OLEH:
Marghenete N. Snae (2101080104)
Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan atas segala tuntunan-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari Ibu dosen yang telah berkontribusi dengan memberikan pedoman
baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca.
Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………….i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………...ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………...1
A. Latar belakang………………………………………………………….1
B. Rumusan masalah………………………………………………………2
C. Tujuan penulisan……………………………………………………….2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………3
A. PENGERTIAN…………………………………………………………3
B. PERMASALAHAN……………………………………………………3
C. PERBEDAAN SEKOLAH DIDESA DAN DIKOTA………………....4
D. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB……………………………………..5
E. DAMPAK/PENGARUH……………………………………………….5
BAB III PENUTUP…………………………………………………………….6
A. KESIMPULAN…………………………………………………………6
B. SARAN…………………………………………………………………6
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fasilitas pendidikan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pendidikan.
Kelengkapan dan ketersediaan fasilitas pendidikan di sekolah sangat berpengaruh
terhadap keefektifan dan kelancaran pembelajaran di dalam kelas. Sarana dan prasarana
pendidikan merupakan komponen penting dalam pendidikan dan menjadi satu dari
delapan Standar Nasional Pendidikan. Begitu pentingnya sarana prasarana pendidikan
sehingga setiap institusi berlomba- lomba untuk memenuhi standar sarana dan prasarana
pendidikan demi meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Tidak itu saja,
kelengkapan sarana prasarana pendidikan merupakan salah satu daya tarik bagi calon
peserta didik. Tetapi sayangnya, sarana dan prasarana pendidikan di sekolah tidak
dikelola dengan pengetahuan yang cukup sehingga sering terjadi ketidaktepatan dalam
pengelolaan. Ketidaktepatan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan menyangkut
cara pengadaan, penanggung jawab dan pengelola, pemeliharaan dan perawatan, serta
penghapusan. Beberapa kasus membuktikan banyak sarana yang dibeli, padahal bukan
menjadi skala prioritas utama suatu lembaga pendidikan. Hal yang paling tragis dan
sering terjadi dalam budaya kita adalah mampu membeli tetapi tidak mampu merawat.
Satu sisi harapan yang dibebankan pada dunia pendidikan sangat banyak, tetapi di sisi
lain dunia pendidikan mempunyai banyak masalah yang menghambat dalam
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar disekolah. Sarana belajar yang lengkap akan
menunjang konsentrasi belajar siswa. Seseorang yang belajar dibutuhkan konsentrasi
yang penuh,perhatian sepenuhnya, dan pemusatan terhadap suatu hal dengan
mengesampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan. Konsentrasi ini tidak
akan berjalan dengan baik apabila tempat atau alat yang digunakan tidak mencukupi.
Sebuah lembaga pendidikan harus menyadari bahwa keberhasilan proses pembelajaran
di sekolah sangat dipengaruhi tersedia tidaknya kelengkapan sarana pendidikan.
Peningkatan pendidikan akan sulit dilaksanakan jika sarana yang ada kurang lengkap
atau ada tetapi kurang terkelola. Seorang pendidikpun kadang kurang mengoptimalkan
sarana yang ada dalam proses pembelajaran karena faktor pemborosan waktu, tenaga,
bahkan tidak sedikit juga kurang paham cara penggunaan sarana yang ada. Masalah
sarana pendidikan yang sering dihadapi setiap sekolah antara lain sarana penunjang
yang kurang memadai dan pengelolaan sarana prasarana kurang optimal.
1
Dalam pengelolaannya, pemeliharaan atau perawatan yang sering menjadi kendala
utama.
Hal yang dilakukan selanjutnya adalah pemeliharaan sarana dan prasarana. Kenapa hal
pemeliharaan sangat penting karena setiap manusia suka membeli dan jarang yang dapat
merawat nya di bagian sarana dan prasarana. Pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan adalah kegiatan untuk melaksanakan pengurusan dan pengaturan sarana dan
prasarana agar semua sarana dan prasarana tersebut selalu dalam kegiatan baik dan siap
untuk digunakan secara berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan
pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu sarana prasarana infrastruktur sekolah secara umum?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini dapat di uraikan sebagai berikut :
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Salah satu aspek yang seharusnya mendapat perhatian utama oleh setiap pengelola
pendidikan adalah mengenai fasilitas pendidikan. Sarana pendidikan umumnya
mencakup semua fasilitas yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses
pendidikan, seperti: Gedung, ruangan belajar atau kelas, alat-alat pendidikan, meja,
kursi, dan sebagainya. Sedangkan yang dimaksud dengan fasilitas/prasarana adalah
yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan, seperti: halaman,
kebun atau taman sekolah, maupun jalan menuju ke sekolah.
Jadi, secara umum sarana dan prasarana adalah alat penunjang keberhasilan suatu proses
upaya yang dilakukan di dalam pelayanan publik, karena apabila kedua hal ini tidak
tersedia maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil yang
diharapkan sesuai dengan rencana.
B. PERMASALAHAN
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi Indonesia. Karena dengan
pendidikan, Indonesia dapat mencetak generasi yang berkualitas. Pendidikan di wilayah
Timur masih rendah. Program pemerataan pendidikan belum membuat daerah bagian
Timur mendapatkan pendidikan yang layak, terutama untuk daerah Kabupaten TTS.
Kondisi sekolah-sekolah di Kabupaten TTS masih sangat memprihatinkan, mulai dari
gedungnya yang tidak mencukupi, fasilitas kelas seperti meja dan kursi masih kurang,
buku-buku pelajaran dan lain-lain. Selain fasilitas yang kurang, di daerah Timur ini
dibutuhkan juga guru yang kompeten.
3
Banyak daerah-daerah di Indonesia yang belum mendapatkan sarana dan prasarana yang
memadai yaitu sekolah di perdesaan.Hal ini jauh berbeda dengan daerah perkotaan yang
sarana dan prasarana lebih baik daripada daerah perdesaan. Banyaknya perbedaan
sarana dan prasarana antara perkotaan dan perdesaan mengakibatkan pendidikan di
perdesaan masih sangat minim jika dibandingkan dengan pendidikan yang ada di
perkotaan.
(https://www.kabar6.com/banten/serang/18378-miris-nasib-siswa-sdn-bugel-belajar-di-kelas-
kumuh-tanpa-pintu)
Gambar 2.3 ruang kelas kumuh Gambar 2.4 ruang kelas kota
Seperti SDN (Sekolah Dasar Negeri) Naptoen ,Tuapakas yang berada di desa Kolbano.
Bangunan yang terbuat dari kayu ini hanya memiliki beberapa ruang kelas.4
Selain bangunan, meja dan kursi juga tidak sesuai dengan jumlah siswa yang ada. Tidak
adanya perpustakaan apalagi ruang laboratorium. Untuk bisa belajar di sekolah, para
siswa di Tuapakas harus melewati jalan dengan jarak tempuh yang cukup jauh.
Disamping itu, medan yang harus ditempuh melewati pegunungan, bukit, jalan berbatu
dan berdebu. Jika musim hujan datang jalanan menjadi becek. Hal ini tidak menjadi
hambatan untuk mereka.
Dalam hal ini sarana dan prasarana sangat mempengaruhi dalam proses belajar
mengajar. Sedangkan saat ini sarana dan prasarana untuk pendidikan memang kurang
memadai, bahkan banyak sarana dan prasarana yang tidak layak untuk proses belajar
mengajar. Seperti halnya sarana dan prasarana yang tidak memadai yaitu gedung kelas
bocor, bangku sekolah rusak maupun tidak mencukupi, lapangan yang tergenang air,
ketidak lengkapnya buku diperpustakaan, tidak memadainya penggunaan teknologi dan
informasi dan lainnya. Ketika sarana dan prasarana sekolah tidak memadai maka akan
mempengaruhi proses belajar mengajar yang dilaksanakan. yaitu akan menghambat
proses mengajar.
5
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam masalah di atas seharusnya pendidikan yang ada di indonesia ini upaya yang
dilakukan adalah pendidikan harus berjalan efektif. Dalam peningkatan pembelajaran
seperti halnya pengajaran yang baik sehingga mutu peserta didik lebih berkualias.dan
perlunya kejujuran dan rencana yang strategis terhadap manajemen keuangan
pendidikan,agar pendidikan saat ini teroptimalkan dan meningkatkan fasilitas dan bakat
minat siswa didik menjadi lebih baik.dan pemerintah perlu adanya peningkatan fasilitas
yang ada di sekolah,sehingga peserta didik dapat belajar dengan nyaman atas adanya
fasilitas yang memadai tersebut. apabila kelengkapan fasilitas di atas memadai dan di
kelola dengan baik baik maka sarana dan prasarana berjalan dengan optimal sebaik
mungkin. Sebaiknya juga pemerintah melakukan tindak lanjut mengenai oknum-oknum
yang tidak menyampaikan wewenang dengan baik agar mereka dapat menyadari betapa
pentingnya pendidikan.
B. SARAN
Kiranya makalah yang saya buat ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Jika ada Bahasa
atau kalimat yang tidak jelas saya mohon maaf . dan juga mungkin makalah ini belum
sempurna untuk itu kiranya pembaca dapat memberikan saran dan kritik kepada penulis
agar kedepannya tidak penulis ulangi
6
DAFTAR PUSTAKA