DOMPET HILANG
Suatu hari, Dhea bertemu dengan Wali Kelasnya yaitu Pak Taufik. Beliau seperti sedang
mencari sesuatu.
Pak Taufik : “Nanti kalau kamu bertemu dengan Fira, tolong suruh dia ke ruangan saya ya,
Dhea.”
Tepat saat Pak Taufik pergi, Dhea melihat Fira sedang berjalan di depannya. Kemudian dia
memanggil Fira,
Dhea : “Fira!”
Fira pun pergi ke ruangan Pak Taufik unruk bertemu dengan wali kelasnya itu. Fira sendiri tak
tahu kenapa Pak Taufik mencarinya.
Pak Taufik : “Oh, Fira. Masuk saja, Nak. Bapak mau bertanya.”
Pak Taufik : “Fira, kamu belum membayar uang SPP selama 3 bulan. Kapan kamu aksn
membayarnya?”
Fira : “Iya, Pak. Secepatnya akan saya bayar kok.”
Pak Taufik : “Baiklah. Kepala sekolah memberi waktu seminggu untuk kamu melunasi SPP.”
Pak Taufik : “Kalau kamu tidak segera membayar, kepala sekolah akan memanggilmu dan
mungkin kamu akan dikeluarkan dari sekolah ini.”
Seminggu kemudian
Fira : “Aduh, bagaimana nih? Udah seminggu. Uang SPP belum dibayar. Mana ayah
belum gajian lagi. Aku harus bayar pakai apa?”
Sewaktu Tesa, Kezia & Siti berjalan menuju Kantin, tanpa disadari dompet dari saku
Kezia terjatuh.
Fira : “Kezia, Hmm,gimana kalo aku pake uang ini aja untuk bayar SPP aku? Lagian
kan Kezia gak tau.” (Tampak berpikir sejenak) “Ah, aku pakai aja deh.”
Tasya melihat Fira yang sedang berdiri di tengah jalan. Kemudian Tasya menghampiri
Fira.
Tasya : “Oh, ke kantin yuk? Kalo gak, aku duluan ke kantin ya. Udah laper nih.”
Dhea : “Oke deh. Makasih, ya!” (sambil melihat dompet yang dipegang Fira seperti
dompet Kezia)
Kezia, Tesa dan Siti sedang berada di kantin untuk makan siang saat jam istirahat.
Kezia : “Aduh, ya ampun dompet aku hilang!” (Sambil merogoh saku roknya)
Kezia : “Iya, beneran! Aku tadi taruh di saku, kok. Kenapa sekarag jadi gak ada?”
Siti : “Mungkin dompetmu jatuh di jalan tadi, Kez. Nanti kita bantu cari.”
Siti : “Iya.”
Tasya bertemu Fira di jalan dekat kantin sedang membawa dompet yang ia ketahui
seperti dompet milik Kezia.
Tasya : “Lho Fira, bukannya yang kamu pegang itu dompet Kezia?
Fira : “Sstt. Kamu diam aja. Aku juga terpaksa ngambil dompet ini.”
Fira : “Aku gak punya uang untuk bayar SPP. Kalo hari ini aku belum bayar juga, aku
bisa dikeluarin dari sekolah.
Tasya : “Ya ampun Fir, itu bukan solusi yang baik! Sebaiknya kamu kembalikan
dompetnya Kezia. Dia pasti kebingungan mencari dompetnya.”
Tasya : “Eh, maaf ya Fir. Aku harus ke perpus dulu. Kamu harus balikkin dompet itu.”
Fira : “Eee, eeemm, aku gak lihat. Kez. (Fira menjawab dengan gugup).
Kezia : “Oh, ya udah deh. Kalo kamu lihat, bilang aku ya.”
Fira : “Ooh..”
Tesa : “Eh, udah dulu ya, aku mau ke kelas nih. Kalo liat dompet Kezia bilang, ya!”
Siti : “Mau Kemana Fir, kok kayaknya buru – buru banget, sih?”
Pak Kresna : “Oh, kamu Fira? Apa benar kamu murid yang belum melunasi SPP sampai 3
bulan?”
Fira : “Ini, Pak. Sudah lunas, kan pak? (sambil memberi uang dari dompet)
Pak Kresna : “Baiklah, nak. Tolong lain kali jangan sampai terlambat seperti ini ya.”
Dhea : “Kezia!”
Kezia : “Ah, yang bener, Dhe? Tadi aku Tanya dia, katanya dia gak tau.”
Dhea : “Bener, Kez! Tadi dia pake uang di dompet itu untuk traktir aku.
Kezia : “Iih! Ya udah, kita samperin Fira sekarang!”
Tesa : “Eh Fira! Kamu yang udah ngambil dompet Kezia, ya?”
Fira : “Emmmm….”
Kezia : “Tapi apa iya kamu yang ngambil dompet aku? Kalo iya, kenapa kamu ambil,
Fir?”
Fira : “Kezia, maaf ya. Sebenarnya tadi aku liat dompetmu jatuh, terus aku ambil dan
mau aku bilang sama Kamu, kez. Tapi aku teringat, kalo hari ini aku harus
ngelunasi uang SPP ku, jadi aku pake uang itu. Maaf, ya.”
Tasha : “Kezia, maafin aja si Fira. Kasian, dia bisa dikeluarin dari sekolah kalo hari ini
dia gak bayar SPP.”
Kezia : “Ya ampun Fira, kenapa sih kamu harus mencuri? Kalo kamu minta baik – baik,
mungkin aku bisa ngebantu kamu.”
Fira : “Sekali lagi aku minta maaf ya, Kez. Aku janji akan ganti uang mu, kez.”
Kezia : “Iya deh Fir, aku maafin. Uangnya ga usah diganti gak apa apa kok. Tapi kamu
janji ya, gak akan mencuri kayak gitu lagi.”
Semuanya : “ayo!!”