Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

NEED ASSESSMENT SARANA PRASARANA SEKOLAH DI KOTA


PACITAN
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah : Need Assasement

Dosen pengampu : M. Rohmad Abdan, M.Pd

Disusun Oleh:

Yusuf Sarofudin ()

Sutarsih ()

Yulia Erna Cipta ( 20202000215 )

Toha Hasan Anwar ( 20202000213 )

Mi’rozul Khoiriyah ()

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA

PACITAN

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah menciptakan
manusia sebagai makhluk terbaik di bumi dan memberikan kita nikmat sehat baik kesehatan
jasmani maupun rohani serta telah mewariskan bumi dan seisinya kepada kita semua.
Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pelaksana
dan Pembina syariat Islam diatas bumi ini, dan telah mewariskan syari’at Islam tersebut
kepada kita semua.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Managemen Sarpras
dengan judul “ Need Assesment Sarana Prasarana di Kota Pacitan”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dan kepada Allah SWT juga penulis memohon
taufik dan hidayah-Nya.

Pacitan , 27 Mei 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 2
C. Tujuan ........................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Standar Pendidikan Nasional di Pacitan ....................................................................... 3


B. Standar Pelayanan Minimal di Kota Pacitan ................................................................ 4
C. Maksud dan Tujuan Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan di Pacitan ........... 5
D. Manfaat Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan di Pacitan .............................. 6
E. Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan di Pacitan ........................................... 6
F. Tanggung Jawab Kepala Sekolah dan Guru dalam Pengawasan di Pacitan ................ 7
G. Standarisasi Minimal Fasilitas Sekolah di Pacitan ....................................................... 8

BAB III PENUTUP

A. Simpulan ....................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen sarana prasarana sekolah merupakan bagian dari kebijakan tentang


desentralisasi untuk memperbaiki layanan dasar pendidikan. Desentralisasi kewenangan untuk
mengelola asset fisik menjadi tanggung jawab dari dinas pendidikan kabupaten/kota.
Tujuannya adalah agar sekolah dapat mencapai standar minimal pendidikan dan
kabupaten/kota dapat mengalokasikan anggaran pemeliharaan dan perawatan berdasarkan
pada informasi yang akurat dan mutakhir dari sekolah Pada era globalisasi seperti sekarang
kita dituntut kesiapan yang lebih matang dalam segala hal.

Bidang pendidikan merupakan salah satu andalan untuk mempersiapkan sumber daya
manusia yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan zaman. Persiapan sumber daya
manusia dalam bidang pendidikan dilakukan sejak dari masa pendidikan dasar, menengah,
dan tinggi. Peran sarana pendidikan sangat penting dalam memperlancar pelaksanaan proses
pembelajaran. Satu sisi harapan yang dibebankan pada dunia pendidikan sangat banyak, tetapi
di sisi lain dunia pendidikan mempunyai banyak masalah yang menghambat dalam
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Salah satu masalah yang dihadapi oleh
sekolah adalah masalah sarana pendidikan.

Dalam rangka mengatur substansi fasilitas atau sarana di sekolah di gunakan suatu
pendekatan administratif tertentu yang disebut juga manajemen sarana pendidikan.
Manajemen sendiri merupakan proses pendayagunaan semua sumber daya dalam rangka
mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Pendayagunaan melalui tahapan proses yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.

Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar
mengajar baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan
dapat berjalan dengan lancer, teratur, efektif, dan efisien. Jadi manajemen sarana pendidikan
adalah keseluruhan proses perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, dan pengawasan yang
digunakan untuk menunjang pendidikan agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan
dengan lancer, teratur, efektif, dan efisien.

Perlengkapan sekolah, atau juga sering disebut dengan fasilitas sekolah, dapat di
kelompokan menjadi sarana pendidikan dan prasarana pendidikan. Sarana pendidikan adalah
1
semua perangkat peralatan, bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses
pendidikan di sekolah, seperti: ruang, buku, perpustakaan, labolatarium dan
sebagainya.Sedangkan prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang
secara tidak langsung menunjang proses pendidikan di sekolah. Dalam pendidikan misalnnya
lokasi atau tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga, ruang dan sebagainya.

B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana Standar Nasional pendidikan di Pacitan?
2) Bagaimana Standar Pelayanan Minimal di Pacitan?
3) Bagaimana Maksud dan Tujuan Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan di
Pacitan?
4) Apa manfaat Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan di Pacitan?
5) Bagaimana Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan di Pacitan?
6) Bagaimana Tanggung Jawab Kepala Sekolah Dan Guru Dalam Pengawasan di
Pacitan?
7) Bagaimana standarisasi Minimal Fasilitas Sekolah di Pacitan?
C. Tujuan Makalah
1) Untuk mengetahui standar Nasional pendidikan dipacitan.
2) Untuk mengetahui Standar Pelayanan Minimal di Pacitan.
3) Untuk mengetahui maksud dan Tujuan Manajemen Sarana dan Prasarana
PendidikandiPacitan.
4) Untuk mengetahui manfaat Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan di
Pacitan.
5) Untuk mengetahui Perencanaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan di Pacitan.
6) Untuk mengetahui Tanggung Jawab Kepala Sekolah Dan Guru Dalam
Pengawasan di Pacitan.
7) Untuk mengetahui standarisasi Minimal Fasilitas Sekolah di Pacitan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

Kondisi sarana prasarana pendidikan dasar dan menengah dikabupaten pacitan


berdasarkan standar sarana dan prasarana sekolah/madrasah umum (Permendiknas 24 Tahun
2007). Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa sebagian besar luas bangunan sekolah
dipacitan sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Ruang kelas sebagai tempat kegiatan belajar mengajar yang utama pada sebagian
besar sekolah sudah sangat memadai. Hanya masih dijumpai beberapa sekolah yang belum
memiliki ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang UKS, mushala, dan gudang yang
representatif dalam rangka menunjang kegiatan belajar mengajar. Tetapi masih ada sekolah
yang kurang memperhatikan fasilitas pendukung dan tidak secara berkala melaksanakan
pemeliharaan bangunan tersebut.

Bagi sekolah yang berada di pinggir jalan raya, masih belum dapat mengatasi
kebisingan yang diakibatkan oleh lalulintas sehingga dapat mengganggu kegiatan belajar
mengajar. Adanya sekolah yang berdekatan dengan pusat keramaian seperti pasar juga
memerlukan perhatian untuk mengurangi terganggunya kegiatan belajar mengajar.

A. Standar Nasional Pendidikan di Pacitan


Sasaran minimal pengembangan sekolah yang dituangkan dalam setiap
rencana pengembangan sekolah haruslah menggunakan standar penyelenggaraan
pendidikan yang berlaku secara nasional. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
Tentang Standar Nasional Pendidikan merupakan ketentuan rinci mengenai standar-
standar nasional pendidikan sebagaimana diamanatkan dalam UU Sisdiknas nomor 20
tahun 2003. Peraturan Pemerintah ini menetapakan arah reformasi pendidikan nasional
dalam rangka mencapai visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional.
Pasal 49 ayat (1) pada Peraturan Pemerintah ini menyatakan: “Pengelolaan
satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah menerapkan
manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan,
partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas. Berkaitan dengan penerapan manajemen
berbasis sekolah itu di tingkat satuan pendidikan, PP nomor 19/2005 tersebut
menetapkan sejumlah standar pengelolaan yang mencakup pengambilan keputusan,
pedoman pendidikan, rencana kerja, prinsip-prinsip dasar pengelolaan satuan
pendidikan, pengawasan, pemantauan, supervisi, dan pelaporan.
3
Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tetang Standar Nasional Pendidikan
yang menyangkut standar sarana dan prasarana pendidikan secara nasional pada Bab
VII Pasal 42 dengan tegas disebutkan bahwa; (1) Setiap satuan pendidikan wajib
memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku
dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang
diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. (2)
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas,
ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang
perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang
kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolah raga, tempat beribadah, tempat bermain,
tempat bekreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
PP nomor 19 tahun 2005 menetapkan delapan standar yang meliputi:
1. standar isi;
2. standar proses;
3. standar kompetensi lulusan;
4. standar pendidik dan tenaga kependidikan;
5. standar sarana dan prasarana;
6. standar pengelolaan;
7. standar pembiayaan; dan
8. standar penilaian pendidikan.

Di antara standar-standar tersebut, standar pengelolaan pada tingkat satuan


pendidikan merupakan standar terpenting yang harus djadikan acuan dalam
perencanaan pengembangan sekolah. Untuk itu berikut diuraikan kententuan-
ketentuan yang berkaitan dengan standar pengelolaan dan pengambilan keputusan
sebagaimana ditetapkan dalam pasal 49 sampai dengan pasal 58 PP nomor 19 tahun
2005

B. Standar Pelayanan Minimal di Pacitan


UU No 20/2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional BAB IX Pasal 35 memuat
tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). Lalu diatur lebih lanjut ke dalam PP
19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan termasuk BAB VII tentang Standar
Sarana dan Prasarana. PP ini mensyaratkan untuk diatur lagi dan telah diatur di dalam
Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang: Standar Sarana dan Prasarana untuk
SD/MI, SMP/MTs dan SMA. Lengkapnya lihat Lampiran yang berisi tentang
4
Kebijakan Standar Sarana dan Prasarana baik yang tertulis dalam UU, PP mau pun
dalam Permendiknas. Pada PP 19/2005 Pasal 42 Ayat Misalnya amat jelas tentang
sarana sekolah meliputi apa saja, Dan tentang prasarana sekolah meliputi apa saja.
Dengan terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Thun
2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota, maka
semakin jelas kebutuhan akan manajemen aset sarana-prasarana sekolah, karena
sarana dan prasarana adalah termasuk aspek yang dipersyaratkan dalam mencapai
Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar.
Adanya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah, mengharuskan pemerintah daerah
untuk secara periodic mendata dan melakukan pemutakhiran (up-dating) data sarana
prasarana yang merupakan barang milik daerah, dan akan menjadi obyek pemeriksaan
dari auditor keuangan daerah.
Ketiga, adanya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24/PRT/M/2008
tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Gedung. Semua kebijakan terkait
menuntut pemangku kepentingan untuk bertindak adanya efisien dan efektif dalam
pengelolaan, pemeliharaan dan perawatan sarana prasarana sekolah.
Berbagai kebijakan pemerintah tersebut mempertegas bahwa sarana-prasarana
sekolah tetap harus terus-menerus didata dan diperbaiki kondisinya untuk bertahap
memenuhi standar, karena berfungsi atau tidaknya sarana dan prasarana pendidikan
sangat menentukan keberhasil proses belajar-mengajar.
C. Maksud dan Tujuan Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan di Pacitan
Maksud dari Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan ini adalah upaya
pendataan untuk tujuan pemeliharaan dan perawatan sarana prasarana sekolah agar
dapat tetap memenuhi fungsi dan keandalan bangunan. Langkah pertama adalah
mendapatkan data kondisi sarana-prasarana yang akurat dari sekolah. Kedua,
menerapkan program aplikasi SIMA (Sistem Informasi Manajemen Aset) untuk
mempermudah dalam pencatatan, proses updated dan menginformasikan data-data
yang diperlukan.
Sedangkan Tujuan dari pengenalan manajemen sarana-prasarana sekolah ini
adalah:
Sekolah dan Dinas Pendidikan Kabupaten memiliki informasi tentang sarana
prasarana sekolah (sesuai standar nasional yang mengacu pada Permendiknas
27/2007); Informasi berupa ketersediaan, kondisi, kecukupan (daya tampung kurang,
sesuai, atau kelebihan), penggunaannya (fungsi utamanya). Informasi tentang standar
5
anggaran untuk pemeliharaan dan perawatan pencegahan; dan membangun kapasitas
sekolah dan masyarakat dalam perawatan preventif sarpras sekolah.
D. Manfaat Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan di Pacitan.
1. Pengguna sarana khususnya sekolah: murid, guru dan kepala sekolah, komite
sekolah, dan masyarakat setempat,
2. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Kantor Departemen Agama: perencanaan,
keuangan, subdinas/seksi sarana-prasarana, pengawas & kepala dinas/sekretaris
dinas, yayasan persekolahan, DPRD, Dewan/majelis Pendidikan.
3. Bagi sekolah, instrumen Manajemen Sarana-Prasarana dan software-nya ini akan
memberikan manfaat, antara lain;
a. Memberikan kesadaran dan pemahaman kepada pemangku kepentingan
(stakeholders) sekolah akan pentingnya pendataan sarana-prasarana sekolah
dan pentingnya kegiatan pemeliharaan rutin.
b. Memberikan petunjuk tentang bagaimana melakukan proses pendataan
sarana-prasarana sekolah dan menilai kondisi fisiknya untuk bisa melakukan
antisipasi perawatan.
c. Memberikan petunjuk tentang bagaimana cara melakukan pemeliharaan
sarana-prasarana secara efektif dan berkelanjutan (rutin) agar sarana-
prasarana yang ada dapat didaya-gunakan sesuai umur fisiknya.
d. Memberikan pengetahuan tentang standar yang berlaku sebagai acuan untuk
mengetahui kebutuhan peningkatannya, sehingga bisa mengusulkan dalam
Rencana Kerja Sekolah (RKS), Rencana Kerja Tahunan (RKT), dan
Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS).
E. Perencanaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan di Pacitan
Perencanaan dapat diartikan sebagai keseluruhan proses perkiraan dan
penetuan secara matang hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam
rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
Perencanaan saran dan prasarana dapat diartikan sebagai keseluruhan proses
perkiraan secara matang rancangan pembelian, pengadaan, rehabilitasi, distribusi sewa
atau pembuatan peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan.
Perencanaan kebutuhan merupakan rincian fungsi perencanaan yang
mempertimbangkan suatu faktor kebutuhan yang harus dipenuhi. Dalam menentukan
kebutuhan diperlukan beberapa data diantaranya adalah distribusi dan komposisi,
jenis, jumlah, dan kondisi (kualitas) sehingga berhasil guna, tepat guna,dan berdaya
guna dan kebutuhan dikaji lebih lanjut untuk disesuaikan dengan besaran pembiayaan
6
dari dana yang tersedia. Tujuaanya perencanaan sarana dan prasarana pendidikan
adalah demi menghindari terjadinya kesalahan dan kegagalan yang tidak diinginkan
dan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaannya.
Perencanaan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan dilakukan
berdasarkan analisis kebutuhan dan penentuan skala prioritas kegiatan untuk
dilaksanakan yang disesuaikan dengan tersedianya dana dan tingkat kepentingan.
Manfaat perencanaan sarana dan prasarana pendidikan yaitu dapat membantu
dalam menentukan tujuan, meletakkan dasar-dasar dan menetapkan langkah-langkah,
menghilangkan ketidak pastian, dapat dijadikan sebagai suatu pedoman atau dasar
untuk melakukan pengawasan,pengendalian dan bahkan juga penilaian agar nantinya
kegiatan berjalan dengan efektif dan efisien.
Karakteristik Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan dikatakan baik
apabila rencana itu selalu menuju sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya, dilandaskan atas perhitungandan selalu mengandung
kegiatan/tindakan/usaha. Sasaran perencanaan kerjasama untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Agar tujuan-tujuan manajemen perlengkapan bisa tercapai ada beberapa
prinsip yang perlu di perhatikan dalam mengelola perlengkapan di sekolah, prinsip-
prinsip yang dimaksud adalah :
1. Prinsip pencapaian tujuan
2. Prinsip efisiensi
3. Prinsip administratif
4. Prinsip kejelasan tanggung jawab
5. Prinsip kekohesifan
6. Prinsip Pencapaian Tujuan
7. Prinsip Efisiensi

Manajemen sarana pendidikan meliputi : Perencanaan, Penyimpanan,


Inventarisasi, Penataan, Pengawasan dan pengendalian, Penyaluran, Pemeliharaan,
Rehabilitasi dan Penghapusan.

F. Tanggung Jawab Kepala Sekolah Dan Guru Dalam Pengawasan di Pacitan


Kepala sekolah bertanggung jawab terhadap pengawasandan pengendalian
sarana dan prasarana pendidikan, adapun salahsatu tujuannya adalah untuk
menghindari adanya penyelewengan.Tanggung jawab kepala sekolah untuk
melakukan pengawasandan koreksi terhadap kondisi sarana dan prasarana
7
termasukruangan sekolah dan terus menerus ruang lainnya dan halamanserta
perlengkapannya harus dilaksanakan terus menerus danteratur. Dalam melaksanakan
tugas tersebut perlu diadakanpertemuan dengan penjaga kebersihan sekolah
mengenaimasalah-masalah dan kekurangan-kekurangan yang harus diatasi.
Pengawasan harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga hal-halyang sekecil-
kecilnya pun tidak lepas dari tanggung jawabnya.Salah satu tujuan yang akan dicapai
dalam pengawasan adalah menciptakan kondisi lingkungan yang sehat dan
membudayakanbersih kepada murid-murid.
G. Standarisasi Minimal Fasilitas Sekolah di Pacitan
Berdasarkan Permendiknas Nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana Dan
Prasarana, maka Sebuah sekolah sekurang-kurangnya memiliki prasarana sebagai
berikut:
1. Ruang kelas
2. Ruang perpustakaan
3. Ruang pimpinan
4. Ruang guru
5. Ruang tata usaha
6. Tempat beribadah
7. Ruang konseling
8. Ruang UKS
9. Ruang organisasi kesiswaan
10. Jamban
11. Gudang
12. ruang sirkulasi
13. tempat bermain/berolahraga.

Sebagai contoh ruang sirkulasi. Ruang sirkulasi harus memadai disetiap ruang
kelas minimal ada sirkulasi dari jendela. Jadi proses belajar mengajar tidak pengap
ataupun suram.

8
BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan Manajemen sarana dan prasarana
pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses kerja sama pendayagunaan semua
sarana dan prasarana pendidikan di Pacitan secara efektif dan efisien.
Tujuan daripada pengelolaan sarana dan prasarana sekolah ini adalah untuk
memberikan layanan secara profesional berkaitan dengan sarana dan prasarana
diPacitan agar proses pembelajaran bisa berlangsung secara efektif dan efisien.
Prinsip-prinsip manajemen sarana dan prasarana pendidikan Islam meliputi:
1. prinsip pencapaian tujuan
2. prinsip efisiensi,
3. prinsip administratif,
4. prinsip kejelasan tanggung jawab,
5. prinsip kekohesifan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat PLB 2004

Fattah, Nanang. 2003. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja

http://www.bpkpenabur.or.id/kps-jkt/berita/200006/artikel3.htm

http://www.google.com/search/ Manajemen Berbasis Sekolah oleh Suprapto

http://www.google.com/search/ Manajemen Pendidikan, Problematika dan

http://www.google.com/search/ Manajemen Sekolah Dalam Pendidikan oleh

http://www.google.com/search/ Optimalisasi Sarana-Prasarana Dan Peninggkatan

http://www.google.com/search/ Pedoman Penjaminan Mutu Akademik Universitas


Indonesia

Indonesia oleh Tim Penyusun Universitas Indonesia Kapasitas Laboratorium oleh


Pementerian Riset dan Teknologi Republik

Mulyasa. 2007. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosda Karya

Nata, abuddin. 2003. Manajemen Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Rosda Karya

Sulistiyorini. 2006. Manajemen Pendidikan Islam. Surabaya: Elkaf

10

Anda mungkin juga menyukai