Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan
Induksi Matematika berawal pada akhir abad ke-19 yang dipelopori oleh dua
orang matematikawan yaitu R. Dedekind dan G.Peano. Dedikind mengembangkan
sekumpulan aksioma yang menggambarkan bilangan bulat positif. Peano memperbaiki
aksioma tersebut dan memberikannya interpretasi logis. Keseluruhan aksioma tersebut
dinamakan Postulat Peano. Postulat ini ditemukan sekitar tahun 1890 sebagai rumusan
formula konsep bilangan asli.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, pokok masalah yang akan kita kaji yaitu:
1. Apakah pengertian induksi?
2. Bagaimana langkah melakukan pembuktian menggunakan prinsip induksi?
3. Apa saja bentuk bentuk penerapan induksi matematika ?
4. Contoh-conoh soal serta pembahasan.

1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari
hadirnya makalah ini yaitu:
1. Mengetahui definisi induksi matematika.
2. Mengetahui langka-langkah membuktikan pernyataan menggunakan
prinsip induksi matematika.
3. Mengetahui bentuk bentuk penerapan induksi matematika.
4. Bisa membuktikan suatu pernyataan dengan menggunakan induksi matematika
5. Menggunakan metode induksi matematika dalam penyelesaian sebuah masalah
dalam kehidupan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Induksi Matematika


Induksi matematika merupakan materi yang menjadi perluasan dari logika
matematika sendiri mempelajari pernyataan yang bisa bernilai benar atau salah,
ekivalen atau ingkaran sebuah pernyataan, dan juga berisi penarikan kesimpulan.
Induksi matematika menjadi sebuah metode pembuktian secara deduktif yang
digunakan untuk membuktikan suatu pernyataan benar atau salah. Dimana
merupakan suatu proses atau aktivitas berpikir untuk menarik kesimpulan
berdasarkan pada kebenaran pernyataan yang berlaku secara umum sehingga pada
pernyataan khusus atau tertentu juga bisa berlaku benar. Dalam induksi matematika
ini, variabel dari suatu perumusan dibuktikan sebagai anggota dari himpunan
bilangan asli.

2.2 Prinsip-prinsip Induksi Matematika


Secara umum, induksi matematika adalah pembuktian matematika yang
digunakan untuk membuktikan pernyataan bahwa P(n) benar untuk semua bilangan
bulat positif n.

Pembuktian melalui induksi matematika menggunakan dua tahapan.

Langkah pertama dari induksi matematika adalah menunjukkan bahwa P(1)


adalah pernyataan benar.

Langkah kedua adalah induktif. Tahap ini menunjukkan bahwa untuk semua
bilangan builat positif k berlaku jika P(k) adalah benar maka P(k+1) juga benar.

KONSEP DASAR PRINSIP INDUKSI MATEMATIKA


Untuk membuktikan bahwa P(n) benar untuk semua bilangan bulat
positif n maka dilakukan dua langkah
LANGKAH DASAR; Buktikan bahwa P(1) benar
LANGKAH INDUKTIF; Tunjukkan bahwa P(k)→P(k+1) adalah
pernyataan benar untuk semua bilangan bulat positif k

2
Asumsi bahwa P(k) benar pada langkah induktif disebut hipotesis induktif.
2.3 Bentuk Bentuk Penerapan Induksi Matematika
1. Penerapan Induksi Matematika pada Barisan Bilangan
Sebagai ilustrasi dibuktikan secara induksi matematika bahwa 1 + 2 + 3 + . . . + n =

1
n( n+ 1)
2

 Langkah 1
untuk n = 1, maka :
1
1= n( n+ 1)
2
1
1= ( 1 ) (1+1)
2
1=1

Bentuk untuk n = 1 rumus tersebut benar.

 Langkah 2
Misal rumus benar untuk n = k, maka :
1
1+2+3+...+k= k (k +1)
2

 Langkah 3
Akan dibuktikan bahwa rumus benar untuk n = k + 1. Sehingga :
1
1+2+3+...+k+(k+1)= ( k + 1 ) (( k + 1 ) + 1 )
2

Pembuktiannya :
1
1+2+3+...+k+(k+1)= k ( k + 1 ) (( k + 1 ) + 1 )
2
(dalam langkah 2, kedua ruas ditambah k + 1)

1 1
= k ( k + 1 ) + [ 2 ( k + 1 ) ] . ( k + 1 ) dimodifikasi
2 2

1
menyerupai k(k+1)
2

3
1
= [ k ( k + 1 ) + 2 ( k + 1 ) ] . (penyederhanaan)
2
1 2
= ( k + k + 2k + 2 )
2
1
= ( k2 + 3k + 2 )
2
1
1+2+3+...+k+(k+1)= (k+1)(k+2) (terbukti)
2
2. Penerapan Induksi Matematika pada Keterbagian
Suatu bilangan dikatakan habis dibagi jika hasil pembagian tersebut adalah
bilangan bulat. Sebagai ilustrasi, dibuktikan secara induksi matematika bahwa 52n + 3n
- 1 habis dibagi 9.

 Langkah 1
untuk n = 1, maka:
5n2 + 3n – 1 = 52(1) + 3(1) – 1
= 52 + 3 – 1
= 27

27 habis dibagi 9, maka n = 1 benar.

 Langkah 2
Misal rumus benar untuk n = k, maka :
52n + 3n – 1 → 52k + 3k – 1. (habis dibagi 9)
52k + 3k – 1 = 9b (b merupakah hasil bagi) 52k + 3k – 1 oleh 9

 Langkah 3
Akan dibuktikan bahwa rumus benar untuk n = k + 1. Pembuktian :
52 ( k + 1 ) + 3 ( k + 1 ) – 1
= 52k+2 + 3k + 3 – 1
= 52 ( 52k ) + 3k + 3 – 1

Kemudian (52k) dimodifikasi dengan memasukan 52k + 3k – 1


= 25 ( 52k + 3k – 1 ) – 75k + 25 + 3k
+3–1
= 25 ( 5k + 3k – 1 ) – 72k + 27

4
9 ( 25b – 8k + 3 ) … akan habis
dibagi oleh 9 (terbukti)

2.4 Contoh Soal Serta Pembahasan


Contoh Soal 1
1 2
Buktikan bahwa 13 + 23 + 33 + . . . + n3 = n (n+1)2
4
Pembahasan :

 Langkah 1
1 22
13 = (1)2 (1+1)2=
4 4
1 = 1 (Terbukti)

ee
 Langkah 2 (n = k) bbuuk
1 2
13 + 23 + 33 + . . . + k3 = k (k+1)2
4

 Langkah 3 (n = k + 1)
1
13 + 23 + 33 + . . . k3 ( k + 1 )3 = ( k + 1 ) 2 ( k + 2 )3
4
1 2
13 + 23 + 33 + . . . + k3 + ( k + 1 ) 3 + ( k + 1 ) 3 = k ( k + 1 ) 2 + ( k + 1 ) 3 (kedua
4
ruas ditambah) k + 1 )3
1 2
13 + 23 + 33 + . . . + ( k + 1 ) 3 = ( k + 1 ) 2 ( k + ( k + 1 ))
4
13 + 23 + 33 + . . . + k3 + ( k + 1 ) 3 = ( k + 1 )
1
13 + 23 + 33 + . . . + k3 + ( k + 1 ) 3 = ( k + 1 ) 2 ( k2 + 4k + 4 )
4
1
13 + 23 + 33 + . . . + k3 + ( k + 1 ) 3 = (k+1)2(k+2)(k+2)
4
1
13 + 23 + 33 + . . . + k3 + ( k + 1 ) 3 = ( k + 1 ) 2 ( k + 2 )2 {terbukti}
4

Contoh Soal 2
Buktikan bahwa

5
1 2 2 n n+2
+ 2 + 3 +...+ n =2
2 2 2 2 2n
Pembahasan:

 Langkah 1
1 ( 1 )+ 2 3
=2– =2-
2 2 1
2
1 1
= (terbukti)
2 2

 Langkah 2 (n = k)
1 2 1 k +2
+ 2 +...+ k =2– k
2 2 2 2

 Langkah 3 (n = k + 1)
Dibuktikan dengan:
k +1
(kedua ruas dikali)
2k +1
2(k +2) K +1 k
=2– k+1 + k+1 (2 dimodifikasi menjadi 2k+1)
2 2
2(k + 4) K +1
=2– + k+1
2k +1 2
k +3
= 2- (terbukti)
2(k+1 )

Contoh Soal 3
Buktikan bahwa 32n + 22n + 2 habis dibagi 5
Pembahasan :
 Langkah 1
32(1) + 22(1)+2 = 32 + 24 = 9 + 16 = 25 (habis dibagi 5 terbukti)

 Langkah 2 (n = k)
32k + 22k+2

 Langkah 3 (n = k + 1)
32(k+1) + 22(k+1)+2

6
=32k + 22k+2+2
= 32 (32k) + 22(2k+2) (dalam kurung dibuat sama dengan bentuk soal)
= 10(32k) + 5(22k+2) – 32k – 22k+2 (32 dibuat 10 dan 22 dibuat 5, agar bisa dibagi 5)
= 10(32k) + 5(22k+2) – (32k + 22k+2)

Didapatkan :
 10(32k) habis dibagi 5
 5(22k+2) habis dibagi 5
 -(32k)+22k+2 sama dengan langkah 2, habis dibagi 5

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Induksi matematika merupakan suatu metode pembuktian deduktif dalam
matematika untuk menyatakan suatu pernyataan adalah benar untuk semua bilangan
asli. Suatu prinsip yang digunakan untuk membuktikan induksi matematika, yaitu
prinsip induksi sederhana, induksi yang dirapatkan (Generalized) dan induksi kuat
dari bilangan asli. Seperti kita ketahui, himpunan bilangan asli adalah himpunan
yang memiliki anggota 1, 2, 3, … yang dapat dituliskan sebagai berikut.
N= .
Induksi matematik digunakan untuk membuktikan hasil tentang kompleksitas
algoritma, pembetulan tipe program komputer tertentu, teorema tentang graf dan
pohon, dan juga suatu range luas dari identitas dan pertidaksamaan.
Induksi Matematika juga merupakan suatu teknik yang dikembangkan untuk
membuktikan pernyataan tertentu berlaku untuk setiap bilangan asli. Selain itu
Induksi Matematika juga digunakan untuk mengecek hasil proses yang terjadi secara
berulang sesuai dengan pola tertentu.

3.2 Saran

7
Dalam makalah ini penulis memiliki harapan agar pembaca memberikan kritik
dan saran yang membangun. Karena penulis sadar dalam penulisan makalah ini
terdapat begitu banyak kekurangan.
Selain itu, penulis juga menyarankan setelah membaca makalah ini kita semua
dapat mengatakan bahwa matematika itu asyik. Setelah k ita belajar tentang induksi
Matematika kita akan lebih tertantang lagi dan lebih bersemangat dalam belajar
khususnya matematika.

DAFTAR PUSTAKA

Daddy. “Contoh Pembuktian Dengan Induksi Matematika”. 19 Agustus 2015.


http://askyourdaddy.blog.uns.ac.id/2014/09/12/contoh-pembuktian-dengan-induksi-
matematika/

Ningsih, Novia. “Induksi Matematika”. 19 Agustus 2015.


.http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/KHUSNUL_NOVIAN
IGSIH/INDUKSI_MATEMATIK.pdf

Salim, Asbar. “Induksi Matematika”. 19 Agustus 2015.


http://asbarsalim009.blogspot.com/2015/02/induksi-matematika.html

Sukirman. 2008. Teori Bilangan. Jakarta: Universitas Terbuka.

Yosi. “Induksi Matematika”. 19 Agustus 2015.


https://yos3prens.wordpress.com/2013/10/06/induksi-matematika/

Anda mungkin juga menyukai