Anda di halaman 1dari 14

TERJADINYA PENYEBARAN KEHIDUPAN DI BIOSFER

DAN UPAYA PELESTARIAN SERTA PEMANFAATAN


KEANEKARAGAMAN HAYATI BAGI BANGSA INDONESIA

Disusun Oleh :

1. Muhammad Irfan Alfaridzi (B0119045)

2. Rizki Alifin (B0119057)

3. Riswandha Maulana Irdhika (B0119055)

4. Sofiyan Aditiya Firman (B0119059)

5. Vika Yulia Putri (B0119064)

6. Yulinda Ayu Kusuma Widariyasih (B0119065)

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SASTRA DAERAH 2019

0
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Ilmu Alamiah
Dasar dengan judul "Terjadinya Penyebaran Kehidupan di Biosfer dan Upaya
Pelestarian serta Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati bagi Bangsa Indonesia".
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah
ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
Ibu Dra. Tri Martini, M.Si selaku dosen Ilmu Alamiah Dasar kami yang telah
membimbing dalam menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Surakarta, 21 November 2019

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................1

DAFTAR ISI......................................................................................................................2

BAB 1................................................................................................................................3

PENDAHULUAN.............................................................................................................3

A. LATAR BELAKANG............................................................................................3

B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................3

C. TUJUAN................................................................................................................3

D. MANFAAT............................................................................................................3

BAB 2................................................................................................................................4

PEMBAHASAN................................................................................................................4

A. BIOSFER...................................................................................................................4

1. Pengertian Biosfer..................................................................................................4

2. Tingkatan dalam Lapisan Biosfer...........................................................................4

3. Karakteristik Biosfer..............................................................................................6

4. Faktor Penyebab Persebaran kehidupan di biosfer.................................................7

5. Persebaran Kehidupan di Biosfer...........................................................................7

B. KEANEKARAGAMAN HAYATI..........................................................................11

1. Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati Bagi Bangsa Indonesia............................11

2. Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati.........................................................11

BAB 3..............................................................................................................................12

PENUTUP.......................................................................................................................12

A. KESIMPULAN........................................................................................................12

B. SARAN....................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA
………………………………………………………………………………………………………………….…………………13

2
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan suatu ilmu yang sangat penting untuk
dipelajari. Berbagai hal tentang seluk beluk kehidupan makhluk hidup di dunia ini
dibahas di dalamnya. Di antaranya membahas tentang individu, ekosistem,
populasi, habitat, komunitas, bioma, dan biosfer. Semuanya itu saling
berhubungan satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini peranan manusia sangat
penting untuk menjaga agar tidak terjadi kerusakan dan ketidakseimbangan alam
ini. Karena dampak kerusakan terhadap kehidupan sangat merugikan aktivitas
organisme.
Untuk menjaga keseimbangan alam dan menghindari dampak kerusakan
terhadap kehidupan maka perlu dipelajari pengetahuan tentang biosfer.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Biosfer?
2. Apa Saja Faktor Penyebab Persebaran kehidupan di biosfer?
3. Bagaimana Persebaran kehidupan di Biosfer?
4. Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati bagi Bangsa Indonesia
5. Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati

C. TUJUAN
1. Memberikan Pengetahuan tentang Biosfer dan komponennya
2. Memberikan Pengetahuan tentang Keanekaragaman Hayati

D. MANFAAT
1. Dapat mengetahui tentang Biosfer dan komponennya
2. Dapat mengetahui tentang Keanekaragaman Hayati

3
BAB 2

PEMBAHASAN

A. BIOSFER
1. Pengertian Biosfer
Menurut bahasa, Biosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu Bio berarti
Hidup dan Sphere berarti lapisan. Biosfer adalah lapisan dimana tempat makhluk
hidup itu tumbu atau menjadi habitat bagi makhluk hidup baik manusia, flora dan
fauna serta mikroorganisme lainnya.
Lapisan biosfer sejajar dengan tiga lapisan atmosfer lainnya yaitu litosfer,
hidrosfer dan antroposfer. Ke-empat lapisan tersebut saling berkaitan satu sama
lainnya. Biosfer sendiri lebih fokus pada kajian mengenai flora (dunia tumbuhan)
dan fauna (dunia binatang) baik yang ada di daratan, air laut dan air tawar.
2. Tingkatan dalam Lapisan Biosfer
Di dalam lapisan biosfer terdapat urutan tingkatan organisasi dari tingkat
yang paling sederhana (protoplasma) dan yang paling kompleks (biosfer), yaitu:
1. Protoplasma
Merupakan zat hidup dalam sel yang sangat kecil dan spesifik serta sangat
kompleks seperti protein, lemak dan lainnya
2. Sel
Kumpulan protoplasma ini kemudian membentuk sebuah sel. Kumpulan
protoplasme ini kemudian berkumpul dalam membrane inti sel yang ada di
dalam makhluk hidup.
3. Jaringan
Sel-sel tadi kemudian menjadi jaringan, jaringan merupakan sel-sel yang
memiliki fungsi yang sama misalnya saja saraf dan otot.
4. Organ
Merupakan bagian dari organism yang memiliki tugas tertentu dan spesifik
misalnya paru-paru untuk bernafas, kaki untuk berjalan, mata untuk
melihat, telinga untuk mendengar dan lainnya.

4
5. Sistem organ
Sistem organ merupakan kumpulan dari beberapa organ yang memiliki
sinergitas kerja sama sehingga menghasilkan harmonisasi dalam tubuh.
misalnya saja mata dan telinga saling membantu kerja satu sama lainnya.
6. Organisasme
Merupakan nama lain dari makhluk hidup yang memiliki organ dan sistem
organ yang teroganisir dengan baik.
7. Populasi
Organisme yang saling berkumpul sesuai dengan jenisnya kemudian
membentuk suatu populasi. Misalnya saja populasi badak jawa atau badak
bercula satu hanya terdapat pada balai konservasi suaka marga satwa
ujung kulon.
8. Komunitas
Di dalam komunitas terdapat berbagai populasi, misal di dalam satu
komunitas di daerah A terdapat populasi badak, populasi merak, populasi
ikan air tawar dan lainnya. Beberapa populasi yang terdapat di komunitas
tersebut saling melakukan interaksi satu sama lain baik itu sebagai kawan
maupun sebagai lawan.
9. Ekosistem
Merupakan tatanan kehidupan yang kompleks dari berbagai komunitas
baik itu komunitas hewan darat, komunitas hewan laut, komunitas
tumbuhan serta makhluk hidup lainnya, bahkan bukan hanya terdapat
makhluk hidup saja namun juga benda mati seperti tanah, air dan udara
yang secara bersama-sama membentuk sinergi harmonis pada tatanan
ekologi, misalnya ekosistem air tawar di danau toba, ekosistem tumbuhan
di gunung salak dan lainnya.
10. Biosfer
Ekosistem tersebut kemudian akan menjadi lapisan dimana makhluk hidup
itu berada atau sebagai habitat yang disebut dengan lapisan kehidupan
(biosfer).

5
3. Karakteristik Biosfer
Di dalam lapisan biosfer ini mengkaji fokus kepada flora dan fauna yang di
lindungi. Flora (dunia tumbuhan) dan fauna (dunia hewan), oleh karena itu akan
dibahas persebaran flora dan fauna beserta alasan dan ciri-cirinya. Selengkapnya
dapat dilihat berikut ini:

 Persebaran Fauna

Berikut adalah berbagai karakteristik fauna dari berbagai ekosistem yang ada
dalam sistem biosfer:

1. Fauna padang rumput biasanya didominasi oleh herbivora karena tempat


ini cukup air dan rumput-rumput segar yang merupakan makanan bagi
hewan herbivora.
2. Fauna di daerah gurun biasanya merupakan hewan kecil seperti semut,
kalajengking dan terdapat juga hewan besar yaitu unta yang memiliki
punduk yang berfungsi untuk menjaga ketersediaan air. Padang gurun
merupakan daerah panas dengan ketersediaan air yang sedikit.

3. Fauna di daerah tundra adalah fauna yang berdarah hangat dan mempunyai
bulu yang tebal seperti beruang kutub. Daerah tundra merupakan daerah
yang dingin karena daratannya dilapisi oleh es atau salju. Fauna yang
habitatnya di daerah ini lebih sedikit dibandingkan dengan gurun.

4. Fauna di daerah hutan tropis biasanya didominasi oleh herbivora hutan


tropis. Daerah hutan tropis merupakan tempat yang paling nyaman dan
bersahabat yang sepanjang tahun disinari matahari dan memiliki curah
hujan yang tinggi.

5. Fauna di daerah taiga biasanya termasuk jenis burung yang sedang


bermigrasi karena habitatnya mengalami musim gugur.

6. Fauna yang habitatnya di daerah kutub memiliki ciri-ciri yang sama


dengan daerah tundra, tetapi daerah kutub lebih ekstrem dibandingkan
dengan tundra.

6
 Persebaran flora

1. Hutan hujan tropis memiliki ciri curah hujan yang tinggi dan sinar
matahari sepanjang tahun.
2. Hutan musim tropika merupakan hutan musim dengan ciri pohon yang
menggugurkan daunnya.
3. Hutan hujan iklim sedang memiliki vegetasi yang berukuran tinggi namun
populasinya kurang dari hutan tropis.
4. Hutan gugur memiliki vegetasi dengan pohon yang kuat, tinggi, serta
berdaun lebar.
5. Hutan taiga merupakan hutan dengan suhu rendah biasanya dekat dengan
daerah kutub.
6. Stepa merupakan istilah lain dari padang rumput.
7. Sabana merupakan salah satu bentuk padang rumput yang mempunyai
pohon kerdil dan pohon-pohon tersebut tumbuh secara bergerombol.
8. Tundra merupakan daerah kutub, biasanya hanya ditumbuhi oleh lumut.
9. Gurun merupakan daerah berpasir yang mempunyai ketersediaan air yang
sangat sedikit.
10. Terumbu karang merupakan flora yang berasal di laut.
11. Padang lamun merupakan pohon yang berbunga dan tumbuh di air.

4. Faktor Penyebab Persebaran kehidupan di biosfer


1. Faktor Abiotik
Faktor abiotik adalah faktor yang berhubungan dengan unsur penunjang
kehidupan dan bukan makhluk hidup. Adapun faktor abiotik yang
mempengaruhi persebaran flora dan fauna di dunia:
a. Kondisi geologis
Kondisi geologis merupakan kondisi struktur, sifat fisik dan keadaan
yang ada di setiap daerah. Kondisi ini mencakup berbagai hal seperti
suhu, udara, air, batuan dan lain sebagainya. Semakin lengkap
penunjang kehidupan makhluk hidup di suatu daerah, maka akan

7
semakin banyak pula jenis makhluk hidup yang berhabitat di daerah
tersebut. Contohnya makhluk hidup yang ada di indonesia lebih
banyak dibanding dengan di daerah kutub. Hal tersebut terjadi karena
sulit untuk bisa bertahan hidup dengan kondisi geologis daerah kutub.
b. Iklim
Iklim yaitu kondisi rata-rata cuaca berdasarkan periode tertentu untuk
suatu daerah. Ilmu yang mempelajari tentang iklim disebut
klimatologi. Iklim berhubungan erat dengan kondisi suhu, kelembaban
udara, dan letak geografis suatu wilayah. Tidak semua makhluk hidup
mampu tinggal di jenis iklim tertentu. Hal tersebut tentu saja karena
kebutuhan setiap makhluk hidup berbeda-beda. Ada yang mampu
tinggal di daerah yang panas (sedikit air) dan ada juga yang hanya
mampu bertahan hidup pada daerah dengan curah hujan tinggi.
c. Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat berhubungan erat dengan unsur seperti suhu udara,
sinar matahari, kelembaban udara dan angin. Semakin tinggi suatu
tempat maka akan sejuk udaranya. Karena adanya perbedaan dalam
kualitas dan kadar unsur tersebut, ketinggian tempat ini sangat
mempengaruhi persebaran flora dan fauna yang ada.
2. Faktor Biotik
Faktor biotik adalah makhluk hidup itu sendiri. Organisme yang tinggal
dalam suatu lingkungan akan memberikan pengaruh yang besar terhadap
persebaran flora dan fauna di lingkungan tersebut. Manusia juga bisa
memberikan pengaruh besar, baik itu ke arah positif atau ke arah negatif.
Interaksi antar makhluk hidup yang berbeda di setiap daerah akan
menciptakan suatu sistem kehidupan yang unik di daerah tersebut. Untuk
itu, faktor biotik bisa berpengaruh terhadap persebaran flora dan fauna di
dunia.

5. Persebaran Kehidupan di Biosfer


 Persebaran fauna dunia dikelompokan menjadi beberapa kawasan sebagai
berikut:

8
1. Region Paleartik, wilayahnya meliputi Eropa, Rusia, Pantai Pasifik
Barat, Jepang, dan Afrika Utara. jenis faunanya yaitu kelinci, tikus,
kelelawar, anjing, rusa kutub, dan beruang.

2. Region Nearitik, wilayahnya meliputi Amerika Utara, Meksiko


Tengah, dan Greenland. jenis faunanya yaitu kura-kura, ular
berbisa, dan kalkun.

3. Region Neotropik, wilayahnya meliputi Amerika Selatan, Amerika


Tengah, Meksiko,dan Kepulauan Hindia Barat. jenis fauna nya
seperti ikan piranha, belut listrik, tapir lama (jenis unta).

4. Region Oriental, wilayahnya meliputi Indonesia, Malaysia, Indo


Cina, dan India. jenis faunanya seperti beruang, tapir, rusa, tikus
pemakan serangga, dan banteng.

5. Region Australia, wilayahnya meliputi Australia, tasmania, dan


Papua. jenis faunanya seperti Kangguru, Koala, cendrawasih,
kasuari, kakaktua, dan merpati.

6. Region Ethiopian, wilayahnya meliputi Afrika, Gurun Sahara, dan


Madagaskar. jenis faunanya seperti zebra, singa, gajah Afrika, dan
kuda Nil.

7. Wilayah Fauna Indonesia Barat, wilayah fauna Indonesia barat


meliputi pulau Sumatera, pulau Bali, pulau Jawa, pulau
Kalimantan serta pulau-pulau kecil disekitarnya. region fauna
Indonesia barat sering disebut wilayah fauna tanah sunda. wilayah
fauna indonesia tengah dengan wilayah paparan sunda dibatasi
oleh garis wallace. Jenis fauna wilayah Indonesia Barat, yaitu
mamlia, reptile, burung, serangga, ikan tawar

8. Wilayah Fauna Indonesia Tengah (wilayah Wallace), wilayah


fauna Indonesia tengah sering disebutwilayah fauna
Wallacea (peralihan). region ini terdiri dari Pulau Sulawesi dan

9
kepulauan di sekitarnya, kepulauan Nusa Tenggara, Pulau Timor
dan kepulauan Maluku.

9. Wilayah Fauna Indonesia Bagian Timur, wilayah fauna Indonesia


timur atau wilayah paparan sahul meliputi wilayah papua (Irian
Jaya) dan pulau-pulau yang ada di sekitarnya. wilayah Indonesia
bagian timur dengan wilayah fauna kepulauan Wallace dibatasi
oleh garis Weber.

 Persebaran flora di muka bumi terdiri dari tiga biosiklus yaitu biosiklus
darat, biosiklus air tawar (wilayah perairan darat), dan biosiklus air asin
(wilayah laut).
a. Biosiklus darat ialah hutan, savana, padang rumput, dan gurun.
Lingkungan ekologi hutan terdiri atas vegetasi Hutan Hujan Tropis, Hutan
Musim (Hutan Desidius) dan lain-lain. Terdapat enam jenis savana yaitu
hutan savana, belukar tropis, savana, savana semi arid, moor, dan taiga.
Berdasarkan lokasinya, padang rumput dibedakan menjadi 3, yaitu prairi,
stepa, dan tundra. Biosiklus darat yang merupakan kawasan padang pasir
yang panas dan gersang dinamakan gurun. Berdasarkan sifatnya, gurun
dibedakan menjadi dua, yaitu gurun panas dan dingin.
b. Biosiklus air tawar terdiri atas lingkungan sungai, danau, kolam, dan rawa
atau paya-paya.
c. Biosiklus air asin terbentang mulai dari zone pantai sampai wilayah
perairan laut yang masih tertembus sinar matahari (zone fotik).
Pola persebaran flora bersifat pasif artinya sangat terikat oleh habitat atau
lingkungan hidupnya. Sedangkan persebaran fauna bersifat aktif, artinya bila
habitat yang didiaminya dirasakan kurang cocok atau kurang menguntungkan bagi
kelangsungan hidupnya, maka sering kali binatang mengadakan migrasi ke
wilayah lain. Karena itu, pola persebaran fauna tidak setegas lingkungan hidup
tumbuhan.

10
B. KEANEKARAGAMAN HAYATI
Keanekaragaman hayati adalah kekayaan atau bentuk kehidupan dibumi,
baik tumbuhan, hewan, mikroorganisme, genetika yang dikandungnya, maupun
ekosistem, serta proses-proses ekologi yang dibangun menjadi lingkungan hidup.
1. Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati Bagi Bangsa Indonesia
Keanekaragaman hayati memberikan berbagai manfaat bagi kehidupan
manusia yaitu :
1. Sebagai Sumber Sandang, Pangan, Papan dan Kesehatan
2. Sebagai Sumber Plasma Nutfah
3. Mempertahankan Keberlanjutan Ekosistem
4. Sebagai Lahan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
5. Sebagai Sumber Pendapatan atau Devisa
6. Sebagai Tempat Rekreasi

2. Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati


Keanekaragaman hayati sangant penring bagi kehidupan dibumi, oleh
karena itu keanekaragaan hayati perlu dilestarikan. Pelestarian keanekaragaman
hayati dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu metode In Situ dan Ex Situ
1. Metode In Situ
Pelestarian yang menggunakan metode ini merupakan pelestarian
makhluk hidup dalam habitat aslinya. Metode ini memberikan
perlindungan kepada daerah yang dianggap memiliki ekosistem yang unik,
dengan flora dan fauna yang terancam punah. Beberapa bentuk pelestarian
hayati yang memakai metode ini adalah Taman Nasional, Cagar Alam,
Suaka Margasatwa
2. Metode Ex Situ
Metode Ex Situ merupakan pelestarian makhluk hidup diluar habitat
aslinya tetapi lingkungan dibuat mirip aslinya. Metode ini mempunyai
tujuan untuk melakukan konservasi, perlindungan serta
perkembangbiakan. Dalam metode Ex Situ, terdapat beberapa cara, antara
lain Kebun Biantang, Taman Safari, Taman Hutan Raya (Tahura).

11
BAB 3

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Biosfer adalah lapisan dimana tempat makhluk hidup itu tumbu atau menjadi
habitat bagi makhluk hidup baik manusia, flora dan fauna serta mikroorganisme
lainnya. Di dalam lapisan biosfer terdapat urutan tingkatan organisasi dari tingkat
yang paling sederhana (protoplasma) dan yang paling kompleks (biosfer). lapisan
biosfer ini mengkaji fokus kepada flora dan fauna yang di lindungi.
Keanekaragaman hayati sangant penring bagi kehidupan dibumi, oleh
karena itu keanekaragaan hayati perlu dilestarikan. Pelestarian keanekaragaman
hayati dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu metode In Situ dan Ex Situ

B. SARAN

12
DAFTAR PUSTAKA

https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/meteorologi/biosfer
http://rahmadaniirma.over-blog.com/makalah-biosfer-dan-makhluk-hidup.html
Intan Pariwara, Lks SMA Biologi Kelas X
Intan Pariwara, Lks SMA Biologi Kelas XII

13

Anda mungkin juga menyukai