Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH STABILITAS+ KOMUNITAS HEWAN

“untuk memenuhi tugas mata kuliah ekologi hewan”

DISUSUN OLEH
NAMA : AR+MANSYAH
NIM : 619020
PRODI : PENDIDIKAN BIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU


PENDIDIKAN (STKIP) MUHAMMADIYAH BONE
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya saya

dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Ada pun makalah ini saya

susun, untuk dapat memenuhi tugas Mata Kuliah EKOLOGI HEWAN. Saya

berharap dengan disusunnya makalah ini dapat membantu masyarakat mengetahui

dan memahami pengertian tentang STABILITAS EKOLOGI HEWAN

Mohon maaf  jika dalam penulisan atau pembuatan makalah ini banyak

keslahan,oleh karena itu kritik dan saran yang membangun saya harapkan.

Akhirnya saya mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT , serta pihak yang

telah saya jadikan sebagai refrensi dalam pembuatan makalah ini sehingga saya

dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi diri saya

sendiri maupun bagi para pembaca.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

A. Latar belakang ...................................................................................1

B. Rumusan Masalah..............................................................................2

C. Tujuan..................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3

A. Pengertian komunitas ........................................................................3

B. faktor-faktor terganggunya komunitas...........................................4

BAB II PENUTUP..........................................................................................6

A. Kesimpulan..........................................................................................6

B. Saran....................................................................................................6

DAFTAR PUSTA............................................................................................7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG

Komunitas merupakan kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu

dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas

memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan

populasi. Nama Komunitas. Nama komunitas harus dapat memberikan keterangan mengenai

sifat-sifat komunitas tersebut. Cara yang paling sederhana, memberi nama itu dengan

menggunakan kata-kata yang dapat menunjukkan bagaimana wujud komunitas seperti

padang rumput, padang pasir, hutan jati.

Cara yang paling baik untuk menamakan komunitas itu adalah dengan mengambil

beberapa sifat yang jelas dan mantap, baik hidup maupun tidak. Ringkasannya pemberian

nama komunitas dapat berdasarkan : 1) Bentuk atau struktur utama seperti jenis dominan,

bentuk hidup atau indikator lainnya seperti hutan pinus, hutan agathis, hutan jati, atau hutan

Dipterocarphaceae, dapat juga berdasarkan sifat tumbuhan dominan seperti hutan sklerofil

2) Berdasarkan habitat fisik dari komunitas, seperti komunitas hamparan lumpur, komunitas

pantai pasir, komunitas lautan,dll, 3) Berdasarkan sifat-sifat atau tanda-tanda fungsional

misalnya tipe metabolisme komunitas. Berdasarkan sifat lingkungan alam seperti iklim,

misalnya terdapat di daerah tropik dengan curah hujan yang terbagi rata sepanjang tahun,

maka disebut hutan hujan tropik. Macam-macam Komunitas. Di alam terdapat bermacam-

macam komunitas yang secara garis besar dapat dibagi dalam dua bagian yaitu (1) Komunitas

akuatik, komunitas ini misalnya yang terdapat di laut, di danau, di sungai, di parit atau di

1
kolam, (2) Komunitas terrestrial, yaitu kelompok organisme yang terdapat di pekarangan, di

hutan, di padang rumput, di padang pasir, dll.

B.     rumusan masalah

1.      Mengetahui apa itu komunitas

2.      mengetahui apa itu stabilitas komunitas

C. TUJUAN

1. Dapat mengetahui apa itu komunis

2. Dapat menambah wawasan para pembaca

2
BAB II
PEMBAHASAN
A.     KOMUNITAS
  PENGERTIAN KOMUNITAS
Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan

daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas

memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan

populasi.

Komunitas ialah beberapa kelompok makhluk yang hidup bersama-sama dalam suatu

tempat yang bersamaan, misalnya populasi semut, populasi kutu daun, dan pohon tempat

mereka hidup membentuk suatu masyarakat atau suatu komunitas.   Dengan memperhatikan

keanekaragaman dalam komunitas dapatlah diperoleh gambaran tentang kedewasaan

organisasi komunitas tersebut.  Komunitas dengan populasi ibarat makhluk dengan sistem

organnya, tetapi dengan tingkat organisasi yang lebih tinggi sehingga memiliki sifat yang

khusus atau kelebihan yang tidak dimiliki oleh baik sistem organ maupun organisasi hidup

lainnya.

  Struktur Komunitas
Struktur komunitas dapat dibedakan menjadi struktur fisik dan struktur biologi.
Struktur fisik merupakan struktur yang tampak pada komunitas itu,bila mana komunitas itu
diamati atau dikunjungi. Sedangkan struktur biologi meliputi komposisi spesies, perubahan
temporal dalam komunitas dan hubungan antar spesies dalam suatu komunitas.
Menurut Umar (2004), struktur komunitas terbagi atas :
1.      Kualitatif, seperti komposisi, bentuk hidup, fenologi dan vitalitas.
Vitalitas menggambarkan kapasitas pertumbuhan dan perkembangbiakan organisme.
2.      Kuantitatif, seperti Frekuensi, densitas dan densitas relatif.
Frekuensi kehadiran merupakan nilai yang menyatakan jumlah kehadiran suatu spesies di
dalam suatu habitat.
Densitas (kepadatan) dinyatakan sebagai jumlah atau biomassa per unit contoh, atau
persatuan luas/volume, atau persatuan penangkapan

3
3.      Sintesis adalah proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung menuju ke satu arah
yang berlangsung lambat secara teratur pasti terarah dan dapat diramalkan. Suksesi-suksesi
terjadi sebagai akibat dari modifikasi lingkungan fisik dalam komunitasnya dan memerlukan
waktu. Proses ini berakhir dengan sebuah komunitas atau ekosistem yang disebut klimas.
Dalam tingkat ini komunitas sudah mengalami homoestosis. Menurut konsep mutahir suksesi
merupakan pergantian jenis-jenis pioner oleh jenis-jenis yang lebih mantap yang sangat
sesuai dengan lingkungannya.
Berdasarkan fedelitasnya, spesies yang menyususn pada suatu kominitas dapat
dibedakan sebagai berikut :
1.      Eksklusif, yakni jika suatu spesies itu hanya ada disuatu daerah tunggal atau komunitas
tunggal.
2.      Karakteristik ( preferensial), yakni jika spesies tersebut melimpah dalam suatu daerah namun
juga terdapat didaerah lain dalam jumlah kecil.
3.      Ubiquitos, yakni jika suatu spesies penyebarannya sama dalam berbagai komunitas.
4.      Predominant, jika jumlah individu suatu spesies lebih besar atau sama dengan 10% dari
jumlah individu keseluruhan spesies yang ada dalam komunitas tersebut.

B. PENYEBAB STABILITAS KOMUNITAS HEWAN TERGANGGU

1. Interaksi Predasi

Peristiwa pertama yang memengaruhi dinamika populasi adalah interaksi predasi atau
interaksi mangsa dengan predator.

Saat populasi mangsa meningkat, maka populasi predator akan terpengaruh, yaitu akan
meningkat juga.

Namun hal sebaliknya akan terjadi, yaitu kalau populasi predator meningkat, maka populasi
mangsa bisa menurun.

Hal ini disebabkan karena mangsa akan dimangsa oleh predator yang jumlahnya banyak.

Interaksi lainnya yang juga memengaruhi dinamika populasi adalah adanya interaksi
kompetisi.Dalam sebuah ekosistem, ada banyak predator yang terbagi dalam beberapa
tingkat.

Nah, predator ini kemudian akan saling berinteraksi dengan cara berkompetisi untuk
mendapatkan makanan.

Interaksi kompetisi inilah yang kemudian akan menyebabkan adanya dinamika pada masing-
masing makhluk hidup.

4
Makhluk hidup yang mampu bertahan akan tetap dapat melangsungkan kehidupannya.

Contohnya adalah interaksi antara singa dan hyena yang bertarung untuk mendapatkan dan
memperebutkan makanan demi kelangsungan hidup masing-masing.

2. Bencana Alam

Ada berbagai bencana alam yang bisa terjadi di Bumi, teman-teman, seperti gunung meletus
maupun tsunami.

Bencana alam yang terjadi ini ternyata juga memengaruhi dinamika populasi hewan di alam
liar

Misalnya saat terjadi gunung meletus, maka lahar panas dari gunung berapi tadi akan
merusak tumbuhan yang menjadi makanan hewan herbivora.Selain merusak tumbuhan yang
menjadi makanan hewan, aliran lahan panas juga bisa menyebabkan kematian hewan.

3. Aktivitas Manusia

Peristiwa terakhir yang bisa menyebabkan terjadinya dinamika populasi adalah aktivitas
manusia.

Ada berbagai aktivitas manusia yang menyebabkan dinamika populasi hewan di alam liar.

Penebangan pohon di hutan yang dilakukan secara ilegal, pembangunan, perburuan, sampai
pencemaran lingkungan menjadi beberapa contoh aktivitas manusia yang memengaruhi
dinamika populasi.

Kegiatan atau aktivitas manusia tadi akan merusak ekosistem, hingga menyebabkan
penurunan populasi hewan serta tumbuhan.

5
BAB III

PENUTUP

A.     Kesimpulan

Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan

daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.

Cara penamaan suatu komunitas harus dapat memberikan keterangan mengenai sifat-sifat

komunitas tersebut seperti bentuk atau struktur utama (jenis yang didominan), berdasarkan

habitat fisik dari komunitas, atau pun berdasarkan sifat-sifat atau tanda-tanda fungsionalnya.

Macam-macam dari komunitas yaitu komunitas akuantik dan komunitas terestrial.

Yang menyusun dari suatu komunitas yaitu karakter komunitas seperti kualitatif, kuantitatif,

dan sintesis,

Dan interaksi pada ekosistem dibagi menjadi empet, yaitu interaksi antar organisme, interaksi

antar populasi, interaksi antar komunitas, dan interaksi antar komponen biotik dengan abiotik.

B. Saran

Penulis mengetahui bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis

memohon sebesar besarnya jika ada kesalahan data maupun penulisan. Penulis juga berharap

dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan baik dari penulis dan masyarakat luas

tentang ekologi hewan terkhusus di stabilitas komunitas hewan.

6
Daftar Pustaka

https://bobo.grid.id/read/082191893/3-peristiwa-yang-dapat-menyebabkan-terjadinya-

dinamika-populasi?page=all

http://ghebersevhy.blogspot.com/2016/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Anda mungkin juga menyukai