Ia
mengajukan bahwa setiap unsur mengandung atom-atom tunggal unik yang dapat
kemudian lebih jauh bergabung menjadi senyawa-senyawa kimia. Sedangkan bentuk inti
atom ada yang berbentuk bulat dan cakram. Didalam inti atom berkerja gaya Coulomb
dan momen kuodrupol. Jika momen kuodrupol = 0 maka bentuknya bulat jika > 0 maka
bentuknya akan lonjong atau cakram.

CONTOH SOAL

1. Di alam, atom Oksigen memiliki tiga isotop, yaitu dengan


kelimpahan 99,76%; dengan kelimpahan 0,04% ; dan dengan
kelimpahan 0,20%.Massa atom (sma) dari masing-masing isotop secara
berturut-turut adalah 15,9949 sma, 16,9991 sma, dan 17,9992 sma.
Tentukan massa atom relatif Oksigen.

Pembahasan :

6
Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

Ar O = (massa x persentase kelimpahan ) + (massa x persentase


kelimpahan ) + (massa x persentase kelimpahan )

Ar O = (15,9949 x 99,76%) + (16,9991 x 0,04%) + (17,9992 x 0,20%)

Ar O = 15,957 sma + 0,007 sma + 0,036 sma

Ar O = 16 sma

Jadi, massa atom relatif dari atom oksigen adalah 16 sma

SOAL LATIHAN
1. Urutan pengisian elektron ke dalam satu subkulit dimulai dengan
elektron menempati seluruh orbital dengan spin sama,
selanjutnya baru berpasangan. Aturan ini dinyatakan oleh . . . .

2REAKSI INTI
Reaksi inti merupakan peristiwa perubahan suatu inti atom sehingga berubah
menjadi inti atom lain dengan memancarkan partikel-partikel dasar. Partikel-partikel

dasar itu adalah alpha , beta ( ), Gamma ( , proton (

), Neutron ( ), positron dan deutron ( ). Agar terjadi


reaksi inti diperlukan partikel lain untuk menggoyahkan kesetimbangan inti atom
sehingga kesetimbangan inti terganggu. Akibatnya inti akan terpecah menjadi dua inti
yang baru. Partikel yang digunakan untuk mengganggu kesetimbangan inti yaitu partikel
proton atau neutron. Di mana partikel proton atau neutron yang berenergi ditembakkan
pada inti target sehingga setelah reaksi terjadi akan terbentuk inti atom yang baru disertai
terbentuknya partikel yang baru. Pada setiap reaksi inti selalu berlaku hukum berikut ini.
1. Hukum kekekalan Jumlah nukleon
“Jumlah nucleon (Proton + Neutron) sebelum reaksi sama dengan
jumlah nukleon sesudah reaksi”.
Misalkan pada reaksi:

Dalam hal ini berlaku:


A1 + A2 = A3 + A4
2. Hukum Kekekalan Muatan
7
Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

Jumlah muatan (proton) sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.


Berdasarkan hukum kekekalan muatan pada reaksi di atas berlaku
Z1 + Z2 = Z3 + Z4
3. Hukum kekekalan momentum
Hukum kekekalan momentum menyatakan bahwa jumlah
momentum relativistik sebelum reaksi sama dengan jumlah
momentum relativistik sesudah reaksi.

Dengan:

4. Hukum Kekekalan Energi


Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa jumlah energi
total (relativistik) sebelum dan sesudah reaksi adalah sama. Energi
total adalah jumlah energi kinetik (K) dan energi diamnya (E0).

Energi reaksi inti yang timbul diperoleh dari penyusutan massa inti, yaitu
perbedaan jumlah massa inti atom sebelum reaksi dengan jumlah massa inti atom
sesudah reaksi. Menurut Albert Einstein dalam kesetaraan antara massa dan energi
dinyatakan bahwa energi total yang dimiliki oleh suatu massa sebesar m adalah E=mc2.
Apabila semua massa inti atom dinyatakan dalam sma (satuan massa atom). maka energi
total yang dimiliki massa sebesar 1 sma setara dengan energi sebesar 931 MeV (1 sma =
1,66 × 10-27 kg, c = 3 × 108 m/s dan 1 eV = 1.6 × 10-19 Joule)
Misalnya suatu reaksi inti dinyatakan menurut persamaan:
A+ a B+ b+ Q
Besarnya energi yang timbul dapat dicari dengan persamaan:

…………………..(4)

Dengan:
= Jumlah massa inti atom sebelum reaksi
8
Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

= Jumlah massa inti atom sebelum reaksi


Q = Energi yang timbul selama reaksi terjadi
Dalam reaksi inti jika diperoleh Q > 0, maka reaksinya dinamakan reaksi
eksoterm yaitu selama reaksi berlangsung dilepaskan energi sedangkan jika Q < 0 maka
reaksinya dinamakan reaksi endoterm yaitu selama reaksi berlangsung diperlukan
energi. Reaksi inti dibedakan menjadi dua, yaitu reaksi fisi dan reaksi fusi.

a) Reaksi Fisi

Reaksi fisi yaitu reaksi pembelahan inti atom berat menjadi dua inti atom lain
yang lebih ringan dengan disertai timbulnya energi yang sangat besar. Misalnya inti atom
uranium-235 ditembak dengan neutron sehingga terbelah menjadi inti atom Xe-235 dan
Sr-94 disertai dengan timbulnya 2 neutron yang
memiliki energi tinggi. Reaksinya dapat dituliskan:

Dalam reaksi fisi yang terjadi akan dihasilkan energi kirakira sebesar 234 Mev.
Dalam reaksi fisi ini timbul neutron neutron baru yang berenergi tinggi. Neutron-neutron
yang timbul akan menumbuk inti atom berat yang lain sehingga akan menimbulkan
reaksi fisi yang lain. Hal ini akan berlangsung terus sehingga semakin lama semakin
banyak reaksi inti yang dihasilkan dan dalam sekejap dapat timbul energi yang sangat
besar. Peristiwa semacam ini disebut reaksi fisi berantai.

9
Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

Gambar 3.1 Reaksi Fisi dari Uranium


Reaksi fisi berantai yang tak terkendali akan menyebabkan timbulnya energi
yang sangat besar dalam waktu relatif singkat, sehingga dapat membahayakan kehidupan
manusia. Reaksi berantai yang tak terkendali terjadi pada Bom Atom. Energi yang timbul
dari reaksi fisi yang terkendali dapat dimanfaatkannya untuk kehidupan manusia. Reaksi
fisi terkendali yaitu reaksi fisi yang terjadi dalam reaktor nuklir (Reaktor Atom). Di mana
dalam reaktor nuklir neutron yang terbentuk ditangkap dan tingkat energinya diturunkan
sehingga reaksi fisi dapat dikendalikan. Pada umumnya untuk menangkap neutron yang
terjadi, digunakan logam yang mampu menangkap neutron yaitu logam Cadmium atau
Boron. Pengaturan populasi neutron yang mengadakan reaksi fisi dikendalikan oleh
batang pengendali yang terbuat dari batang logam Cadmium, yang diatur dengan jalan
memasukkan batang pengendali ke dalam teras-teras bahan bakar dalam reaktor. Dalam
reaktor atom, energi yang timbul kebanyakan adalah energi panas, di mana energi panas
yang timbul dalam reaktor ditransfer keluar reaktor kemudian digunakan untuk
menggerakkan generator, sehingga diperoleh energi listrik.

b) Reaksi Fusi

Reaksi fusi yaitu reaksi penggabungan dua inti atom ringan menjadi inti atom
lain yang lebih berat dengan melepaskan energi.

Gambar 3.1 Reaksi Fusi antara deuteron dan triton

Misalnya penggabungan deutron dengan deuteron menghasilkan triton dan


proton dilepaskan energi sebesar kirakira 4,03 MeV. Penggabungan deutron dengan

10
Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

deuteron menghasilkan inti He-3 dan neutron dengan melepaskan energi sebesar 3,3
MeV. Penggabungan triton dengan triton menghasilkan inti He-4 dengan melepaskan
energi sebesar 17,6 MeV, yang reaksi fusinya dapat dituliskan:

Agar dapat terjadi reaksi fusi diperlukan temperatur yang sangat tinggi sekitar
108 K, sehingga reaksi fusi disebut juga reaksi termonuklir. Karena untuk bisa terjadi
reaksi fusi diperlukan suhu yang sangat tinggi, maka di matahari merupakan tempat
berlangsungnya reaksi fusi. Energi matahari yang sampai ke Bumi diduga merupakan
hasil reaksi fusi yang terjadi dalam matahari. Hal ini berdasarkan hasil pengamatan
bahwa matahari banyak mengandung hidrogen (1H1). Dengan reaksi fusi berantai akan
dihasilkan inti helium-4. Di mana reaksi dimulai dengan penggabungan antar dua atom
hydrogen membentuk deutron, selanjutnya antara deutron dengan deutron membentuk
inti atom helium-3 dan akhirnya dua inti atom helium-3 bergabung membentuk inti atom
helium- 4 dan 2 atom hidrogen dengan melepaskan energi total sekitar 26,7 MeV, yang
reaksinya dapat dituliskan:

Sehingga reaksi tersebut dapat ditulis:

CONTOH SOAL

1. Perhatikan reaksi inti fusi berikut ini:


1H2 + 1H3 → 2He4 + 0n1 + E
Jika massa 1H2 = 2,014 sma, massa 1H3 = 3,016 sma, massa partikel α = 4,0026 sma
dan massa neutron = 1,0084 sma, maka energi yang dihasilkan adalah…… (1 sma
setara dengan 931 MeV)

11
Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

Pembahasan:
Massa reaktan dan produk :
Massa reaktan (mreaktan) = 2,014 sma + 3,016
sma = 5,03 sma
Massa produk (mproduk) = 4,0026 sma + 1,0084
sma = 5,011 sma
Massa yang hilang selama reaksi :
Δm = mreaktan – mproduk
Δm = 5,03 sma – 5,011 sma
Δm = 0,019 sma
Massa yang hilang pada reaksi fusi adalah 0,019 sma.
1 sma setara dengan energi sebanyak 931 MeV. 0,019 sma setara dengan energi
sebanyak 0,019 x 931 MeV = 17,689 MeV = 17,69 MeV.

SOAL LATIHAN

Perhatikan reaksi inti fusi berikut ini:


1H3 + 1H5 → 2He8 + 0n1 + E
Jika massa 1H3 = 4,014 sma, massa 1H5 = 6,016 sma, massa partikel α = 4,0026 sma
dan massa neutron = 1,0084 sma, maka energi yang dihasilkan adalah…… (1 sma
setara dengan 931 MeV)

4RAIOAKTIFITAS

A. Sejarah Penemuan Unsur- Unsur Radioaktif

Pada tahun 1895 W.C. Rontgen melakukan percobaan dengan sinar katode. Ia
menemukan bahwa tabung sinar katode menghasilkan suatu radiasi berdaya tembus besar
yang dapat menghitamkan film foto. Selanjutnya sinar itu diberi nama sinar X. Sinar X
tidak mengandung elektron, tetapi merupakan gelombang elektromagnetik. Sinar X tidak
dibelokkan oleh bidang magnet, serta memiliki panjang gelombang yang lebih pendek
daripada panjang gelombang cahaya.

12
Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

Berdasarkan hasil penelitian W.C Rontgen tersebut,


maka Henry Becquerel pada tahun 1896 bermaksud
menyelidiki sinar X, tetapi secara kebetulan ia menemukan
gejala keradioaktifan. Pada penelitiannya ia menemukan
bahwa garam-garam uranium dapat merusak film foto
meskipun ditutup rapat dengan kertas hitam. Menurut
Becquerel, hal ini karena garam-garam uranium tersebut
dapat mem ancarkan suatu sinar dengan spontan. Peristiwa ini dinamakan radio aktivitas
spontan.

Pada Tahun 1897,salah seorang ilmuwan Inggris, Ernest Rutherford menjelaskan


bahwa inti atom yang tidak stabil (radionuklida) mengalami peluruhan radioaktif.
Partikel-partikel kecil dengan kecepatan tinggi dan sinar-sinar menyebar dari inti atom ke
segala arah. Para ahli kimia memisahkan sinar-sinar tersebut ke dalam aliran yang
berbeda dengan menggunakan medan magnet. Dan ternyata ditemukan tiga tipe radiasi
nuklir yang berbeda yaitu sinar alfa, beta, dan gamma. Semua radionuklida secara alami
memancarkan salah satu atau lebih dari ketiga jenis radiasi tersebut.

Marie Curie merasa tertarik dengan temuan Becquerel, selanjutnya dengan bantuan
suaminya Piere Curie berhasil memisahkan sejumlah kecil unsur baru dari beberapa ton
bijih uranium pada tahun 1898. Unsur tersebut diberi nama radium. Pasangan Currie
melanjutkan penelitiannya dan menemukan bahwa unsur baru yang ditemukannya
tersebut telah terurai menjadi unsur-unsur lain dengan melepaskan energi yang kuat yang
disebut radioaktif.

B. Sinar Radioaktif dan Sifat-Sifatnya

1. Sinar Alfa ( α )
Sinar alfa merupakan partikel yang bermuatan positif dan
bermassa empat kali massa atom hidrogen. Partikel ini

13
Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

merupakan inti atom helium yang terdiri atas 2 proton dan 2


netron.
a. Mempunyai daya tembus kecil. Sinar α hanya mempunyai
daya jangkau 2,8 sd 8,5 cm dalam udara
b. Dapat membelok ke arah kutub negatif dalam medan listrik
c. Dapat mengionkan molekul yang melewatinya. Sinar alfa
dapat menyebabkan satuatau lebih elektron suatu molekul
lepas sehingga molekul menjadi ion.

2. Sinar Beta ( β )
Sinar beta merupakan partikel yang identik dengan electron.
Jadi, Sinar β bermuatan negative dan bermasa sangat kecil, yaitu
5,5 x 10 -4
satuan massa atom atau amu, diberi simbol β atau ⁰e.
sifat-sifat sinar beta adalah :
a. Bermuatan listrik negatif, karena itu dalam medan listrik
membelok ke kutub yang positif.
b. Bergerak dengan kecepatan tinggi.
c. Mempunyai daya tembus yang jauh lebih besar dari sinar α.
Sinar β dapat menembus lempeng timbal ataulempeng
aluminium yang cukup besar.

3. Sinar Gamma (ɣ)


Sinar gamma merupakan gelombang elektromagnetik, sejenis
dengan sinar X, yaitu berpanjang gelombang pendek. Sifat-sifat
ɣ sinar adalah :
a. Tidak bermuatan listrik karena itu, tidak dapat dibelokkan
oleh medan listrik.
b. Tidak mempunyai massa
c. Mempunyai daya tembus yang sangat kuat.

C. Kestabilan Inti Atom

Suatu unsur menjadi tidak stabil atau bersifat radioaktif tidak


terjadi begitu saja, ada faktor-faktor tertentu yang dapat
menyebabkan suatu unsure menjadi radioaktif, untuk itu suatu unsur
di alam perlu ditinjau kestabilan intinya.

14
Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

Kestabilan inti tidak dapat diramalkan dengan suatu aturan. Namun, ada beberapa
petunjuk empiris yang dapat digunakan untuk mengenal inti yang stabil dan yang bersifat
radioaktif/tidak stabil, yaitu:

1. Semua inti yang mempunyai proton 84 atau lebih tidak stabil


2. Aturan ganjil genap, yaitu inti yang mempunyai jumlah proton
genap dan jumlah neutron genap lebih stabil daripada inti yang
mempunyai jumlah proton dan neutron ganjil
3. Kestabilan inti dapat dikaitkan dengan perbandingan neutron-
proton.

C.1 Pita Kestabilan

Grafik antara banyaknya neutron versus banyaknya proton dalam berbagai isotop
yang disebut pita kestabilan menunjukkan inti-inti yang stabil. Inti-inti yang tidak stabil
cenderung untuk menyesuaikan perbandingan neutron terhadap proton, agar sama dengan
perbandingan pada pita kestabilan. Kebanyakan unsur radioaktif terletak di luar pita ini.

1. Di atas pita kestabilan, Z <>

15
Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

Untuk mencapai kestabilan :


inti memancarkan (emisi) neutron atau memancarkan partikel beta

2. Di atas pita kestabilan dengan Z > 83, terjadi kelebihan neutron dan proton
Untuk mencapai kestabilan :
Inti memancarkan partikel alfa

3. Di bawah pita kestabilan, Z <>


Untuk mencapai kestabilan :
Inti memancarkan positron atau menangkap electron

C.2 Energi Pengikat Inti

Satu ukuran kuantitatif dari stabilitas inti adalah energi ikatan inti
(nuclear binding energy, yaitu energi yang diperlukan untuk memecah
inti menjadi komponen-komponennya, proton dan neutron. Kuantitas
ini menyatakan konversi massa menjadi energi yang terjadi selama
berlangsungnya reaksi inti eksotermik yang menghasilkan
pembentukan inti .

Konsep energi ikatan berkembang dari kajian sifat-sifat inti yang menunjukkan
bahwa massa inti selalu lebih rendah dibandingkan jumlah massa nukleon.

Contoh : isotop fluorine (F), intinya memiliki 9 proton, 9 elektron dan 10 neutron dengan
massa atom yang terukur sebesar 18, 9984 sma.

Analisis perhitungan teoritis massa atom F:

Massa atom = (9 x massa proton) +(9 x massa elektron) + (10 x massa neutron)

= (9 x 1,00728 sma) + ( 9 x 0,000549 sma) + (10 x 1,00867)

= 19, 15708 sma

16
Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

Harga massa atom F berdasarkan perhitungan ternyata lebih besar dibandingkan


dengan massa atom terukur, dengan kelebihan massa sebesar 0,1578 sma.

Selisih antara massa atom dan jumlah massa dari proton, elektron dan neutron disebut
cacat massa (mass defect).

Menurut teori relativitas, kehilangan massa muncul sebagai energi (kalor) yang dilepas
ke lingkungan. Banyaknya energi yang dilepas dapat ditentukan berdasarkan hubungan
kesetaraan massa-energi Einstein ( E = m c2).

ΔE = Δm c2

Dengan faktor konversi : 1 kg = 6,022 x 1026 sma

1 J = 1 kg m2/s2

Untuk atom F tersebut:

ΔE =( -0,1578 sma) (3x 108 m/s)2

= (-1,43 x 1016 sma m2/s2) x (1 kg/6,022 x 1026 sma) x (1 J/1 kg m2s2)

= -2,37 x 10-11 J

Ini merupakan banyaknya energi yang dilepas bila satu inti fluorin-19 dibentuk dari 9
proton dan 10 neutron. Energi yang diperlukan untuk menguraikan inti menjadi proton
dan neutron yang terpisah adalah sebesar -2,37 x 10-11 J. Untuk pembentukan 1 mol inti
fluorin, energi yang dilepaskan adalah:

ΔE = (-2,37 x 10-11 J) (6,022 x 1023/mol)

= -1,43 x 1013 J/mol

Dengan demikian, energi ikatan inti adalah 1,43 x 1013 J/mol untuk 1 mol inti fluorin-19,
yang merupakan kuantitas yang sangat besar bila dibandingkan dengan entalpi reaksi
kimia biasa yang hanya sekitar 200 kJ.

17
Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

D. Peluruhan Radioaktif

Inti atom yang tidak stabil slalu mencari cara untuk menjadi
stabil. Caranya adalah dengan meluruh dan menjadi unsur
lain dengan memancarkan sinar alfa,beta,gamma,dll

1. Peluruhan Sinar Alfa


Rutherford menemukan bahwa radiasi sinar alfa terdiri dari
gelombang partikel yang ditolak oleh electrode bermuatan
positif, namun dapat ditarik oleh electrode bermuatan
negative, dan mempunyai massa atau muatan yang sama
seperti helium. Partikel alfa terdiri dari 2 proton dan 2 netron.

Karena pemancaran dari sinar alfa, mengakibatkan inti


kehilangan 2 proton dan 2 netron, hal ini mengurangi nomor
masa dari inti sebanyak 4 dan nomor atom sebanyak 2.
Karena pemancaran dari sinar alfa, mengakibatkan inti
kehilangan 2 proton dan 2 netron, hal ini mengurangi nomor
masa dari inti sebanyak 4 dan nomor atom sebanyak 2.
Contoh :

18
Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

2. Peluruhan Sinar Beta


Lebih lanjut Rutherford mengetahui bahwa radiasi sinar
Beta merupakan gelombang partikel yang ditarik oleh
electrode positif, namun ditolak oleh electrode bermuatan
negative, dan mempunyai massa atau muatan yang sama
seperti electron. Pemancaran sinar Beta terjadi ketika netron
yang terdapat dalam inti tiba-tiba meluruh menjadi proton
dan electron,yang kemudian dikeluarkan.

Contoh :

3. Peluruhan Sinar Gamma


Radiasi sinar Gamma tidak terpengaruh oleh medan magnet,
tidak mempunyai massa, dan radiasi elektromagnetiknya
memiliki energy yang sangat tinggi dan memiliki panjang
gelombang yang sangat pendek. Radiasi sinar Gamma selalu
mengikuti pemancaran sinar alfa dan sinar beta oleh
radionuklida, namun biasanya tidak dituliskan karena sinar
gamma tidak memiliki perubahan nomor massa ataupun
nomor atom dalam inti produknya.

4. Pemancaran Positron
Pemancaran Positron terjadi dengan cara perubahan
proton dalam inti menjadi netron dan positron, partikel ini
dapat juga disebut dengan elektron positif. Positron memiliki
massa yang sama dengan electron namun dengan muatan

19
Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

yang berbeda. Hasil dari pemancaran positron adalah


mengurangi nomor atom dari inti produk namun tidak ada
perubahan dalam nomor massanya.

Contoh :

5. Penangkapan electron
Penangkapan electron adalah proses dimana inti
menangkap electron pada orbital dalam, kemudian diubah
protonnya ke neutron. Nomor massa dari inti produk
tidak berubah, tetapi nomor atom berkurang 1, seperti
pada pemancaran positron.

Contoh :

1. Waktu paruh peluruhan unsur radioaktif Bi-210 adalah 5 hari. Hitung:

a. tetapan peluruhan

b. waktu yang diperlukan agar 0,016 mg Bi-210 meluruh menjadi 0,001 mg!

Penyelesian:

Diketahui : T = 5 hari
Nt = 0,001 mg
20
Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

No = 0,016 mg
Ditanya :
a. λ……..?
b. t…….?
Jawab :

a. λ = = = 1,6 x 106 /sekon

b. = e- λt

= e -1,6 x 106 t
0,0625 = e -1,6 x 106 t
ln 0,0625 = -1,6 x 106 t
t = 2,773/1,6 x 106 = 1.732.868 detik

E. Deret Radioaktif

Deret radioaktif merupakan deret nuklida radioaktif. Pada deret ini setiap
anggotanya terbentuk dari hasil peluruhan nuklida sebelumnya. Deret akan berakhir
dengan nuklida stabil. Suatu unsur radioaktif (isotop radioaktif) selalu meluruh sehingga
terbentuk unsur yang baru. Unsur yang terbentuk masih juga besifat radioaktif sehingga
akan meluruh, demikian terus akan terjadi sehingga akhirnya akan diperoleh hasil akhir
terbentuk inti atom yang stabil/mantap. Dari hasil inti-inti yang terbentuk yang bersifat
radioaktif sampai diperoleh inti atom yang stabil/mantap, ternyata serangkaian inti-inti
atom yang terjadi memiliki nomor massa yang membentuk suatu deret.

Misalnya isotop radioaktif 92U235 meluruh menjadi 90Th231 dengan memancarkan


sinar α, selanjutnya 90Th231 meluruh menjadi 91Pa231 dengan memancarkan sinar β.
Pemancaran sinar α dan sinar β ini akan berlangsung terus hingga terbentuk inti atom
yang stabil yaitu 82Pb207. Dari serangkaian hasil-hasil inti selama peluruhan( 92U235) sampai
terbentuk inti atom yang stabil (82Pb207) ternyata nomor massa inti yang terbentuk selalu
merupakan kelipatan bilangan (4n + 3) di mana n adalah bilangan bulat. Di mana
peluruhan yang diawali oleh inti induk 92U235 sehingga diperoleh inti atom akhir 82Pb207
yang stabil disebut deret radioaktif (4n + 3) yang diberi nama deret Aktinium.

21
Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

Karena dalam peluruhan radioaktif hanya pemancaran sinar α yang menyebabkan


terjadinya perubahan nomor massa inti, maka unsur radioaktif dalam peluruhannya dapat
digolongkan dalam 4 macam deret yaitu deret Thorium (4n), deret Neptonium (4n + 1),
deret Uranium (4n + 2) dan deret Aktinium (4n + 3). Di mana dari keempat deret tersebut
tiga merupakan deret radioaktif alami dan satu deret merupakan deret radioaktif buatan,
yaitu deret Neptonium.

Deret Radioaktif Alamiah

Empat deret radioaktif alamiah, yaitu deret torium, neptunium, uranium, dan aktinium.

a. Deret Torium

Deret torium dimulai dari inti induk dan berakhir pada inti Deret ini juga
disebut dengan deret 4n, sebab nomor massanya selalu kelipatan 4.

b. Deret Neptunium

Deret neptunium dimulai dari induk dan berakhir pada inti . Deret ini juga
disebut deret (4n +1), karena nomor massanya selalu dapat dinyatakan dalam bentuk 4n
+1.

22
Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

c. Deret Uranium

Deret uranium dimulai dari inti induk dan berakhir pada .Deret ini disebut
juga deret (4n +2), karena nomor massanya selalu dapat dinyatakan dalam bentuk 4n + 2.

23
Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

d. Deret Aktinium

Deret aktinium dimulai dari inti induk U dan berakhir pada Pb. Deret ini juga disebut
deret (4n +3), sebab nomor massanya selalu dapat dinyatakan dalam bentuk 4n + 3.

24
Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

Tabel Deret Radioaktif

F. Waktu Paruh dan Aktivitas Unsur Radioaktif

Setiap isotop radioaktif akan mengalami proses peluruhan menjadi unsur lain
yang lebih stabil. Proses peluruhan ini berjalan dengan kecepatan yang berbeda-beda dan
hanya bergantung pada jenis isotopnya.

Jika N adalah jumlah zat radioaktif pada saat t, jumlah zat yang meluruh per
satuan waktu dapat dinyatakan oleh persamaan diferensial berikut.

25
Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

Coba Anda perhatikan gambar berikut ini.

Interval waktu antara jumlah semula (No) dan setengah jumlah semula (1/2 N0) adalah

yang disebut dengan waktu paruh. Dengan kata lain, waktu paruh ( ) adalah waktu
yang diperlukan oleh zat radioaktif sehingga keaktifannya berkurang menjadi separuh
(setengah) dari keaktifan semula.

Dengan cara memasukkan syarat batas ini k eprsamaan di atas maka akan diperoleh:

26
Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

Untuk menghiutng jumlah unsur yang masih tersisa (Nt) setelah usnur meluruh selama
waktu t, dapat digunakan persamaan sebagai berikut.

Perlu Anda ketahui setiap unsur radioaktif memiliki harga yang khas dan tidak
bergantung massa, waktu, temepratur, amupun kelarutan. Dengan kata lain, peluruhan zat
radioaktif itu tidak terkendali dan sangat aktif.

Berkurangnya massa unsur radioaktif menjadi unsur lain yang stabil selama
proses peluruhan sebanding dengan turunnya aktivitas dan jumlah atom unsur tersebut.
Penurunan aktivitas unsur tersebut dirumuskan sebagai berikut.

dengan: A0 = aktivitas pada t = 0

A = aktivitas setelah selang waktu t Karakteristik peluruhan dapat digambarkan


sebagai berikut.

27
Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

Setelah meluruh selama t = , akitivitas suatu unsure radioaktif akan menjadi sebagai
berikut.

G. Serapan Sinar Radioaktif

Untuk menjaga pekerja radiasi dari pancaran radiasi yang dihasilkan oleh unsur-
unsur radiaktif, diperlukan bahan penahan radiasi atau perisai radiasi. Bahan ini berfungsi
untuk menyerap atau melemahkan radiasi.

Jika seberkas sinar radioaktif dilewatkan pada sebuah kepingan dengan ketebalan
x, intensitas sinar radioaktif tersebut akan mengalami pelemahan yang memenuhi
persamaan :

I = I0

Dengan :

I = intensitas setelah melewati keping (Wm-1)

I0= intensitas mula-mula (Wm-1)

28
Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

x = tebal keping (m)

= koefisien pelemahan bahan (m-1).

PERTANYAAN

1. Sebutkan 3 manfaat keradioaktifan dalam kehidupan sehari-hari


dan jenis-jenis peluruhan radioaktif?

5TEKNOLOGI NUKLIR
Teknologi nuklir adalah teknologi yang melibatkan reaksi dari inti atom
(inti=nuclei). Teknologi nuklir dapat ditemukan pada bebagai aplikasi, dari yang
sederhana seperti detektor asap hingga sesuatu yang besar seperti reaktor nuklir.

Neutron ditemukan pada tahun 1932, neutron mempunyai andil besar dalam
terjadinya proses reaksi nuklir. Konsep reaksi nuklir berantai pada reaksi nuklir dimediasi
oleh neutron, yang kemudian direalisasikan tidak lama setelah ditemukanya neutron oleh
ilmuwan Hungaria Leo Szilard pada tahun 1933. Dia juga mempatenkan idenya tentang
reactor nuklir sederhana pada saat dia bekerja di Admiralty di London. Namun demikian
ide tersebut tidak mencantumkan fisi nuklir yang merupakan sumber neutron baru, hal ini
disebabkan karena proses tersebut belum ditemukan pada masa itu. Ide Szilard tentang
reactor nuklir sederhana tersebut menggunakan reaksi nuklir berantai yang dimediasi
neutron pada elemen (unsur) ringan terbukti tidak dapat berjalan (bekerja).

A. JENIS-JENIS REAKTOR NUKLIR


Reaktor nuklir adalah tempat terjadinya reaksi pembelahan inti (nuklir) atau dikenal
dengan reaksi fisi berantai yang terkendali. Bagian utama dari reactor nuklir, yakni
elemen bakar, moderator, pendingin, dan perisai. Reaksi fisi berantai terjadi jika inti
suatu unsur dapat membelah (uranium-235 dan uranium-233) bereaksi dengan
neutron termal yang akan menghasilkan unsur-unsur lain dengan cepat serta
menimbulkan energy kalor dan neutron-neutron baru.

Berdasarkan fungsinya, reactor nuklir dibedakan menjadi 2, yaitu:

1. Reactor Penelitian (riset)

29
Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

Reaktor penelitian dirancang untuk menghasilkan neutron dan digunakan untuk


berbagai eksperimen Fisika reaktor, menghasilkan radioisotop; untuk penelitian
dalam berbagai bidang, terutama fisika, kimia, dan biologi; untuk menguji dan
mengadakhn evaluasi terhadap berbagai komponen nuklir yang dirancang untuk
suatu reaktor daya; serta untuk pendidikan dan pelatihan.

Reactor Penelitian di Indonesia adalah TRIGA Mark II Bandung. Sesuai dengan


namanya, TRIGA (Training Research Isotopes production by General Atomic),
Reaktor TRIGA Mark II Bandung memiliki daya maksimum 2000 kW Selain di
Bandung, terdapat reaktor Kartini Yogyakarth, dengan daya maksimum 250 kW dan
reaktor RSG (Reaktor Serba Guna) di Serpong dengan daya maksimum 30 Mrir.
Sejak tahun 2000, nama reaktor TRIGA Mark II Bandung diubah menjadi Reaktor
TRIGA 2000 Bandung. Ciri reaktor TRIGA 2.000 Bandung adalah sebagai berikut:
 Merupakan reaktor tipe kolam, teras reaktor terendam di dalam kolam atau
tangki reaktor.
 Berpendingin air ringan (aquades).
 Berfungsi sebagai pelatihan, penelitian, dan produksi, radioisotop.

Gambar 1.1 Diagram sederhana sebuah reactor nuklir TRIGA

Berdasarkan gambar 1.1 bagian-bagian penyusun reactor nuklir TRIGA adalah


sebagai berikut:

(1) Elemen bahan bakar; Bahan bakar yang biasanya digunakan dalam reaktor

nuklir, yakni yang diperkaya dengan . Bahan bakar ini ditempatkan di

teras reaktor dalam bentuk tabung berbentuk silinder atau pelat dan terendam di
dalam sistem pendingin primer dalam tangki reactor.

30
Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

(2) Teras reactor; Teras reaktor merupakan tempat terjadinya reaksi fisi berantai
berlangsung dan tempat energi fisi dikeluarkan dalam bentuk kalor. Bahan bakar,
misalnya uranium, ditempatkan dalam bentuk lempengan atau silinder yang diberi
selongsong dari logam tipis anti karat, misalnya baja, aluminium, atau zirkonium,
dengan tujuan mencegah terjadinya korosi.
Moderator; Moderator berguna menurunkan energi neutron-neutron hasil reaksi
fisi. Bahan moderator harus memiliki nomor massa rendah agar energi neutron
dapat berkurang secara maksimum pada seti'ap kali bertumbukan dan harus
(3) Terbuat dari bahan yang memiliki kemampuan penyerapan neutron yang kecil
sehingga moderator tidak mudah menyerap neutron, sehingga digunakan air
(H2O).
(4) Pendingin; pendingin yang digunakan untuk mendinginkan teras reaktor atau
untuk mengambil kalor dari teras adalah air murni (aquades).
(5)Siklus pendingin primer;
(6)Siklus pendingin sekunder;
(7) Batang kendali; Batang kendali berfungsi menyerap kelebihan neutron guna
mengendalikan jumlah neutron yang terdapat dalam teras reaklor sehingga reaksi
fisi yang terjadi dapat dikendalikan. Batang kendali biasanya terbuat dari bahan
kadmium atau boron yang dapat menyerap neutron dengan baik tanpa menjadi
radioaktif. Pada reaktor TRIGA, batang kendalinya terbuat dari bahan boron
karbida (B4C).
(8) Perisai; Perisai berfungsi menahan radiasic, B, T, dan neutron yang dihasilkan
oleh reaksi fisi agar para pekerja dapat bertugas di sekitar reaktor dengan aman.
Bahan perisai ini dibuat dari beton berat dan timah hitam.
(9) Alat penukar kalor; Penukar kalor berfungsi memindahkan kalor dari pendingur
primer ke pendingin sekunder. Pendingin primer biasanya merupakan suatu
rangkaian tertutup. Pendingin ini dikembalikan lagi ke reahor setelah kalor yang
dibawa dari reaktor dipindahkan ke pendingin sekunder melalui penukar kalor
dengan menggunakan pompa.
(10) Pompa primer; Pompa ini bertujuan mensirkulasikan air pada pendingin reactor.
(11) Pompa sekunder; Pompa ini bertujuan mensirkulasikan air pada pendingin.
Reactor

31
Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

(12) Menara pendingin; Menara pendingin ini terletak di luar gedung reaktor.
Menara pendingin dilengkapi dengan blower untuk mendinginkan air pendingin
sekunder. Kalor pada menara pendingin ini dibuang ke lingkungan.
2. Reactor Daya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Tujuan utama reaktor daya adalah membangkitkan energi listrik. Di samping itu,
uap air panas yang dihasilkan sering pula digunakan dalam perindustrian sebagai
kalor proses (process heat) untuk pemanasan gedung dan menawarkan air laut
(desalinasi).

Agar suatu reaktor dapat beroperasi dengan normal, diperlukan zat pendingin.
Berdasarkan jenis pendinginnya, terdapat 4 jenis reaktor, yaitu sebagai berikut.

a) Reaktor dengan pendingin gas.


b) Reaktor pendingin air ringan (H2O) yang terdiri atas:
 Reaktor air tekan PWR (Pressurized Water Reactor)
 Reaktor air didih BWR (Boiling Water Reactor)
c) Reaktor pendingin air berat (D2O) PHWR (Pressurized Heavy Water Reactor).
d) Reaktor pendingin logam cair (Na) LMFBR (Liquid Metal Fast Breeder
Reactor).
Pada umumnya, reaktor nuklir komersial menggunakan air ringan sebagai
moderator yang sekaligus berfungsi sebagai pendingin. Reaktor dengan pendingin
air ringan (HrO) menggunakan uranium yang diperkaya sebagai bahan bakarnya.
Uranium yang dipekaya, artinya uranium yang kandungan U-235nya lebih besar
dari l% dari seluruh uranium.

PLTN dengan Sistem PWR

Reaktor PWR menggunakan sejumlah uranium yang diperkaya sebagai bahan bakar
utamanya. Sementara batang kendali reaktor terbuat dari kadmium.

32
Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

Gambar 4.1 Bagan PLTN dengan system PWR

Air yang mengalir melewati teras reaktor dipertahankan agar bertekanan tinggi (P =
150 atm) guna mencegah terjadinya pendidihan pada air tangki yang bersuhu tinggi
(sekitar 345oC). Air bersuhu tinggi dialirkan ke generator pembangkit uap melalui
pipa penukar kalor sehingga pada pembangkit uap dihasilkan uap air dengan suhu
dan tekanan tinggi. Uap dengan tekanan dan suhu tinggi ini digunakan untuk
memutar turbin, dan diteruskan ke generatoi listrik hingga dihasilkan energi listrik.
Air panas yang mengalir pada pipa penukar kalor dalam generator uap suhunya akan
turun setelah menguapkan air dalam generator uap tersebut dan air ini dipompakan
masuk kembali ke teras reaktor.

Setelah digunakan untuk memutarkan turbin, uap bertekanan tinggi dimasukkan ke


ruang pendingin sekunder dan didinginkan oleh pipa penukar kalor hingga menjadi
air bertekanan rendah, kemudian mengembun sehingga menjadi air bertekanan
rendah. Air bertekanan rendah, kemudian dipompa kembali ke dalam pembangkit
uap. Demikian seterusnya sehingga terjadi sirkulasi pada pendingin sekunder.

PLTN dengan Sistem BWR

Tekanan air pada sistem BWR lebih rendah daripada sistem PWR, yakni sekitar
70 atm dan suhunya sekitar 315"C. Air ini diuapkan langsung dalam tabung reaktor
dan dialirkan menuju ke ruang turbin dan digunakan untuk memutar turbin sehingga
dihasilkan energi listrik. Uap panas yang masuk ke ruang turbin ini digunakan untuk
memutar turbin.

33
Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

Gambar 4.2 Bagan PLTN dengan system BWR

Pada reaktor daya, dapat juga dihasilkan . Reaksi inti yang melibatkan

penangkapan neutron dengan cepat oleh inti , dapat dituliskan sebagai

berikut.

23ePu merupakan bahan bakar untuk reaktor (LMFBR) dan untuk bom nuklir yang
memiliki daya musnah yang maha dahsyat. Oleh karena itu, negara-negara maju di
bidang teknologi nuklir seringkali merasa enggan untuk membantu'negara-negara lain
dalam pengembangan teknologi reaktor daya.

Untuk menghitung laju fisi agar dihasilkan suatu daya tertentu dapat digunakan
persamaan berikut ini.

Adapun untuk menghitung besarnya energi yang dihasilkan dari fisi sejumlah unsur
dapat digunakan persamaan:

Adapun N dapat di berikut:

34
Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

Dengan: N= jumlah inti unsur

m= massa inti (kg)

No= bilangan Avogadro ( )

A= nomor massa unsur (kg/kmol)


B. JENIS-JENIS BOM NUKLIR
1. Bom Fisi
Bom fisi memiliki prinsip yang sama dengan pembangkitan energi. Sebuah atom,
misalnya Uranium athupun Plutonium, yang dapat membelah (fisi) karena
berlangsungnya reaksi nuklir akan berubah menjadi atom-atom lain yang bersifat
radioaktif, ditambah dengan 2 sampai 3 buah neutron dan pelepasan sejumlah
energi. Syarat agar bom atom dapat meledak sempurna adalah pertama, bahannya
harus sangat murni, agar neutron yang terbentuk tidak terserap oleh bahan: bahan
impuritas atau bahan-bahan pengotor. Kedua, massa bahan tersebut haruslah
mencapai massa kritis.

Massa kritis adalah suatu massa di mana ledakan dapat terjadi. Uranium ataupun
Plutonium disebut mencapai masa kritis, yakni massa minimum dari bahan
tersebut supaya dapat terjadi reaksi fisi nuklir berantai yang tak terkendali. Reaksi
fisi nuklir ini berlangsung secara serentak (dalam orde mikro hingga milidetik).
Jika belum mencapai massa kristis, tidak akan terjadi reaksi fisi berantai.

Efek ledakan menjadi semakin besar jika bom tersebut diledakkan pada suatu
ketinggian. Ledakan yang luar biasa hebatnya akan mampu menghasilkan
gelombang tekanan udara yang luar biasa sehingga mampu merobohkan gedung-
gedung di bawahnya. Bom nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima sengaja
diledakkan pada ketinggian 600 meter di atas tanah. Akibatnya, kerusakan yang
sangat hebat terjadi pada radius hingga 2 km, suhu mencapai ribuan derajat
Celsius, dan partikel-partikel radiasi, baik radiasi alpa, beta, maupun gamma,
akan menyebar ke seantero kawasan tersebut dan dapat lebih meluas lagi jika
hembusan angin turut serta berperan.

35
Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

2. Bom Fusi
Pengembangan lebih lanjut alat ledak fusi dengan bahan bakar isotop hidrogen
diilhami oleh berhasilnya ledakan bom atom fisi. Bom fusi dapat mencapai suhu
jutaan derajat Celsius, dan suhu ini dicapai sesaat setelah ledakan nuklir. Dengan
demikian, bom atom termo nuklir fusi lebih dahsyat dari bom atom fisi karena
ledakan fusi ini dicapai secara bertahap, yakni diawali dengan ledakan fisi lebih
dahulu, kemudiari bahan bakar hidrogen terbakar oleh suhu fisi dan terjadi
ledakan tingkat kedua terrno fusi dan diakhiri dengan ledakan fisi.

Bom nuklir terhebat adalah bom yang bahan bakarnya mudatr didapat, yakni
Uranium U-238. Bahan bakar ini sangat murah dan melimpah secara alami.
Bahan bakar ini hanya dapat diledakkan dengan neutron cepat yang dapat
dihasilkan oleh bom termo fusi. Dengan demikian, setelatl ledakan tahap kedua.
dapat diperbesar lagi dengan ledakan tahap ketiga dengan bahan bakar uranium
alam (Uranium U-238 > 99%).

6PROTEKSI RADIASI

Proteksi Radiasi adalah pengawasan terhadap bahaya radiasi melalui peraturan-


peraturan yang berkaitan dengan pemanfaatan radiasi dan bahan-bahan radioaktif. Di
Indonesia, badan pengawas tersebut adalah Bapeten (Badan Pengawas Tenaga Nuklir).
Proteksi Radiasi yang dipakai sekarang ditetapkan oleh Komisi Internasional untuk
Proteksi Radiasi (International Commission on Radiological Protection, ICRP) dalam
suatu pernyataan yang mengatur pembatasan dosis radiasi, yang intinya sebagai berikut:

a. Suatu kegiatan tidak akan dilakukan kecuali mempunyai keuntungan yang positif
dibandingkan dengan risiko, yang dikenal sebagai asas justifikasi.
b. Paparan radiasi diusahakan pada tingkat serendah mungkin yang bisa dicapai (as
low as reasonably achievable, ALARA) dengan mempertimbangkan faktor
ekonomi dan sosial, yang dikenal sebagai asas optimasi.

c. Dosis perorangan tidak boleh melampaui batas yang direkomendasikan oleh


ICRP untuk suatu lingkungan tertentu, yang dikenal sebagai asas limitasi.

36
Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

Dalam penggunaan radiasi untuk radiografi dalam radiodiagnostik akan


memberikan kontribusi radiasi kepada banyak pihak. Radiasi akan diterima oleh operator,
hewan dan lingkungan. Ada 3 prinsip yang telah direkomendasikan oleh International
Commission Radiological Protection (ICRP) untuk dipatuhi, yaitu :
1. Justifikasi
Setiap pemakaian zat radioaktif atau sumber lainnya harus didasarkan pada azaz
manfaat. Suatu kegiatan yang mencakup paparan atau potensi paparan hanya
disetujui jika kegiatan itu akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar bagi
individu atau masyarakat dibandingkan dengan kerugian atau bahaya yang timbul
terhadap kesehatan. Hewan yang memang benar-benar memerlukan uji lanjut dengan
radiografi dengan pertimbangan asas manfaat lebih banyak dapat dilakukan
radiografi.
2. Limitasi
Dosisi ekivalen yang diterima pekerja radiasi atau masyarakat tidak boleh
melalmpaui Nilai Batas Dosis (NBD) yang telah ditetapkan. Batas dosis bagi pekerja
radiasi dimaksudkan untuk mencegah munculnya efek deterministik (non stokastik)
dan mengurangi peluang terjadinya efek stokastik.
3. Optimasi
Semua penyinaran harus diusahakan serendah-rendahnya (as low as reasonably
achieveable - ALARA), dengan mempertimbangkan faktor ekonomi dan sosial.
Kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir harus direncanakan dan sumber radiasi harus
dirancang dan dioperasikan untuk menjamin agar paparan radiasi yang terjadi dapat
ditekan serendah-rendahnya.
4. Nilai Batas Dosis
Pembatasan dosis radiasi baru dikenal pada tahun 1928 yaitu sejak dibentuknya
organisasi internasional untuk proteksi radiasi (International Commission on
Radiological Protection/ICRP). Pelopor proteksi radiasi yang terkenal adalah
seorang ilmuwan dari Swedia bernama Rolf Sievert. Ia lahir pada tahun 1896 ketika
Henri Becquerel menemukan zat radioaktif alam. Sievert kemudian diabadikan
sebagai satuan dosis paparan radiasi dalam sistem Satuan Internasional (SI). 1
Sievert (Sv) menunjukkan berapa besar dosis paparan radiasi dari sumber radioaktif

37
Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

yang diserap oleh tubuh per satuan massa (berat), yang mengakibatkan kerusakan
secara biologis pada sel/jaringan.
Menurut rekomendasi ICRP, pekerja radiasi yang di tempat kerjanya terkena radiasi
tidak boleh menerima dosis radiasi lebih dari 50 mSv per tahun dan rata-rata
pertahun selama 5 tahun tidak boleh lebih dari 20 mSv. Nilai maksimum ini disebut
Nilai Batas Dosis (NBD). Jika wanita hamil yang di tempat kerjanya terkena radiasi,
diterapkan batas radiasi yang lebih ketat. Dosis radiasi paling tinggi yang diizinkan
selama kehamilan adalah 2 mSv.

A. Proteksi Radiasi Eksternal

Prinsip proteksi radiasi untuk pengendalian paparan radiasi ekstenal pada


memperhatikan 3 faktor, yaitu waktu, jarak, dan penahan radiasi ( perisai radiasi ). Selain
ketiga factor diatas harus diperhatikan juga pengelolaan zat radioaktif, misalnya dengan
memindahkan sumber – sumber yang tidak digunakan. Kombinasi dari keempat hal
tersebut diatas sangan efektif untuk perlindungan terhadap paparan radiasi eksternal.
1. Menggunakan pelindung (perisai)
Penggunaan perisai/pelindung berupa apron berlapis Pb, glove Pb, kaca mata Pb dsb
yang merupakan sarana proteksi radiasi individu. Tidak menghandle hewan secara
langsung, hewan dapat disedasi atau bila perlu dianestesi.
Proteksi terhadap lingkungan terhadap radiasi dapat dilakukan dengan melapisi
ruang radiografi menggunakan Pb untuk menyerap radiasi yang terjadi saat proses
radiografi.
2. Menjaga jarak
Radiasi dipancarkan dari sumber radiasi ke segala arah. Semakin dekat tubuh kita
dengan sumer radiasi maka paparan radiasi yang kita terima akan semakin besar.
Pancaran radiasi sebagian akan menjadi pancaran hamburan saat mengenahi materi.
Radiasi hamburan ini akan menambah jumlah dosis radiasi yang diterima. Untuk
mencegah paparan radiasi tersebut kita dapat menjaga jarak pada tingkat yang aman
dari sumber radiasi.
3. Mempersingkat waktu paparan

38
Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

Sedapat mungkin diupayakan untuk tidak terlalu lama berada di dekat sumber radiasi
saat proses radiografi. Hal ini untuk mencegah terjadinya paparan radiasi yang besar.
Pengaturan mAs yang tepat, dengan waktu paparan 0,0.. detik lebih baik dari pada 1
detik. Nilai kVp yang digunakan cukup tinggi sehingga daya tembus dalam
radiografi cukup baik. dengan demikian maka pengulangan radiografi dapat dicegah

B. Proteksi Radiasi Internal

Dalam pencegahan paparan radiasi internal, atau yang dapat


masuk ke dalam tubuh, baik melalui pernapasan, mulut atay kulit,
maka dapat tindakan pencegahan diperlukan diantaranya :

1) Gunakan masker untuk mencegah masuknya debu radioaktif di


udara

2) Gunakan sarung tangan karet untuk mencegah kontaminasi.

3) Gunakan perlengkapan keselamatan kerja, seperti jas lab, tutup


kepala, sarung tagan, dan sepatu lab untuk mengurangi bagian
tubuh yang terpapari

Survey permukaan tempat keja sebelum dan sesudah selesai bekerja


untuk melihat kemungkinan adanya kontaminasi.

D RANGKUMAN

1. Inti atom terdiri atas proton dan neutro. Keduanya disebut


nukleon.
2. Jumlah proton suatu inti atom dilambangkan dengan Z. Adapun
jumlah nukleon dilambangkan dengan A. Penulisan secara lengkap

notasi unsur X, yaitu:

39
Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

3. Unsur-unsur sejenis yang memiliki nomor atom sama, tetapi


memiliki nomor massa berbeda disebut isotop. Isobar merupakan
unsur-unsur dengan nomor massa sama dan nomor atom
berbeda.
4. Untuk bentuk inti bola pejal, besar jari-jari inti dituliskan
sebagaimana berikut :

5. Teknik spektrometer massa digunakan untuk mengukur massa


berbagai macam isotop secara teliti. Massa isotop dalam
spektrometer memenuhi persamaan :

6. Untuk menghitung jumlah unsur radioaktif yang masih tersisa (

setela meluruh selama waktu t dapat digunakan persamaan


berikut:

7. Aktifitas suatu unsur radioaktif dituliskan sebagai berikut:

8. Proteksi radiasidapat dilakukan dengan cara memperpanjang


jarak dari sumber radiasi, menggunakan perisai radiasi, serta
meminimalkan waktu paparan.

E Evaluasi

soal objektif

1. Berikut ini adalah sifat-sifat sinar radioaktif.

(1)Partikel bermuatan positif dua, bermassa empat, dan daya tembus paling kecil.

(2)Dibelokkan oleh medan listrik kearah kutub negatif.

(3)Bermassa satu dan tidak mempuntai muatan.

(4)Merupakan partikel yang identik dengan elektron dalam medan listrik membelok ke
kutub positif

40
Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

(5)Merupakan gelombang elektromagnetik.

Sifat-sifat sinar radioaktif alfa, beta, dan gama berturut-turut adalah…

a. 1, 2, 3

b. 3, 4, 5

c. 2, 3, 4

d. 1, 4, 5

e. 5, 3, 2

2. Partikel terberat yang dipancarkan oleh unsur radioaktif adalah….

a. Sinar α

b. Sinar β

c. Sinar X

d. Positron

e. Sinar γ

3. Perhatikan reaksi peluruhan berikut ini.

A dan B adalah…

a. β dan γ

b. γ dan β

c. α dan β

d. β dan α

e. α dan γ

4. Emisi partikel alfa dari

41
Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

5. Pada peluruhan :

a. 7 partikel alfa dan 4 elektron

b. 6 partikel alfa, 1 neutron, dan 3 proton

c. 8 partikel alfa dan 6 elektron

d. 6 partikel alfa, 3 elektron, dan 2 deutron

e. 5 partikel alfa dan 10 elektron

6. Bila suatu unnsur radioaktif Z sesudah 42 bulan masih tersisa 1/64 bagian dari berat
semula, maka dapat dinyatakan bahwa waktu paro unsur Z adalah….

a. 10 bulan

b. 8 bulan

c. 7 bulan

d. 6 bulan

e. 5 bulan

7. Radiasi sinar radioaktif mengandung energi, prinsip itu digunakan untuk…..

a. Bahan bakar PLTN

b. Mematikan sel kanker

42
Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

c. Mendeteksi letak kebocoran pipa

d. Memperbaiki mutu bahan

e. Mensterilkan alat kedokteran

8. Isotop 298U merupakan isotop radioaktif yang memancarkan…

a. Sinar α

b. Sinar β

c. Sinar γ

d. Positron

e. Elektron

9. Unsur-unsur sejenis dengan nomor atom sama, tetapi nomor massa berbeda disebut ….

a. Isobar d. Alotrop

b. Isoton e. Protium

c. Isotop

10. Suatu zat Radioaktif mempunyai waktu paro = 20 tahun. Dua puluh lima gram zat itu
disimpan selama 60 tahun. Berapakah gram sisanya ….

a. 2,120 gram d. 2,125 gram

b. 3,125 gram e. 3,172 gram

c. 3,140 gram

soal essai

1. Suatu cuplikan mengandung radioisotop 24Na sebanyak 10 gram dengan waktu paro 15
jam. Berapa 24Na yang masih tersisa setelah disimpan selama 60 jam ….

2. Setelah disimpan selama 60 hari, 16 gram radioisotop masih bersisa 2 gram. waktu
paro radioisotop …. Hari

3. Perhatikan persamaan reaksi inti dibawah berikut ini

43
Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

4. sebuah fosil berupa tulang binatang ditemukan dalam tanah. setelah dilakukan
penelitian ternyata mengandung unsur 14C sisa sebanyak 25%. jika waktu paruh unsur 14C
adalah 5730 tahun, maka umur fosil itu adalah…. tahun

5. isotop-isotop dengan nilai N/Z lebih kecil dari nilai isotop stabilnya, dapat mencapai
kestabilannya adalah ….

F Kunci Jawaban

pembahsan:

soal objektif

1. D

2. E

3. C

4. D

5 .A

6. C

7. A

8. A

9.C

10. B

soal essai:

1. 0,625 gram

2. 20 hari

3.

44
Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XII Semester 2

4. 11460 tahun

5. Setiap isotop cenderung untuk stabil dalam keadaan stabil. isotop-isotop tidak stabil
(N/Z < 1 atau N/Z > 1) berupaya mencapai kestabilan dengan cara memperbesar atau
memperkecil harga dari N/Z dengan cara mengurangi jumlah neutron atau menambah
jumlah proton

F Daftar pustaka

 Bob Foster. 2011. Terpadu Fisika SMA Jilid 1A untuk Kelas XII
Semester 2. Jakarta: Erlangga
 Marthen Kanginan. 2007. Fisika Untuk SMA Kelas XII. Jakarta:
Erlangga
 Suparmo dan Tri Widodo. 2009. Panduan Pembelajaran Fisika XII.
Jakarta: Depdiknas
 Giancoli. 2001. Fisika Jilid 1 Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

45

Anda mungkin juga menyukai