Anda di halaman 1dari 7

TUGAS UAS PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Sebutkan menurut anda apa saja masalah masalah pendidikan


saat ini ?

Jawaban :

Di Indonesia pendidikan memang sudah terbilang maju, akan tetapi dibalik itu masih
banyak masalah masalah yang ada di dunia pendidikan, antara lain:

 Kekerasan di dunia Pendidikan


 Banyaknya pungutan liar di lingkungan sekolah
 Sarana dan Prasarana yang kurang lengkap dan kurang memadai

2. Dari masalah-masalah diatas mana yang paling berpengaruh


terhadap perbaikan pendidikan di Indonesia? (Skala prioritas
yang harus didahulukan, dijelaskan alasannya juga)

Jawaban :

 Sarana dan Prasarana yang kurang lengkap dan kurang memadai

Sarana dan Prasarana sekolah yang kurang memadai dapat berpengaruh kepada
minimnya pendidikan yang ada. Sarana dan prasarana sekolah didapatkan dari anggaran
yang diberikan pemerintah untuk setiap sekolah berupa sumbangan, hadiah, ataupun
pembelian langsung oleh sekolah tersebut. Penggunaan sarana sekolah sangat penting
untuk proses pembelajaran dan untuk menunjang kualitas belajar siswa ataupun
pembelajaran yang diberikan oleh guru. Pengelolaan sarana dan prasana juga sangat
penting untuk menentukan suksesnya pendidikan didalam sekolah tersebut.
Sumber : (Artikel Kurangnya Sarana Dan Prasarana Belajar di Sekolah oleh Suci
Rahmiga)

Contoh sarana dan prasarana yang di maksud adalah ruang yang digunakan untuk
proses pembelajaran beserta isinya. Beberapa contoh fasilitas yang diperlukan adalah
papan tulis, meja, kursi, perkakas labolatorium, dan juga alat elektronik lainnya.

Selain itu permasalahan fasilitas yang berkaitan langsung dengan pekembangan


teknologi. Meskipun di era digital ini semua murid dapat belajar secara digital,namun
tidak semua kalangan dapat menikmati hal tersebut,contohnya seperti murid yang berasal
dari keluarga kurang mampu yang bahkan belum bisa sama sekali menerima fasilitas
tesebut. Masalah seperti ini seharusnya menjadi fokus pemerintah.

Sumber : (https://www.akseleran.co.id/blog/permasalahan-pendidikan-di-indonesia/)

Salah satu factor yang sangat mempengaruhi proses pendidikan adalah penguatan
sarana dan prasarana sekolah. Pentingnya sarana dan prasarana sekolah memuat semua
sekolah berlomba lomba untuk memenuhi standar sarana prasarana sekolah masing
masing untuk meningkatkan mutu pendidikan. Tanpa fasilitas yang baik, sulit bagi suatu
sekolah tesebut untuk mencapai hasil yang bagus. Fasilitas adalah alat pembelajaran yang
efektif untuk sekolah. Fasilitas sekolah juga diperlukan agar dapat menyeimbangkan
perkembangan fisik dan psikis siswa. Namun sekolah sekolah terpencil di Indonesia
sangat kesulitan untuk memenuhi standar sarana dan prasarana tersebut, kelas bocor,
meja dan bangku yang rusak dan lain sebagainya menjadi masalah utama sekolah sekolah
terpencil. Selain itu tenaga pendidik yang kurang professional karena tidak adanya
fasilitas sekolah dapat menjadi penilaian sekolah tersebut. Isu isu tersebut dapat
menimbulkan turunnya kualitas pendidikan di Indonesia.

Sumber : (https://www.kompasiana.com/dhiviya140202/6284a34cbb4486616f73ec32/permasalahan-
pendidikan-di-bidang-sarana-dan-prasarana-serta-kebijakan-inovasinya )

 Kekerasan di dunia Pendidikan


Kekerasan yang terjadi dalam dunia pendidikan, baik yang dilakukan guru terhadap
siswa, siswa terhadap guru maupun kekrasan yang dilakukan siswa terhadap siswa lain
masih banyak terjadi, hal ini tidak terlepas dari pola pembelajaran subjek dan objek yang
ada dalam ilmu pengetahuan. Guru dapat menempatkan siswanya sebagai objek yang
pribadinya harus isi dengan ilmu pengetahuan dan berbagai informasi tentang kehidupan.
Dan murid juga akan menempatkan dirinya sebagai wadah yang harus menerima apa
yang diberikan oleh guru tersebut. Sebaliknya murid dapat melihat guru sebagai objek
yang dapat diberikan penilaian terkait dengan keberhasilan atau kegagalan seorang guru
dalam mengajar murid tersebut.

Seperti contohnya, kejelasan guru dalam mengajar, pekerjaan rumah yang diberikan
guru terlalu banyak. Hal hal tersebut adalah kejadian yang sering diungkapkan seorang
murid terhadap gurunya. Banyak kasus kasus yang terjadi didalam dunia pendidikan,
salah satunya adalah kasus kekerasan. Contohnya seperti kasus seorang guru memukul
muridnya ketika berbuat kesalahan dan pemukulan murid kepada gurunya ketika
melakukan perlawanan, atau bahkan perkelahian yang dilakukan sesama murid.

Karena kejadian tersebut, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan sebuah


usaha guna menghentikan kasus tersebut. Usaha tersebut adalah dengan perubahan dan
pergantian isi kurikulum pembelajaran. Didalam kurikulum baru ini terdapat nilai nilai
moral yang bertujuan agar guru dapat membentuk karakter siswa supaya dapat menjadi
siswa yang memiliki adab. Di kurikulum ini banyak sekali disisipkan pelajaran nilai nilai
moral yang harus di sampaikan guru kepada muridnya selama proses pembelajaran.
Dengan usaha tersebut dapat mengasah kepekaan rasa dan batin murid tersebut.
Penghormatan kepada guru dan orang lain juga rasa peduli sosial terhadap sesama dan
lingkungan hidup juga terbangun dalam diri siswa tersebut.

Memiliki dan mengusai ilmu pengetahuan yang dipunyai oleh seorang guru bukan
berarti dapat menjadikan guru sebagai sebuah subjek. Meskipun murid tersebut belum
memiliki pengetahuan dan tidak dapat menguasai pembelajaran yang diberikan guru,
murid tersebut tetaplah subjek. Dalam dunia pendidikan, posisi murid dan guru memiliki
posisi yang setara, yaitu sebagai subjek.

Pendidikan merupakan suatu usaha pembelajaran terhadap setiap peserta didik untuk
mecoba paham, mengenal, serta menanamkan dan melestarikan nilai nilai dalam
kehidupan manusia. Nilai nilai tersebut berhubungan dengan nilai kebenaran dan
kebaikan dalam pembiasaan bertindak yang baik dan konsisten guna memenuhi tuntunan
nilai. Lingkungan keluarga memiliki peran penting dalam pembentukan diri seorang
anak, maka sudah sepantasnya orang tua memiliki peranan yang sangat besar dalam
pelaksanaan pendidikan nilai terhadap anak.

Sumber : ( Jurnal Sosiologi Nusantara, Kekerasan Dalam Dunia Pendidikan)

 Banyaknya pungutan liar di lingkungan sekolah

Ada dua komponen dasar yang menkategorikan pungutan liar disekolah.Yang


pertama, adanya adanya iuran yang tidak memiliki dasar hukum.Yang kedua, pungutan
tersebut tidak memiliki wewenang yang mengharuskan melakukan iuran tersebut.

Pungutan yang terjadi di sekolah negeri bisa dikatakan sebagai pungutan liar apabila hal
hal yang berkaitan dengan pungutan tersebut adalah penerimaan peserta didik baru,
ataupun kelulusan peserta didik ataupun digunakan untuk kesejahteraan anggota komite
sekolah.

Sumber : (Konsultasi Hukum, Penyuluh Hukum Ahli Muda Iva Shofiya S.H M.Si)

3. Teori atau kebijakan apa yang anda pakai sebagai pisau


analisis dalam mengatasi masalah tersebut? (Dijelaskan
lengkap karena poin paling besar disini 50)

Jawaban :
 Sarana dan Prasarana yang kurang lengkap dan kurang memadai

Kurangnya sarana dan prasarana di sekolah menjadi masalah penting, karena


dapat membuat proses pembelajaran menjadi kurang maksimal dan tidak dapat mencapai
tujuan sekolah tersebut.Maka untuk itu, tidak lanjut dari pemerintah, sekolah dan juga
lembaga lembaga pendidikan serta orang tua sangat penting untuk meningkatkan sarana
dan prasarana disekolah.

Upaya upaya yang harus dilakukan dalam peningkatan sarana dan prasarana Pendidikan
antara lain sebagai berikut :

a. Upaya pemerintah

Pemerintah seharusnya ikut memperhatikan sekolah sekolah yang ada di daerah masing
masing apakah ada kekurangan dalam hal sarana dan prasarana. Selain itu pemerintah
juga harus memberikan kesempatan kepada masyarakat kurang mampu untuk
mendapatkan pendidikan yang layak dengan cara memperluas dan memeratakan
kesempatan. Banyak cara dan strategi pemerintah,salah satu diantaranya adalah
memantapkan prioritas bagi penerima pendidikan dasar Sembilan tahun, dan memberikan
beasiswa kepada sasaran yang tepat, juga memantapkan system pendidikan untuk anak
yang memiliki disabilitas, serta mengikutsertakan masyarakat untuk ikut terlibat dalam
pengembangan pendidikan yang berkualitas.

b. Upaya Sekolah dan Orang tua serta Komite Sekolah

Sekolah beserta staff administrasi juga komite sekolah seharusnya lebih detail dalam
pengolahan dana yang ada serta mengajukan surat permintaan kepada pemerintah untuk
memenuhi standart sarana dan prasarana yang dibutuhkan sekolah tersebut. Serta
melibatkan orang tua dalam pemenuhan sarana dan prasarana sekolah tersebut guna
memberikan pembelajaran yang berkulitas kepada anak anak mereka.

c. Upaya Lembaga Pendidikan


Lembaga pendidikan seharusnya mendara sekolah sekolah di daerah masing masing
untuk mengetahui sarana dan prasarana apa yang kurang di dalam sekolah tersebut untuk
memenuhi standar yang telah ditetapkan, serta mendata apa yang perlu di tambah serta
perbaikan perbaikan untuk sarana dan prasarana yang rusakatau tidak dapat digunakan
lagi. Namun kenyataannya,lembaga pendidikan dan pemerintah hanya mengutamakan
sekolah sekolah yang ada di kota kota besar ketimbang dengan dikota terpencil. Sehingga
masalah sarana dan prasarana ini banyak di dapatkan di daerah daerah sekolah terpencil
dalam hal pendidikan. Contoh kecilnya adalah, tenaga pengajar yang berkualitas dan
professional lebih banyak menumpukdi perkotaan dibanding dengan daerah terpencil
yang kekurangan tenaga pendidik.

Apabila upaya upaya di atas sesegera mungkin dilakukan dan direalisasikan, dan juga
segera dilakukan pemerataan di tiap daerah, Maka kasus kurangnya sarana dan prasarana
di Indonesia akan segera selesai dan tepenuhi.

Sumber : ( Artikel Upaya Peningkatan Sarana Dan Prasarana Pendidikan di Kalangan


Masyarakat Pedalaman oleh Sulaeman)

 Banyaknya pungutan liar di lingkungan sekolah

Pungutan disekolah yang tidak memiliki dasar hukum akan dipantau oleh Satuan
Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar yang dibentuk pada 20 Oktober 2016.

Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar memiliki tugas unuk pemberntasan
pungutan liar yang secara efektif menggunakan personil, satuan kerja yang berada di
suatu Kementrian dan Lembaga suatu daerah.

Sumber : (Konsultasi Hukum, Penyuluh Hukum Ahli Muda Iva Shofiya S.H M.Si)

 Kekerasan di dunia Pendidikan

Kemendikbudristek menghadirkan sebuah Kelompok kerja guna mencegah dan


menangani kekerasan dibidang pendidikan. Sebelum diresmikan, Pokja ini telah bekerja
sama dengan Kementerian PANRB agar kekerasan dalam pendidikan dimasukkan
kedalam lapor.go.id. Pembentukan Kelompok Kerja ini bertujuan untuk memperkuat
pencegahan dan kolaborasi guna menangani kekerasan di lingkungan pendidikan.

Sumber : (https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2021/12/kemendikbudristek-
hadirkan-pokja-pencegahan-dan-penanganan-kekerasan-di-bidang-pendidikan )

DAFTAR PUSTAKA

Jurnal

Alfiani,Dasma. Artikel Kekerasan Dalam Dunia Pendidikan. Jurnal Sosiologi Nusantara


Vol.5, No.1, Tahun 2019. Kupang

Artikel

Rahmiga, Suci. Artikel Kurangnya Sarana dan Prasarana Belajar di Sekolah. Jurusan
Teknologi Pendidikan

Sulaeman. Artikel Upaya Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan. Makassar

Online

https://blog.danain.co.id/10-masalah-pendidikan-di-indonesia/

https://lsc.bphn.go.id/konsultasiView?id=562

https://www.gurusiana.id/read/murman/article/permasalahan-sekolah-dan-solusinya-2-
pemenuhan-sarana-prasarana-4488414

https://www.kompasiana.com/dhiviya140202/6284a34cbb4486616f73ec32/
permasalahan-pendidikan-di-bidang-sarana-dan-prasarana-serta-kebijakan-
inovasinya

https://www.akseleran.co.id/blog/permasalahan-pendidikan-di-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai