1. Bergerak
Semua makhluk hidup dapat bergerak. Manusia dan hewan dapat bergerak bebas
atau berpindah tempat. Untuk bergerak makhluk hidup memerlukan alat gerak. Alat
gerak bisa berupa kaki untuk berlari, sirip untuk berenang atau sayap untuk terbang.
2. Memerlukan Makanan
Semua makhluk hidup memerlukan makanan dan air. Makanan berfungsi untuk
menghasilkan energi, pertumbuhan, dan mengganti sel tubuh yang rusak. Air berfungsi
sebagai zat pelarut di dalam tubuh.
Mata Hidung
Tumbuhan tidak memiliki indra seperti pada manusia dan hewan, tetapi peka
terhadap rangsangan. Misalnya, ujung batang selalu mengarah ke arah datangnya
cahaya, ujung akar tumbuh ke bawah karena gravitasi, dan putri malu
menguncupkan daunnya ketika disentuh.
Bunga bergerak mengikuti cahaya matahari Daun puteri malu menguncup saat disentuh
4. Bernapas (Respirasi)
Cacing tanah bernapas dengan kulit dan serangga bernapas dengan trakea.
5. Tumbuh
Semua makhluk hidup mengalami pertumbuhan, mulai dari kecil hingga menjadi
besar. Tumbuh merupakan pertambahan ukuran tubuh yang tidak dapat kembali lagi ke
ukuran semula.
Pertambahan ukuran pada makhluk hidup karena adanya penambahan jumlah dan
pembesaran sel-sel punyusun tubuh.
Ekskresi adalah Pengeluaran zat sisa oleh makhluk hidup. Contoh ekskresi
adalah Keringat, Urine serta karbondioksida dan uap air
Ekskresi sangat diperlukan karena zat sisa bersifat racun sehingga kalau tidak
dikeluarkan akan mengganggu kinerja tubuh.
Kulit mengeluarkan air dan garam mineral Stomata mengeluarkan karbondioksida dan uap air
8. Beradaptasi
Kaktus daunnya berduri untuk mengurangi proses Teratai memiliki daun yang lebar untuk mempercepat
penguapan proses penguapan
Unta menyimpan lemak sebagai cadangan Bunglon mengubah warna tubuh ketika ada predator
makanan di punuknya
Sebelum digunakan nama baku yang diakui dalam dunia ilmu pengetahuan,
makhluk hidup diberi nama sesuai dengan nama daerah masing-masing, sehingga terjadi
lebih dari satu nama untuk menyebut satu makhluk hidup. Misalnya, mangga ada yang
menyebut taipa (di daerah Makassar), ada yang menyebut pao (daerah Bugis), dan ada
pula yang menyebut pelem (daerah jawa). Nama pisang, di daerah jawa tengah disebut
dengan gedang, sedangkan di daerah Sunda gedang berarti pepaya. Karena adanya
perbedaan penyebutan ini maka akan mengakibatkan salah pengertian sehingga informasi
tidak tersampaikan dengan tepat atau pun informasi tidak dapat tersebar luas ke daerah-
daerah lain atau pun negara lain.
Carolus Linnaeus (1707-1778) adalah seorang ilmuwan Swedia yang meneliti
tentang tata cara penamaan dan identifikasi organisme (Systema Naturae) yang menjadi
dasar taksonomi modern. Untuk menyebut nama makhluk hidup, C. Linneaus
menggunakan sistem tata nama ganda, yang aturannya sebagai berikut:
a. Terdiri dari dua kata dalam bahasa Latin atau bahasa asing yang dilatinkan.
b. Kata pertama menunjukkan nama genus dan kata kedua merupakan penunjuk spesies.
c. Cara penulisan kata pertama diawali dengan huruf besar, sedangkan nama penunjuk
spesies dengan huruf kecil.
d. Apabila ditulis dengan cetak tegak maka harus digarisbawahi secara terpisah antar
kata, sedangkan jika ditulis dengan cetak miring maka tidak digarisbawahi.
e. Apabila nama spesies terdiri dari lebih dari dua kata maka kata kedua dan seterusnya
harus disatukan dan ditulis dengan tanda penghubung.
f. Nama penemu ditulis dengan awal huruf besar dan tidak digarisbawahi dan tidak
dicetak miring.
Contoh:
a. Nama ilmiah jagung adalah Zea mays atau dapat pula ditulis Zea mays. Hal ini
menunjukkan nama genus = Zea dan nama petunjuk spesies = mays.
b. Nama ilmiah pisang mas adalah Musa paradisiaca L atau dapat pula ditulis Musa
paradisiaca L. Hal ini Menunjukan nama genus = Musa, nama penunjuk spesies =
paradisiaca dan nama penemu L.
Dari tingkatan di atas, bisa disimpulkan jika dari spesies menuju kingdom, maka
takson semakin tinggi. Selain itu jika takson semakin tinggi, maka jumlah organisme
akan semakin banyak, persamaan antar organisme akan makin sedikit sedangkan
perbedaanya akan semakin banyak. Sebaliknya, dari kingdom menuju spesies, maka
takson semakin rendah. Dan jika takson semakin rendah, maka jumlah organisme akan
semakin sedikit, persamaan antar organisme akan makin banyak sedangkan perbedaanya
akan semakin sedikit. Urutan takson atau taksonomi pada makhluk hidup dapat dilihat
pada Tabel berikut :
Tabel Urutan Takson atau Taksonomi pada Makhluk Hidup
Contoh :
5. Kunci Identifikasi
Hewan A Hewan B
Tumbuhan A Tumbuhan B
Sejarah Klasifikasi
NO Linnaeus, 1735 Haeckel, 1866 Copeland, 1938 Whittaker, 1969 Woese et al, 1977
(2 Kingdom) (3 Kingdom) (4 Kingdom) (5 Kingdom) (6 Kingdom)
1. Plantae Plantae Plantae Plantae Plantae
2. Animalia Animalia Animalia Animalia Animalia
3. Protista Protista Protista Protista
4. Monera Monera Eubacteria
5. Fungi Archaebacteria
6. Fungi
1. Kingdom Monera
Monera adalah Kingdom makhluk hidup yang tidak memiliki membran inti,
biasanya disebut organisme prokariotik. Meskipun tidak memiliki membran inti,
kelompok monera memiliki bahan inti, seperti asam inti, sitoplasma, dan membran sel.
Cara reproduksi monera dapat berlangsung secara aseksual dan seksual. Reproduksi
aseksual dilakukan dengan cara pembelahan biner (binery fision), fragmentasi atau spora.
Reproduksi secara seksual adalah dengan cara konjugasi, transduksi maupun
transformasi. Contoh kelompok Monera ialah bakteri dan ganggang biru (Cyanobacteria).
Bakteri ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan.
Contoh :
a. Escherichia coli, bakteri yang menguntungkan yang hidup di usus manusia.
b. Lactobacillus casei, bakteri yang bermanfaat untuk pembuatan keju.
c. Salmonella typhosa, bakteri merugikan yang menyebabkan penyakit tifus.
d. Vibrio cholerea, bakteri merugikan yang menyebabkan penyakit kolera.
Bakteri ada tiga macam, yaitu bulat (kokus), batang (basilus) dan spiral
(spirilum).