ADAPTASI TUMBUHAN
Alhamdulillah, saya panjatkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala Yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Atas rahmat dan hidayah-Nya, makalah dengan tema
“ADAPTASI TUMBUHAN” ini dapat tersusun hingga selesai, sebagaimana tugas yang telah
diberikan.
Pada kesempatan ini tidak lupa saya sampaikan ucapan terima kasih kepada guru
pengajar, yang senantiasa membimbing dan memberikan ilmunya kepada saya. Tak lupa juga
saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman dan juga semua pihak yang telah membantu
membuat tugas makalah ini.
Saya menyadari keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan, kekeliruan, dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu saya
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat serta dapat menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai Adaptasi Tumbuhan bagi para pembaca.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………….. ii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………………………….. 2
PEMBAHASAN
B. Macam-macam Adaptasi……………………………………………………………………………… 4
PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………………………….. 8
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………….. 9
ii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam. Keanekaragaman makhluk hidup tersebut
yang membuat para ilmuan yang ingin mempelajari makhluk hidup secara lebih lanjut membuat
suatu sistem yang disebut klasifikasi. Klasifikasi ini bertujuan untuk mempermudah para ilmuan
memilah-milah perbedaan serta persamaan yang terdapat pada makhluk hidup yang satu
dengan yang lainnya. Perbedaan dan persamaan tersebut meliputi perbedaan dan persamaan
baik secara morfologi, fisiologi, tingkah laku dan sebagainya.
Adaptasi merupakan bentuk penyesuaian yang dilakukan makhluk hidup agar bisa
bertahan hidup dalam lingkungannya, terlebih lingkungan yang baru, bukan hanya pada
manusia saja tetapi juga pada hewan dan juga tumbuhan, mereka harus bisa beradaptasi
dengan lingkungan dimana mereka berada, demi mempertahankan kelangsungan hidup atau
dalam mempertahankan hidupnya.
1
B. Rumusan Masalah
Untuk mendalami secara lebih luas mengenai adaptasi makhluk hidup terhadap
2
PEMBAHASAN
Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa lingkungan tempat kita hidup ini, selalu
berubah dari waktu ke waktu. Tentunya hal ini akan berpengaruh terhadap makhluk hidup yang
ada di dalamnya. Bagaimana mereka dapat melangsungkan kehidupannya dengan tempat hidup
(habitat) yang telah berubah dari keadaan semula?
Ada dua pilihan, yaitu dengan cara berpindah tempat untuk mencari tempat hidup
(habitat) yang baru yang lebih cocok atau tetap tinggal di tempat semula dengan berusaha keras
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Bagi organisme yang mampu mempertahankan
kelangsungan hidupnya dan kelestarian jenisnya, umumnya akan terus menetap pada tempat
tersebut, berarti organisme tersebut mampu beradaptasi terhadap lingkungannya, dan bagi
organisme yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya akan mati sehingga dapat
menyebabkan kepunahan dari jenisnya.
Adaptasi terlihat dari adanya perubahan bentuk tubuh luar atau dalam organisme sesuai
dengan situasi dan kondisi lingkungan tempat hidupnya. Perubahan bentuk tubuh organisme
bersifat tetap dan khas untuk setiap jenis sehingga dapat diwariskan kepada keturunannya.
Selain itu habitat organisme sangat beraneka ragam, sehingga bentuk adaptasi yang ada
menjadi beraneka ragam.
3
B. Macam-macam Adaptasi
Berdasarkan perubahan-perubahan yang terjadi, adaptasi dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi dan adaptasi tingkah laku.
1. Adaptasi Morfologi
Adaptasi Morfologi merupakan suatu penyesuaian makhluk hidup terhadap
lingkungannya berkaitan dengan bentuk dan struktur organ tubuh yang tampak dari luar
dan mudah diamati, sehingga adaptasi tersebut paling mudah dikenal dan ditemukan.
Contoh adaptasi morfologi adalah sebagai berikut :
Tumbuhan darat yang adaptif pada lingkungan kurang air disebut xerofit,
contohnya kaktus.
Tumbuhan darat yang adaptif pada lingkungan lembab disebut higrofit, contohnya
lumut.
Tumbuhan yang adaptif pada lingkungan air disebut hidrofit, contohnya teratai.
2. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi Fisiologi adalah sebuah bentuk usaha yang dilakukan makhluk hidup dalam
menyesuaikan diri terhadap lingkungan tempat tinggalnya dengan cara menyesuaikan fungsi
kerja organ tubuh.
Contoh Adaptasi Fisiologi Pada Tumbuhan
1. Insektivora
Insektivora atau tumbuhan pemakan serangga adalah salah satu jenis tumbuhan
yang melakukan adaptasi fisiologi. Adaptasi fisiologi ini dilakukan agar tumbuhan
pemakan serangga dapat terus mempertahankan hidup. Lalu bagaimanakah
‘penyesuaian fungsi organ’ tumbuhan jenis ini?
Organ tubuh dari tumbuhan insektivora seperti kantung semar menghasilkan sekret
atau lendir yang lengket pada bagian kantungnya. Hal ini bertujuan ketika ada serangga
yang terperangkap pada kantung semar yang telah tertutup akan lebih kesulitan untuk
meloloskan diri. Secara perlahan serangga tersebut pun mati.
4
2. Alelopati
Organ dari tumbuhan seperti rumput ilalang dan teki akan menghasilkan senyawa
kimia yang disebut Alelopati. Senyawa ini akan dikeluarkan disekitar tempat mereka
tumbuh. Senyawa alelopati ini dapat menghambat pertumbuhan dari tumbuh-
tumbuhan lain yang tumbuh disekitarnya.
5
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Adaptasi Makhluk Hidup
Bentuk adaptasi makhluk hidup di lingkungan darat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut :
1. Keadaan tanah
2. Topografi daratan
3. Suhu lingkungan
4. Intensitas cahaya
Proses adaptasi makhluk hidup yang tinggal di lingkungan air, dipengaruhi oleh faktor-
faktor berikut :
1. Kadar garam atau mineral
Bagaimana cara ikan berdaptasi terhadap lingkungan air? Jika kadar garam pada air
lebih tinggi daripada cairan tubuh, mka ikn beradaptasi dengan banyak minum air dan
sedikit mengeluarkan urine, sehingga lebih pekat. Jika kadar garam air lebih rendah
daripada cairan tubuh, maka ikan beradaptasi dengn sedikit meminum air dan banyak
mengeluarkan urine.
2. Kedalaman air
Makin dalam air makin besar pula tekanannya. Pada setiap kedalaman tertentu dihuni
oleh berbagai jenis ikan tertentu. Bentuk tubuh ikan yang hidup dekat daerah permukaan
adalah pipih dengan otot yang lemah, sedangkan bentuk tubuh ikan yang hidup di daerah
yang lebih dalam adalah bulat panjang, seperti torpedo dengan otot yang kuat.
3. Intensitas cahaya
Makin dalam, makin sedikit intensitas cahaya. Pada daerah kedalaman 200 meter
(fotik) adalah daerah yang masih dapt ditembus oleh sinar matahari. Pada daerah ini banyak
hidup produsen, sehingga jenis hewan yang banyak hidup adalah yang bersifat herbivora.
Pada kedalaman dibawah 200 meter (afotik) adalah daerah yang tidak tembus cahaya. Di
daerah ini tidak dijumpai produsen. Jenis hewan yang hidup di daerah ini adalah hewan
karnivora dan saprovor (pemakan zat sisa atau sampah). Hewan yang hidup di daerah ini
mempunyai ciri yang khas misalnya mulut yang besar dan sisi tubuhnya tau ujung sungut
memancarkan cahaya.
4. Kadar Oksigen
Pada daerah permukaan, intensitas cahaya lebih besar dibanding daerah yang lebih
dalam. Hal ini menyebabkan jumlah produsen lebih banyak sehingga kadar oksigen di
daerah permukaan lebih banyak disbanding dengan daerah yang lebih dalam. Ikan yang
hidup di daerah yang lebih dalam kadang-kadang muncul ke daerah permukaan untuk
5. Arus air
Di daerah yang deras arus airnya banyak dihuni oleh ikan-ikan berukuran kecil dan
ramping. Hal ini sebagai adaptasi dengan cara melakukan gerakan-gerakan yang lincah.
7
PENUTUP
A. Kesimpulan
jenisnya dengan berusaha menambah jumlah populasinya agar tidak mengalami kepunahan.
Oleh sebab itu untuk dapat melestarikan kehidupan jenisnya, Makhluk hidup harus mampu
menyesuaikan diri terhadap lingkungannya yang disebut adaptasi. Selama proses adaptasi
terjadi perubahan-perubahan pada makhluk hidup tersebut. Perubahan yang terjadi akibat
adaptasi ini berupa berupa perubahan-perubahan bentuk skruktur tubuh, fungsi fisiologi alat-
Beberapa faktor lingkungan darat yang mempengaruhi cara adaptasi makhluk hidup
antara lain: keadaan tanah, topografi daratan, suhu lingkungan dan intensintas cahaya.
Sedangkan faktor lingkungan air yang mempengaruhi cara adaptasi makhluk hidup antara lain:
kadar garam atau mineral, kedalaman air, intensitas cahaya, kadar oksigen dan arus.
8
DAFTAR PUSTAKA
Rustaman Nuryanti, dkk. 2010. Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
http://rumahbelajaredelweiss.blogspot.co.id/2012/07/adaptasi-makhluk-hidup-terhadap.html
9