Anda di halaman 1dari 5

PROBLEMATIKA SARANA DAN PRSARANA YANG KURANG MEMADAI DI

SMP 5 SELONG
1
Zulhaidar Rachman

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram, Indonesia.

zulrachman116@gmail.com

ABSTRAK

Sarana dan prasarana yang kurang memadai merupakan hal yang bisa terbilang sudah lumrah
didengar. Dan menjadi suatu permasalahan yang sejak dulu masih belum bisa teratasi. Menurut KBBI
Sarana adalah sesuatu yang digunakan untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan, seperti buku yang
digunakan sebagai bahan ajar, maupun media dan alat seperti komputer yang digunakan untuk mencapai
tujuan tersebut. Sedangkan Prasarana adalah sesuatu yang digunakan sebagai penunjang utama dalam
terselenggaranyaa suatu proses atau tujuan yang diinginkan terpenuhi yakni seperti lokasi, bangunan
sekolah, lapangan olaharaga, kantin, dan juga perpusatakaan serta laboratorium sekolah.

Pemenuhan kebutuhan baik itu sarana dan prasarana merupakan faktor yang sangat penting bagi
setiap sekolah guna meningkatkan kualitas bagi para peserta didik yang datang untuk memimba ilmu agar
nantinya menjadi generasi penerus bangsa yang mampu menjadikan negara kita tercinta ini menjadi
negara maju dan mandiri dalam segala bidang. Tetapi pada kenyatannnya, masih banyak sekolah-sekolah
yang pada dasarnya sarana dan prasarana yang dimiliki terbilang kurang memadai salah satunya yaitu
terdapat pada “SMPN 5 SELONG”.

Kata kunci : Sarana, Prasarana, SMPN 5 SELONG

PENDAHULUAN

Sarana dan prasarana yang kurang memadai merupakan masalah yang sudah ada sejak dulu dan
sampai sekarang masih belum bisa terselesaikan. Secara garis besar dan umum, menurut Rohiyat (2012)
sarana dan prasarana adalah keseluruhan proses perencanaan, pengadaan pendayagunaan dan
pengawasaran sarana dan prasarana yang digunakan demi mencapai tujuan secara efektif dan jelas. Salah
satu faktor atau yang menjadi penyebab utama masalah tersebut bisa terjadi adalah kurangnya koordinasi
antara pemerintah pusat dan dengan pemerintah daerah. Bukan hanya itu saja, masalah ini juga bisa
terjadi dikarenakan kurangnya koordinasi yang dilakukan antara pemerintah pusat dan daerah tetapi juga
disebabkan karena pengawasan dan pengontrolan yang tidak menjangkau sampai ke daerah-daerah
sehingga lembaga pendidikan tersebut khususnya seperti SMPN 5 SELONG masih mengalami masalah
seperti kurang memadainya sarana dan prasarana untuk dapat menunjang mutu pendidikan yang lebih
baik.
Masalah tersebut sudah pasti akan berimbas kepada prestasi belajar peserta didik di SMPN 5
SELONG yang terdapat pada Kabupaten Lombok Timur Kecamatan Selong. Sarana dan prasarana yang
kurang memadai mengakibatkan proses pembelajaran terhadap peserta didik dapat menjadi kurang
nyaman dan selain itu peserta didik dalam menerima informasi-informasi berupa penunjang pembelajaran
akan kurang optimal dan menjadi siswa yang terbelakang memperoleh pendidikan yang seharusnya ia
dapatkan. Masalah ini tentu saja merupakan masalah yang sangat serius, jika dibiarkan saja maka
nantinya hak bagi para peserta didik tersebut tidak terpenuhi sebagaimana yang dinyatakan dalam pasal
31 ayat 4 yang berbunyi “Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua
puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan
belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional”.

Sesuai dengan ketentuan pasal tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung peserta didik
yang notabenanya merupakan warga negara indonesia harus dapat memperoleh haknya sebagai bagian
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara. Dan bukan hanya itu saja guru juga
membutuhkan yang namanya sarana dan prasarana yang memadai agar ilmu diberikan kepada peserta
didik dapat terpenuhi secara maksimal sebagaimana yang disampaikan oleh seorang guru mata pelajaran
PPKn pada sekolah SMPN 5 SELONG yaitu Deka Algazmi S.Pd. bahwa pada saat melaksanakan
kegiatan belajar peserta didik yang berada di kelas VII yang ia pegang, dalam menunjang kebutuhan
belajar dengan menggunakan buku paket harus dibagi untuk satu bangku dua orang bahkan bisa mencapai
tiga orang untuk satu buku paket. Dia juga menuturkan bahwa dirinya harus pandai dalam
memanagement penggunaan buku paket. Apabila dalam kelas VII A sudah seleseai belajar mata
pelajarannya maka seluruh peserta didik lalu mengumpulkannya kembali agar nantinya peserta didik yang
berada di kelas VII B mendapatkan bagian untuk membaca materi yang diajarkan.

Bukan hanya itu saja, prasarana yang terdapat pada sekolah contohnya saja laboratirium yang
digunakan untuk belajar saja tidak ada dan kembali kepada gurunya untuk memanfaatkan ruangan kelas
yang ada sebagai tempat untuk menyampaikan materi sekaligus untuk melaksanakan praktik terkait
dengan materi pembelajaran yang diajarkan. Setelah bertanya lebih lanjut terkait dengan faktor penyebab
mengapa pada sekolah SMPN 5 SELONG ini mengalami pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana
yang kurang memadai kepada salah seorang guru yang lain mengatakan bahwa kepala sekolah yang
menjabat tidak memiliki sikap cepat dan tanggap didalam mengurus dan memanagement sekolah, kedua
yaitu kurangnya komunikasi antara kepala sekolah dengan tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan
di sekolah tersebut, serta perilaku yang dimiliki warga sekolah yang belum bisa memelihara dan menjaga
khususnya sarana yang ada dengan baik dan dipergunakan sesuai kebutuhan. Seringkali juga baik itu
parra guru dan juga para murid dalam menggunakan barang milik sekolah tidak bertanggung jawab
terhadap apa yang telah dilakukan seperti tidak mengembalikan barang milik sekolah maupun sampai
merusak barang inventaris sekolah.
METODE

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan 1.) Observasi; dan 2.) Wawancara.
Selanjutnya data yang telah dikumpulkan lalu kemudian dianalisis dan dari hasil penelitian menunjukkan
faktor yang menyebabkan kurangnya sarana dan prasarana yang memadai di sekolah SMPN 5 SELONG
itu adalah 1.) Kurang sigap dan kurang cepat didalam menentukan kebijakan yang diambil oleh
khususnya kepalas sekolah yang sedang menjabat pada waktu ini didalam mengolah dana dan meminta
dana kepada pemerintah mengenai pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana yang memadai untuk
sekolah tersebut. 2.) Kurangnya kesadaran khususnya bagi para warga sekolah didalam menggunakan dan
memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada. Seharusnya hal ini harus menjadi tanggung jawab bersama
warga sekolah untuk memelihara dan menjaga keutuhan sarana dan prasarana yang ada.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kurangnya sarana dan prasarana didalam sekolah merupakan hal yang sangat penting untuk
dibenahi. Apabila sarana dan prasana tersebut tidak terpenuhi keberadaannya maka sudah tentu proses
pembelajaran didalam sekolah tersebut tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya dan tidak dapat
mencapai tujuan pendidikan nasional yang diinginkan. Untuk itu diperlukan suatu tindak lanjut baik itu
dari pihak pemerintah, sekolah, masyarakat, hal ini dimaksudkan agar saran dan juga prasarana tersebut
dapat terpenuhi di lain sisi juga dapat dipelihara bersama untuk dapat menunjang kebutuhan proses
pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional yang dicita-citakan.

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 2 menyebutkan mengenai arti dari pendidikan
nasional yang berbunyi, “Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berlandaskan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama,
kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.”

Ketiga unsur tersebut sangat berperan penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan dimana
pihak pemerintah yang berperan dalam menyediakan kebutuhan agar dapat terpenuhi secara optimal, lalu
pihak lembaga pendidikan seperti halnya sekolah harus pandai dan profesional dalam memperoleh dana
terhadap pemerintah untuk kesejahteraan sekolah, dan juga pihak sekolah harus pandai dan cermat
didalam memanage dana yang telah diberikan oleh pihak pemerintah. Hal inilah yang menjadi PR
khususnya sumber daya manusia yang berada dalam sekolah tersebut untuk mampu memanfaatkan dana
yang ada. Dengan menggunakan dana tersebut untuk melengkapi apa saja yang menjadi kekurangan dan
apa saja yang harus diperbaiki agar pengembangan mutu pendidikan menjadi lebih baik.

Selanjutnya, didalam ranah sekolah baik itu guru maupun murid harus memiliki rasa tanggung
jawab dan rasa malu apabila didalam menggunakan fasilitas sekolah yang tidak dirawat dan dijaga dengan
sebaik-baiknya. Oleh karena itu, masyarakat juga memiliki peranan penting maksudnya adalah orang tua
murid atau peserta didik diharapkan mampu untuk diberdayakan seperti memberikan pengertian kepada
anak-anaknya agar melaksanakan tata tertib sekolah dalama rangka menjaga sarana dan prasarana milik
sekolah dengan baik dan agar digunakan secara berkelanjutan.
KESIMPULAN

Bersadasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui tehnik observasi dan wawancara
kepada pihak sekolah, dapat diketahui bahwa faktor penyebab sarana dan prasarana yang kurang memadai
di SMPN 5 SELONG adalah :

1.) Sumber daya manusia yang kurang kompeten dalam bidangnya seperti halnya kepala sekolah
yang tidak mau untuk mencari bantuan dana dan juga kurangnya komunikasi antara kepala sekoah dengan
tenaga pendidik dan juga tenaga kependidikan yang lainnya di sekolah SMPN 5 SELONG tersebut.

2.) Kurangnya kesadaran baik dari pihak guru dan juga peserta didik dalam menjaga dan merawat
fasilitas-fasilitas yang tersedia di SMPN 5 SELONG.

SARAN

1.) Bagi Pemerintah : Pemerintah selain harus meningkatkan anggaran tetapi juga harus cerdas
dalam artian memberikan dana BOS dengan terjun langsung kelapangan, sehingga pemerataan dana BOS
tersebut dapat tersalurkan dan dipergunakan dengan sebagaimana mestinya. Sehingga tidak terjadi
kecurangan dan apa yang menjadi hak sekolah dapat diterima dengan sebaik-baiknya.

2.) Bagi Sekolah : Terkait dengan peran kepala sekolah dan juga tenaga kependidikan disini harus
benar-benar memiliki inisiatif dan memiliki inovasi tersendiri dalam pemanfaatan dana BOS yang telah
disalurkan oleh pemerintah pusat sehingga pemanfaatan tersebut dapat berjalan optimal. Selain itu juga
pihak guru harus diberikan sanksi yang tegas agar dapat merawat dan menggunakan fasilitas-fasilitas
sekolah dengan baik sebagaimana mestinya kepanjangan guru yang untuk diguguh dan ditiru dalam
berbicara dan bertindak.

3.) Bagi Masyarakat : Khususnya bagi orang tua murid agar memberikan pemahaman kepada
anak-anaknya untuk memiliki rasa tanggung jawab yang penuh dalam menggunakan fasilitas bersama
agar nantinya dapat digunakan secara berkelanjutan dan bermanfaat secara turun-temnurun.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kai.or.id/berita/18532/tujuan-pendidikan-nasional-menurut-undang-undang-
no-20-tahun-2003.html Diakses pada 14 Desember 2022.

https://deepublishstore.com/perbedaan-sarana-prasarana/ Diakses pada 14 Desember


2022.

Rahmiga, Suci (2019) KURANGNYA SARANA DAN PRASARANA BELAJAR DI


SEKOLAH Diakses pada 14 Desember 2022.

Anda mungkin juga menyukai