Disetujui Oleh
No. Dokumen Direktur Klinik Bedah Aweh
Halaman
1. Pengertian Pemberian obat melalui sublingual merupakan rute pemberian obat yang
absorpsinya baik melalui jaringan, kapiler dibawah lidah.
2. Tujuan Obat-obat ini mudah diberikan sendiri. Karena tidak melalui lambung, sifat
kelabilan dalam asam dan permeabilitasusus tidak perlu dipikirkan
3. Referensi
Halaman
1. Pengertian Pemberian obat dengan cara oral ialah memberikan obat melalui mulut
3. Referensi
Halaman
1. Pengertian Pemberian obat melalui subkutan (SC) adalah pemberian obat melalui suntikan
kebawah kulit yang dapat dilakukan pada daerah lengan atas sebelah luar atau
seperti sebagian dari bahu, paha sebelah luar, daerah dada, dan daerah sekitar
umbilicus (abdomen)
2. Tujuan Pemberian obat melalui SC memiliki efek sistemmik. Lokasi untuk suntikan
dipilih dimana terdapat bantalan lemak dengan ukuran memadai. Pemberian
obat dengan cara ini pada umumnya dilakukan dalam program pemberian
insulin yang digunakan untuk mengontrol kadar gula dara.
3. Referensi
Halaman
1. Pengertian Pemberian obat IM merupakan pemberian obat yang dilakukan dengan cara
memasukkan obat kedalam jaringan oto
2. Tujuan 1. Agar obat cepat diabsorbsi karena didalam otot terdapat banyak uplai
darah
2. Untuk memasukkan obat dalam jumlah besar
3. Mencegah atau mengurangi iritasi
Halaman
1. Pengertian Pemberian obat intra kutan merupakan cara memberikan atau memasukkan
obat kedalam jaringan kulit
2. Tujuan Tujuannya adalah untuk melakukan tes terhadap reaksi alergi jenis obat yang
akan digunakan
Halaman
Halaman
1. Pengertian Pemberian obat secara topical adalah pemberian obat secara local dengan cara
mengoleskan obat pada permukaan kulit
2. Tujuan Pemberian obat yang dilakukan pada kulit dengan tujuan mempertahankan
hidrasi, melindungi permukaan kulit, mengurangi iritasi kulit, atau mengatasi
infeksi. Obat ini dapat berupa krem, lotion, aerosol, dan sprey
3. Referensi
4. Kebijakan Keputusan pimpinan klinik nomor : 012/C/VII/SK/BAS/I/2021 tentang
layanan klinis
Halaman
1. Pengertian Memberikan atau memasukkan obat kedalam Vena atau pembuluh darah
dengan menggunakan jarum suntik agar mendapatkan reaksi obat y ang lebih
cepat
2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah untuk melakukan tindakan injeksi Intravena
3. Referensi UU No. 5 Tahun 2014 tentang Panduan praktek klinis bagi dokter di Fasilitas
Kesehatan Primer
No. Revisi
1. Pengertian Semua kegiatan yang diperlukan untuk memberikan informasi kepada pasien
dan keluarga pasien tentang efek samping dan resiko pengobatan yang
dilakukan sehubungan dengan penyakit yang diderita oleh pasien
No. Revisi
SOP
Tanggal Terbit Dr. Saleh Saepudin, Sp.B
Halaman
1. Pengertian Tata cara melakukan pemasangan keteter untuk mengeluarkan air kencing
3. Referensi
1. Slang kateter
2. Aqua jelly
3. Sarung tangan
4. Aquadest dalam kom
5. Spuit 5 cc
6. Plester
7. Gunting
8. Kasa dalam tempatnya
9. Betadine
10. Urobag
11. Stik pan/urinal
12. Pinset
13. Bengkok
14. Perlak
Penatalaksanaan :
Halaman
1. Pengertian Suatu tindakan untuk menghentikan perdarahan baik pada kasus bedah
maupun non bedah.
Halaman
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan penatalaksanaan luka bakar di Klinik
Bedah Aweh, dan sebagai langkah-langkah dalam mencegah infeksi pada luka
dan mempercepat penyembuhan luka
1. Sarung tangan
2. Larutan Fisiologis NaCL 0,9%
3. Kassa steril, verband, plester
4. Spuit
5. Obat topikal untuk luka bakar
Langkah-langkah :
6. Bagian Alur
Luka Bakar
Mencuci tangan
Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
Mengatur posisi pasien sehingga luka dapat terlihat jelas
Membuka peralatan
Memakai sarung tangan
Membuka balutan dengan hati-hati, bila sulit basahi
dengan NaC1 0,9%
Membersihkan luka dengan menggunakan NaC1 0,9%
Melakukan febridemand bila terdapat jaringan nektrotik.
(Bila ada bulla jangan dipecah, tapi dihisap dengan spuit
steril setelah hari ke-3)
Membersihkan luka dengan NaC1 0,9%
Mengeringkan luka dengan menggunakan kassa steril
Memberikan obat topical pada luka
Menutup luka dengan kassa steril, kemudian dipasang
verban dan diplester
Memasang verband dan plester
Merapikan pasien
Mengevaluasi hasil tindakan
Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
Mencuci tangan
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan rekam medis
KIE
Resep
Ruang Rujuk RSU
Farmasi
Pasien boleh
pulang
Lembar Observasi Rujukan
Halaman
1. Pengertian Melindungi petugas dari luka, lecet dan infeksi yang mengenai tangan petugas
3. Kebijakan
4. Referensi UU No. 5 Tahun 2014 tentang Panduan praktek klinis bagi dokter di fasilitas
kesehatan primer
5. Prosedur 1. Lepaskan perhiasan dan tarik baju lengan panjang sampai siku
2. Petugas mencuci tangan
3. Buka pembungkus sarung tangan dengan memisahkan sisi-sisinya
4. Identifikasi sarung tangan kanan dan kiri, gunakan tangan yang dominan
terlebih dahulu
5. Dengan ibu jari dan telunjuk serta jari tangan yang non dominan pegang
tepi mancet sarung tangan untuk menggunakan sarung tangan dominan
6. dengan tangan yang dominan dan bersarung tangan selipkan jari-jari
kedalam mancet sarung tangan kedua
7. kenakan sarung tangan kedua pada tangan yang dominan
8. jangan biarkan jari-jari tangan yang sudah bersarung tangan menyentuh
setiap bagian benda yang terbuka
9. setelah sarung tangan kedua digunakan mancet biasanya akan jatuh
ketangan setelah pemakaian sarung tangan
10. setelah kedua tangan besarung tangan, tautkan kedua tangan, ibu jari
diadukasi kebelakang
11. pastikan setelah pemakaian sarung tangan steril hanya memegang alat-alat
steril
No. Revisi
1. Senter
2. Loop
Langkah-langkah :
Halaman
1. Pengertian Kejang demam merupakan bangkitan kejang yang terjadi oleh karena kenaikan
suhu tubuh lebih dari 38 derajat celcius yang disebabkan oleh sesuatu proses
ekstrakranium yang biasanya menyerang anak berusia 3-5 tahun
3. Referensi 1. Buku pedoman diagnose dan terafi ilmu peny. Anak 2013
2. Permenkes No. 5 Tahun 2014 tentang panduan praktek klinis bagi dokter
difasilitas pelayanan primer