Oleh :
Amelia Damayanti
20102220006
BLITAR
2023
DAFTAR ISI
COVER
DAFTAR ISI..................................................................................................................i
BAB I
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN............................................................................................................4
2.1 Adaptasi..........................................................................................................4
2.2 Proses Distribusi Vegetasi Secara Alami........................................................8
BAB III
PENUTUP...................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan...................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................12
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian adaptasi.
2. Untuk mengetahui proses distribusi vegetasi secara alami.
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Adaptasi
Adaptasi adalah setiap sifat atau bagian yang dimiliki oleh organisme
yang berguna bagi kelanjutan hidupnya pada keadaan sekeliling habitatnya.
Organisme yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya mampu untuk:
1. Memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan).
2. Mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti temperatur, cahaya dan panas.
3. Mempertahankan hidup dari musuh alaminya bere produksi merespon
perubahan yang terjadi di sekitarnya.
4. Organisme yang mampu beradaptasi akan bertahan hidup, sedangkan yang
tidak mampu beradaptasi akan menghadapi kepunahan atau kelangkaan
jenis.
Adaptasi terbagi atas tiga jenis yaitu:
1. Adaptasi morfologi
Adaptasi Morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh makhluk hidup
atau alat-alat tubuh makhluk hidup terhadap lingkungan tempat tinggalnya.
Memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan).
Mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti temperatur, cahaya dan
panas.
Mempertahankan hidup dari musuh alaminya.
Bereproduksi.
Merespon perubahan yang terjadi di sekitarnya.
Organisme yang mampu beradaptasi akan bertahan hidup, sedangkan yang
tidak mampu beradaptasi akan menghadapi kepunahan atau kelangkaan
jenis. Jenis adaptasi adalah adaptasi yang meliputi bentuk tubuh. Adaptasi
Morfologi dapat dilihat dengan jelas.
Contoh adaptasi morfologi pada tumbuhan:
4
a. akar lebih rapat dan dalam supaya memperluas bidang penyerapan
nutrisi untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya.
b. Daun menjadi sempit dan menggulung, adaptasi ini dilakukan untuk
mengurangi penguapan yang terjadi
2. Adaptasi Fisiologi
Adalah adaptasi yang meliputi fungsi alat-alat tubuh. Adaptasi ini bisa
berupa enzim yang dihasilkan suatu organisme. Adaptasi ini tidak dapat
dilihat langsung oleh mata karena pada adaptasi fisiologi menyangkut
tentang fungsi orga organ bagian dalam tubuh makhluk hidup dengan
lingkungannya.
Contoh adaptasi Fisiologi pada Tumbuhan:
a. Bau yang khas pada bunga dapat mengundang datangnya serangga
untuk membantu penyerbukan. Bunga jenis ini menghasilkan madu atau
nectar, dan serbuk sarinya mudah melekat.
b. Tumbuhan menghasilkan zat kimia yang dapat menghambat
pertumbuhan jenis tanaman lain di sekitarnya. Zat kimia tersebut disebut
dengan zat alelopati.
Sifat-sifat tersebut memungkinkan organisme atau tanaman mampu
menggunakan lebih baik unsur-unsur yang tersedia (hara, air, suhu, cahaya juga
sifat resistensi terhadap pengganggu/penyakit atau hama). Tamanan dapat
mempunyai adaptasi morfologis seperti kekuatan batang atau bentuk tanaman dan
adaptasi fisiologis yang menghasilkan ketahanan parasit, kemampuan yang lebih
besar dalam mengambil unsur-unsur hara atau tahan terhadap kekeringan.
Sebetulnya perbedaan yang jelas tidak ada karena keduanya sama-sama
menggambarkan proses fisiologis. Jadi adaptasi dapat dinyatakan sebagai
kemampuan individu untuk mengatasi keadaan lingkunggan dan menggunakan
sumber-sumber alam lebih baik untuk mempertahankan hidupnya dalam relung
(nisia, niche) yang diduduki.
5
Keadaan lingkungan disini berarti keadaan yang terus menerus berubah
selama pertumbuhan tanaman berlangsung. Hal ini berarti setiap organisme
mempunyai adaptasi untuk dihup pada berbagai macam keadaan lingkungan.
Dengan demikian berarti organisme (setiap makhluk hidup) merupakan hasil
keturunan biologi dalam lingkungannya. Johannsen (1903) memberikan istilah
genotipe untuk sifat-sifat keturunan yang diterima organisme yang relatif konstan
selama hidupnya. Sedang fenotipe untuk rupa atau bentuk organisme yang akan
selalu merigalami perubahan.
Sumber adaptasi
Sudah merupakan suatu pendapat umum bahwa setiap makhluk hidup
(organisme) itu dapat hidup dalam suatu keadaan lingkungan tertentu, Misalnya:
ikan hidup di dalam air karena alat pernafasannya, burung-burung terbang karena
mereka mempunyai sayap. Banyak tanaman digurun (padang pasir) yang
mempunyai struktur tertentu yang memungkinkan mereka dapat bertahan pada
lingkungannya. Semua kemampuan ini disebut adaptasi, tetapi bagaimana
terjadinya adaptasi ini?
Jean Baptise Lamarch (1744-1829) seorang ahli biologi Perancis yang
juga merupakan penganut faham teleologi, mencoba menerangkan perubahan-
perubahan tersebut. (Teleologi adalah sautu faham yang mengatakan bahwa
adaptasi timbul karena diingini, yaitu perubahan struktur atau bentuk yang terjadi
karena adanya keinginan yang timbul dari dalam untuk menghadapi perubahan
lingkungan).
Menurut dia, tingkat perkembangan suatu organ adalah sebanding dengan
penggunaannya dan apa yang diperoleh atau diubah pada individu dalam masa
hidupnya adalah kekal dan bilamana terdapat dalam dua jenis kelamin, sifat itu
akan diturunkan.
Darwin (1809-1882) yang membuka tabir dari misteri ini. Menurut
pendapatnya, organisme menjadi sesuai dengan lingkungannya dalam proses
6
evolusi, proses ini dikendalikan oleh varian-varian genetik hasil seleksi alami
yang relatif lebih baik ketahanannya.
Pokok-pokok teori Darwin itu sebagai berikut:
1. Sesuai dengan Malthus bahwa kecepatan berkembang biak dari binatang
lebih besar daripada mempertahankan jumlahnya.
2. Apabila banyak individu yang musnah maka akan terjadi suatu kemauan
untuk bertahan, baik di antara anggota dari jenis yang sama maupun di
antara anggota-anggota dari jenis yang berbeda.
3. Keragaman binatang berikut variasi variasinya yang ada akan diturunkan.
4. Dalam berjuang mempertahankan eksistensi kehidupannya, organisme
yang tahan akan terus hidup dan yang lemah akan kalah dan musnah.
Point keempat dari teori Darwin inilah yang dikenal dengan seleksi alami
dimana variasi yang dapat bertahan akan terkumpul untuk mengalami lagi
perubahan untuk selanjutnya menuju kearah adaptasi. Perubahan bertingkat ini
kalau cukup lama akan membentuk suatu spesies baru.
Wallace dan Srb (1963) kurang menyokong pendapat Darwin yang
menyatakan bahwa adaptasi yang prosesnya sampai pada tingkatan dimana
kemampuan menyesuaikan diri sudah berlangsung turun temurun pada prinsipnya
adalah proses evolusi. Dalam hal ini beliau menegaskan bahwa perubahan bentuk
atau fungsi dalam proses adaptasi secara turun temurun yang berlangsung
perlahan-lahan adalah perubahan secara evolusi, tetapi bukanlah berarti semua
proses evolusi sama dengan adaptasi atau sebaliknya.
Jadi arti dari evolusi asalnya suau jenis jelas dihasilkan oleh alam. Dari
teori ini timbul "Konsep Genetik Adaptasi yang menyatakan bahwa adaptasi
terjadi karena seleksi lingkungan yang bekerja sebagai saringan terhadap variasi-
variasi genetik yang ada, Baik Darwin maupun Wallace (mempunyai teori yang
sama dengan Darwin), melihat organisme secara keseluruhannya, dalam
kehidupan di alam sekitarnya. Mereka melihat bahwa pengaruh luar memberi
efek pada organisme atau ekologi tumbuhan dan binatang.
7
Nilai Adaptasi
Nilai adaptasi dalam suatu tanaman ditentukan oleh banyak faktor
termasuk:
Vigor somatic
Daya tunbuh
Lamanya periode reproduksi
Banyaknya keturunan (biji, dll.)
Efisiensi mekanisme pollinasi
8
untuk meluaskan daerah penyebarannya. Pendapat lain mengatakan bahwa jenis
endemik adalah jenis-jenis tua yang penyebarannya luas pada waktu lampau
tetapi karena perubahan lingkungan dan adaptasi ekologinya sempit maka daerah
penyebarannya mengecil sehingga jenis-jenis ini hanya terdapat di tempat-tempat
tertentu yang cocok dengan keadaannya. Di alam, kedua kategori di atas dapat
terjadi, sebaliknya dari jenis endemik ada jenis kosmopolitan dengan penyebaran
luas, banyak ditemukan dimana-mana. Selain itu ada jenis-jenis terputus
(discontinous) diskontinyus yang kisarannya terjadi dalam dua bagian atau lebih
kadang-kadang dipisahkan oleh jarak yang panjang atau jauh misalkan laut.
9
tingkat spesies (jenis) dan batas tak tegas antara daerah-daerah ini. Luas
kawasan dari yang luas sekall seperti Euro siberia sampai yang
sempit/kecil seperti Hawal. Tetapi masing-masing mempunyai flora yang
berbeda-beda.
5. Contoh: Quercus alba, Acer accharum, Liriodendron tulipifera dan lain-
lain.
6. Endemik sempit: Jenis yang tedapat dengan luas yang kecil (beberapa
kilometer persegi) dan mempunyai kisaran toleransi yang sempit untuk
keadaan lingkungan sehingga hampir tidak ada bagian di dunia dimana
mereka hidup.
7. Contoh: Tanaman pionner, tanaman yang tumbuh di tanah serpentine
8. Terputus (Discontiuous/diskontinyu): Pada dasarnya, hampir semua
tanaman termasuk tipe ini. Diantaranya yang banyak dikemukakan di zone
temperate bagian utara adalah: Potentilla fruticosa, Arabis alpina, Acer
rubrum, Polygonum virginicum dan di zone tropis adalah Eragrostis
aspera, Hibiscus lobatus, Hyptis lobata dan lain-lain.
Faktor yang berperan dalam distribusi vegetasi
1. Iklim
2. Edaphik
3. Perpindahan flora masa lampau sampai sekarang
4. Alat penyebaran (terutama peran biji)
5. Perubahan iklim pada masa geologi
6. Perubahan perbandingan daratan dan lautan
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adaptasi adalah setiap sifat atau bagian yang dimiliki oleh organisme
yang berguna bagi kelanjutan hidupnya pada keadaan sekeliling habitatnya.
Organisme yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya mampu untuk
memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan), mengatasi kondisi fisik lingkungan
seperti temperatur, cahaya dan panas, mempertahankan hidup dari musuh
alaminya bere produksi merespon perubahan yang terjadi di sekitarnya,
organisme yang mampu beradaptasi akan bertahan hidup, sedangkan yang tidak
mampu beradaptasi akan menghadapi kepunahan atau kelangkaan jenis.
Kehadiran setiap organisme pada suatu habitat adalah hasil perpaduan
dengan keadaan lingkungan setempat. Untuk seorang ahli ekologi merupakan hal
yang menarik bila dapat mengetahui dimana macam-macam tumbuhan itu
tumbuh dan mengapa tumbuh disitu, Sedang ahli geografi tumbuhan
(fitogeografi) mempelajari hubungan antara kehadiran tumbuhan sekarang dan
waktu lampau dan mencoba menerangkan asal-usul, perkembangan dan
penyebarannya. Penyebarannya vegetasi dapat melalui dua cara yaitu, secara
alami yaitu perubahan geologis dan iklim dan jaman dulu sampai sekarang,
karena kegiatan manusia.
11
DAFTAR PUSTAKA
12