Disusun oleh:
1. Syoffawati Dewi (18220)
2. Tezar Nur Khabibi (18221)
3. Ummi Noor Hasanah (18222)
4. Vincentia Fanny Gita R (18223)
5. Winning Canny (18224)
6. Yogi Hasna Meisyarah (18225)
7. Yulfatin Hidayah (18226)
8. Kharisma Eka Suryani (18321)
9. Fatimah Putri Rahayu (18326)
10. Polycarous Bala R Koten (15296)
8 Pemeriksaan fisik
- TTV dan berat badan
TD : 190/95 mmHg
- Funduskopi untuk pemeriksaan penyempitan arteri retinal, hemoragik,
eksudat, danpapilledema
- Pemeriksaan leher untuk distensi vena, bruitkarotis dan pembesaran
tiroid
- Auskultasi jantung untuk meningkatnya denyut jantung, disritmia
pembesaran, murmur
- Pemeriksaan perut untuk bruit, dilatasi aorta dan pembesaran ginjal
- Pemeriksaan ekstremitas untuk menghilangnya atau tidak derajat denyut
perifer, edema, dan ketidaksamaan denyut bilateral
9 Harapan keluarga
10 Pertanyaan terkait hipertensi sesuai dengan kasus
a. Sejak kapan mengalami hipertensi
b. Riwayat hipertensi
c. Kapan saja hipertensi kambuh
d. Gejala yang muncul ketika hipertensi kambuh
e. Dampak hipertensi bagi kehidupan sehari-hari pasien
f. Usaha apa saja yang dilakukan pasien untuk mengatasi hipertensi
g. Obat-obatan apa saja yang dikonsumsi pasien
h. Pola minum obat pasien
i. Pola makan pasien
j. Pola istirahat dan aktivitas pasien
k. Perilaku pasien dalam control kesehatan
l. Bagaimana dukungan keluarga dalam memotivasi pasien dalam
beraktivitas fisik
m. Bagaimana dukungan keluarga dalam menyediakan dan
memotivasi pasien untuk mengonsumsi makanan yang sehat bagi
hioertensi
A. Latar Belakang
Hipertensi merupakan masalah kesehatan dengan tingkat prevalensinya tinggi di
Indonesia, sesuai pada data Riskesdas tahun 2013 sebanyak 25,8% (Kemenkes RI, 2013).
Menurut AHA, dari penduduk Amerika yang berusia diatas 20 tahun telah menderita
hipertensi dengan mencapai angka 74,5 juta jiwa, namun hampir 90-95% kasus tidak
diketahui penyebabnya.
Terdapat pantangan makanan yang harus dihindari oleh pasien hipertensi,
diantaranya. Banyak pasien hipertensi dengan tekanan darah tidak terkontrol dan ini
semakin meningkat. Untuk itu butuh partisipasi aktif dari semua pihak baik itu dari
pasien, keluarga, pelayan kesehatan untuk agar hipertensi dapat terkendali dan
mendapatkan managemen yang baik. Kasus B menunjukkan bahwa pasien susah utuk
menghindari makanan yang dipantang, dan juga jarang jalan-jalan pagi dalam hal ini
sebagai aktivitas fisik sehingga dibutuhkan edukasi untuk pasien.
B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga mampu memahami
dengan benar pengaturan diet makanan bagi pasien hipertensi dan aktivitas fisik yang
mampu meningkatkan kesehatan pasien.
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 45 menit diharapkan pasien dan keluarga
mampu:
a. Menjelaskan apa itu hipertensi dan apa faktor penyebabnya.
b. Menyebutkan apa saja pantangan makanan yang harus dihindari oleh pasien
hipertensi dan makanan apa saja yang dianjurkan untuk dikonsumsi.
c. Menjelaskan alasan kenapa harus menghindari pantangan makanan tersebut.
d. Menjelaskan apa bahayanya yang terjadi apabila makanan pantangan tersebut
dikonsumsi pasien hipertensi.
e. Menjelaskan bagaimana upaya dalam mengontrol tekanan darah
f. Menjelaskan pentingnya aktivitas fisik bagi pasien hipertensi.
g. Menyebutkan bentuk aktivitas fisik apa yang dianjurkan oleh pasien
hipertensi.
C. Setting Tempat
Perawat Pasien
Keluarga
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Media
1. Leaflet
2. Video
3. Power point
F. Rencana Pelaksanaan
No. Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran Waktu
1. Pra Kegiatan a. Penyuluh mempersiapkan 5
Pembelajaran rencana pembelajaran menit
b. Penyuluh menyiapkan media
pembelajaran sesuai dengan
tujuan pembelajaran
c. Penyuluh mempersiapkan
tempat dan mengecek
lingkungan yang
kemungkinan dapat
mempengaruhi proses
pembelajaran
2. Membuka a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam 5
b. Memperkenalkan diri b. Menanggapi dan
Pembelajaran menit
c. Menjelaskan tujuan
memberi respon yang
pembelajaran
baik
d. Menjelaskan kontrak waktu
c. Menyimak penjelasan
e. Appersepsi
yang diberikan
d. Mengungkapkan
pengetahuan yang
telah dimiliki
3. Kegiatan Inti a. Menjelaskan materi a. Mendengarkan dan 30
pembelajaran menyimak materi menit
b. Memberikan pertanyaan pada
yang disampaikan
sasaran untuk mengetahui
dengan baik
kepahaman b. Menjawab pertanyaan
c. Membuka sesi pertanyaan
penyuluh dengan
pada sasaran
baik dan memberi
d. Menjawab pertanyaan yang
tanggapan
diberikan sasaran
c. Mengajukan
pertanyaan
d. Menyimak jawaban
pertanyaan yang
diberikan penyuluh
4. Kegiatan a. Memberikan kuisioner untuk a. Mengisi kuisioner 5
penutupan mengetahui kepahaman dengan lengkap menit
b. Mendengar dan
pembelajaran sasaran
b. Menyimpulkan materi yang menyimak dengan
telah disampaikan baik
c. Mengucapkan salam penutup c. Menjawab salam
G. Evaluasi
1. Prosedur : Pre dan post test
2. Bentuk : lisan dan kuisioner
3. Jenis : Essay
H. Lampiran
1. Uraian Materi
A. Hipertensi dan Faktor Pemicunya
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah
sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolic lebih dari 90 mmHg
yang dilakukan pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam
keadaan cukup istirahat (Kemenkes RI 2013) Peningkatan tekanan darah diatas
normal ini merupakan salah satu faktor risiko dalam proses terjadinya penyakit
pembuluh darah seperti stroke, infark miokard, kematian kardiovaskuler, dan
semua penyebab kematian yang berhubungan dengan naiknya tekanan darah.
Meningkatnya tekanan darah dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
keturunan, kurang aktivitas fisik, kebiasaan merokok, konsumsi alcohol, obesitas,
kurang mengonsumsi makanan berserat, sayur dan buah, pola makan berisiko
seperti makan makanan manis, asin (tinggi natrium), dan berlemak (Pradono,
2010). Penyakit hipertensi tidak dapat disembuhkan namun hanya dapat
dikendalikan melalui control kesehatan secara rutin, melakukan diet rendah garam
dan mengonsumsi obat secara teratur untuk mengurangi risiko komplikasi pada
kardiovaskuler dan organ lain pada pasien (Ratnaningtyas & Djatmiko, 2011).
B. Kepatuhan
Kepatuhan merupakan tingkat pasien melaksanakan cara pengobatan dan
perilaku yang disarankan oleh tenaga kesehatan. Kepatuhan juga merupakan suatu
bentuk perilaku yang timbul akibat adanya interaksi antara petugas kesehatan
dengan pasien sehingga pasien mengerti rencana dengan segala konsekuensinya
dan menyetujui rencana tersebut serta melaksanakannya (Kemenkes RI, 2011).
Kepatuhan yang disarankan dalam pengobatan pasien itu bisa dalam bentuk
terapi, diet, latihan fisik, pengobatan, atau menepati janji untuk pertemuan dengan
dokter dan control rutin.
C. Diet Makanan Pasien Hipertensi
Menjaga tekanan darah dalam penatalaksanaan pada pasien hipertensi selain
dengan obat-obatan dapat juga melakukan diet yang tepat, karena tidak semua
makanan diperbolehkan bagi penderita hipertensi, ada makanan pantangan yang
harus dihindari. Tujuan dari diet bagi penderita hipertensi yaitu unutk membantu
menurunkan tekanan darah dan menghilangkan penimbunan cairan dalam tubuh
atau edema/bengkak.
Makanan yang harus dihindari atau dibatasi oleh penderita hipertensi adalah
a. Makanan yang berkadar lemak jenuh yang tinggi (otak, ginjal, paru,
minyak kelapa, gajih)
b. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium berlebih
(biscuit, crackes, keripik dan makanan kering yang asin)
c. Makanan dan minum dalam kaleng (sarden, sosis, kornet, sayuran dan
buah kalengan, dan soft drink)
d. Makanan yang diawetkan (dendeng asinan sayur/buah, abon, ikan asin,
pindang, udang kering, telur asin, dan selai kacang)
e. Susu full cream, mentega, margarine, keyu mayonnaise dan sumber
protein hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi/kambing),
kuning telur, kulit ayam.
f. Bumbu-bumbu yang umumnya mengandung garam natrium seperti kecap,
terasi, penyedap rasa, saos, tauco.
g. Alcohol dan makanan yang mengandung alcohol seperti durian dan tape.
(Kemenkes RI, 2013).
Adapun makanan yang diperbolehkan dan dianjurkan untuk dikonsumsi
adalah:
a. Makanan yang segar dimana terdapat sumber hidrat arang, protein
nabati dan hewati, sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung
serat.
b. Makanan yang dioleh tanpa atau sedikit menggunakan garam natrium,
vetsin, kaldu bubuk.
c. Sumber protein hewani: penggunaan daging/ayam/ikan paling banyak
100 gram/ hari. Telur ayam/ bebek; 1 butir/hari.
Syarat diet yang dianjurkan yaitu makanan yang dikonsumsi beraneka
ragam mengikuti pola gizi seimbang , jenis dan komposisi makanan
disesuaikan dengan kondisi penderita, jumlah garam disesuaikan
dengan berat ringannya penyakit dan obat yang diberikan.
(Kemenkes RI, 2011).
D. Pentingnya aktivitas fisik dan bentuk aktivitas fisik bagi pasien hipertensi
Aktifitas fisik berupa olahraga sangat bermanfaat bagi penderita hipertensi
karena dapat mengurangi kadar norepinerprin (noradrenalin) dalam tubuh yaitu
zat yang dapat dikeluarkan oleh system saraf yang dapat menaikkan tekanan
darah. Namun olahraga dapat menurunkan tekanan sistolik dan diastolic secara
signifikan pada orang yang mempunyai tekanan darah tinggi yang ringan.
Sedangkan latihan olahraga ini tidak signifikan dapat menurunkan tensi pada
penderita hipertensi berat, namun paling tidak olahraga dapat membuat seseorang
menjadi lebih santai. Jadi pada penderita hipertensi, faktor tekanan darah penting
dalam menentukan boleh tidaknya berolahraga, takaran dan jenis olahraganya.
Namun secara umum olahraga yang dianjurkan bagi penderita hipertensi dapat
berupa jalan santai, lari kecil, bersepeda selama 20-25 menit dengan frekuensi 3-
5x perminggu . selain itu penting juga untuk cukup istirahat 6-8 jam dan
mengendalikan stress (Kemenkes RI, 2011).
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes RI. 2013. Infodatin Hipertensi. Jakarta
Pradono Julianty. 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Hipertensi
di Daerah Perkotaan (Analisis data riskesdas). Gizi Indon. 33(1);59-66.
Ratnaningtyas, Y., Djatmiko, W.2011. Hubungan kepribadian tipe d dengan
kejadian hipertensi di RSUP Prof dr. Margono Soekardjo. Mandala of
health, 5 (2).