Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PROBLEMATIKA SARANA DAN PRASARANA SDN 2 KEBLORAN TAHUN


AJARAN 2023/2024

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Sekoah

Dosen Pengampu : Siti Rosyidah,M.Pd.

Disusun Oleh:

Dewi zumrotus sholikah [ 222.30.2.00.390 ]

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL KAMAL SARANG


REMBANG

2023
A. Latar Belakang
Sarana dan prasarana pendidikan merupakan instrumen penting dalam
pendidikan dan menjadi satu dari delapan Standar Nasional Pendidikan. Begitu
pentingnya sarana dan prasarana pendidikan sehingga setiap institusi berlomba-
lomba untuk memenuhi standar sarana dan prasarana pendidikan demi
meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
Sarana dan prasarana pendidikan di SDN 2 Kebloran selama ini tidak
dikelola dengan pengetahuan yang cukup sehingga sering terjadi ketidaktepatan
dalam pengelolaan. Ketidaktepatan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan
menyangkut cara pengadaan, penggunaan dan pemeliharaan. Bahkan, banyak
pengelola yang kurang memahami standar dari sarana dan prasarana yang
dibutuhkan. Beberapa kasus membuktikan banyak sarana yang dibeli, padahal
bukan menjadi skala prioritas utama suatu lembaga pendidikan. Hal yang paling
tragis dan sering terjadi dalam budaya kita adalah mampu membeli tetapi tidak
mampu merawat.
B. Rumusan masalah
1. Apa itu hakikat sarana prasarana SDN 2 Kebloran?
2. Apa saja problematika dari sarana prasarana SDN 2 Kebloran?
3. Bagaimana solusi dari problematika sarana prasarana SDN 2 Kebloran?
C. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui hakikat sarana prasarana SDN 2 Kebloran
2. Untuk mengetahui problematika dari sarana prasarana SDN 2 Kebloran
3. Untuk mengetahui solusi dari problematika sarana prasarana SDN 2 Kebloran

2
D. KAJIAN PUSTAKA
Hakikat Sarana Prasarana
Standar Nasional Pendidikan merupakan acuan utama yang mengatur
tentang standar minimal yang harus terpenuhi dalam pengelolaan sekolah oleh
segenap penyelenggara sekolah, yaitu guru dan kepala sekolah. Tuntutan
profesionalisme seorang guru tidak hanya dari pihak pemerintah saja, melainkan
juga diminta oleh pihak masyarakat yang memanfaatkan tenaga guru dalam
membimbing, mengajar, dan mendidik peserta didik. Alasannya tanpa adanya
profesionalisme guru maka akan sangat mustahil siswa dapat mencapai kualitas
hasil belajar yang maksimal. Pengelolaan yang dilakukan sekolah terhadap
standar sarana dan prasarana yang dimiliki telah dapat disesuaikan dengan
standar nasional pendidikan dan tidak memiliki perbedaan yang mendasar pada
sekolah swasta dan sekolah negeri. Pelaksanaan pengelolaan yang dilakukan
oleh manajemen sekolah merupakan upaya yang maksimal dilakukan untuk
memanfaatkan dan merawat segala sesuatu yang bersifat milik sekolah dalam
konteks sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan pendidikan.
1
Rahmiga, S (2019)

Sarana dan prasarana yang dikelola oleh SDN 2 Kebloran merupakan


dana langsung yang diperoleh dari dana pemerintah. Standar sarana dan
prasarana adalah kriteria minimal yang harus dipenuhi berkaitan dengan tempat
belajar, tempat berolahraga, tempat ibadah, laboratorium, perpustakaan, bengkel
kerja, tempat bermain, dan tempat lain di suatu instansi pendidikan seperti
sekolah. Namun pada kenyatannya yang terjadi di SDN 2 Kebloran masih
mengalami beberapa problem terkait sarana dan prasarana. Sebenarnya sarana
dan prasarana bukan hanya meliputi seperangkat alat atau barang saja, tapi bisa
juga suatu tempat atau ruangan untuk proses kegiatan.

1 Rahmiga S. 2019. Kurangnya Sarana Dan Prasarana Belajar Di Sekolah. Jurusan Teknologi

Pendidikan

3
E. PEMBAHASAN
 Problematika Sarana Prasarana SDN 2 Kebloran

Permasalahan Sarana Dan Prasarana Pendidikan Sarana dan prasarana


pendidikan merupakan salah satu komponen yang menunjang keberhasilan atau
ketercapaian tujuan pendidikan. Segala bentuk permasalahan yang berkaitan
dengan sarana dan prasarana hendaknya segela diselesaikan. Hal ini dilakukan
untuk menciptakan suasana belajar yang efisien dan berjalan lancar. Proses
pembelajaran dapat dikatakan baik atau buruk tergantung pada kinerja fungsi
dari sarana dan prasarana yang ada. Kurangnya sarana dan prasarana di setiap
sekolah menjadi masalah yang sangat penting. Kurangnya sarana dan prasarana
ini membuat pembelajaran di sekolah berjalan kurang optimal dan tidak
mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk itu perlu adanya tindak lanjut dari
pemerintah, sekolah, lembaga pendidikan, maupun orangtua peserta didik.
Berikut adalah beberapa permasalahan sarana dan prasarana Pendidikan di SDN
2 Kebloran yaitu

1. Fasilitas yang minim


Volume sarana dan prasarana yang minim masih mejadi permasalahan
utama. Masalah tersebut disebabkan oleh ketidak pedulian sekolah terhadap
perawatan fasilitas yang ada dan akan menjadikan buruknya sarana dan
prasarana. Sikap acuh tak acuh dan tidak adanya pengawasan dari pemerintah
itu juga menjadi faktor utama.
Hal ini akan menimbulkan ketidaknyamanan dalam menggunakan
fasilitas yang ada karena keadaan sarana dan prasarana yang kurang memadai
dan fasilitas yang rusak. Kasus seperti ini dapat menimbulkan kesenjangan
mutu pendidikan. Banyak peserta didik yang tidak bisa fokus terhadap
pembelajaran, sehingga menurunnya konsentrasi anak dalam mengikuti
pelajaran. Selain itu masih banyak fasilitas yang belum memenuhi mutu
standar pelayanan minimal seperti perpustakaan mengalami beberapa

4
kebocoran dan kipas banyak yang macet. Hal seperti ini membuktikan bahwa
lembaga kurang memelihara fasilitas sekolah. Akibat ketidak tersedianya
fasilitas tersebut, para siswa kurang nyaman.

2. Rendahnya Sumber daya manusia


SDM pun juga memicu permasalahan sarana dan prasarana,dalam hal
ini dalam permasalahan Sumber Daya Manusia (SDM) kurangnya tenaga
pendidik menjadi salah satu faktor problematika yang terjadi dalam sarana
prasarana pendidikan. kualitas pendidikan tergantung dari kualitas pendidik,
banyaknya jumlah pendidik tidak menjamin bahwa kualitas pendidikan
meningkat, namun yang sangat diperlukan adalah bagaimana seorang
pendidik mengajarkan suatu pengajar dengan kemampuannya yang sudah
terlatih atau sudah profesional dan bisa menciptakan peserta didik yang
kompeten dalam segala hal, kreatif serta inovatif. Dalam soal pendidikan,
belajar bukanlah sebuah proses untuk menjadikan siswa sebagai "ahli" pada
mata pelajaran tertentu. Siswa lebih membutuhkan “pengalaman” dalam
belajar, bukan "pengetahuan". Adanya pengetahuan tidak menjamin bahwa
peserta didik mampu untuk berekplorasi lebih jauh apabila tidak didukung
oleh sebuah pengalaman dasar, pengalaman dasar dapat menuntun dan
mengarahkan peserta didik untuk mencapai sesuatu yang ingin dicapainya.
Karena itu, kualitas pendidik menjadi syarat utama tercapainya kualitas
belajar yang baik.

3. Perawatan yang Buruk

Ketidak pedulian dari sekolah terhadap perawatan fasilitas yang


ada menjadikan buruknya sarana dan prasarana. karena pihak sekolah tidak
terlalu memperhatikan bagaimana merawat sarana prasarana yang telah
diberikan dan bersikap acuh tak acuh dan tidak adanya pengawasan dari
pemerintah, membuat banyak fasilitas di sekolah yang terbengkalai.
Ketidaknyamanan menggunakan fasilitas yang ada, akibat kondisi yang
banyak rusak, membuat para siswa enggan menggunakannya. Hal ini

5
terjadi karena tidak adanya kesadaran dari setiap guru, siswa, dan pengurus
sekolah.

 Solusi Sarana Prasarana SDN 2 Kebloran


Menurut Rahmiga,S.(2019) solusi sarana dan prasarana Pendidikan di
indonesia itu sangat minim sekali terutama dalam sarana dan prasarana , seperti
hal nya sarana prasarana pendidikan di sekolah rusak di berbagai di indonesia
dan banyak memprihatinkan 2terutama di SDN 2 Kebloran . Ketika sarana dan
prasarana sekolah tidak memadai maka akan berakibat dalam masalah minimnya
pendidikan, di sebabkan karena keterbatasan fasilitas sekolah dan pembelajaran
yang tidak memadai. Setiap pendidikan itu wajib memiliki sarana seperti
perabot,peralatan pendidikan,media pendidikan,buku dan sumber belajar
tersebut agar dapat menunjang proses pembelajaran yang teratur dan
teroptimal.apabila kelengkapan fasilitas di atas memadai dan di kelola dengan
baik baik maka sarana dan prasarana berjalan dengan optimal sebaik mungkin.

1) Fasilitas Yang Minim

Kurangnya sarana dan prasarana di setiap sekolah menjadi masalah yang


sangat penting. Kurangnya sarana dan prasarana ini membuat pembelajaran di
sekolah berjalan kurang optimal dan tidak mencapai tujuan yang diinginkan.
Untuk itu perlu adanya tindak lanjut dari pemerintah, sekolah, lembaga
pendidikan, maupun orangtua peserta didik. Rahmiga, S. (2019)

a. Upaya yang pemerintah

Menurut saya pemerintah harus meningkatkan anggaran dana


pendidikan dan juga bisa menanggung biaya pendidikan bagi siswa yang
kurang mampu, baik untuk sekolah negeri maupun swasta. Pemerintah
harus memperhatikan sarana dan prasarana yang ada di daerah masing-
masing apakah ada kekurangan atau kerusakan khususnya SDN 2

2 Rahmiga S. 2019. Kurangnya Sarana Dan Prasarana Belajar Di Sekolah. Jurusan Teknologi

Pendidikan

6
Kebloran. Pemerintah juga harus memperluas dan memeratakan
kesempatan untuk mendapatkan pendidikan bagi masyarakat kurang
mampu, adapun strategi yang dapat dilakukan, yaitu pemantapan prioritas
pendidikan dasar sembilan tahun, pemberian beasiswa dengan sasaran
yang strategis, pemberian insentif kepada guru yang bertugas di wilayah
terpencil, pemantapan sistem pendidikan terpadu untuk anak yang
memiliki kelainan, serta meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam
menunjang pendidikan yang berkualitas.

b. Upaya lembaga pendidikan

Menurut saya lembaga pendidikan disetiap daerah harus mendata


sekolah-sekolah yang ada disektitar untuk mengetahui sarana dan
prasarana yang kurang dan perlu ditambah atau diperbaiki lagi, sehingga
pembelajaran siswa lebih nyaman dan mudah untuk memahami apa yang
diajarkan.

2) Sumber Daya Manusia

Menurut Krismiyati (2017) ada 3 indikator pengembangan sumber daya


manusia :

a. Motivasi

Motivasi adalah dorongan hati atau jiwa yang menjadi dasar atau
alasan untuk melakukan sesuatu kegiatan pekerjaan. Dalam pengkajian ini
motivasi diukur dengan menggunakan konsep yang dikembangkan oleh
Mc Clelland. Menurut Mc Clelland ada tiga hal yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu yaitu: motivasi terhadap prestasi
(dorongan hati untuk memberikan sumbangan/kontribusi nyata dalam
setiap kegiatan), motivasi terhadap kekuasaan (dorongan hati untuk
mempengaruhi perilaku orang lain serta mengontrol dan memanipulasi
lingkungan), dan motivasi berafiliasi (dorongan hati untuk berhubungan
dengan orang lain serta untuk disenangi orang lain) (Puspitarini &
Kusumawati, 2011).

7
b. Kepribadian

Kepribadian mencakup kebiasaan, sikap, sifat, yang dimiliki


seseorang yang berkembang ketika seseorang berhubungan dengan orang
lain. Kepribadian sangat kaitannya dengan nilai dan norma, dan perilaku.
Kepribadian merupakan konsep luas yang, sehingga pengertian
kepribadian banyak ditanggapi berbeda-beda oleh para ahli Sosiologi.
Namun dari definisi pengertian kepribadian saling melengkapi dan
memperkata konsep kepribadian. (Krismiyati, 2017) 3

d. Perawatan yang Buruk

Manajemen pemeliharaan sarana prasarana pendidikan terbagi atas


perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.

1. Perencanaan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Perencanaan adalah tindakan yang akan dilakukan untuk


mendapatkan hasil yang ditentukan dalam jangka dan ruang waktu tertentu.
Perencanaan merupakan proses pemikiran, baik secara garis besar maupun
secara mendetail dari sutu kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan untuk
mencapai kepastian yang paling baik dan ekonomis. Perencanaan juga dapat
disebut sebagai antisipasi dari suatu yang akan terjadi, karena harus
merupakan proses yang sebaik-baiknya. (Riri Suliyarti, 2019)

2. Pengorganisasian Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

3
Krismiyati. (2017). Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di
SD Negeri Inpres Angkasa Biak. Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Yapis Biak. Jurnal Office,
Vol.3, No.1.

8
Pengorganisasian adalah kegiatan dasar dari manajemen
dilaksanakan untuk mengelola dan menhatur unsure manusia, sehingga
pekerjaan dapat diselesaikan dengan sukses. (Riri Suliyarti, 2019) 4

3. Pelaksanaan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Pelaksanaan akan berjalan dengan baik apabila semua anggota


berkomitmen tinggi, dan berpartisipasi dalam mencapai tujuan lembaga
peniddikan semampu dan semaksimal mungkin.

4. Pengawasan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Pengawasan adalah suatu usaha untuk meneliti kegiatan-kegiatan


yang telah akan dilaksanakan. Pengendalian berorientasi pada objek yang
dituju dan merupakan alat untuk menyuruh orang-orang bekerja menuju
sasaran yang ingin dicapai. (Terry, 2003)5

4
63.Suliyarti, Riri. (2019) Manajemen Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan Untuk
Meningkatkan Kualitas Pendidikan

5
Terry, G. R. (2003). Prinsip-prinsip Manajemen (Terjemahan J Smith D. E. M. Jakarta: Bumi Aksara

9
F. REFERENSI
Rahmiga S. 2019. Kurangnya Sarana Dan Prasarana Belajar Di Sekolah. Jurusan
Teknologi Pendidikan
Krismiyati. (2017). Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan
Kualitas Pendidikan di SD Negeri Inpres Angkasa Biak. Institut Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Yapis Biak. Jurnal Office, Vol.3, No.1.

Puspitarini, D., & Kusumawati, F. (2011). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat


Mahasiswa Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). InFestasi, 7(1), 46–
63.

Suliyarti, Riri. (2019) Manajemen Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan


Untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan.

Terry, G. R. (2003). Prinsip-prinsip Manajemen (Terjemahan J Smith D. E. M. Jakarta:


Bumi Aksara

10
LAMPIRAN

11

Anda mungkin juga menyukai